17. Pelindung

Cleona dan keempat temannya baru saja kembali dari ruang ganti setelah mengganti pakaian olahraganya dengan seragam. Berjalan menuju kelas Clara dan Kayla untuk menunggu kedua temannya itu istirahat bersama. Bel memang belum berbunyi, tapi guru olahraga sudah membubarkan kelas X IPS B lebih awal, karena mendapat panggilan mendadak yang mengharuskan gurunya itu pergi. Tentu saja ini menjadi kesenangan tersendiri untuk murid-murid perempuan yang benci akan peluh karena panas dan lelah, sementara anak laki-laki beberapa masih berada di lapangan bermain bola atau hanya duduk-duduk malas di pinggir lapangan.

Tak lama bel istirahat berbunyi dan satu per satu murid kelas lain berhamburan ke luar setelah guru meninggalkan kelas. Clara dan Kayla tak lama datang menghampiri dan ikut duduk bersama keempat temannya yang lain di kursi kayu yang ada depan kelas.

“Sekarang mau pada makan apa?” Kayla bertanya pada ke lima temannya itu.

“Gak tahu, bingung gue." Cleona mendesah pelan.

“Gue mau makan bakso, sosis bakar, roti bakar sama jus manga,” kata Alisya dengan wajah berbinar.

“Banyak banget, Sya?"

“Hehe, laper gue abis olahraga,” ucapnya cengengesan.

Pletak.

Satu sentilan Cleona berikan. “Cape apaan lo, Sya? Main bola aja lo cuma jadi kipper, diam doang di depan gawang. Bola datang cuma lo liatin, bisanya cuma teriak!” Alisya hanya terkekeh kecil mendengar sindiran dari sahabat satunya itu, tidak dapat mengelak karena memang itulah kenyataannya.

“Kita ke kantin dulu aja deh, nanti bisa sekalian pikirin mau makan apa,” Clara bangkit dari duduknya, menarik Cleona yang terlihat enggan beranjak.

Keenamnya berjalan beriringan, melewati koridor yang cukup ramai, beberapa orang yang mengenal keenam gadis cantik itu menyapa, atau hanya sekedar tersenyum ada juga beberapa laki-laki yang menggoda dan mengajak kenalan, sampai mereka tiba di kantin yang penuh dengan orang-orang kelaparan.

Cleona, Nirmala dan Shafa mencari meja untuk mereka berenam, sedangkan Clara, Alisya dan Kayla bertugas memesan makanan.

“Hallo cantik,”

Suara yang baru saja terdengar itu mengejutkan Cleona yang hendak menelungkupkan wajahnya di atas meja, menoleh, kemudian senyumnya terbit saat menemukan wajah tampan laki-laki kesayangannya.

“Kok mukanya lesu, kenapa? Sakit?” tanyanya dengan raut khawatir.

“Cape aja habis olahraga,” balas Cleona yang masih tidak menghilangkan senyumnya. Rapa ikut tersenyum dan mengusak rambut kekasihnya itu dengan gemas.

“Jangan mesra-mesraan depan jomlo please!" Nirmala memutar bola mata malas.

“Sirik, ya? Makanya cari pacar!” ledek Rapa terkekeh pelan, membuat Nirmala cemberut di buatnya.

“Lo sendiri, Rap?” Cleona bertanya begitu tidak menemukan teman-teman kekasihnya di sekeliling Rapa.

“Mereka di pojok lagi pada makan, sambil ngegosip,” kata Rapa seraya menunjuk pada arah dimana teman-temannya berada.

“Terus lo gak makan?” tanya Cleona lagi menaikan sebelah alisnya.

“Makanlah, tapi nyamperin lo dulu, gue kan kangen." Rapa mengedipkan sebelah matanya menggoda.

“Aw … aw … aw gue baper masa,” ini jelas bukan Cleona yang bicara, melainkan Clara yang baru saja datang dan duduk berhadapan dengan Rapa, lalu memberikan semangkuk soto pada Cleona.

“Ck, Atu ganggu aja deh,” decak Rapa kesal. Clara nyatanya masa bodo dengan kekesalan kakaknya itu, melahap soto yang di pesannya tanpa memperdulikan kedua orang yang tengah pacaran di depannya.

“Lo sana gih, makan dulu,” titah Cleona pada Rapa yang masih saja duduk di sampingnya.

“Gak makan sekali gak akan buat gue mati kali Queen, gue masih pengen disini, sama lo." Ujar Rapa yang tatapannya tidak pernah lepas dari wajah cantik Cleona.

“Abang, makan dulu, ya? Nanti juga bisa ketemu Queen di rumah,” ucap Cleona dengan nada selembut mungkin. Namun tidak sesuai dengan raut wajahnya yang seolah mengancam, menatap Rapa tajam, membuat laki-laki itu akhirnya mengalah dan menganggukan kepala. Bangkit dari duduknya, kemudian berlalu pergi menjauh dari meja yang Cleona dan teman-temannya duduki.

“Sama cowok sendiri galak amat lo, Cle." Kayla menggelengkan kepala.

“Gue bukan galak, Kay, dia kalau di biarin bakalan terus ngoceh yang ada nanti gue gak makan-makan! Ingat, gue juga manusia, kenyang karena makanan bukan gombalan.”

“Gue kira orang jatuh cinta kenyang hanya dengan gombalan, tahunya …?” tawa Shafa terdengar menyebalkan, membuat Cleona kesal pada sahabatnya itu dan menggetok kepala Shafa cukup kuat.

Saling meledek dan bercanda keenam perempuan itu lakukan, membuat tawa selalu terdengar, dan itu sukses mencuri perhatian orang-orang yang berada tak jauh dari meja mereka. Sejak tadi pun Cleona sadar ada seseorang yang memperhatikan di depan saja, tapi tidak ingin Cleona hiraukan. Ia cukup tahu siapa orang itu dan ia cukup mengerti dengan tatapan yang di berikannya.

Sejak kecil tumbuh besar bersama banyak orang tua, membuat Cleona selalu di berikan nasihat-nasihat untuk tidak menjadi perempuan lemah dan mudah di tindas. Bundanya selalu mengajarkannya untuk selalu percaya diri, Maminya mengajarkan Cleona menjadi wanita yang lembut dan murah hati, aunty-auntynya mengajarkan untuk berani menghadapi musuh dan masih banyak lagi nasihat-nasihat yang di berikan untuk menjadi bekalnya menjalani masa remaja yang papinya bilang sebagai kehidupan menyeramkan.

Sejak awal, mungkin Cleona merasa hidupnya tidak akan tenang selama sekolah disini, dan ya, ia memang sudah merasakannya apalagi dengan kedekatannya dengan Rapa yang sejak awal masuk membuat Cleona merasa terganggu. Namun sejak keputusannya berpacaran dengan Rapa, Cleona mulai berpikir untuk berlaku masa bodo pada orang-orang yang tidak menyukai dirinya dengan alasan Rapa. Cleona bertekad untuk mempertahankan cintanya, meskipun ancaman menghampiri, dari pada harus mempertahankan ketenangannya dengan resiko kehilangan Rapa.

Getaran di ponsel mengalihkan Cleona dari mangkuk sotonya yang masih tersisa setengah, senyumnya terbit ketika membaca isi dari pesan yang baru saja dikirimkan Rapa. Menoleh ke arah dimana laki-laki itu duduk, kemudian keduanya saling melontarkan senyum. Cleona kembali melihat ponselnya dan mengetikan sesuatu untuk membalas pesan dari kekasihnya itu.

“Orang jatuh cinta gitu, ya? Ponsel aja di aja senyum." Sindiran Nirmala berikan, membuat Clara, Shafa, Alisya dan Kayla menoleh.

“Sirik aja deh, jomlo!” delik Cleona tak peduli, kemudian bangkit dari duduknya dan melangkah menjauhi kelima temannya, tidak memperdulikan panggilan mereka yang menanyakan ke mana dirinya akan pergi.

Cleona berjalan pelan seorang diri keluar dari area kantin, melangkah sembari menunduk, asik menatap ponsel yang berada di genggamannya. Sesekali Cleona terkekeh geli, atau hanya mengukir senyum sampai sebuah tepukan di pundaknya ia rasakan membuat gadis cantik itu menoleh.

“Kok, udah ada di sini?” tanya Cleona dengan kening berkerut.

“Dari tadi Abang udah di belakang kamu, sayang,” kata Rapa mencubit gemas pipi bulat Cleona.

“Terus ngapain dari tadi chat kalau udah ada di belakang Queen? Ish, Abang mah ngabisin kuota Queen aja,” rajuk Cleona dengan nada manja.

Rapa terkekeh geli di buatnya, mengusak rambut panjang Cleona saking gemasnya. Tidak sedikit orang melihat interaksi keduanya, tapi Cleona dan Rapa seolah tidak menyadari itu. Bisikan orang-orang tidak mereka pedulikan, dan tatapan berbagai macam tidak mereka hiraukan.

“Jam istirahat bentar lagi abis loh, Bang, kita mau ke mana sih sebenarnya?” tanya Cleona yang sejak tadi masih mengikuti Rapa melangkah menaiki tangga.

“Kita ke rooftop."

“Tapi bentar lagi bel, Que…”

“Tenang aja, Queen, habis ini jam kosong kok, karena gurunya pada rapat,” kata Rapa dengan tenang.

“Yakin? Abang gak bohong kan?”

Menguyel pipi tembam kekasihnya, Rapa mengangguk. “Mana mungkin Abang bohong sama Queen. Kalau gak percaya, nanti Queen hubungi teman-teman yang lain deh.”

Cleona akhirnya mengangguk, dan berjalan bersampingan dengan Rapa menuju rooftop, tempat dimana jarang orang kunjungi, padahal tempat ini begitu indah apa lagi dengan cuaca terang seperti ini. Angin berembus kencang, membuat suasana menjadi sejuk meskipun matahari menunjukan sinarnya.

Duduk kursi kayu yang berada di tengah lantai beton itu, Cleona menceritakan mengenai kakak kelasnya yang sempat memberikan ancaman dan selalu menatap tajam ke arahnya. Niatnya, ia hanya ingin tahu apa hubungan perempuan itu dengan Rapa, dan menanyakan kemungkinan apa saja yang pernah perempuan rubah itu lakukan pada mangsanya.

Cleona bukan beriat untuk mengadu, tapi ia hanya ingin bercerita, setidaknya jika terjadi apa-apa pada Cleona, Rapa bisa langsung tahu pelakunya. Mungkin ini terkesan menuduh, juga sikap Cleona yang terlalu parno, tapi siapa yang tahu jika apa yang tidak diharapkannya terjadi begitu saja. Cleona hanya ingin mempersiapkan diri untuk kemungkinan buruknya, bukan karena dirinya takut dan tidak bisa menghadapi musuhnya, tapi ia tidak pernah tahu akan senekat apa wanita penuh obsesi seperti kakak kelasnya itu.

“Queen gak perlu takut, ya? Ingat kalau sampai perempuan itu macam-macam sama Queen atau Ratu, langsung bilang Abang. Abang gak akan biarin siapa pun menyakiti kalian.”

Cleona mengangguk dan tersenyum mendengar perkataan Rapa, ia merasa terlindungi hanya dengan kata sederhana itu. Ya, memang tidak ada yang perlu di takutkan dari seorang pelakor selama pasangan masih mencintai kita. Bunda Lyra sendiri pernah bilang bahwa pelakor tidak akan pernah menang, dan hanya akan mendapat penyesalan.

Terpopuler

Comments

Riska Wulandari

Riska Wulandari

pengalaman ya bun?? 🤭🤭
seneng karakter cewek kuat gini..

2021-11-09

0

Siti Mas Ulah Ulah

Siti Mas Ulah Ulah

hempaskan pelakor,,,hush ...hush..sana!!😡😡😡

2021-07-09

1

Siti Khodijah

Siti Khodijah

binggo....wah..sesuai ID ku...👏🏿👏🏾

2021-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 1. Hari Pertama yang Menyebalkan
3 2. Hari Pertama yang Masih Berlanjut
4 3. Posesif
5 4. Perempuan Keras Kepala
6 5. Ada Apa Dengan Cleona?
7 6. Wanita PMS yang Menyebalkan
8 7. OSIS Menyebalkan
9 8. Awal Masalah
10 9. Awal Ketenangan yang Terancam
11 10. Ke KUA
12 11. Kantuk Menyerang
13 12. Sweet Moment
14 13. Alasan Cleona
15 14. Jangan Mengalah
16 15. Menegaskan
17 16. Kencan
18 17. Pelindung
19 18. Gombal Lagi, Gombal Lagi
20 19. Sama Adik Sendiri kok Cemburu
21 20. Kata yang Terdengar Manis
22 21. Rubah Sialan
23 22. Pulang Tanpa Rapa
24 23. Berakhir Dengan Perdebatan
25 24. Alvin
26 25. Teman Baru
27 26. Efek Jatuh Cinta
28 27. Jangan Tinggalkan Abang, Queen
29 28. Nikah Muda (?)
30 29. Resiko Cowok Ganteng
31 30. Arumanis Cinta
32 31. Pasar Malam dan Kembang Api
33 32. Abaikan Netizen
34 33. Kesialan yang Menimpa
35 34. Terbongkar
36 35. Apa Boleh Aku Cemburu?
37 36. Seberharga itu kah?
38 37. Pertengkaran
39 38. Kemarahan Rapa
40 39. Kesedihan yang Bertambah
41 40. Terlambat
42 41. Demi Kamu Aku Rala Memendam Sakit
43 42. Berakhir
44 43. Kepergian
45 44. Kesedihan yang tak juga mengering
46 45. Kepulangan
47 46. Baikan
48 47. Kabar Mengejutkan
49 48. Bad Mood
50 49. Harusnya Aku
51 50. Kutunggu Jandamu
52 51. Jangan Menyerah
53 52. Panik
54 53. Happy Birthday
55 54. Jangan Pisahkan Kami Lagi
56 55. Rasa Malu yang Sesungguhnya
57 56. Merindukan
58 57. Mau balikan apa enggak?
59 58. Balikan
60 59. Bulan Depan
61 60. Kebobolan
62 61. Gaun Pengantin
63 62. Sabar
64 63. Selalu ada Perdebatan
65 64. Pemakaman
66 65. Restu
67 66. Ijab Kobul
68 67. Resepsi
69 68. Sahabat Lucknut
70 69. Proyek Perdana
71 70. Senjata Makan Tuan
72 71. Keluarga Aneh
73 72. Kelebihan
74 73. Ancaman
75 74. Untuk Pertama Kali
76 75. Percayalah
77 76. Wedding Clara-Birma #1
78 77. Wedding Clara-Birma #2
79 78. Antara Menantu dan Mertua
80 79. Maafkan
81 80. Kekonyolan Hakiki
82 81. Jangan Ada Gangguan, Please!
83 82. Night Moment
84 83. Leo yang Malang
85 84. Kata Cinta
86 85. Antara Lak-laki atau Perempuan
87 86. Pengganggu
88 87. Pamit
89 88. Mulai Berlebihan
90 89. Kabar Bahagia
91 90. Mulai Mengidam
92 91. Rapa Memang Berbeda
93 92. Terkabul
94 93. Beban Pikiran
95 94 Permintaan Maaf Dari Masa Lalu
96 95 Tolong Sudahi
97 96. Seumur Hidup Bersamamu
98 97. Berbagi Kesedihan
99 98. Tom & Jerry
100 99. Gara-gara Tamu tak di Undang
101 100. Selalu Dijadikan Alasan
102 101. Kembalinya Si Rubah
103 102. Sensitif
104 103. Tak Paham
105 104. Penonton Tanpa Bayaran
106 105. Quality Time With Friend
107 106. Sama-sama Belajar
108 107. Menyambut Kepulangan
109 108. Butuh Kesabaran Ektra
110 109. Menjelang Persalinan
111 110. Keluarga Menyebalkan
112 111. Welcome to the world
113 Special Episode Lyra-Pandu
114 112. Ayah Siaga
115 113. Berencana
116 114. Selalu Kena Bully
117 115. Terkontraminasi
118 116. Kemarahan Leo
119 117. Kedatangan Si Peganggu
120 118. Kabar dari Levin
121 119. Drama Keluarga
122 120. Cemburu itu Wajar
123 121. Quality Time With Friend #2
124 122. Flashback
125 123. Idaman
126 124. Bukan Sekedar Gombalan
127 125. Flashback #2
128 126. Surprised Birthday
129 127. Cemas
130 128. Kritis
131 129. Memancing Emosi
132 130. Izinkan Aku Menjadi Kakimu untuk Melangkah
133 131. Rasa Strawberry
134 132. Tiada yang Lebih Sempurna
135 133. Mimpimu Terlalu Indah
136 134. Kekalahan Si Wanita Rubah
137 135. Untuk Segalanya
138 136. Kesibukan Pagi Hari
139 137. Permintaan Laura
140 138. Bukan Sekedar Ancaman
141 139. Tak Ingin Berpisah
142 140. Tanpa Rapa
143 141. Rapa yang Malang
144 142. Berusaha Untuk Sembuh
145 143. Tunggu Aku Sayang
146 144. Kerinduan
147 145. Kenapa Harus Malu?
148 146. Kejutan Cleona
149 147. Thanks and I Love You (END)
150 Bonus Chapter 1.
151 Bonus Chapter 2
152 Bonus Chapter 3
153 Bukan Update!!
154 INFO !!!
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
1. Hari Pertama yang Menyebalkan
3
2. Hari Pertama yang Masih Berlanjut
4
3. Posesif
5
4. Perempuan Keras Kepala
6
5. Ada Apa Dengan Cleona?
7
6. Wanita PMS yang Menyebalkan
8
7. OSIS Menyebalkan
9
8. Awal Masalah
10
9. Awal Ketenangan yang Terancam
11
10. Ke KUA
12
11. Kantuk Menyerang
13
12. Sweet Moment
14
13. Alasan Cleona
15
14. Jangan Mengalah
16
15. Menegaskan
17
16. Kencan
18
17. Pelindung
19
18. Gombal Lagi, Gombal Lagi
20
19. Sama Adik Sendiri kok Cemburu
21
20. Kata yang Terdengar Manis
22
21. Rubah Sialan
23
22. Pulang Tanpa Rapa
24
23. Berakhir Dengan Perdebatan
25
24. Alvin
26
25. Teman Baru
27
26. Efek Jatuh Cinta
28
27. Jangan Tinggalkan Abang, Queen
29
28. Nikah Muda (?)
30
29. Resiko Cowok Ganteng
31
30. Arumanis Cinta
32
31. Pasar Malam dan Kembang Api
33
32. Abaikan Netizen
34
33. Kesialan yang Menimpa
35
34. Terbongkar
36
35. Apa Boleh Aku Cemburu?
37
36. Seberharga itu kah?
38
37. Pertengkaran
39
38. Kemarahan Rapa
40
39. Kesedihan yang Bertambah
41
40. Terlambat
42
41. Demi Kamu Aku Rala Memendam Sakit
43
42. Berakhir
44
43. Kepergian
45
44. Kesedihan yang tak juga mengering
46
45. Kepulangan
47
46. Baikan
48
47. Kabar Mengejutkan
49
48. Bad Mood
50
49. Harusnya Aku
51
50. Kutunggu Jandamu
52
51. Jangan Menyerah
53
52. Panik
54
53. Happy Birthday
55
54. Jangan Pisahkan Kami Lagi
56
55. Rasa Malu yang Sesungguhnya
57
56. Merindukan
58
57. Mau balikan apa enggak?
59
58. Balikan
60
59. Bulan Depan
61
60. Kebobolan
62
61. Gaun Pengantin
63
62. Sabar
64
63. Selalu ada Perdebatan
65
64. Pemakaman
66
65. Restu
67
66. Ijab Kobul
68
67. Resepsi
69
68. Sahabat Lucknut
70
69. Proyek Perdana
71
70. Senjata Makan Tuan
72
71. Keluarga Aneh
73
72. Kelebihan
74
73. Ancaman
75
74. Untuk Pertama Kali
76
75. Percayalah
77
76. Wedding Clara-Birma #1
78
77. Wedding Clara-Birma #2
79
78. Antara Menantu dan Mertua
80
79. Maafkan
81
80. Kekonyolan Hakiki
82
81. Jangan Ada Gangguan, Please!
83
82. Night Moment
84
83. Leo yang Malang
85
84. Kata Cinta
86
85. Antara Lak-laki atau Perempuan
87
86. Pengganggu
88
87. Pamit
89
88. Mulai Berlebihan
90
89. Kabar Bahagia
91
90. Mulai Mengidam
92
91. Rapa Memang Berbeda
93
92. Terkabul
94
93. Beban Pikiran
95
94 Permintaan Maaf Dari Masa Lalu
96
95 Tolong Sudahi
97
96. Seumur Hidup Bersamamu
98
97. Berbagi Kesedihan
99
98. Tom & Jerry
100
99. Gara-gara Tamu tak di Undang
101
100. Selalu Dijadikan Alasan
102
101. Kembalinya Si Rubah
103
102. Sensitif
104
103. Tak Paham
105
104. Penonton Tanpa Bayaran
106
105. Quality Time With Friend
107
106. Sama-sama Belajar
108
107. Menyambut Kepulangan
109
108. Butuh Kesabaran Ektra
110
109. Menjelang Persalinan
111
110. Keluarga Menyebalkan
112
111. Welcome to the world
113
Special Episode Lyra-Pandu
114
112. Ayah Siaga
115
113. Berencana
116
114. Selalu Kena Bully
117
115. Terkontraminasi
118
116. Kemarahan Leo
119
117. Kedatangan Si Peganggu
120
118. Kabar dari Levin
121
119. Drama Keluarga
122
120. Cemburu itu Wajar
123
121. Quality Time With Friend #2
124
122. Flashback
125
123. Idaman
126
124. Bukan Sekedar Gombalan
127
125. Flashback #2
128
126. Surprised Birthday
129
127. Cemas
130
128. Kritis
131
129. Memancing Emosi
132
130. Izinkan Aku Menjadi Kakimu untuk Melangkah
133
131. Rasa Strawberry
134
132. Tiada yang Lebih Sempurna
135
133. Mimpimu Terlalu Indah
136
134. Kekalahan Si Wanita Rubah
137
135. Untuk Segalanya
138
136. Kesibukan Pagi Hari
139
137. Permintaan Laura
140
138. Bukan Sekedar Ancaman
141
139. Tak Ingin Berpisah
142
140. Tanpa Rapa
143
141. Rapa yang Malang
144
142. Berusaha Untuk Sembuh
145
143. Tunggu Aku Sayang
146
144. Kerinduan
147
145. Kenapa Harus Malu?
148
146. Kejutan Cleona
149
147. Thanks and I Love You (END)
150
Bonus Chapter 1.
151
Bonus Chapter 2
152
Bonus Chapter 3
153
Bukan Update!!
154
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!