Di hari terakhir MOS semua siswa kelas X kembali di acak, dan Cleona menyayangkan itu, karena ia merasa sudah nyaman dengan teman-teman sekelasnya selama MOS. Tapi, mau bagaimana lagi, dirinya tidak bisa protes karena ini sudah menjadi kebijakan sekolah.
Cleona dan Nirmala akhirnya kembali satu kelas, dan kebahagiaan Cleona bertambah saat mengetahui teman SMP-nya dulu pun kini satu kelas dengannya, Shafa dan Alisya. Kedua orang itu duduk di belakang Cleona dan Nirmala. Tentu saja Cleona sudah memperkenalkan Nirmala dan terlihat bahwa mereka cocok.
Pembelajaran memang baru akan di mulai besok, sedangkan hari ini, semua murid melakukan perkenalan dengan guru yang akan menjadi wali kelas di X IPS B ini. Tidak buruk juga dengan teman sekelas barunya, karena sebuah kekompakan kembali Cleona lihat di sini.
“Kantin yuk,” ajak Shafa yang langsung di setujui oleh ketiganya.
Memang bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit lalu dan di kelas pun sudah mulai kosong. Keempat gadis cantik itu berjalan sambil mengobrol dan tertawa melewati koridor yang sedikit ramai di jam istirahat ini.
“Hallo cantik, boleh kenalan?” sapa segerombol laki-laki yang berdiri di dekat pintu masuk kantin.
“Boleh, tapi nanti ya,” Nirmala yang menjawab dengan menampilkan senyum manisnya.
“Kenapa gak sekarang aja?” tanya salah satu laki-laki di antara lima orang itu.
“Sekarang kita lapar, butuh makan bukan kenalan.” Ini Shafa yang menjawab. Melenggang begitu saja di ikuti Cleona, Alisya dan Nirmala.
“Gila berani banget lo, Fa. Mereka kakak kelas loh?” Alisya heboh saat mereka baru saja duduk di kursi yang berada di tengah kantin.
“Bodo amat lah, abis gue malas ladenin cowok model gitu. Ngabisin waktu.” Cleona mengangguk setuju.
“Tapi, kan mereka ganteng. Kapan lagi coba di ajak kenalan sama cowok seganteng mereka,” Cleona dan Shafa memutar bola mata malas, sudah hapal betul dengan sifat teman satunya itu yang memang rada kecentilan.
Cleona dan Nirmala pergi menuju tempat penjual, memesan bakso untuk Shafa dan Nirmala, sedangkan Cleona dan Alisya memesan mie ayam dan untuk minum semua mereka samakan.
Tidak lama keduanya kembali membawa pesanan menuju bangku yang di isin oleh Shafa dan Alisya. Kedua temannya itu menatap tak sabar karena memang sudah sedari tadi lapar di rasakannya.
Di tengah obrolan dan makan mereka, segerombol laki-laki duduk tanpa izin dan itu sukses membuat Cleona dan yang lainnya menoleh. Senyum Alisya terbit begitu lebar saat di lihatnya laki-laki tampan yang tadi mencegat di pintu kantin, semua berada di sana. Lima orang yang tidak Alisya maupun yang lainnya ketahui namanya itu melayangkan senyum manis mereka, membuat Alisya dan Nirmala terpesona, tapi tidak dengan Shafa dan Cleona yang merasa risi apa lagi seseorang yang selalu membuat Cleona sebal berada di sana juga. Jadi, laki-laki yang duduk di bangku panjang itu totalnya 6 orang di tambah dengan mereka, perempuan 4 orang jadi total 10 orang duduk di meja panjang yang memang cukup untuk mereka.
“Abang Rapa makin ganteng aja sih, Lisya jadi gemes lihatnya,” si centil itu menyapa Rapa yang duduk tepat di samping Cleona. Laki-laki tampan itu membalas dengan senyuman kemudian menoleh pada perempuan di sampingnya yang sejak tadi hanya diam fokus pada makanannya.
“Queen gak nyapa gue?”
“Emang harus?” Cleona menaikan sebelah alisnya menatap Rapa.
“Rap, lo kenal mereka?” salah satu diantara laki-laki yang datang bersama Rapa itu bertanya setelah tidak juga mendapati Rapa yang berniat mengenalkan keempat perempuan itu.
“Kenapa emang? Lo mau kenalan? Ya, silahkan, kenalan aja, tapi jangan sama Queennya gue, ya, dia cuma milik gue seorang!" ujar Rapa dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya.
“Masih aja seposesif dulu lo, Bang,” ucap Shafa.
“Iya lah harus.” Balas Rapa merangkulkan tangannya di pundak Cleona yang langsung perempuan itu tepis dengan kasar.
Satu persatu dari kelima laki-laki itu memperkenalkan diri, berjabat tangan, tapi tidak dengan Cleona, karena setiap dari mereka yang mengulurkan tangan selalu Rapa yang menyambut dan juga menyebutkan namanya.
“Najis Si Rapa, haram banget kayaknya untuk Cleona balas uluran tangan gue,” gerutu Nino, si cowok bergingsul manis itu.
“Kan gue udah bilang kalau, Queen cuma milik gue. Lo pada sentuh dikit aja awas lo, pulang tinggal nama,” Rapa menatap tajam teman-temannya, melayangkan ancaman yang di balas dengan dengusan kesal kelima laki-laki tampan itu, sedangkan Nirmala, Alisya dan Shafa hanya terkekeh geli.
“Posesifnya di kurangin dikit, Please,” jengah Cleona memutar bola matanya.
“Beruntung harusnya lo, Cle punya pacar posesif. Itu tandanya dia cinta sama lo,” ucap Nirmala.
“Dia bukan pacar gue!” cepat Cleona membantah ucapan teman barunya itu.
“Ya, emang lo bukan pacar gue, tapi masa depan gue,” balas Rapa dengan senyum yang semakin lebar, menjawil hidung mancung Cleona dengan gemas dan pemandangan itu tidak lepas dari tatapan ke delapan orang di meja itu, juga beberapa orang yang berada di meja lain.
“Bang Rapa manisnya makin nambah, bikin Lisya baper, padahal bukan Alisya yang di gombalin,”
“Makanya lo cari pacar kalau mau di gombalin, Sya.” Kata salah satu teman Rapa yang bernama Akbar.
“Kalau gitu Kak Akbar mau gak jadi pacar Alisya?” tanyanya dengan polos dan itu sukses membuat yang lainnya tersedak termasuk Akbar sendiri yang baru saja melahap baksonya.
“Lo nembak gue, Sya?” Akbar bertanya untuk memastikan.
Cepat Alisya menggelengkan kepala. “Lisya gak bisa nembak, Kak.”
Rapa tertawa kencang melihat wajah Akbar yang seakan jatuh dari tempatnya, saking terkejutnya mendengar ucapan polos perempuan cantik itu. Cleona dan Shafa yang memang sudah mengenal wanita itu sejak lama hanya bisa menggelengkan kepala dan tepuk jidat.
Keempat perempuan itu sama-sama bangkit dari duduknya saat makanan mereka sudah habis, pamit pada keenam pria untuk kembali ke kelas karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.
Cleona yang hendak melangkah keluar dari kursi panjangnya tertahan oleh cengkraman lembut Rapa, membuat gadis itu menoleh dengan kening berkerut.
“Jangan genit lo di kelas! Dan ingat nanti pulangnya sama gue.”
Cleona melepaskan cengkraman tangan Rapa. “Ck, iya bawel. Tapi lo juga harus ingat telat 5 menit, gue pulang sendiri!"
Setelah mengucapkan itu Cleona pergi menyusul teman-temannya yang sudah beberapa langkah dari posisinya. Rapa mengukir senyum melihat kepergian Cleona sampai sosok itu tidak terlihat lagi.
“Baru lihat gue lo se-posesif ini sama cewek,” Dava, teman Rapa mengeluarkan suaranya.
“Setuju gue,” Daniel yang masih mengunyah baksonya di mulut ikut menyetujui ucapan Dava.
“Kita jadi bingung hubungan lo sama Cleona apa. Karena seingat gue, sejak awal masuk gak ada tuh cewek bernama Cleona yang pernah dekat sama lo,” keempat laki-laki yang duduk di sana menyetujui ucapan Chiko.
“Ya, karena Queen bukan hanya sekedar dekat, apa lagi pernah dekat. Karena gue dan dia memang sudah di takdirkan untuk bersama.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Riska Wulandari
manisnya si abang..😘
2021-11-08
0
Riska Wulandari
manisnya si abang..
2021-11-08
0
Yudela intani💕
lagi kangen bang rapa😚😚
2020-12-26
2