Luka memar di pergelangan tangan Cleona dan Clara sudah sedikit membaik setelah di olesi salep yang di berikan petugas UKS, Rapa pun sempat menengok kedua perempuan kesayangannya itu saat upacara selesai di laksanakan.
Sebenarnya memar itu tidak berarti apa-apa bagi Cleona dan Clara, tapi respons laki-laki kesayangan mereka di rumah lah yang akan berlebihan. Terbukti Rapa saja sudah seberlebihan itu, bagaimana dengan kedua Ayah di rumah? Bisa-bisa OSIS menyebalkan bernama Nia itu Leo labrak langsung nanti.
Clara dan Cleona kembali ke kelas masing-masing meskipun pihak sekolah memberikan waktu sepuluh menit untuk istirahat, tapi Clara memilih untuk ke kelas karena dirinya yang baru masuk hari ini dan belum sama sekali tahu siapa saja teman-teman sekelasnya. Cleona mengangguki saja keinginan sahabatnya itu kemudian masuk ke kelasnya sendiri dimana teman-temannya yang lain sudah ada di sana, di bangku masing-masing.
“Lo dari mana aja, Cle?” Nirmala bertanya begitu Cleona mendaratkan bokongnya di kursi yang terbuat dari kayu itu.
“Dari UKS.” Jawabnya singkat.
“Lo sakit? Sakit apa? Kenapa malah balik kesini?” suara cempreng Alisya membuat beberapa orang lain menoleh.
“Cle, tadi lo diapain sama OSIS?” tanya salah satu teman sekelas Cleona yang duduk cukup jauh darinya.
Cleona menoleh, kemudian menggelengkan kepala. “Gak di apa-apain cuma adu mulut aja.”
“Aw, aw adu mulut? Gue juga pengen dong Cle." Sahut salah satu teman laki-laki Cleona dari arah belakang.
“Otak lo kotor banget, Sidiq!” teriak beberapa siswi kelas X IPS B, sedangkan Cleona sudah melayangkan botol plastik air mineral yang isinya sudah setengah habis milik Nirmala.
“Hati-hati Cle sama OSIS satu itu, paling bisa dia adu domba. Dan akan melabrak siapa saja yang dia gak suka.” Kata salah satu teman perempuan sekelasnya yang lain.
“Iya benar, Kakak gue alumni sini dan dia ngasih tahu gue siapa aja yang selalu bertindak sok senior di sekolah. Kakak gue bilang lebih baik gak kenal dia dari pada dapat masalah, katanya sih dia kalau ngelabrak kejam. Bahkan berani dia ngelabrak kakak kelasnya sendiri cuma gara-gara laki-laki.” Jelas teman Clona yang duduk di bangku belakangnya.
“Thanks untuk infonya, tapi gue gak kenal dia, apa lagi buat gara-gara sama Si Nia itu. Malah kayaknya gue baru pertama kali ini lihat tuh orang,” ucap Cleona heran. Semua yang ada di sana mengedikan bahu, sama-sama heran.
“Mungkin karena lihat lo dekat sama Kak Rapa. Dia 'kan naksir berat sama Kak Rapa sejak dulu."
“Gila, gue baru sekolah di sini seminggu udah punya musuh aja, cuma gara-gara si Rapa pula, ck!” Cleona menggeleng-gelengkan kepala tak percaya.
Dalam hati ia menjerit ingin sekali dirinya pindah sekolah saat ini juga. Cleona bukan takut pada kakak kelas kejam yang bernama Nia itu, atau perempuan-perempuan ganas lainnya, tapi Cleona hanya ingin sekolah dengan tenang dan tidak selalu bertemu dan melihat laki-laki menyebalkan yang membuat ketenangannya sulit ia gapai.
Tidak lama guru datang dan aktivitas belajar di mulai setelah lebih dulu guru tersebut melakukan pengenalan juga mengabsen satu persatu murid kelas ini. Cleona kadang bingung kenapa guru matematika selalu menyeramkan dan datar? Apa karena terlalu banyak menghapal angka? Terlalu lelah menghitung dan aljabar lainnya atau banyak tertimpuk kamus berisi rumus sampai membuat wajah mereka tegang dan kehilangan ekspresi menyenangkan? Ia kira guru Matematika di kelas IPS akan sedikit lebih santai dan menyenangkan, tahunya sama saja. Beruntung Cleona tidak memiliki cita-cita menjadi guru Matematika nantinya.
🍒🍒🍒
Bel istirahat berbunyi nyaring, membuat semua murid X IPS B menghela napas lega, karena pelajaran yang membuat otak mumet itu akhirnya selesai juga. Guru yang masih menulis di papan putih itu menghentikan pekerjaannya dan menutup spidol birunya. “Baiklah anak-anak pelajaran hari ini selesai. Bertemu kembali di pertemuan selanjutnya.”
Satu per satu siswa mulai keluar dari kelas termasuk Cleona, Alisya, Shafa dan Nirmala. Ke empat remaja itu lebih dulu mendatangi kelas sebelah untuk menghampiri Clara dan mengajak satu lagi sahabatnya itu untuk ke kantin. Sebelum Cleona dan teman-temannya sampai di ambang pintu kelas Clara, gadis itu lebih dulu menampakan diri dengan senyum mengembang di bibirnya.
“Baru aja gue niat ke kelas kalian,” ucap Clara menghampiri. Ternyata perempuan cantik itu tidak sendiri, melainkan besama seorang gadis seusia mereka yang tentu saja belum Cleona dan lainnya kenal.
“Mau ke kantin 'kan?” ke empatnya mengangguk sebagai jawaban kemudian berjalan bersama-sama.
“Ngomong-ngomong kita belum kenalan, nama lo siapa?” Cleona bertanya pada teman baru Clara.
“Kenalin, gue Kayla,” ucapnya tersenyum sembari mengulurkan tangan, Cleona menyambut dengan senyum pula begitu juga dengan ketiga orang lainnya, Alisya, Nirmala dan Shafa.
Kantin cukup penuh saat ini, membuat ke enam gadis itu sulit mendapatkan tempat duduk yang sekiranya akan cukup untuk mereka. Sampai suara seseorang yang begitu di kenal memanggil membuat beberapa orang yang ada di kantin menoleh pada asal suara, begitu juga dengan si pemilik nama.
“Queen, Ratu sini!”
Cleona dan Clara saling menoleh, seolah berbicara lewat tatapan mata keduanya mengedikan bahu, dan berjalan menghampiri Rapa, orang yang baru saja memanggil. Shafa dan Alisya jelas tahu siapa Rapa dan apa hubungan laki-laki tampan itu dengan Clara, berbeda dengan Nirmala dan Kayla yang tidak tahu mengenai gadis cantik itu.
“Emang cukup buat kita berenam, Rap?” Clara bertanya saat sampai di depan kakaknya itu.
“Cukup kok, badan kalian kan kecil-kecil, kecuali lo!" tunjuk Rapa ke arah Cleona yang berdiri diam di samping Clara, wajah judesnya semakin terlihat sadis apa lagi saat sebuah delikan perempuan itu layangkan.
“Jadi, maksud lo gue gendut?” dengan polosnya Rapa mengangguk.
“Itu pujian atau hinaan?” lagi Cleona melayangkan pertanyaan.
“Pujian dong Queen, mana berani gue ngehina lo." Jawab Rapa mengedipkan sebalah matanya genit.
“Udah ah jangan banyak drama, sini duduk, pegal nanti kaki lo pada,” ucap Rapa seraya meminta teman-temannya untuk bergeser. “Ratu duduknya di sebelah sini sayang, jangan dekat-dekat Nino, nanti dia pegang-pegang lo." Lanjut Rapa pada adik tersayangnya itu. Clara hanya menurut dan duduk di selah Rapa, sementara Cleona setelah Clara di susul Nirmala, dan Shafa, Kayla serta Alisya duduk di seberangnya.
“Hallo Kak Akbar, makin ganteng aja sih Kak, bikin Lisya tambah suka,” celutuk Alisya dan duduk di samping Nino.
“Lo beneran suka gue, Sya?” Akbar bertanya penasaran, perempuan cantik dengan rambut di kuncir satu itu menggelengkan kepalanya denga polos seraya berkata, “enggak.”
Saking polosnya Alisya menjawab pertanyaan Akbar membuat laki-laki itu menggeram gemas, sedangkan semua orang yang berada di meja itu puas menertawakan laki-laki tampan nan imut itu.
“Anggota baru, Cle?” tanya Chiko menunjuk pada Kayla dan Clara.
“Kayak girl band aja pake anggota baru segala,” ucap Daniel menoyor kepala sahabat satunya itu.
“Ini Clara, Kak dan itu Kayla dia emang teman baru kita kalau Clara udah dari SMP, eh dari lahir." Ralat Cleona.
“Kalian Sodaraan?” kini giliran Dava yang bertanya. Kompak Cleona dan Clara menggeleng.
Satu per satu dari ke enam laki-laki itu memperkenalkan diri pada Kayla, sementara pada Clara minus Rapa, karena jelas saja laki-laki itu mengenal dekat perempuan cantik dengan rambut panjang yang tidak jauh berbeda dengan Cleona.
Selesai dengan acara perkenalan, semuanya menikmati makanan masing-masing di temani dengan obrolan ngaler ngidul juga candaan yang membuat mereka semakin akrab dan mengenal satu sama lain. Saat Cleona menoleh pada arah depan dimana di sana duduk beberapa orang perempuan yang salah satu dari mereka Cleona kenal.
Matanya tidak sengaja bertatapan dengan orang itu, kemudian delikan tak suka Cleona dapatkan, tapi jelas tidak ia pedulikan itu. Cleona tidak takut, karena bagaimana pun sudah jelas bahwa dirinya tidak sama sekali mencari gara-gara pada orang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Raisahan Nur
2
2021-06-13
0
Drabia Sephia
Alisya lucu banget si hahahah
gemesshhh
2021-02-11
1
Qwer_in
puyeng ni pala w banyakan banget orngny
2020-05-19
5