7. OSIS Menyebalkan

Pagi ini Cleona sudah siap dengan seragam sekolahnya, menghampiri kedua orang tua juga adiknya yang sudah berada di meja makan, menikmati sarapan mereka masing-masing.

“Pagi Pi, Mi, Ela,” sapa Cleona seraya mengecup pipi anggota keluarganya sebelum duduk di kursi sebelah Laura yang jika di rumah lebih akrab di panggil Priela, nama tengahnya.

“Pagi juga kakak.” Jawab ketiganya serempak.

Masih dalam raut judes seperti kemarin yang salah satunya di akibatkan PMS, Cleona mulai mengisi piringnya dengan nasi goreng buatan sang mami, melahapnya dengan tenang tanpa memperdulikan Laura yang sudah rapi dalam balutan seragam putih merahnya berceloteh mengenai sekolahnya, teman-temannya juga guru dan pelajaran yang selalu di tanggapi antusias oleh Leo dan Luna.

Dulu saat berada di usia Laura pun, Cleona selalu melakukan hal yang sama dengan adiknya, menceritakan apa saja keseruan bahkan hal tak menyenangkan sekalipun di sekolahnya.Semua ia ceritakan tanpa ada satu pun yang terlewat, tapi setelah beranjak remaja tidak semua hal Cleona ceritakan apa lagi mengenai perasaannya. Hanya yang sekiranya perlu saja yang Cleona ceritakan selebihnya cukup menjadi cerita pribadinya.

“Queen berangkat yuk!" suara Clara terdengar dari arah luar, cukup nyaring karena Cleona tahu bahwa tetangganya itu berteriak.

Cleona meneguk habis susu vanilla dalam gelas di depannya. “Mi, Pi kakak berangkat ya,” Leo mengangguk, mengecup kening anak pertamanya begitu juga yang dilakukan Luna.

Setelah mencium punggung tangan kedua orang tuanya, Cleona beralih pada adiknya mencium kening Laura, kemudian mengacak rambut adiknya itu dengan gemas sebelum akhirnya berlari bersamaan dengan teriakan kesal Laura yang marah karena tatanan rambut yang semula rapi itu harus kembali berantakan.

Saat sampai di depan, nyatanya bukan hanya Clara saja yang berada di sana melainkan Rapa pun disana duduk di mobil milik ibunya. Melayangkan senyum manis juga kedipan mata genit yang membuat Cleona sebal, dan ingin sekali muntah di wajah tampan itu.

Clara juga sebenarnya satu sekolah dengan Rapa, adiknya itu baru saja masuk, sama seperti Cleona. Namun tidak mengikuti kegiatan MOS karena kesehatannya saat itu yang tidak memungkinkan untuk masuk sekolah.

Cleona dan Clara masuk ke dalam mobil dan duduk di jok belakang membiarkan Rapa seorang diri di depan, meskipun laki-laki itu sempat protes, tapi meraka tidak sama sekali perduli dan itu membuat Rapa menghela napas pasrah menjadi supir kedua perempuan kesayangannya.

“Oh iya, lo tahu gak gue di kelas mana Queen?” tanya Clara saat mereka sudah berada di tengah perjalanan menuju sekolah.

“Hehe, gue gak tahu, Tu. Lupa buat nyari nama lo di setiap kelas,” cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Cleona lakukan, sedangkan Clara yang lebih akrab di panggil Ratu oleh kelurganya itu mendengus kesal.

“Bang, gue di kelas mana?” Clara beralih bertanya pada kakaknya. “Jangan bilang lo juga gak tahu?” selidik Clara memicing curiga.

“Kelas lo sama Queen sebelahan, Dek,” jawab Rapa yang diangguki bahagia oleh Clara.

Tak lama mobil yang di kendarai Rapa memasuki area sekolah yang sudah mulai ramai oleh siswa-siswinya. Setelah mobil terparkir sempurna, barulah Cleona dan Clara turun dan langsung berjalan meninggalkan Rapa tanpa sepatah kata pun.

“Ck, dasar gak pada tahu terima kasih. Udah di supirin malah ninggalin, bukannya nunggu atau sekedar bilang terima kasih kek, untung aja gue sayang sama lo pada!” gerutu Rapa, turun dari mobil milik ibunya dulu, karena Pandu sendiri belum membelikan mobil khusus untuknya.

Nyatanya mereka berdua, Clara dan Cleona menjadi perhatian banyak orang sepanjang koridor. Keduanya yang memang memiliki sikaf cuek memilih mengabaikan, sedikit risi memang, tapi mau bagaimana lagi? Resiko cewek cantik memang seperti ini, jadi Cleona mau pun Clara harus membiasakan diri.

“Cleona!” teriak suara cempreng dari arah belakang menghentikan langkah kedua perempuan itu. Menghela napas pelan, kemudian Cleona menengok ke arah belakang. Di depan sana, Nirmala berlari menghampiri. Dengan napas ngos-ngosan, perempuan cantik itu berdiri di tengah-tengah antara Clara dan Cleona.

“Gila cape banget gue,” keluh Nirmala seraya menyeka keringat di pelipisnya.

“Gak ada yang nyuruh lo lari btw,” ucap Cleona cuek seperti biasa.

“Ya, emang gak ada yang nyuruh, tapi kan lo teman gue jadi, boleh lah berangkat ke kelas barengan?” balas Nirmala seraya menaik turunkan alisnya.

Sadar dengan keberadaan orang lain di sampingnya, Nirmala menoleh mengamati Clara dengan kening berkerut. Mengerti dengan itu, Cleona mengenalkan Clara pada Nirmala sebagai sahabat dekat dirinya.

“Kok gue baru lihat lo, Cla?” tanya Nirmala.

“Waktu MOS gue emang gak masuk, sakit.” Jawab Clara seadanya. Nirmala kembali mengangguk paham.

“Nama kalian hampir mirip, Cleona, Clara? Kayak adek kakak,” ucap Nirmala seraya tertawa, sedangkan Cleona dan Clara hanya tersenyum kecil.

Clara lebih dulu ikut ke kelas Cleona sampai perempuan cantik itu bersama temannya menyimpan tas sebelum akhirnya kembali keluar dan hendak menuju ke kelas sebelah dimana kelas X IPS C berada sebelum suara cempreng yang begitu mereka kenal menghentikan langkah Clara, Cleona juga Nirmala.

“Cla, lo udah sembuh?” tanya kedua perempuan cantik dengan suara cempreng yang baru datang itu. Clara hanya membalas dengan anggukan.

“Kangen gue sama lo, Cla!" Alisya memeluk erat tubuh sahabat satunya itu. Membuat Cleona memutar bola mata dan berjalan lebih dulu bersama Shafa dan Nirmala, sedangkan Clara masih tertahan oleh pelukan dari sahabat sejak SMP-nya itu.

“Gak lepas, gue dorong lo sampe jatoh,” ucap Clara mengancam, gadis polos di depannya itu terkekeh tak berdosa, tapi tetap melepaskan pelukannya. Sementara Clara masuk ke dalam kelasnya. Cleona, Shafa, Nirmala dan Alisya menunggu di luar.

Tak lama, perempuan cantik itu keluar dan menghampiri ke empat orang yang menjadi sahabatnya, kemudian berjalan menuju lapangan dimana upacara hari senin akan di laksanakan.

Clara yang tentunya baru masuk hari ini belum mengenal siapa saja teman sekelasnya, karena saat masuk pun keadaan kelas cukup sepi. Hanya beberapa orang yang masih di sana, sisanya Clara yakin sudah lebih dulu ke lapangan. Sengaja ia berbaris bersisian dengan Cleona agar setidaknya bisa mengobrol dan upacara yang sudah pasti membosankan ini dirinya lalui.

“Tu, lo tahu Abang lo jadi OSIS?” Cleona berbisik pada sahabat terdekatnya itu.

“Dia sih penah bilang, tapi jelas aja gue gak percaya. Emang beneran dia OSIS?” Clara balik bertanya. Anggukan pelan Cleona berikan. “Cowok pecicilan model dia jadi OSIS?” tanya Clara tak percaya. Tapi, mau bagaimana lagi fakta itu memang harus di akui.

Cleona hendak kembali membuka suara, tapi sebuah tangan lebih dulu mencengkaram pergelengan tangannya dengan begitu kuat dan menarik dirinya serta Clara ke arah belakang. Cleona paling tidak suka ada orang yang menyentuh dirinya dengan kasar menepis, namun tangan yang mencengkramnya terlalu kuat dan tidak membiarkannya terlepas.

“Kalian tahu kan ini sedang upacara? Tahu aturan saat upacara dilarang mengobrol? Tolong dong hargai guru yang di depan sana,” ucap suara perempuan yang menyeret Cleona dan Clara ke arah belakang.

“Lo cukup bilang aja, gak perlu main seret. Lihat nih tangan gue sampai merah gini!” ujar Clara kesal sembari memperlihatkan pergelangan tangannya yang memerah.

“Tahu lo, mentang-mentang OSIS dan kakak kelas, main seret seenaknya. Masuk ke dalam kekerasan ini asal lo tahu!” delik Cleona yang juga mengurut-urut tangannya yang memerah dan terasa sakit.

“Kenapa kalian yang nyolot? Gue hanya melaksanakan tugas, siapa suruh kalian ngobrol di saat upacara seperti ini?” kata perempuan bername tag Nia Mariani itu dengan wajah judes dan nada suara tengil.

“Kita cuma berbisik, gak ngobrol keras dan ganggu orang lain juga. Lo pikir cuma kita yang ngobrol? Noh banyak, kenapa kita berdua yang lo seret? Dan lo juga gak perlu munafik, lo juga suka ngobrol saat upacara kalau gabung sama teman-teman lo yang lainnya. Berhubung di sini aja lo sendirian makanya gak ada teman gosip!” ucap Clara telak. OSIS bernama Nia tersebut menggeram, tidak mampu membalas ucapan adik kelas tidak tahu sopan santun itu.

Beberapa detik kemudian senyum kakak OSIS itu mengembang dan melambaikan tangannya ke arah belakang Clara dan Cleona. Kedua perempuan cantik itu memutar bola mata malas, tahu bahwa OSIS di depannya itu memanggil bala bantuan. Sangat menyebalkan.

“Kenapa Ni?” tanya suara laki-laki dari arah belakang. Clara menoleh ke arah suara tersebut, memutar bola matanya malas saat tahu siapa orang yang Si Nia-Nia itu panggil.

“Ini adik kelas belagu, di tegur ngobrol malah nyolot,” adunya mendelik tajam pada Cleona dan Clara.

“Heh, lo kalau mau ngadu yang benar dong. Kapan lo negur? Bukannya lo langsung nyeret kita kesini? Gak lihat lo tangan kita sampai merah gini? Masih jadi OSIS aja udah berani ngadu yang bohong, gimana jadi gubernur nanti lo! Dasar OSIS menyebalkan!” kata Cleona menatap tajam kakak OSIS-nya itu, juga memperlihatkan tangan putihnya yang tergerat merah gara-gara cengkraman kuat perempuan itu.

Tangan Cleona langsung di tangkap oleh seseorang yang semula di panggil oleh Nia, yang tak lain dan tak bukan orang itu adalah Rapa. Cepat Cleona menghentakan tangannya agar genggaman Rapa terlepas.

“Gak usah pegang-pegang!”

“Queen, gue antar ke UKS ya? Ada salep untuk hilangin memar lo itu di sana , biar sekalian gue obatin." Kata Rapa dengan nada khawatir.

Clara yang melihat ke khawatiran kakaknya yang berlebihan terhadap Cleona itu hanya memutarkan bola matanya, sementara Nia, si OSIS bermuka dua itu menatap Rapa dan Cleona dengan kening berkerut. Nyatanya banyak anak-anak yang baris di belakang memperhatikan mereka berempat, saling berbisik dan menatap penasaran.

“Lo kenal mereka, Rap?” tanya perempuan bernama Nia tersebut.

“Kenal, mereka a …” Cleona dan Clara dengan cepat melayangkan tatapan tajam tanda protes pada Rapa yang hendak mengatakan status mereka.

“Udah, sekarang kalian berdua ke UKS deh obatin memar di tangannya,” ucap Rapa yang tidak melanjutkan perkataan sebelumnya.

“Gak perlu!”

“Queen, Tu, please!” mohon Rapa. Clara dan Cleona mendengus, tapi tak urung pergi dari sana. Clara bahkan sengaja menyenggol pundak Nia cukup keras sambil membisikan kata, “lo salah cari mangsa. Karena gue gak selemah yang lo kira.”

Terpopuler

Comments

Noli loliii

Noli loliii

seneng nih lihat kejudesan dan kecuekan double C 🤭🤭

2022-04-04

1

Wayan Karmini

Wayan Karmini

makan tuh macan

2020-12-01

0

Momy Victory 🏆👑🌹

Momy Victory 🏆👑🌹

Ratuuu titisan Lyra bundanya tuh,berani macan betina.

2020-11-08

6

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 1. Hari Pertama yang Menyebalkan
3 2. Hari Pertama yang Masih Berlanjut
4 3. Posesif
5 4. Perempuan Keras Kepala
6 5. Ada Apa Dengan Cleona?
7 6. Wanita PMS yang Menyebalkan
8 7. OSIS Menyebalkan
9 8. Awal Masalah
10 9. Awal Ketenangan yang Terancam
11 10. Ke KUA
12 11. Kantuk Menyerang
13 12. Sweet Moment
14 13. Alasan Cleona
15 14. Jangan Mengalah
16 15. Menegaskan
17 16. Kencan
18 17. Pelindung
19 18. Gombal Lagi, Gombal Lagi
20 19. Sama Adik Sendiri kok Cemburu
21 20. Kata yang Terdengar Manis
22 21. Rubah Sialan
23 22. Pulang Tanpa Rapa
24 23. Berakhir Dengan Perdebatan
25 24. Alvin
26 25. Teman Baru
27 26. Efek Jatuh Cinta
28 27. Jangan Tinggalkan Abang, Queen
29 28. Nikah Muda (?)
30 29. Resiko Cowok Ganteng
31 30. Arumanis Cinta
32 31. Pasar Malam dan Kembang Api
33 32. Abaikan Netizen
34 33. Kesialan yang Menimpa
35 34. Terbongkar
36 35. Apa Boleh Aku Cemburu?
37 36. Seberharga itu kah?
38 37. Pertengkaran
39 38. Kemarahan Rapa
40 39. Kesedihan yang Bertambah
41 40. Terlambat
42 41. Demi Kamu Aku Rala Memendam Sakit
43 42. Berakhir
44 43. Kepergian
45 44. Kesedihan yang tak juga mengering
46 45. Kepulangan
47 46. Baikan
48 47. Kabar Mengejutkan
49 48. Bad Mood
50 49. Harusnya Aku
51 50. Kutunggu Jandamu
52 51. Jangan Menyerah
53 52. Panik
54 53. Happy Birthday
55 54. Jangan Pisahkan Kami Lagi
56 55. Rasa Malu yang Sesungguhnya
57 56. Merindukan
58 57. Mau balikan apa enggak?
59 58. Balikan
60 59. Bulan Depan
61 60. Kebobolan
62 61. Gaun Pengantin
63 62. Sabar
64 63. Selalu ada Perdebatan
65 64. Pemakaman
66 65. Restu
67 66. Ijab Kobul
68 67. Resepsi
69 68. Sahabat Lucknut
70 69. Proyek Perdana
71 70. Senjata Makan Tuan
72 71. Keluarga Aneh
73 72. Kelebihan
74 73. Ancaman
75 74. Untuk Pertama Kali
76 75. Percayalah
77 76. Wedding Clara-Birma #1
78 77. Wedding Clara-Birma #2
79 78. Antara Menantu dan Mertua
80 79. Maafkan
81 80. Kekonyolan Hakiki
82 81. Jangan Ada Gangguan, Please!
83 82. Night Moment
84 83. Leo yang Malang
85 84. Kata Cinta
86 85. Antara Lak-laki atau Perempuan
87 86. Pengganggu
88 87. Pamit
89 88. Mulai Berlebihan
90 89. Kabar Bahagia
91 90. Mulai Mengidam
92 91. Rapa Memang Berbeda
93 92. Terkabul
94 93. Beban Pikiran
95 94 Permintaan Maaf Dari Masa Lalu
96 95 Tolong Sudahi
97 96. Seumur Hidup Bersamamu
98 97. Berbagi Kesedihan
99 98. Tom & Jerry
100 99. Gara-gara Tamu tak di Undang
101 100. Selalu Dijadikan Alasan
102 101. Kembalinya Si Rubah
103 102. Sensitif
104 103. Tak Paham
105 104. Penonton Tanpa Bayaran
106 105. Quality Time With Friend
107 106. Sama-sama Belajar
108 107. Menyambut Kepulangan
109 108. Butuh Kesabaran Ektra
110 109. Menjelang Persalinan
111 110. Keluarga Menyebalkan
112 111. Welcome to the world
113 Special Episode Lyra-Pandu
114 112. Ayah Siaga
115 113. Berencana
116 114. Selalu Kena Bully
117 115. Terkontraminasi
118 116. Kemarahan Leo
119 117. Kedatangan Si Peganggu
120 118. Kabar dari Levin
121 119. Drama Keluarga
122 120. Cemburu itu Wajar
123 121. Quality Time With Friend #2
124 122. Flashback
125 123. Idaman
126 124. Bukan Sekedar Gombalan
127 125. Flashback #2
128 126. Surprised Birthday
129 127. Cemas
130 128. Kritis
131 129. Memancing Emosi
132 130. Izinkan Aku Menjadi Kakimu untuk Melangkah
133 131. Rasa Strawberry
134 132. Tiada yang Lebih Sempurna
135 133. Mimpimu Terlalu Indah
136 134. Kekalahan Si Wanita Rubah
137 135. Untuk Segalanya
138 136. Kesibukan Pagi Hari
139 137. Permintaan Laura
140 138. Bukan Sekedar Ancaman
141 139. Tak Ingin Berpisah
142 140. Tanpa Rapa
143 141. Rapa yang Malang
144 142. Berusaha Untuk Sembuh
145 143. Tunggu Aku Sayang
146 144. Kerinduan
147 145. Kenapa Harus Malu?
148 146. Kejutan Cleona
149 147. Thanks and I Love You (END)
150 Bonus Chapter 1.
151 Bonus Chapter 2
152 Bonus Chapter 3
153 Bukan Update!!
154 INFO !!!
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
1. Hari Pertama yang Menyebalkan
3
2. Hari Pertama yang Masih Berlanjut
4
3. Posesif
5
4. Perempuan Keras Kepala
6
5. Ada Apa Dengan Cleona?
7
6. Wanita PMS yang Menyebalkan
8
7. OSIS Menyebalkan
9
8. Awal Masalah
10
9. Awal Ketenangan yang Terancam
11
10. Ke KUA
12
11. Kantuk Menyerang
13
12. Sweet Moment
14
13. Alasan Cleona
15
14. Jangan Mengalah
16
15. Menegaskan
17
16. Kencan
18
17. Pelindung
19
18. Gombal Lagi, Gombal Lagi
20
19. Sama Adik Sendiri kok Cemburu
21
20. Kata yang Terdengar Manis
22
21. Rubah Sialan
23
22. Pulang Tanpa Rapa
24
23. Berakhir Dengan Perdebatan
25
24. Alvin
26
25. Teman Baru
27
26. Efek Jatuh Cinta
28
27. Jangan Tinggalkan Abang, Queen
29
28. Nikah Muda (?)
30
29. Resiko Cowok Ganteng
31
30. Arumanis Cinta
32
31. Pasar Malam dan Kembang Api
33
32. Abaikan Netizen
34
33. Kesialan yang Menimpa
35
34. Terbongkar
36
35. Apa Boleh Aku Cemburu?
37
36. Seberharga itu kah?
38
37. Pertengkaran
39
38. Kemarahan Rapa
40
39. Kesedihan yang Bertambah
41
40. Terlambat
42
41. Demi Kamu Aku Rala Memendam Sakit
43
42. Berakhir
44
43. Kepergian
45
44. Kesedihan yang tak juga mengering
46
45. Kepulangan
47
46. Baikan
48
47. Kabar Mengejutkan
49
48. Bad Mood
50
49. Harusnya Aku
51
50. Kutunggu Jandamu
52
51. Jangan Menyerah
53
52. Panik
54
53. Happy Birthday
55
54. Jangan Pisahkan Kami Lagi
56
55. Rasa Malu yang Sesungguhnya
57
56. Merindukan
58
57. Mau balikan apa enggak?
59
58. Balikan
60
59. Bulan Depan
61
60. Kebobolan
62
61. Gaun Pengantin
63
62. Sabar
64
63. Selalu ada Perdebatan
65
64. Pemakaman
66
65. Restu
67
66. Ijab Kobul
68
67. Resepsi
69
68. Sahabat Lucknut
70
69. Proyek Perdana
71
70. Senjata Makan Tuan
72
71. Keluarga Aneh
73
72. Kelebihan
74
73. Ancaman
75
74. Untuk Pertama Kali
76
75. Percayalah
77
76. Wedding Clara-Birma #1
78
77. Wedding Clara-Birma #2
79
78. Antara Menantu dan Mertua
80
79. Maafkan
81
80. Kekonyolan Hakiki
82
81. Jangan Ada Gangguan, Please!
83
82. Night Moment
84
83. Leo yang Malang
85
84. Kata Cinta
86
85. Antara Lak-laki atau Perempuan
87
86. Pengganggu
88
87. Pamit
89
88. Mulai Berlebihan
90
89. Kabar Bahagia
91
90. Mulai Mengidam
92
91. Rapa Memang Berbeda
93
92. Terkabul
94
93. Beban Pikiran
95
94 Permintaan Maaf Dari Masa Lalu
96
95 Tolong Sudahi
97
96. Seumur Hidup Bersamamu
98
97. Berbagi Kesedihan
99
98. Tom & Jerry
100
99. Gara-gara Tamu tak di Undang
101
100. Selalu Dijadikan Alasan
102
101. Kembalinya Si Rubah
103
102. Sensitif
104
103. Tak Paham
105
104. Penonton Tanpa Bayaran
106
105. Quality Time With Friend
107
106. Sama-sama Belajar
108
107. Menyambut Kepulangan
109
108. Butuh Kesabaran Ektra
110
109. Menjelang Persalinan
111
110. Keluarga Menyebalkan
112
111. Welcome to the world
113
Special Episode Lyra-Pandu
114
112. Ayah Siaga
115
113. Berencana
116
114. Selalu Kena Bully
117
115. Terkontraminasi
118
116. Kemarahan Leo
119
117. Kedatangan Si Peganggu
120
118. Kabar dari Levin
121
119. Drama Keluarga
122
120. Cemburu itu Wajar
123
121. Quality Time With Friend #2
124
122. Flashback
125
123. Idaman
126
124. Bukan Sekedar Gombalan
127
125. Flashback #2
128
126. Surprised Birthday
129
127. Cemas
130
128. Kritis
131
129. Memancing Emosi
132
130. Izinkan Aku Menjadi Kakimu untuk Melangkah
133
131. Rasa Strawberry
134
132. Tiada yang Lebih Sempurna
135
133. Mimpimu Terlalu Indah
136
134. Kekalahan Si Wanita Rubah
137
135. Untuk Segalanya
138
136. Kesibukan Pagi Hari
139
137. Permintaan Laura
140
138. Bukan Sekedar Ancaman
141
139. Tak Ingin Berpisah
142
140. Tanpa Rapa
143
141. Rapa yang Malang
144
142. Berusaha Untuk Sembuh
145
143. Tunggu Aku Sayang
146
144. Kerinduan
147
145. Kenapa Harus Malu?
148
146. Kejutan Cleona
149
147. Thanks and I Love You (END)
150
Bonus Chapter 1.
151
Bonus Chapter 2
152
Bonus Chapter 3
153
Bukan Update!!
154
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!