Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi

Aku memandangi Bella yang melompat- lompat pergi bersama mamanya kekamar, gadis yang sangat riang sekali,  sama sekali berbeda dengan gadis yang menangis meraung-raung tadi. Dia sepertinya benar-benar lupa akan kejadian tadi, Aji jadi ragu. Andai semua masalah bisa segitu mudahnya dilupakan seperti itu. Aji menghela napas, sekarang bingung harus bagaimana.

Aku berjalan pelan menuju ruang tengah, menatapi foto-foto mereka lagi sambil lalu.  Aku menghela napas panjang, memikirkan banyaknya kesalahan yang aku sudah lakukan dari tadi. Semoga Roni nanti bisa mengerti jika aku menceritakannya nanti. Aku menatap foto temanku itu semasa kecil. Roni yang ceria sedang memegang bola basket, Dari dulu Roni memang jago bermain basket.

Mama dan Bella keluar dari kamar lalu segera menuju dapur. Sebaiknya aku membantu mama, aku harus membantu tapi apa yah yang aku bisa lakukan? Aku menatap lemari di kananku, ada piring-piring yang dipajang. Oh iya karena mereka mau makan sebaiknya aku mengatur meja makan. Aku segera berjalan cepat ke ruang makan.

Aku membersihkan meja, melapnya dengan seksama, lalu mulai mengatur tatakan dan piring-piring. Aku mengambil piring-piring dari lemari sekitar situ. Ada set piring yang baik menurutku, piringnya berwarna putih dengan hiasan simpel, bunga ros merah disatu sisi. Aku mulai mencari dimana mama menyimpan sendok dan garpu. Aku mendengar sekilas rengekan Bella kepada mamanya, makanan kesukaan Bella sayur lodeh sepertinya, Aku tersenyum mendengarkan rengekkannya, Aku salah, sikap Bella tidak seperti adikku, tetapi lebih parah, aku tersenyum lebih lebar.

Tiba-tiba ada wangi vanila menyerbunya, Bella sudah ada disebelahnya, aku terkejut dan menyembunyikan senyumanku dengan pura-pura batuk.

“Aji, kok ngga bilang-bilang mau atur meja, ga apa-apa, sama aku aja.“ kata Bella kepadaku, aku tidak tahu harus berkata apa jadi aku hanya tersenyum, sambil terus mengatur meja. Bella tiba-tiba seperti membeku.

“Aji, sebaiknya kita jangan pakai piring yang ini deh, ini piring kesayangan mama, nanti mama marah.” katanya sambil langsung menumpuk piring-piring yang aku barusan tata tadi.

“Oh, maaf, aku ambil dari lemari itu, maaf ya.” jawabku pelan sambil menunjuk kearah lemari dimana aku mengambilnya tadi. Wah aku sepertinya melakukan kesalahan lagi, jangan sampai mama benar-benar marah denganku. Aku merasa makin tidak enak sekarang. Bella membawa piring-piring itu dan memasukkannya kembali ke lemari dimana aku mengambilnya tadi. Aku harus mengingat-ingat hal ini dalam hati, supaya tidak salah ambil piring lagi, aku tak mau melakukan kesalahan lagi.

“Ini yang kita biasa pakai sehari-hari.“ Bella menunjukannya kepadaku tanpa menoleh. Aku segera berjalan mendekatinya, mengamati tumpukan piring poselen putih polos yang Bella tunjukan. Aku harus mencatatnya dalam hati, agar tidak salah lagi.

“Oke, sini aku ambil.” jawabku langsung meraihnya dari lemari. Letak piring-piring itu agak keatas dan juga berat. Bella pasti susah mengambilnya. Bella lalu berjalan mundur memberikan jalan bagiku untuk mengambil tumpukan piring itu.

“Ooh oke, aku ambil gelasnya deh.” balas Bella segera bergeser menuju lemari gelas disebelahnya lagi. Aku baru mau membalas tapi gadis itu segera berlari menuju meja. Bella terasa berbeda dengan Bella yang tadi pagi. aneh, walau mereka baru bertemu tadi pagi, tapi rasanya aku sudah mengenal Bella dari dulu.

Aku kembali menata meja makan dengan diam dan cermat seperti biasanya, sedangkan Bella menaruh gelas disisi kiri piring. Aku memandanginya meletakkan gelas-gelas itu menahan diri untuk tidak mengoreksi.

Penataan meja yang baik harus diatur dengan semua gelas yang akan digunakan selama makan, kecuali gelas anggur pencuci mulut, yang dapat dibawa keluar saat makanan penutup disajikan. Gelas air berada di sebelah kanan piring, tepat di atas pisau makan utama. Aku kembali mengingat pelajaran etiket yang dari dulu aku pelajari dengan berat hati.

Mama meminta Bella untuk mengambil mangkok besar dari dapur, suaranya membahana membuatku terkejut.  Gadis itu segera berlari mengambilnya sebelum aku sempat mengambilkan untuknya. Mengapa orang dirumah ini meletakkan barang-barang besar dan berat diatas kepala mereka sih, pikirku heran.

Aku lalu melirik kembali ke meja yang sudah tertata, aku tidak tahan untuk tidak membenarkan posisi gelas tadi. Setelah itu aku merapihkan posisi sendok dan garpu ulang, aku memang seorang yang perfeksionis.

Aku menjulurkan kepalaku kearah dapur, mama mungkin butuh bantuan lain, lalu aku segera kebelakang mengikuti Bella.

“Ada yang saya bisa bantu bu….tante.” tanyaku hampir salah memanggil mama lagi, dari belakang Bella. Bella mungkin sedang melamun, mangkuk yang dia pegang hampir jatuh.

“Eh kenapa kamu?” tanya mama ikut kaget, dia segera mengambil mangkuk itu dari tangan Bella.

“Ga apa-apa mah, licin ini.” Jawab Bella cepat. aku jadi menyesal, seharusnya aku yang mengambilkan mangkok itu tadi. Aku lalu melihat tumpukan sampah plastik berantakan disekitar mama, mungkin ini bekas bungkusan dari pasar tadi, potongan sisa-sisa masakan juga banyak bertebaran dimana-mana. Ternyata mama kalau masak berantakan sekali, pikirku dalam hati.

“Tidak ada apa-apa nak Aji, sebentar ya tante selesain masaknya, kamu tunggu aja sebentar, nonton TV saja tuh? jawab mama kalem. Aku tidak mau nonton TV, aku merasa tidak enak karena daritadi melakukan kesalahan, aku harus membantu sesuatu.

“Saya yang buang sampahnya ya tante.” ucapku, lalu dengan cepat memunguti sisa-sisa potongan makanan dan memasukannya ke plastik, aku takut ditolak lagi oleh mama, selain itu aku selalu tidak tahan dengan sampah yang menumpuk.

“Terima kasih ya nak.” aku mendengar mama menjawab.

Bella tiba-tiba ikut membantuku untuk memunguti sisa-sisa potongan makanan, setelah selesai aku segera membawa kantong sampah itu dan berjalan keluar dari dapur dengan diam, Bella mengikutinya dari belakang.

“Buang sampahnya langsung di depan saja Ji.” Bella menyuruhku sambil menyamakan langkahnya denganku. Aku mengangguk mengerti, memang sebaiknya Bella tidak perlu keluar, karena hujan masih rintik-rintik. Aku lalu memakai sepatuku, mengambil kantung plastik yang ada di tangan Bella dan membuangnya semua ke tempat sampah depan.

Di depan rumah, ada sebuah sedan yang baru saja parkir. aku memperhatikan mobil itu. Apa ada tamu kah? Aku ingin segera buang sampah itu lalu kembali kedalam, tapi ada seorang gadis pendek berambut keriting sebahu memanggilku.

“Permisi, Bella ada?” Tanya gadis itu, ternyata memang teman Bella. Mereka terlihat sepantaran, seumuran dengan Alisa.

“Bella ada di dalam.” Jawabku pelan lalu segera membuang sampah. Setelah itu ada laki-laki, kira-kira seumuran juga dengan Alisa segera masuk kedalam tanpa permisi.

“Oh di dalam ya?” ulang gadis itu tertegun, cowo tadi  itu berdiri disampingnya.

“Kamu ngapain?” tanya cowo itu pada cewe keriting itu. sambil lalu dan segera masuk kedalam rumah. Aku juga segera masuk kedalam karena urusanku sudah selesai diluar. Cowo itu berbicara santai dengan Bella, sepertinya memang tamu yang sudah ditunggu. Aku lalu segera masuk kerumah dan langsung menuju kamarku.

Apa sebaiknya aku menambah jumlah piring ya? pikirku saat memasuki pintu kamarnya. Sepertinya mereka akan ikut makan siang kan? setelah menimbang-nimbang, aku memutuskan untuk tidak ikut campur, daripada aku melakukan kesalahan lagi. Aku lalu mengambil handphone-nya yang kuletakkan diatas meja kecil samping tempat tidurku. Sudah saatnya aku menyalakan *handphone-*ku. Aku lalu mengisi daya *handphone-*nya sambil menyalakannya.

Terpopuler

Comments

zien

zien

semangat 💗💗 semoga sukses selalu 🌹🌹

2021-05-21

0

Jujuk

Jujuk

datang lagi

2021-05-03

1

sariz07

sariz07

rajin ya aji😂

salam

Pasangan Terbaikku

2021-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 New Chapter
2 Melarikan diri atau diselamatkan?
3 Kakak yang jahil
4 Siapakah dia?
5 Saat terasa nyaman
6 Ditelan Bumi
7 Kecerobohan yang membuat geli
8 Terperangkap dan tertangkap
9 Adik yang kehilangan
10 Mengulang Waktu
11 Dipeluk
12 Mama yang sudah tua
13 Si Pelupa
14 Hanya menolong
15 Sayur Lodeh dan Telor Dadar
16 Teman yang penasaran
17 Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi
18 Jantung yang berdebar-debar
19 Pria yang menyesal
20 Kekesalan Alisa
21 Mantan Yang Terindah
22 Perasaan yang baru
23 Ada Rahasia
24 Ice Cream Membawa Hujan
25 Dia yang Bingung
26 Si Playboy
27 Mama yang memperhatikan
28 Pria yang Mulai Berharap
29 Kemarahan atau Penyesalan
30 Makan Malam Keluarga
31 Pagi yang cerah
32 Prasetyo Aji
33 Seseorang yang Berbeda
34 Kecupan yang Manis
35 Terulang kembali
36 Tiba-tiba rapih
37 Kesendirian
38 Bos yang menakutkan?
39 Menyadari ketika terlambat
40 Mengunjungi masa lalu
41 Ketika Dia Pergi
42 Kekecewaan yang mendalam
43 Penderitaan di Masa Lalu.
44 Meminta maaf
45 Matahari Terbit Dari Barat.
46 Ketika Mimpi Menjadi Kenyataan
47 Tiba-tiba Hening
48 Seorang Suami
49 Makan Mie
50 Diusir
51 Kenapa Ma?
52 Bella Si Pemarah
53 Seseorang yang Asing
54 Aku Semua Yang Kamu Butuhkan
55 Resmi
56 Jangan Nakal Ya
57 Berdua di Rumah
58 Maafkan Aku
59 Dimana Aji?
60 Kesalahan Fatal
61 Berbagai mimpi
62 Kesalahan kedua
63 Tolong Urus Aku
64 Hati yang bergemuruh
65 Dinding yang runtuh
66 Permintaan Maaf
67 Menjadi Musuh
68 Akhirnya Aku Mengingat Mu
69 Aku Ada Disini
70 Kenyataan Yang Menyakitkan Hati
71 Dejavu
72 Aku Aji
73 Pak Suami
74 Ingatan yang Kembali
75 Mengagumimu
76 Kunjungan pertama
77 Mencoba mengingatnya
78 Obsesi
79 Berdua lagi di Rumah
80 Rangkaian Memori
81 Mencari koin
82 Cemburu
83 Hari Sabtu
84 Nasi goreng Kak Roni
85 Dilarang senyum
86 Malam Minggu
87 Malam Yang Tidak Akan Aku lupakan
88 Aku Sebenarnya Kecewa
89 Aku Benci Hari Senin
90 Bertemu dokter
91 Kepedihan ku
92 Andai saja
93 Kenapa?
94 Alisa Pratiwi
95 Hidup dalam Aquarium
96 Menikah Dengan Mu
97 Kini Aku bersamamu.
98 Kemana Kak Aji?
99 Aku ikut
100 PTSD
101 Di Bengkel
102 Sop Iga
103 Bertengkar
104 Mengikuti Mu
105 Janji Ingkar Mati
106 Sangkar Emas
107 Memulai Sesuatu Yang Salah
108 Schuberg Indonesia
109 Aku Menyukai Mu
110 Terima Kasih
111 Selamat Tinggal
112 Aku Yang Beruntung
113 Kedua Gadis Kembar
114 Wanita Bermata Kucing
115 Aku Takut
116 Kresek Kresek
117 Diujung Kantuk
118 Hanya Pengganti
119 Tembok Yang Terpasang
120 Dia Tidak Perlu Tahu
121 I Love You
122 Kakak Ipar
123 Berada Dalam Mimpi
124 Aku Pasti Gila
125 Terpukau
126 Terharu
127 Gaun Yang di Tukar
128 Roni Tolong Aku
129 Dia Tunangan Ku
130 Wanita yang Pernah Dicintai nya?
131 21 Juni
132 Terakhir Kali
133 Dia Yang Telah Pergi
134 Oslo, Norwegia
135 Aku pasti bermimpi
136 Aku Harus Melupakanmu
137 Berselingkuh
138 Setelah Tiga Bulan
139 Chopin Etude Op 10 no. 3
140 Adik Ipar Ku Yang Malang
141 Obsesi Mama
142 Bekerja Magang
143 Ketika Rindu Melanda
144 +47
145 Bertemu Kembali
146 Pergi Ke Sana
147 Pergi Menemuinya
148 Disaat Pandangan Bertemu
149 Mencari Kekasihku
150 Akhirnya Aku mendapatkan Mu
151 Ada Yang Cemburu
152 Diam Dan Dengarkan Aku
153 Badai Salju
154 Terlalu Bahagia
155 Visa 90 hari
156 Harus Pulang
157 Selimut
158 Bukan Pacar Yang Baik
159 Hari Terakhir
160 Aku Akan Pulang
161 Kembali ke Jakarta
162 Mari Kita Berteman
163 Melakukan Kewajibanku
164 Pergi Saja Kamu!
165 Kami Akan Menikah
166 Kata pertama Pa...pa
167 Nanti Bosan
168 Sepanjang Jalan Kenangan
169 Aku Marah
170 Saling Jujur
171 Bella Nakal
172 Mencoba Peruntungan
173 Aji Yang Berubah
174 Semua Salahku
175 Keluarga Pak Prasetyo Aji
176 Kehilangan Ingatan
177 Kirim Undangan
178 Si Pahlawan Tampan
179 Menjadi Artis Dadakan
180 Aku Was Was
181 Terpesona, Aku Terpesona
182 Acara Yang Aku Paling Tunggu
183 Hari Bahagia
184 Malam Pertama
185 Bahagia bersamamu
186 Malam Entah Keberapa
Episodes

Updated 186 Episodes

1
New Chapter
2
Melarikan diri atau diselamatkan?
3
Kakak yang jahil
4
Siapakah dia?
5
Saat terasa nyaman
6
Ditelan Bumi
7
Kecerobohan yang membuat geli
8
Terperangkap dan tertangkap
9
Adik yang kehilangan
10
Mengulang Waktu
11
Dipeluk
12
Mama yang sudah tua
13
Si Pelupa
14
Hanya menolong
15
Sayur Lodeh dan Telor Dadar
16
Teman yang penasaran
17
Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi
18
Jantung yang berdebar-debar
19
Pria yang menyesal
20
Kekesalan Alisa
21
Mantan Yang Terindah
22
Perasaan yang baru
23
Ada Rahasia
24
Ice Cream Membawa Hujan
25
Dia yang Bingung
26
Si Playboy
27
Mama yang memperhatikan
28
Pria yang Mulai Berharap
29
Kemarahan atau Penyesalan
30
Makan Malam Keluarga
31
Pagi yang cerah
32
Prasetyo Aji
33
Seseorang yang Berbeda
34
Kecupan yang Manis
35
Terulang kembali
36
Tiba-tiba rapih
37
Kesendirian
38
Bos yang menakutkan?
39
Menyadari ketika terlambat
40
Mengunjungi masa lalu
41
Ketika Dia Pergi
42
Kekecewaan yang mendalam
43
Penderitaan di Masa Lalu.
44
Meminta maaf
45
Matahari Terbit Dari Barat.
46
Ketika Mimpi Menjadi Kenyataan
47
Tiba-tiba Hening
48
Seorang Suami
49
Makan Mie
50
Diusir
51
Kenapa Ma?
52
Bella Si Pemarah
53
Seseorang yang Asing
54
Aku Semua Yang Kamu Butuhkan
55
Resmi
56
Jangan Nakal Ya
57
Berdua di Rumah
58
Maafkan Aku
59
Dimana Aji?
60
Kesalahan Fatal
61
Berbagai mimpi
62
Kesalahan kedua
63
Tolong Urus Aku
64
Hati yang bergemuruh
65
Dinding yang runtuh
66
Permintaan Maaf
67
Menjadi Musuh
68
Akhirnya Aku Mengingat Mu
69
Aku Ada Disini
70
Kenyataan Yang Menyakitkan Hati
71
Dejavu
72
Aku Aji
73
Pak Suami
74
Ingatan yang Kembali
75
Mengagumimu
76
Kunjungan pertama
77
Mencoba mengingatnya
78
Obsesi
79
Berdua lagi di Rumah
80
Rangkaian Memori
81
Mencari koin
82
Cemburu
83
Hari Sabtu
84
Nasi goreng Kak Roni
85
Dilarang senyum
86
Malam Minggu
87
Malam Yang Tidak Akan Aku lupakan
88
Aku Sebenarnya Kecewa
89
Aku Benci Hari Senin
90
Bertemu dokter
91
Kepedihan ku
92
Andai saja
93
Kenapa?
94
Alisa Pratiwi
95
Hidup dalam Aquarium
96
Menikah Dengan Mu
97
Kini Aku bersamamu.
98
Kemana Kak Aji?
99
Aku ikut
100
PTSD
101
Di Bengkel
102
Sop Iga
103
Bertengkar
104
Mengikuti Mu
105
Janji Ingkar Mati
106
Sangkar Emas
107
Memulai Sesuatu Yang Salah
108
Schuberg Indonesia
109
Aku Menyukai Mu
110
Terima Kasih
111
Selamat Tinggal
112
Aku Yang Beruntung
113
Kedua Gadis Kembar
114
Wanita Bermata Kucing
115
Aku Takut
116
Kresek Kresek
117
Diujung Kantuk
118
Hanya Pengganti
119
Tembok Yang Terpasang
120
Dia Tidak Perlu Tahu
121
I Love You
122
Kakak Ipar
123
Berada Dalam Mimpi
124
Aku Pasti Gila
125
Terpukau
126
Terharu
127
Gaun Yang di Tukar
128
Roni Tolong Aku
129
Dia Tunangan Ku
130
Wanita yang Pernah Dicintai nya?
131
21 Juni
132
Terakhir Kali
133
Dia Yang Telah Pergi
134
Oslo, Norwegia
135
Aku pasti bermimpi
136
Aku Harus Melupakanmu
137
Berselingkuh
138
Setelah Tiga Bulan
139
Chopin Etude Op 10 no. 3
140
Adik Ipar Ku Yang Malang
141
Obsesi Mama
142
Bekerja Magang
143
Ketika Rindu Melanda
144
+47
145
Bertemu Kembali
146
Pergi Ke Sana
147
Pergi Menemuinya
148
Disaat Pandangan Bertemu
149
Mencari Kekasihku
150
Akhirnya Aku mendapatkan Mu
151
Ada Yang Cemburu
152
Diam Dan Dengarkan Aku
153
Badai Salju
154
Terlalu Bahagia
155
Visa 90 hari
156
Harus Pulang
157
Selimut
158
Bukan Pacar Yang Baik
159
Hari Terakhir
160
Aku Akan Pulang
161
Kembali ke Jakarta
162
Mari Kita Berteman
163
Melakukan Kewajibanku
164
Pergi Saja Kamu!
165
Kami Akan Menikah
166
Kata pertama Pa...pa
167
Nanti Bosan
168
Sepanjang Jalan Kenangan
169
Aku Marah
170
Saling Jujur
171
Bella Nakal
172
Mencoba Peruntungan
173
Aji Yang Berubah
174
Semua Salahku
175
Keluarga Pak Prasetyo Aji
176
Kehilangan Ingatan
177
Kirim Undangan
178
Si Pahlawan Tampan
179
Menjadi Artis Dadakan
180
Aku Was Was
181
Terpesona, Aku Terpesona
182
Acara Yang Aku Paling Tunggu
183
Hari Bahagia
184
Malam Pertama
185
Bahagia bersamamu
186
Malam Entah Keberapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!