Astaga, ada apa lagi siy sekarang? Kenapa tiba-tiba ada Aji dan mama di kamarku? Aku terbelalak memandangi Aji yang melompat mengikuti mama yang baru keluar dari kamarku.
Aku duduk dengan bingung, Aku teringat perkataan mama tadi, aku langsung membersihkan bibirku, tidak basah, tapi rambutku banyak menempel di pipi, badanku pun basah karena keringat padahal udara kamar sangat dingin.
Mama ini bikin kaget saja, mana tadi ada Aji lagi, tambah bikin malu lagi, pikirku sebal.
Tapi, mama kapan pulang ya? aku benar-benar ga dengar mama klakson. Aku mengerutkan keningku. Bisa jadi karena hujan deras, suara dari bawah tidak kedengaran, pikirku lagi membela diri. Tapi tadi memang cukup aneh, mereka berdua bisa ada di kamarku yah, mama lebih aneh lagi sampai masih basah-basahan begitu? pikirku bingung.
Aku tiba-tiba merasakan air mataku mengalir jatuh ke pipiku. Aku membersihkannya dengan cepat dan semakin bingung. Kenapa aku bisa menangis yah? Ini benar air mata kan? aku memandangi air mata di tanganku.
Apakah aku tadi tertidur ya? Pasti aku tertidur dan bermimpi tadi. Mimpi apa tadi ya? Aku mencoba mengingat-ingat, tapi pikiranku hampa, tidak ada kenangan apapun.
Tapi, sepertinya mimpi yang indah, aku merasa hangat dan nyaman, seperti telah menang melawan sesuatu sudah lama aku tidak merasa begitu. Ah mimpi yang menyenangkan. Aku tersenyum gembira lalu mencoba mengingat-ingat kembali apa mimpiku tadi, tapi tetap Aku tidak bisa mengingat apapun.
Tapi kalau mimpiku indah kenapa aku bisa menangis tadi ya? Apa itu air mata bahagia? aku membanting tubuhku dengan frustasi kembali ke kasurku.
Tanganku mengenai handphone-ku, baru saja aku hendak browsing, tapi tiba-tiba handphone-ku berkedip-kedip. Ada WhatsApp message masuk.
“Bell, hari ini kemana?” Lisa sahabatku menyapaku. Aku tersenyum mengingat wajah temanku yang lucu itu.
“Kenapa, bosan ya?” balasku mengetik cepat.
“Iyah, ga ada kerjaan nih, seneng siy dah lulus tapi nunggu wisuda juga lamanyaaah, sekarang jadi pengangguran begini juga ga enak ya? Lisa membalas dengan cepat.
"Dah coba cari kerja belon?" Lisa menulis lagi.
“Jadi kemana kita enaknya? Aku memancing Lisa sambil memandangi ke arah jendelaku, air hujan masih berkecamuk di luar, hujan deras lama begini, bisa banjir dimana-dimana.
"Blon ah, enak santai gini, ngapain buru-buru kerja?" balasku sambil mendengus. Ngapain kerja, capek harus bangun pagi pula, sudah cukup aku selama ini bangun pagi terus, sekarang saatnya santai dahulu.
“Ke mall yuuuk, ngupi-ngupi atau liat-liat sale” ajak Lisa.
“Jiah, lagi hujan badai non, dah buka jendela lum? tulis ku sebal. Temanku itu pasti baru bangun tidur. Agak lama baru Lisa membalas.
“Eh iya hujan, pantesan tadi gw tidur enak bingits.” tulisannya muncul perlahan. Pasti Lisa bergadang semalaman main game deh. Aku kembali tersenyum membayangkan temanku yang satu itu.
“Ah dasar loe, tapi gw juga baru bangun ketiduran ulang gw, padahal tadi gw dah sarapan loh. Dah kenyang naik keatas lagi tidur gw, wkwkw” ketik ku seru melewati beberapa detail penting lainnya.
"Tapi emang klo ujan gini enaknya tidur ya, jadi mager niy gw." balas Lisa lagi.
"Hehehe." balasku bingung mau balas apa.
"Eh tapi makan baso juga enak, cari bakso yuk , gw jemput deh. " aku tertawa, Lisa mana tahan diam-diam di rumah. Aku sangat mengenal temanku itu, aku tertawa lagi membaca ulang pesannya barusan. Mager tapi mau makan bakso, dasar Lisa.
Lisa sering menjemput ku dengan sedan mininya yang walau sudah tua tapi terawat baik. Aku mulai bersemangat untuk makan bakso.
"Habis itu kita teteeeup ke maaal yah" ketik Lisa lagi.
"Okay then, ayo kita cus, jemput yak!" balasku senang membayangkan jalan-jalan di mall membuatku semangat. Aku mau melihat-lihat pernak pernik lucu di Niniso. Kemarin malam setelah aku membuat akun palsu di website cari jodoh itu, aku melihat iklannya di IG. baru buka minggu ini di mall dekat rumah mereka,
Aku menunggu balasan Lisa, tapi temanku tidak membalas lagi. Kemana ini Lisa? Aku sudah membayangkan semangkuk Bakso dengan mie kuning, cabe yang melimpah, seger, air liurku mulai keluar, perutku kembali berbunyi. Aku jadi teringat bahwa tadi aku sedang kelaparan. Lisa masih juga belum membalas, masak sih dia tidur lagi?
Karena iseng sambil menunggu Lisa, aku membuka aplikasi jodoh yang aku iseng join tadi malam. Eh ada yang match. Banyak yang view profilku juga. Aku lalu mengklik yang match dengan diriku, disusun dari mana yang paling cocok, ada yang kecocokan nya 99%, aku harus cari yang ganteng, pikirku bersemangat.
Ada yang dari luar negeri juga, wah aplikasinya global, aku tertawa sendiri. Aku lalu memisahkan berdasarkan lokasi. Akhirnya muncul beberapa nama. Baru aku mau mengklik sebuah nama, pesan WA dari Lisa masuk.
“Bell, sorry tadi Evan telepon.“ ketik Lisa.
Evan adalah pacar Lisa semenjak awal masuk kuliah, mereka pacaran sudah cukup lama, sepertinya mereka akur sekali, aku tak pernah melihat atau mendengar mereka bertengkar serius. Evan sangat menyayangi Lisa.
Kadang aku merasa iri dengan Lisa, Evan pacar yang ganteng dan baik sekali. Andai aku punya pacar yang seperti itu. Aku jadi semakin semangat melihat aplikasi tadi.
“Bell, jadi mo makan bakso, Tapi Evan mau maen kerumah niy, mau main mobile legend bareng, dia telepon pas udah di jalan, lo mau ikutan Bel, abis maen kita makan bakso?” tulis Lisa dalam pesan WA-nya lagi.
Evan sebenernya teman yang asyik juga, tapi aku sedang malas menjadi orang ketiga. Yah sudah mau bagaimana lagi, di rumah saja dulu deh, pikirku malas membalas WA Lisa. Batal deh bakso, dan ke mall, sejujurnya tidak enak main dengan orang yang lagi pacaran, bisa-bisa aku dicuekin terus, pikirku sebal
"Bell, gimana?" tanya Lisa tidak sabaran.
“Ah males ah, udah sana lo pacaran aja dulu.” akhirnya aku membalas juga membayangkan dua orang itu, mungkin karena sudah berpacaran lama, akhirnya mereka sudah seperti sahabat, main game bisa bareng, kadang gantian mereka bisa ke salon bareng. Tapi tetap saja tidak enak kalau bertiga, ah andai aku juga punya pacar, pikirku lagi.
“Ok” Balas Lisa singkat.
Aku menghela napas kesal, Cih karena Evan mau datang, langsung dia lupa deh dengan temannya, dia hanya membalas seperti itu saja, pikirku sebal.
Aku membanting handphone-ku ke kasur dengan sebal, lalu teringat dengan aplikasi tadi.
“Nama, Andi. Umur 27 tahun , wah seumur dengan kakak. Hobi membaca, nonton film, Gym. “ Baca ku lagi, yang ini sepertinya oke. Accept ah, Aku memencet accept.
Ada lagi Bryan, umur 23, wah seangkatan, kuliah di universitas negeri, hobi berenang, wall climbing, wind surfing, body jumping, wah ga dulu deh, aku takut ketinggian, lebih baik cari yang lain, klik denied. Ada Wisnu yang kerja di Bank, ada Eddy pengusaha kopi, ada Michael seorang guru, wah lucu juga ada pak guru.
Semua yang cocok aku terima, Accept to all, aku memencet tombolnya dengan gembira. Editan wajahku berhasil, pancinganku menangkap banyak ikan. Aku senang, semoga ada calon pacar yang oke, aku berharap dalam hati.
Tapi sekarang yang lebih bagus sekarang adalah karena mama sudah pulang, jadi makan siang sebentar lagi siap. Aku memegang perutku yang dari tadi berbunyi karena aku lapar.
Karena batal ngebakso, makan di rumah juga nggak apa -apa. Memang, kalau sedang di rumah sepertinya aku menjadi selalu lapar.
"Tenang wahai cacing-cacing di perutku, sebentar lagi mama akan masak, kita bisa makan." gumamku pada perutku.
Aku melompat dari kasur, sambil memandang ke jendelaku. Hujan hari ini awet sekali. Sampai sekarang masih hujan saja. Aku menutup gorden kamarku, mematikan AC, lalu segera turun kebawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
lanjuttt thorrrr
2021-03-26
1
Fira Ummu Arfi
editan wajah utk memancing calon pacar, penipuan ini mah wkwkwkkkk😂😂😂😂
2021-03-26
1
sariz07
maluu di liat aji ngiler😆
salam
Pasangan Terbaikku 😁
2021-03-21
1