Teman yang penasaran

“Bella sedang apa tuh senyum-senyum sendiri di depan rumah, siapa pria itu?” tanya Lisa menjulurkan kepalanya keluar jendela, bertanya lebih kepada diri sendiri daripada ke pacarnya, Evan. Evan yang sedang menyetir ikut melirik kearah rumah Bella.

“Mana? ngga kelihatan?” ujarnya mengerutkan keningnya mencondongkan badannya kearah Lisa.

“Dah,  ngga usah liat-liat parkir aja yang bener dulu, ntar nabrak lagi”! balas Lisa mendorong tubuh pacarnya kembali ke kursinya. Evan masih mencoba melihat tapi akhirnya menyerah.

“Iya deh” jawab Evan patuh, kemarin dia baru saja menyerempet tiang listrik, dia tidak mau menggores cat mobilnya lagi.

Mereka memarkir mobil mereka di tempat yang biasa dan segera turun dari mobil. Seperti biasa Lisa sudah jauh berjalan meninggalkan Evan yang membawakan tasnya.

“Permisi, Bella ada?” tanya Lisa kepada pria gondrong yang berdiri didepan rumah Bella.

Lisa sebenarnya melihat Bella berdiri di teras rumah, ia bertanya hanya sebagai alasan untuk menegur pria itu. Tetapi pria itu hanya terdiam sambil membuang sampah yang ditangannya, lalu memandangnya. Seketika Lisa seperti tersihir dengan tatapan matanya yang dalam. Paras pria ini membuatnya tertegun.

“Bella ada di dalam.” jawabnya dengan suara berat.

“Oh di dalam.” jawab Lisa hanya membeo. Evan akhirnya sampai disampingnya.

“Kamu kenapa?” tanya Evan kepada Lisa, sambil lalu, lalu masuk kedalam rumah meninggalkan Lisa sendiri diluar. Pria itu juga sudah ikut masuk di belakang Evan. Lisa terbangun dari lamunannya lalu ikut lari masuk.

"Hai Bell!" teriak Evan dari jauh. Bella mengangkat tangannya menyambutnya.

“Bell, mama lo ada di rumah ga? laper nih?” tanya Evan saat memasuki halaman rumah Bella.

Lisa dan Evan memang sering datang saat makan siang. Karena kepintaran masak mama Bella, mereka rajin berkunjung untuk makan enak.

“Ada, cuma bentaran sibuk ada pesanan Bu Joko.” balas Bella acuh memandangi Lisa yang berjalan dibelakang Aji memberi kode-kode bertanya perihal pria dibelakang Evan.

Bella pura-pura tidak mengerti perntanyaannya. Lisa menjadi frustasi.

“Wah Bu Joko arisan mulu” ujar Evan sambil melepas sepatu lalu segera masuk kedalam teras.

“Katanya tadi mau main mobile legend, trus makan bakso, kok malah jadi nyasar ke rumah gw juga akhirnya?” tanya Bella sebal pada sahabatnya. Lisa tertawa terkikik.

“Ih kamyuuuu jangan marah begitu dongs, tuh gara-gara si Evan, tadi katanya mau makan bakso habis main. Eh dari tadi kita kalah mulu, dapet tim yang kagak enak, jadi ga napsu makan bakso” jelas Lisa merangkul Bella. Bella mencibir.

“Terus kita jadi laper deh tuh ceritanya, terus inget sama masakan mama Bella yang terkenal itu lho, jadi kita main deh kesini biar bisa perbaikan gizi juga.“ sambungnya lagi sambil terus merangkul Bella masuk kedalam teras.

Lisa adalah sahabat Bella sejak SMA, dia bertubuh mungil, berambut keriting sebahu tetapi suaranya sangat lantang, tidak beda jauh seperti mama Bella.

“Tante, Evan dateng nih.” teriak Evan begitu masuk pintu depan rumah. Pria gondrong itu mengikutinya dari belakang, setelah melepas sepatunya dengan tetap diam.

“Bell itu siapa?” Bisik Lisa penasaran, matanya memandang pria yang tingginya seperti tiang itu. Evan sebenarnya sudah tinggi, tapi masih kalah tinggi dengan pria itu. Evan hanya sedagu Cowo itu.

“Ada deh, want to know ajah” jawab Bella iseng, lalu masuk agak berlari meninggalkan Lisa yang penasaran. Wajahnya langsung cemberut, karena rasa ingin tahunya tidak terpuaskan.

“Awas ya lo Bell.” panggil Lisa kepada Bella. Ia segera melepaskan sendalnya untuk masuk ke dalam rumah.

Saat masuk ke rumah, Lisa kembali mencari-cari dimana pria itu berada. Tindak tanduknya terbaca oleh Evan. Pacarnya itu langsung mendekati Lisa.

“Hayo, cari siapa ya?” bisik Evan meniup telinga Lisa. Lisa merasa geli sehingga menggeliat.

“Ih geli tau.“ serunya mencubit Evan pelan. Rambutnya yang keriting diacak-acak oleh Evan karena gemas.

“Dia masuk ke kamarnya.” ujarnya memberi petunjuk. Pacarnya itu sangat mengenalnya. Evan tahu Lisa sangat penasaran dengan pria baru di rumah Bella. Lisa tersenyum lebar dengan mata berseri-seri karena mendapatkan info baru.

“Oh, berati dia tinggal disini ya, wah siapa ya dia, sodara kali ya? Tapi, baru kali ini kelihatan ya? Kok tadi Bella tidak cerita siy pas Wa-an. Masa ada pria hot kek gini ga diceritain siy” Lisa segera berpidato dengan lirih, sebal dengan sohibnya. Evan tertawa sebal dengan rasa penasaran pacarnya.

"Pria HOT? hot mana sama aku?" bisiknya lagi menutupi pandangan Lisa tapi Lisa segera mendorongnya menjauh dan menyambut mama yang mendekati mereka.

“Eh nak Evan datang, tau begitu tante masakin kacang panjang tauco.” ujar Mama masuk ke ruang tengah menyambut Evan dan Lisa.

“Ih Tante, kan ada Lisa juga lho, kok cuma Evan aja siy yang diingat.” seru Lisa manja dari belakang Evan.

Mama tertawa atas kelakuan Lisa, mirip sekali merajuknya seperti Bella. Tidak heran mereka berdua menjadi sahabat dekat. Bella sendiri sudah duduk manis di kursi meja makan.

“Hoi, ayo duduk aja disini langsung, mama buat sayur …” ucapan Bella langsung dipotong Lisa.

“Wah, masa Lodeh lagi tante?” tanya Lisa ke mama. Mama tertawa lagi.

“Iyah begitu deh dan lauknya pun juga sama.” jawab mama

“Telur dadar daun bawang yah?” kali ini Evan yang menjawab lalu mereka tertawa bersama.

Pria jangkung tadi tiba-tiba keluar dari kamarnya lalu dengan tenang berjalan diam kearah dapur. Dia lalu keluar dari dapur membawa semangkuk besar sayur lodeh dari dapur dan meletakkannya di tengah meja makan. Lalu dia berjalan lagi dengan santai ke dapur mengambil piring berisi telur dadar dan menyajikannya juga di meja makan.

Bella terlihat malu, karena dia malah duduk santai di sana tapi dia tidak bisa apa-apa karena pria itu sudah melakukan semuanya dengan dengan cepat. Lalu setelah meletakkan semua itu dimeja makan dia bukannya duduk di kursi meja makan tapi malah kembali ke kamarnya.

Semua yang ada disitu memperhatikan dia dengan bingung, tapi pria itu seperti tidak sadar dan melakukan itu semua dengan diam dan tenang.

“Eh ya udah yuk mari kita makan.” ucap mama yang memecahkan keheningan pertama kali.

"Kita makan siang yang kesiangan nih." lanjut mama lagi.

“Yuk yuk mari kita makan sayur lodeh dan telur dadar kesukaan Bella my baybeeh” balas Lisa yang berlari dan duduk di samping sahabatnya. Evan menyusul dan duduk di hadapan Lisa. Mama baru mau duduk lalu sepertinya dia teringat akan pria tadi.

“Loh Bell, Aji mana? Coba panggil nak Aji, ajak dia makan, mungkin dia malu.” Mama menyuruh Bella dengan suaranya yang menggelegar itu.

Lisa memperhatikan Bella yang dengan enggan berdiri berjalan menuju kamar pria itu. Lisa memperhatikan dengan seksama, dia menjulurkan lehernya semaksimal mungkin. Oh nama cowo itu Aji. sepertinya bukan sepupu, teman kak Roni kah? pikirnya menyerap semua informasi.

“Woi, itu leher orang atau leher kura-kura?” tegur Evan hendak memegang leher Lisa. Lisa sudah hafal gerakan pacarnya, dia langsung menarik lehernya kembali dan menutupinya dengan jemarinya. Bella sudah tidak kelihatan. Lisa mendengus kearah pacarnya.

“Iih iseng deh” ujarnya jengkel dengan kelakuan iseng Evan yang tidak ada habisnya.

“Tante, itu siapa siy? Ponakan ya tante?” tanya Lisa tidak bisa menahan rasa ingin tahunya. Mama tertawa sebentar.

“Ga usah dijawab tante, anak kepo kek gini, harusnya ngga usah ikut makan” ujar Evan geli. Mama tertawa lagi.

“Bukan ponakan, namanya Aji, dia teman Roni.” Jawab mama menjelaskan. Benar kan teman kak Roni, ganteng banget, pikir Lisa lagi. Mata Lisa berbinar-binar.

“Oh bukan ponakan….” serunya senang dengan napas tertahan.

"Kenapa? ganteng yah?' tanya mama geli dengan sikap Lisa yang blak-blakan.

“Wah… sepertinya dia dah buat rencana macem-macem nih tante.” Evan memandangi wajah mungil pacarnya yang senyum-senyum sendiri. Bella masih belum kembali.

"Iya ganteng tante, sepertinya single yah?" tanya Lisa lagi to the point. “ Evan menggaruk-garuk kepalanya sedangkan mama tertawa kecil.

"Wah, ngga tau deh klo itu, tanya aja sendiri. Dia baru aja menginap dari semalam, teman Roni SMA katanya.” jelas mama lagi.

“Oh teman Kak Roni, SMA ya tante?” tanya Lisa membeo.

“Tapi baru kali ini kelihatan ya tante, kemarin-kemarin ngga pernah main kemari?” tanya Lisa bersemangat.

"Emang kalau dia dateng harus laporan sama kamu?" ucap Evan memandang Lisa. Lisa mencibirkan bibirnya ke depan.

“Iyah, baru kali ini nih dateng. Anaknya juga pendiam sekali. Tante juga belum sempat tanya-tanya” Mama menjawab kembali.

"Tinggal sampai kapan tante?" Lisa bertanya layaknya wartawan, mama tersenyum geli.

"Kamu tuh nanya kek wartawan aja deh, mang urusannya sama kamu apa? Kepo banget deh ah!" Evan yang menjawabnya dengan sebal.

Mama tertawa geli sama kelakuan mereka. Lisa kesal lalu mencubit Evan yang gagal berusaha kabur.

"Yah kan namanya penasaran ya Tante." gumam Lisa sambil memuntir cubitannya, Evan berteriak meminta ampun.

Lisa kembali memandangi kearah Bella menghilang tadi. Bella lama juga belum kembali. Kali ini Evan ikutan memandangi kearah yang sama. Tiba-tiba Bella muncul diikuti pria itu

“Stt, dah datang tuh” bisik Evan menyikut Lisa yang masih memandangi kearah Bella.

Mimik wajah Bella aneh, Lisa  tidak bisa menebak apa yang telah terjadi, dia mencoba menanyakan kenapa tanpa suara kepada Bella, tapi Bella diam saja, tidak ada menjawabnya.

“Asik, Bella dan Kak Aji datang, mari kita mulai makan.” ujar Lisa dengan kegirangan yang agak berlebihan. Dia berusaha menutupi malunya karena ketahuan memandangi mereka terus dari keluar pintu.

“Yuk kita makan, Nak Aji duduk disini yah.” panggil mama menunjuk ke satu-satunya kursi yang kosong di samping Evan sehingga Aji duduk berhadap-hadapan dengan Bella.

“Baik Tante.” jawabnya singkat. Lalu duduk dengan kaku di samping Evan.

Lisa memperhatikan pria itu lalu kembali ke Bella, something happens... pikirnya penasaran.

Terpopuler

Comments

Jujuk

Jujuk

aku datang nij

2021-05-03

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

lanjutttttttttt

2021-04-01

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

penasaran atau kepo 🤔🤔😀😀

salam ASIYAH AKHIR ZAMAN

2021-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 New Chapter
2 Melarikan diri atau diselamatkan?
3 Kakak yang jahil
4 Siapakah dia?
5 Saat terasa nyaman
6 Ditelan Bumi
7 Kecerobohan yang membuat geli
8 Terperangkap dan tertangkap
9 Adik yang kehilangan
10 Mengulang Waktu
11 Dipeluk
12 Mama yang sudah tua
13 Si Pelupa
14 Hanya menolong
15 Sayur Lodeh dan Telor Dadar
16 Teman yang penasaran
17 Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi
18 Jantung yang berdebar-debar
19 Pria yang menyesal
20 Kekesalan Alisa
21 Mantan Yang Terindah
22 Perasaan yang baru
23 Ada Rahasia
24 Ice Cream Membawa Hujan
25 Dia yang Bingung
26 Si Playboy
27 Mama yang memperhatikan
28 Pria yang Mulai Berharap
29 Kemarahan atau Penyesalan
30 Makan Malam Keluarga
31 Pagi yang cerah
32 Prasetyo Aji
33 Seseorang yang Berbeda
34 Kecupan yang Manis
35 Terulang kembali
36 Tiba-tiba rapih
37 Kesendirian
38 Bos yang menakutkan?
39 Menyadari ketika terlambat
40 Mengunjungi masa lalu
41 Ketika Dia Pergi
42 Kekecewaan yang mendalam
43 Penderitaan di Masa Lalu.
44 Meminta maaf
45 Matahari Terbit Dari Barat.
46 Ketika Mimpi Menjadi Kenyataan
47 Tiba-tiba Hening
48 Seorang Suami
49 Makan Mie
50 Diusir
51 Kenapa Ma?
52 Bella Si Pemarah
53 Seseorang yang Asing
54 Aku Semua Yang Kamu Butuhkan
55 Resmi
56 Jangan Nakal Ya
57 Berdua di Rumah
58 Maafkan Aku
59 Dimana Aji?
60 Kesalahan Fatal
61 Berbagai mimpi
62 Kesalahan kedua
63 Tolong Urus Aku
64 Hati yang bergemuruh
65 Dinding yang runtuh
66 Permintaan Maaf
67 Menjadi Musuh
68 Akhirnya Aku Mengingat Mu
69 Aku Ada Disini
70 Kenyataan Yang Menyakitkan Hati
71 Dejavu
72 Aku Aji
73 Pak Suami
74 Ingatan yang Kembali
75 Mengagumimu
76 Kunjungan pertama
77 Mencoba mengingatnya
78 Obsesi
79 Berdua lagi di Rumah
80 Rangkaian Memori
81 Mencari koin
82 Cemburu
83 Hari Sabtu
84 Nasi goreng Kak Roni
85 Dilarang senyum
86 Malam Minggu
87 Malam Yang Tidak Akan Aku lupakan
88 Aku Sebenarnya Kecewa
89 Aku Benci Hari Senin
90 Bertemu dokter
91 Kepedihan ku
92 Andai saja
93 Kenapa?
94 Alisa Pratiwi
95 Hidup dalam Aquarium
96 Menikah Dengan Mu
97 Kini Aku bersamamu.
98 Kemana Kak Aji?
99 Aku ikut
100 PTSD
101 Di Bengkel
102 Sop Iga
103 Bertengkar
104 Mengikuti Mu
105 Janji Ingkar Mati
106 Sangkar Emas
107 Memulai Sesuatu Yang Salah
108 Schuberg Indonesia
109 Aku Menyukai Mu
110 Terima Kasih
111 Selamat Tinggal
112 Aku Yang Beruntung
113 Kedua Gadis Kembar
114 Wanita Bermata Kucing
115 Aku Takut
116 Kresek Kresek
117 Diujung Kantuk
118 Hanya Pengganti
119 Tembok Yang Terpasang
120 Dia Tidak Perlu Tahu
121 I Love You
122 Kakak Ipar
123 Berada Dalam Mimpi
124 Aku Pasti Gila
125 Terpukau
126 Terharu
127 Gaun Yang di Tukar
128 Roni Tolong Aku
129 Dia Tunangan Ku
130 Wanita yang Pernah Dicintai nya?
131 21 Juni
132 Terakhir Kali
133 Dia Yang Telah Pergi
134 Oslo, Norwegia
135 Aku pasti bermimpi
136 Aku Harus Melupakanmu
137 Berselingkuh
138 Setelah Tiga Bulan
139 Chopin Etude Op 10 no. 3
140 Adik Ipar Ku Yang Malang
141 Obsesi Mama
142 Bekerja Magang
143 Ketika Rindu Melanda
144 +47
145 Bertemu Kembali
146 Pergi Ke Sana
147 Pergi Menemuinya
148 Disaat Pandangan Bertemu
149 Mencari Kekasihku
150 Akhirnya Aku mendapatkan Mu
151 Ada Yang Cemburu
152 Diam Dan Dengarkan Aku
153 Badai Salju
154 Terlalu Bahagia
155 Visa 90 hari
156 Harus Pulang
157 Selimut
158 Bukan Pacar Yang Baik
159 Hari Terakhir
160 Aku Akan Pulang
161 Kembali ke Jakarta
162 Mari Kita Berteman
163 Melakukan Kewajibanku
164 Pergi Saja Kamu!
165 Kami Akan Menikah
166 Kata pertama Pa...pa
167 Nanti Bosan
168 Sepanjang Jalan Kenangan
169 Aku Marah
170 Saling Jujur
171 Bella Nakal
172 Mencoba Peruntungan
173 Aji Yang Berubah
174 Semua Salahku
175 Keluarga Pak Prasetyo Aji
176 Kehilangan Ingatan
177 Kirim Undangan
178 Si Pahlawan Tampan
179 Menjadi Artis Dadakan
180 Aku Was Was
181 Terpesona, Aku Terpesona
182 Acara Yang Aku Paling Tunggu
183 Hari Bahagia
184 Malam Pertama
185 Bahagia bersamamu
186 Malam Entah Keberapa
Episodes

Updated 186 Episodes

1
New Chapter
2
Melarikan diri atau diselamatkan?
3
Kakak yang jahil
4
Siapakah dia?
5
Saat terasa nyaman
6
Ditelan Bumi
7
Kecerobohan yang membuat geli
8
Terperangkap dan tertangkap
9
Adik yang kehilangan
10
Mengulang Waktu
11
Dipeluk
12
Mama yang sudah tua
13
Si Pelupa
14
Hanya menolong
15
Sayur Lodeh dan Telor Dadar
16
Teman yang penasaran
17
Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi
18
Jantung yang berdebar-debar
19
Pria yang menyesal
20
Kekesalan Alisa
21
Mantan Yang Terindah
22
Perasaan yang baru
23
Ada Rahasia
24
Ice Cream Membawa Hujan
25
Dia yang Bingung
26
Si Playboy
27
Mama yang memperhatikan
28
Pria yang Mulai Berharap
29
Kemarahan atau Penyesalan
30
Makan Malam Keluarga
31
Pagi yang cerah
32
Prasetyo Aji
33
Seseorang yang Berbeda
34
Kecupan yang Manis
35
Terulang kembali
36
Tiba-tiba rapih
37
Kesendirian
38
Bos yang menakutkan?
39
Menyadari ketika terlambat
40
Mengunjungi masa lalu
41
Ketika Dia Pergi
42
Kekecewaan yang mendalam
43
Penderitaan di Masa Lalu.
44
Meminta maaf
45
Matahari Terbit Dari Barat.
46
Ketika Mimpi Menjadi Kenyataan
47
Tiba-tiba Hening
48
Seorang Suami
49
Makan Mie
50
Diusir
51
Kenapa Ma?
52
Bella Si Pemarah
53
Seseorang yang Asing
54
Aku Semua Yang Kamu Butuhkan
55
Resmi
56
Jangan Nakal Ya
57
Berdua di Rumah
58
Maafkan Aku
59
Dimana Aji?
60
Kesalahan Fatal
61
Berbagai mimpi
62
Kesalahan kedua
63
Tolong Urus Aku
64
Hati yang bergemuruh
65
Dinding yang runtuh
66
Permintaan Maaf
67
Menjadi Musuh
68
Akhirnya Aku Mengingat Mu
69
Aku Ada Disini
70
Kenyataan Yang Menyakitkan Hati
71
Dejavu
72
Aku Aji
73
Pak Suami
74
Ingatan yang Kembali
75
Mengagumimu
76
Kunjungan pertama
77
Mencoba mengingatnya
78
Obsesi
79
Berdua lagi di Rumah
80
Rangkaian Memori
81
Mencari koin
82
Cemburu
83
Hari Sabtu
84
Nasi goreng Kak Roni
85
Dilarang senyum
86
Malam Minggu
87
Malam Yang Tidak Akan Aku lupakan
88
Aku Sebenarnya Kecewa
89
Aku Benci Hari Senin
90
Bertemu dokter
91
Kepedihan ku
92
Andai saja
93
Kenapa?
94
Alisa Pratiwi
95
Hidup dalam Aquarium
96
Menikah Dengan Mu
97
Kini Aku bersamamu.
98
Kemana Kak Aji?
99
Aku ikut
100
PTSD
101
Di Bengkel
102
Sop Iga
103
Bertengkar
104
Mengikuti Mu
105
Janji Ingkar Mati
106
Sangkar Emas
107
Memulai Sesuatu Yang Salah
108
Schuberg Indonesia
109
Aku Menyukai Mu
110
Terima Kasih
111
Selamat Tinggal
112
Aku Yang Beruntung
113
Kedua Gadis Kembar
114
Wanita Bermata Kucing
115
Aku Takut
116
Kresek Kresek
117
Diujung Kantuk
118
Hanya Pengganti
119
Tembok Yang Terpasang
120
Dia Tidak Perlu Tahu
121
I Love You
122
Kakak Ipar
123
Berada Dalam Mimpi
124
Aku Pasti Gila
125
Terpukau
126
Terharu
127
Gaun Yang di Tukar
128
Roni Tolong Aku
129
Dia Tunangan Ku
130
Wanita yang Pernah Dicintai nya?
131
21 Juni
132
Terakhir Kali
133
Dia Yang Telah Pergi
134
Oslo, Norwegia
135
Aku pasti bermimpi
136
Aku Harus Melupakanmu
137
Berselingkuh
138
Setelah Tiga Bulan
139
Chopin Etude Op 10 no. 3
140
Adik Ipar Ku Yang Malang
141
Obsesi Mama
142
Bekerja Magang
143
Ketika Rindu Melanda
144
+47
145
Bertemu Kembali
146
Pergi Ke Sana
147
Pergi Menemuinya
148
Disaat Pandangan Bertemu
149
Mencari Kekasihku
150
Akhirnya Aku mendapatkan Mu
151
Ada Yang Cemburu
152
Diam Dan Dengarkan Aku
153
Badai Salju
154
Terlalu Bahagia
155
Visa 90 hari
156
Harus Pulang
157
Selimut
158
Bukan Pacar Yang Baik
159
Hari Terakhir
160
Aku Akan Pulang
161
Kembali ke Jakarta
162
Mari Kita Berteman
163
Melakukan Kewajibanku
164
Pergi Saja Kamu!
165
Kami Akan Menikah
166
Kata pertama Pa...pa
167
Nanti Bosan
168
Sepanjang Jalan Kenangan
169
Aku Marah
170
Saling Jujur
171
Bella Nakal
172
Mencoba Peruntungan
173
Aji Yang Berubah
174
Semua Salahku
175
Keluarga Pak Prasetyo Aji
176
Kehilangan Ingatan
177
Kirim Undangan
178
Si Pahlawan Tampan
179
Menjadi Artis Dadakan
180
Aku Was Was
181
Terpesona, Aku Terpesona
182
Acara Yang Aku Paling Tunggu
183
Hari Bahagia
184
Malam Pertama
185
Bahagia bersamamu
186
Malam Entah Keberapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!