Saat terasa nyaman

Aku mendengar langkah dengan penuh amarah Bella naik keatas. Sepertinya gadis itu merasa kesal keinginannya tidak dipenuhi oleh kakaknya. Aku merasa geli akan suasana pagi keluarga ini.

Aku meminum air di gelas ku sampai habis lalu kembali ke ruang makan. Bella meninggalkan piring dan gelasnya di meja makan tergeletak begitu saja. Sebaiknya Aku mengambil semua piring kotor ke dapur dan kembali mencuci semua itu.

Mama adalah orang yang baik, tapi memang agak terlalu jujur dalam segala hal, pikirku sambil mencuci piring. Aku tersenyum sendiri mengingat semua pesan mama tadi sebelum berangkat.

Dari masakan mama, Aku mengetahui kalau mama masak tidak sembarangan, semuanya enak. Pasti mama yang bangun paling pagi dari mereka semua, membersihkan rumah, menyapu dan mengepel lantai. Dia sudah selesai mencuci baju yang terlihat dari barisan rapi pakaian dijemur di halaman belakang. Hal-hal tersebut  menunjukkan betapa mama menyayangi mereka. tapi sepertinya tidak anak-anaknya tidak menyadarinya.

Bella tadi pasti malu sekali, aku kembali tersenyum membayangkan wajah Bella yang mungil itu tadi langsung memerah, entah malu entah marah.

Bella gadis cantik yang manja. Di umurnya yang ke 23 tahun, tadi dia bersikap sepeti anak SMA, sangat terlihat semua orang di rumah ini sangat menyayanginya, malah cenderung terlalu menyayanginya sehingga dia menjadi agak manja.

Wajah Bella ketika turun di tangga terbayang kembali di kepalanya, tapi dengan wajah seperti itu siapa yang bisa menolak permintaannya. Roni jelas sangat menyayangi adiknya. Dengan cara super iseng seperti tadi, aku mengetahui Roni akan melakukan apa saja agar adiknya bahagia. Sungguh keluarga yang unik.

Aku segera menyelesaikan cucian semua piring dan mangkuk yang dipakai tadi dan menutup kembali makanan sisa di meja makan dengan tudung saji. Aku memandang kearah tangga dimana Bella naik tadi. Aku belum kenal denah rumah ini, Ia memandang sekeliling.

Rumah ini merupakan rumah yang lumayan besar. Walau sudah tua tetapi tetap terawat. Sepanjang dia ada di rumah ini, dia hanya pernah ke dapur, halaman belakang, ruang makan, dan kamar Roni, itu juga hanya sekilas.

Ada pintu jati tertutup dengan manik- manik tergantung diatasnya, mungkin itu kamar mama. Ada pintu dengan keset didepannya, itu pasti kamar mandi luar. Sepengetahuanku, kamar tidur Roni ada kamar mandi dalamnya. Ada pintu jati lagi tanpa keterangan apa-apa,entah kamar apa itu.

Selesai mencuci dan membersihkan meja aku berjalan-jalan sekeliling rumah itu, banyak perabot tua, tetapi sangat bersih, mama benar-benar merawat perabotannya dengan apik.

Ditengah ruang tengah ada sebuah piano, bukan sembarang piano, tetapi sebuah baby grand piano. Aku menghampiri piano itu, mengelus kayu licinnya dengan jariku, sudah teramat lama aku tidak menyentuh tuts piano.

Ada lukisan keluarga besar di ruang tengah. Mama, dan sesosok pria yang sangat mirip dengan Roni duduk ditengah-tengah, diapit oleh Roni remaja dan Bella kecil yang memakai bando pita bewarna pink. Ada seorang remaja lagi berdiri di samping Bella, berwajah kombinasi mama dan pria tadi. Mungkin kakak Bella yang lain, pikirku mengamati lukisan foto itu.

Terdapat rak di samping piano, disitu ada berbagai foto yang dipajang. Ada pigura kecil yang tertutup, Aku mengangkat dan membetulkannya, ternyata foto Bella kecil dan seorang anak laki-laki yang kira-kira sebaya dengan Bella. Anak laki-laki itu dirangkul oleh Bella, keduanya tersenyum lebar. Aku mengamati foto-foto itu sebentar. Dia melihat sekilas banyak sekali foto-foto tersenyum memandangnya kembali.

Ada rasa asing di hatiku melihat foto-foto tersebut, sebaiknya aku kembali ke kamarku. Ada rasa hangat dan nyaman saat melihat foto-foto tersebut, yang tidak cocok dengan diriku. Mereka pasti sangat berbahagia. Aku lalu berjalan kembali ke kamarku sendiri.

Aku masuk dan menutup pintuku pelan. Kamarku terasa gelap, cahaya satu-satunya hanya berasal dari jendela yang mungkin dulunya sebenarnya ventilasi udara. Aku harus menyalakan lampu untuk bisa melihat jelas tapi aku memilih untuk tidak menyalakannya.

Aku duduk di kasur untuk menunggu mataku terbiasa dengan sinar temaram. Apa yang sedang aku lakukan disini? Entah kenapa aku mau saja ikut dengan Roni semalam? tanyaku pada diri sendiri.

Roni adalah anak yang popular di sekolahnya dulu, sedangkan dia hanya anak pindahan yang masuk di tengah kelas 2. Roni remaja berbadan cukup atletis dan sangat ramah pada semua orang. Wajahnya juga tampan, membuat banyak fans yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.

Tapi seingatku, tidak ada yang pernah cukup dekat dengan Roni. Tapi memang dari semua teman sekelasnya hanya Roni saja yang selalu ramah padaku, yang lain cenderung tidak peduli dan melupakan aku. Roni yang selalu mengajakku jika ada tugas berkelompok. Mungkin karena itu, kemarin aku langsung saja mau diajak olehnya.

Mataku akhirnya terbiasa dengan kegelapan. Aku jadi bisa memperhatikan kamar ini lebih seksama, sepertinya kamar ini bukan kamar tidur, terlihat banyak buku-buku tersusun rapih di kanan kiri di seluruh dinding kamar.

Aku berdiri karena tertarik dengan buku-buku itu. Dapat dilihat bahwa buku-buku yang ada semua sudah dibaca berulang kali. Ada pula bagian anak-anak di bagian bawah, mungkin ini buku-buku Bella dan Roni saat masih kecil dulu.

Di samping buku-buku itu, ada lemari baju tinggi dari jati, bewarna coklat tua, di pojok kamar, di seberangnya ada sebuah meja dengan sebuah kursi tua dilapisi kulit yang mulai mengelupas, ada lampu meja juga. Aku menyalakan lampu itu, semburat cahaya kekuningan mulai menyinari kamar itu. Aku duduk di kursi itu, cukup nyaman, lalu memperhatikan meja itu, dibawah kaca meja itu penuh sobekan foto yang tersusun rapih, foto bayi sampai anak-anak Bella dan Roni, dan beberapa foto keluarga yang lain, tataan foto-foto tersebut sangat artistik dan rapih, Aku mengamati foto tersebut sesaat, banyak sekali foto Bella dengan anak lelaki yang dia lihat di ruang tengah tadi, mungkin saudara sepupu Bella, pikirnya sambil meraba kaca yang menutupi foto Bella kecil itu.

Ada juga keramik untuk menaruh pulpen di pojok meja ada beberapa pulpen dan pensil di sana. Bingkai foto, yang dimana tidak ada fotonya, aneh rasanya melihat bingkai yang terpajang tapi kosong tidak ada isinya. Ia kembali mendekati tempat tidurnya.

Sebaiknya aku mulai bekerja untuk merapihkan barang-barangku yang tak seberapa itu. Aku akhirnya bangkit dari kursi dan berjalan menuju tas hitamku yang kumal di lantai.

Aku mengeluarkan beberapa helai baju kaus dan celana panjang, celana pendek. semuanya kusut karena kemarin aku paksa masuk kedalam tasku. Pakaian dalamnya terjatuh menggelinding kelantai saat aku melakukan itu.

Aku meraihnya tapi bingung mau taruh dimana akhirnya aku menjejalkan nya kembali ke dalam tasku. Aku mengangkat semuanya keatas meja tadi supaya mudah dirapihkan. Mataku memandang lemari jati di hadapanku.

Sebaiknya semua bajuku aku masukan ke dalam lemari itu daripada semua kusut di tas. Aku meraih pintu lemari, tetapi lemari itu ternyata penuh, dengan baju-baju tua, baju anak mulai remaja. Mungkin ini semua baju kecil Roni dan Bella, sebaiknya aku bertanya dulu sebelum mengeluarkan baju-baju tersebut dari lemari.

Tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar, sepertinya mau hujan. Pantas cahaya matahari semakin temaram. Aku merasa beruntung saat ini berada dikamar yang nyaman ini.

Aku rebahan kembali di kasurku sambil menatap langit-langit kamar, aku mengangkat tanganku dan melihat bayangannya di langit-langit kamar.

Mendadak aku teringat akan pesan mama sebelum berangkat tadi. Angkat jemuran dibelakang! Jemuran mama akan habis basah semua terkena hujan, tanpa pikir panjang Aku berdiri dan segera berlari menuju halaman belakang.

Terpopuler

Comments

Merry Dara Santika

Merry Dara Santika

Cerita nya semakin seru

2021-08-04

0

Diah Fiana

Diah Fiana

like lagi
semagat kak 😉

2021-04-05

1

Bayangan Ilusi

Bayangan Ilusi

Ya, jangan lupa jemurannya. Ntar basah lagi di omelin mama kau..😅😅

2021-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 New Chapter
2 Melarikan diri atau diselamatkan?
3 Kakak yang jahil
4 Siapakah dia?
5 Saat terasa nyaman
6 Ditelan Bumi
7 Kecerobohan yang membuat geli
8 Terperangkap dan tertangkap
9 Adik yang kehilangan
10 Mengulang Waktu
11 Dipeluk
12 Mama yang sudah tua
13 Si Pelupa
14 Hanya menolong
15 Sayur Lodeh dan Telor Dadar
16 Teman yang penasaran
17 Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi
18 Jantung yang berdebar-debar
19 Pria yang menyesal
20 Kekesalan Alisa
21 Mantan Yang Terindah
22 Perasaan yang baru
23 Ada Rahasia
24 Ice Cream Membawa Hujan
25 Dia yang Bingung
26 Si Playboy
27 Mama yang memperhatikan
28 Pria yang Mulai Berharap
29 Kemarahan atau Penyesalan
30 Makan Malam Keluarga
31 Pagi yang cerah
32 Prasetyo Aji
33 Seseorang yang Berbeda
34 Kecupan yang Manis
35 Terulang kembali
36 Tiba-tiba rapih
37 Kesendirian
38 Bos yang menakutkan?
39 Menyadari ketika terlambat
40 Mengunjungi masa lalu
41 Ketika Dia Pergi
42 Kekecewaan yang mendalam
43 Penderitaan di Masa Lalu.
44 Meminta maaf
45 Matahari Terbit Dari Barat.
46 Ketika Mimpi Menjadi Kenyataan
47 Tiba-tiba Hening
48 Seorang Suami
49 Makan Mie
50 Diusir
51 Kenapa Ma?
52 Bella Si Pemarah
53 Seseorang yang Asing
54 Aku Semua Yang Kamu Butuhkan
55 Resmi
56 Jangan Nakal Ya
57 Berdua di Rumah
58 Maafkan Aku
59 Dimana Aji?
60 Kesalahan Fatal
61 Berbagai mimpi
62 Kesalahan kedua
63 Tolong Urus Aku
64 Hati yang bergemuruh
65 Dinding yang runtuh
66 Permintaan Maaf
67 Menjadi Musuh
68 Akhirnya Aku Mengingat Mu
69 Aku Ada Disini
70 Kenyataan Yang Menyakitkan Hati
71 Dejavu
72 Aku Aji
73 Pak Suami
74 Ingatan yang Kembali
75 Mengagumimu
76 Kunjungan pertama
77 Mencoba mengingatnya
78 Obsesi
79 Berdua lagi di Rumah
80 Rangkaian Memori
81 Mencari koin
82 Cemburu
83 Hari Sabtu
84 Nasi goreng Kak Roni
85 Dilarang senyum
86 Malam Minggu
87 Malam Yang Tidak Akan Aku lupakan
88 Aku Sebenarnya Kecewa
89 Aku Benci Hari Senin
90 Bertemu dokter
91 Kepedihan ku
92 Andai saja
93 Kenapa?
94 Alisa Pratiwi
95 Hidup dalam Aquarium
96 Menikah Dengan Mu
97 Kini Aku bersamamu.
98 Kemana Kak Aji?
99 Aku ikut
100 PTSD
101 Di Bengkel
102 Sop Iga
103 Bertengkar
104 Mengikuti Mu
105 Janji Ingkar Mati
106 Sangkar Emas
107 Memulai Sesuatu Yang Salah
108 Schuberg Indonesia
109 Aku Menyukai Mu
110 Terima Kasih
111 Selamat Tinggal
112 Aku Yang Beruntung
113 Kedua Gadis Kembar
114 Wanita Bermata Kucing
115 Aku Takut
116 Kresek Kresek
117 Diujung Kantuk
118 Hanya Pengganti
119 Tembok Yang Terpasang
120 Dia Tidak Perlu Tahu
121 I Love You
122 Kakak Ipar
123 Berada Dalam Mimpi
124 Aku Pasti Gila
125 Terpukau
126 Terharu
127 Gaun Yang di Tukar
128 Roni Tolong Aku
129 Dia Tunangan Ku
130 Wanita yang Pernah Dicintai nya?
131 21 Juni
132 Terakhir Kali
133 Dia Yang Telah Pergi
134 Oslo, Norwegia
135 Aku pasti bermimpi
136 Aku Harus Melupakanmu
137 Berselingkuh
138 Setelah Tiga Bulan
139 Chopin Etude Op 10 no. 3
140 Adik Ipar Ku Yang Malang
141 Obsesi Mama
142 Bekerja Magang
143 Ketika Rindu Melanda
144 +47
145 Bertemu Kembali
146 Pergi Ke Sana
147 Pergi Menemuinya
148 Disaat Pandangan Bertemu
149 Mencari Kekasihku
150 Akhirnya Aku mendapatkan Mu
151 Ada Yang Cemburu
152 Diam Dan Dengarkan Aku
153 Badai Salju
154 Terlalu Bahagia
155 Visa 90 hari
156 Harus Pulang
157 Selimut
158 Bukan Pacar Yang Baik
159 Hari Terakhir
160 Aku Akan Pulang
161 Kembali ke Jakarta
162 Mari Kita Berteman
163 Melakukan Kewajibanku
164 Pergi Saja Kamu!
165 Kami Akan Menikah
166 Kata pertama Pa...pa
167 Nanti Bosan
168 Sepanjang Jalan Kenangan
169 Aku Marah
170 Saling Jujur
171 Bella Nakal
172 Mencoba Peruntungan
173 Aji Yang Berubah
174 Semua Salahku
175 Keluarga Pak Prasetyo Aji
176 Kehilangan Ingatan
177 Kirim Undangan
178 Si Pahlawan Tampan
179 Menjadi Artis Dadakan
180 Aku Was Was
181 Terpesona, Aku Terpesona
182 Acara Yang Aku Paling Tunggu
183 Hari Bahagia
184 Malam Pertama
185 Bahagia bersamamu
186 Malam Entah Keberapa
Episodes

Updated 186 Episodes

1
New Chapter
2
Melarikan diri atau diselamatkan?
3
Kakak yang jahil
4
Siapakah dia?
5
Saat terasa nyaman
6
Ditelan Bumi
7
Kecerobohan yang membuat geli
8
Terperangkap dan tertangkap
9
Adik yang kehilangan
10
Mengulang Waktu
11
Dipeluk
12
Mama yang sudah tua
13
Si Pelupa
14
Hanya menolong
15
Sayur Lodeh dan Telor Dadar
16
Teman yang penasaran
17
Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Lagi
18
Jantung yang berdebar-debar
19
Pria yang menyesal
20
Kekesalan Alisa
21
Mantan Yang Terindah
22
Perasaan yang baru
23
Ada Rahasia
24
Ice Cream Membawa Hujan
25
Dia yang Bingung
26
Si Playboy
27
Mama yang memperhatikan
28
Pria yang Mulai Berharap
29
Kemarahan atau Penyesalan
30
Makan Malam Keluarga
31
Pagi yang cerah
32
Prasetyo Aji
33
Seseorang yang Berbeda
34
Kecupan yang Manis
35
Terulang kembali
36
Tiba-tiba rapih
37
Kesendirian
38
Bos yang menakutkan?
39
Menyadari ketika terlambat
40
Mengunjungi masa lalu
41
Ketika Dia Pergi
42
Kekecewaan yang mendalam
43
Penderitaan di Masa Lalu.
44
Meminta maaf
45
Matahari Terbit Dari Barat.
46
Ketika Mimpi Menjadi Kenyataan
47
Tiba-tiba Hening
48
Seorang Suami
49
Makan Mie
50
Diusir
51
Kenapa Ma?
52
Bella Si Pemarah
53
Seseorang yang Asing
54
Aku Semua Yang Kamu Butuhkan
55
Resmi
56
Jangan Nakal Ya
57
Berdua di Rumah
58
Maafkan Aku
59
Dimana Aji?
60
Kesalahan Fatal
61
Berbagai mimpi
62
Kesalahan kedua
63
Tolong Urus Aku
64
Hati yang bergemuruh
65
Dinding yang runtuh
66
Permintaan Maaf
67
Menjadi Musuh
68
Akhirnya Aku Mengingat Mu
69
Aku Ada Disini
70
Kenyataan Yang Menyakitkan Hati
71
Dejavu
72
Aku Aji
73
Pak Suami
74
Ingatan yang Kembali
75
Mengagumimu
76
Kunjungan pertama
77
Mencoba mengingatnya
78
Obsesi
79
Berdua lagi di Rumah
80
Rangkaian Memori
81
Mencari koin
82
Cemburu
83
Hari Sabtu
84
Nasi goreng Kak Roni
85
Dilarang senyum
86
Malam Minggu
87
Malam Yang Tidak Akan Aku lupakan
88
Aku Sebenarnya Kecewa
89
Aku Benci Hari Senin
90
Bertemu dokter
91
Kepedihan ku
92
Andai saja
93
Kenapa?
94
Alisa Pratiwi
95
Hidup dalam Aquarium
96
Menikah Dengan Mu
97
Kini Aku bersamamu.
98
Kemana Kak Aji?
99
Aku ikut
100
PTSD
101
Di Bengkel
102
Sop Iga
103
Bertengkar
104
Mengikuti Mu
105
Janji Ingkar Mati
106
Sangkar Emas
107
Memulai Sesuatu Yang Salah
108
Schuberg Indonesia
109
Aku Menyukai Mu
110
Terima Kasih
111
Selamat Tinggal
112
Aku Yang Beruntung
113
Kedua Gadis Kembar
114
Wanita Bermata Kucing
115
Aku Takut
116
Kresek Kresek
117
Diujung Kantuk
118
Hanya Pengganti
119
Tembok Yang Terpasang
120
Dia Tidak Perlu Tahu
121
I Love You
122
Kakak Ipar
123
Berada Dalam Mimpi
124
Aku Pasti Gila
125
Terpukau
126
Terharu
127
Gaun Yang di Tukar
128
Roni Tolong Aku
129
Dia Tunangan Ku
130
Wanita yang Pernah Dicintai nya?
131
21 Juni
132
Terakhir Kali
133
Dia Yang Telah Pergi
134
Oslo, Norwegia
135
Aku pasti bermimpi
136
Aku Harus Melupakanmu
137
Berselingkuh
138
Setelah Tiga Bulan
139
Chopin Etude Op 10 no. 3
140
Adik Ipar Ku Yang Malang
141
Obsesi Mama
142
Bekerja Magang
143
Ketika Rindu Melanda
144
+47
145
Bertemu Kembali
146
Pergi Ke Sana
147
Pergi Menemuinya
148
Disaat Pandangan Bertemu
149
Mencari Kekasihku
150
Akhirnya Aku mendapatkan Mu
151
Ada Yang Cemburu
152
Diam Dan Dengarkan Aku
153
Badai Salju
154
Terlalu Bahagia
155
Visa 90 hari
156
Harus Pulang
157
Selimut
158
Bukan Pacar Yang Baik
159
Hari Terakhir
160
Aku Akan Pulang
161
Kembali ke Jakarta
162
Mari Kita Berteman
163
Melakukan Kewajibanku
164
Pergi Saja Kamu!
165
Kami Akan Menikah
166
Kata pertama Pa...pa
167
Nanti Bosan
168
Sepanjang Jalan Kenangan
169
Aku Marah
170
Saling Jujur
171
Bella Nakal
172
Mencoba Peruntungan
173
Aji Yang Berubah
174
Semua Salahku
175
Keluarga Pak Prasetyo Aji
176
Kehilangan Ingatan
177
Kirim Undangan
178
Si Pahlawan Tampan
179
Menjadi Artis Dadakan
180
Aku Was Was
181
Terpesona, Aku Terpesona
182
Acara Yang Aku Paling Tunggu
183
Hari Bahagia
184
Malam Pertama
185
Bahagia bersamamu
186
Malam Entah Keberapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!