Arnam telah mengetahui kejahatan Rena.

Keesokan harinya.

Saat ini Arnam dan Rena sedang berjalan menuju ruang makan.

Tak lama setelah itu mereka pun sampai di ruang makan.Dan di sana sudah ada Rima,Susan,dan Handoko yang telah duduk di kursi makan lebih dulu.

Rima yang melihat kedatangan Arnam dan Rena itu,ia pun bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Rena.

“Sayang,kalian sudah pada bangun,ibu kira kalian sedang istirahat karena kecapean setelah 'malam pertama'”celetuk Rima tanpa malu.

Setelah itu,Rima pun langsung menggeser salah satu kursi kosong dan mempersilahkan Rena duduk.

“Hati-hati sayang”ucap Rima lembut.

Sedangkan Rena yang di perlakukan seperti itu,ia hanya menurut dan duduk di kursi yang telah di siapkan oleh Rima.

Tak lama setelah itu,mereka semua pun duduk di kursi mereka masing-masing.

“Semoga saja kalian cepat-cepat di berikan keturunan ya,dengan begitu rumah ini akan menjadi lebih ramai”ucap Rima yang tersenyum ke arah Rena.

Rena yang mendengar akan hal itu,ia hanya berusaha untuk tetap tersenyum,dengan tangan terkepal erat,di bawah meja.

Rena pun hanya bisa menahan emosinya sambil mengingat kejadian malam tadi.

Flashback.

Saat Rena telah sampai di kamar miliknya dan milik Arnam.

Tiba-tiba Saat Rena sedang duduk di tepi kasur,ia melihat Arnam langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi tanpa melihatnya.

Rena yang melihat hal itu,ia pun hanya diam sambil duduk di atas kasur,seolah sedang menunggu Arnam keluar dari kamar mandi.

Tak lama Arnam pun keluar dari kamar dengan mengenakan pakaian lengkap yang tadi sempat ia bawa sebelum ia ke kamar mandi tanpa sepengetahuan Rena.

Rena yang melihat itu sedikit merasa kecewa,

ia pikir ia dapat melihat dada bidang Arnam yang indah saat mengenakan handuk.

Tapi ternyata dugaannya itu salah!!

Rena pun langsung bangkit dari duduknya,ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi,dan tak lama ia pun keluar.

Saat Rena telah keluar dari kamar mandi,ia melihat Arnam yang sedang duduk di sofa yang ada di dalam kamar,dengan laptop yang sedang Arnam taruh di pangkuannya,Arnam terlihat fokus menatap ke arah laptop nya itu.

Rena yang melihat akan hal itu,ia pun langsung berjalan mendekat ke arah Arnam.Begitu sampai,ia pun duduk di sofa yang berada tepat di samping Arnam.

Rena pun mengerakkan rambut nya agar Arnam menyadari kehadirannya,dengan gerakan yang eksotis Rena berusaha menggoda Arnam.

Sedangkan Arnam saat ini,ia hanya fokus menatap ke arah laptopnya,dan mengerjakan beberapa tugas yang belum di selesaikan.Arnam abai dan menganggap Rena tidak ada di sana,bahkan melihatnya saja ia enggan.

“Mas,kok sibuk banget sih,ini kan malam pertama kita,kenapa kamu malah sibuk bekerja”ucap Rena dengan nada lembutnya,berharap Arnam akan terpengaruh akan suara lembutnya itu.

Setelah nya,tanpa di duga Rena pun memeluk lengan Arnam dan berusaha menggoda Arnam dengan tubuhnya yang telah memakai sebuah lingerie tipis.

Arnam yang di perlakukan seperti itu,ia pun langsung menutup laptop nya dan menepis tangan Rena dari lengannya dengan sedikit kasar.

“Jangan sentuh saya!”ucap Arnam datar dan tegas.

Arnam memandang ke arah Rena dengan tatapan tidak suka,setelah itu ia bergeser menjauh dari Rena.

“Kenapa?,bukannya kita sudah resmi menjadi suami istri,itu berarti tidak masalah buat kita berduaan,apa lagi ini merupakan malam pertama kita”ucap Rena lagi-lagi dengan nada menggoda.

“Malam pertama kamu bilang?,yakin ini malam pertama bagi kamu??!”Arnam tersenyum sinis saat mengatakan itu.

Mendengar itu Rena tiba-tiba mematung dan diam.

‘Apakah Arnam tahu tentang rumor aku yang suka berganti-ganti pasangan???’Pikir Rena dengan wajah sedikit pucat.

Rumor yang pernah muncul ke media,dan dengan cepat hilang karena campur tangan dari ayahnya.

Rumor itu bukan hanya sebuah rumor belaka,

melainkan sebuah kenyataan!!.

Karena selama ini keluarga kamu Rena bisa mendapatkan posisi yang seperti sekarang,di karenakan Rena yang telah menjalin hubungan dengan banyaknya laki-laki berbeda-beda usia,bahkan ia memuaskan para pengusaha-

pengusaha kaya itu yang kebanyakan telah memiliki istri,dan dengan cara menggunakan tubuhmu nya itu,ia juga telah memoroti harta-harta para pengusaha sukses hingga mereka semua bangkrut.

“Itu tidak benar Arnam!!,itu berita palsu!”ucap Rena berusaha menjelaskan.

“Iya kah?”tanya Arnam datar dan terdengar tidak peduli!

Tapi meski begitu hal itu berhasil membuat Rena semakin kalut.

“Kamu bisa memilih semua fasilitas ini semau mu,tapi tidak untuk hal yang lainnya”ucap Arnam acuh.Meski Arnam belum mendapatkan bukti itu,tapi ia akan berusaha untuk mendapatkan bukti yang ia inginkan itu,bagaimana pun caranya!!.

Setelah mengatakan hal itu,Arnam pun bangkit dari duduknya,ia pun berjalan menuju ruang kerja miliknya sambil membawa laptop di tangannya.

Ruangan kerja milik Arnam berada tepat di samping kamarnya.

Sementara Rena yang berada di luar ruang kerja milik Arnam,dia hanya dapat mengetuk-ngetuk pintu yang telah Arnam kunci,ia berharap dengan aksi nya itu,Arnam akan membuka kan pintu itu untuknya.

Tok tok tok...

Rena yakin Arnam hanya berkata omong kosong demi tertundanya malam pertama mereka!!.Lagipula ia telah melakukan operasi keperawanan agar ia terlihat seperti perawan,dan hal itu pasti tidak akan membuat Arnam curiga.

“Arnam,dengarkan aku dulu,semua yang kamu katakan tadi salah!!,aku nggak sepeti itu,tolong dengarkan penjelasan aku dulu”teriak Rena sambil mengetuk pintu.Ia berusaha membuat Arnam percaya padanya,mungkin di hati Arnam saat ini hanya ada Safira,tapi tidak menutup kemungkinan jika Arnam telah berhubungan intim dan memiliki anak dengan nya,Arnam bisa mencintainya,itulah yang di pikirkan Rena saat ini.Jadi fokus utamanya saat ini agar Arnam mau menyentuh dan tidur dengannya saja,itu sudah bagus untuk ke depan nya

Dan meski Rena telah mengetuk-ngetuk pintu terus-menerus,tapi walau begitu Arnam tidak juga membukanya.

“Sial!!,kenapa bisa begini sih?!.Kenapa dia bisa mengatakan hal itu,padahal kami telah menyingkirkan bukti-bukti kotor kami,dan akan sangat tidak mungkin untuk mendapatkan bukti-bukti kejahatan kami itu!.Tapi ini gak bisa di biarkan begitu saja,karena Arnam bukan orang sembarangan,kan bisa gawat kalau sampai ibunya Arnam tahu,bisa gagal semua rencana ku”ucap Rena dengan marah,ia berkata dengan sangat pelan sehingga hanya ia lah yang mendengarnya.

Rena sempat berfikir jika Arnam telah mengetahui kebusukannya,tapi saat ia mengingat ayahnya telah menutupi itu sebaik mungkin ia merasa sedikit tenang,walau tidak sepenuhnya,karena ia takut Arnam benar-benar mengetahui keburukannya itu.

Flashback End.

“Rena,Rena kamu kenapa sayang kok diam saja?”tanya Rima yang duduk di samping Rena.

“Oh nggak Bu,nggak ada apa-apa,ayo kita makan,Rena sudah lapar nih”jawab Rena berusaha mengalihkan topik.

Setelahnya mereka semua memulai makanan mereka dengan keadaan hening.

Episodes
1 Prolog
2 Cemburu tapi gengsi
3 Hanya Safira
4 Keluarga Safira
5 Mengabaikan Arnam.
6 Di bela Bu RW
7 Obrolan keluarga
8 Tidak memiliki pilihan lain
9 Arnam benci di sentuh wanita selain Safira.
10 Safira galak untuk melindungi adiknya.
11 Mengantar Safira kerja.
12 Makan siang
13 Cinta dalam diam.
14 Penentuan hari pernikahan Arnam dan Rena.
15 Restoran.
16 Makan bersama.
17 Hari pernikahan Arnam dan Rena.
18 Safira tiba-tiba merasa gelisah.
19 Arnam telah mengetahui kejahatan Rena.
20 Demi uang jajan
21 Masa lalu Rey.
22 Safira alergi bunga mawar.
23 Berkunjung ke rumah calon mertua
24 Arnam berniat melamar Safira.
25 Marahnya Arnam
26 Acara makan bersama.
27 Kedatangan Arnam dan ibunya.
28 Membahas masalah pernikahan
29 Menjemput Reno di bandara.
30 Kedatangan kakek dan nenek.
31 Kekesalan Safira.
32 Kedatangan Arnam.
33 Hari pernikahan
34 Hari pernikahan Arnam dan Safira.
35 Baju pengantin.
36 Rencana Arnam.
37 Keputusan Hadi
38 Rara yang tidak ingin berjauhan dari Safira
39 Pindah rumah
40 Rumah baru Safira dan Arnam
41 Sarapan bersama
42 Kecemburuan Arnam
43 Rindu tapi gengsi
44 Keposesifan Arnam.
45 Mulai kerja
46 Mengetahui sebuah fakta.
47 Ikatan batin antara seorang ibu dan anaknya
48 Kemarahan dan Kesedihan Safira.
49 Pertemuan Safira dan Rima.
50 Hari terberat Safira
51 Keberadaan Arnam
52 Kekhawatiran dan rasa bersalah Arnam pada Safira
53 Alasan Toni dan Masa lalu Toni
54 Arnam kembali
55 Kedatangan Arnam
56 Kata terlarang bagi Arnam yang tidak boleh Safira ucapkan
57 Kepedulian Sahabat
58 Kedatangan Sahabat Safira
59 Kemarahan dan kepedulian Sahabat Safira
60 Kesabaran Arnam
61 Masalah
62 Obrolan dan rencana Arnam.
63 Kepedulian Arnam dan sikap cuek Safira
64 Safira hampir tertabrak
65 Sang penyelamat
66 Ulang tahun perusahaan
67 Pemimpin perusahaan
68 Hamil??
69 Awal pertemuan Arnam dan Safira
70 Safira hamil
71 Safira mengunjungi ayahnya
72 Dokter pribadi
73 Safira menghilang??
74 Puncak kemarahan Safira
75 Bukan kamu yang di salahkan,tapi aku yang akan merasa bersalah
76 Berusaha menjelaskan
77 Terpaksa menikahi Rena
78 Rencana Rima
79 Hadiah
80 Tentang Safira
81 Cemilan Sehat
82 Sikap Aneh Safira.
83 Jalan-jalan
84 Makan berdua di sebuah restoran
85 Obrolan antara Rena dan Susan
86 Makan bersama Salma
87 Undangan
88 Merias
89 Kado
90 Pesta ulangtahun
91 Salma
92 Keposesifan Arnam
93 Rena
94 Berita
95 Rencana yang berantakan
96 Bujukan Rima
97 Terpuruk
98 Kedatangan Rima
99 Perceraian
100 Safira menghilang
101 Ungkapan Hati author
102 5 Tahun Kemudian
103 Liburan
104 Berenang
105 Pertemuan tidak terduga
106 Pertemuan Tidak Terduga
107 Menghindar
108 Mengobrol
109 Sabrina menghilang
110 Laki-laki asing
111 Siapa Orang itu??
112 Arnam
113 Alasan Arnam
114 Memenuhi janji
115 Di Awasi
116 6 bulan
117 Menjauh
118 Seberapa hebat kah Arnam??
119 Farrel
120 Rencana Jahat
121 Tidak Seperti yang di bayangkan
122 Masuk Jebakan
123 Kecurigaan
124 Apa itu dia?
125 Aku yakin itu dia
126 Kekesalan Safira
127 Syarat
128 Kejadian yang Sebenarnya
129 Kejadian yang Sebenarnya 2
130 Om mau nggak jadi papah aku?
131 Mengantar Sabrina sekolah
132 Memanfaatkan tahap pertama
133 Memberi pelajaran pada teman yang suka pamer
134 Permintaan Sabrina
135 Jalan-jalan Bertiga
136 Safira mati Kutu
137 Sabrina gagal ikut pentas
138 Penjelasan yang membuat Safira malu
139 Akhirnya ikut pentas
140 Nggak mungkin
141 Bukan anak yang diinginkan
142 Jalan-jalan
143 Meminta penjelasan
144 Alasan Safira
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Prolog
2
Cemburu tapi gengsi
3
Hanya Safira
4
Keluarga Safira
5
Mengabaikan Arnam.
6
Di bela Bu RW
7
Obrolan keluarga
8
Tidak memiliki pilihan lain
9
Arnam benci di sentuh wanita selain Safira.
10
Safira galak untuk melindungi adiknya.
11
Mengantar Safira kerja.
12
Makan siang
13
Cinta dalam diam.
14
Penentuan hari pernikahan Arnam dan Rena.
15
Restoran.
16
Makan bersama.
17
Hari pernikahan Arnam dan Rena.
18
Safira tiba-tiba merasa gelisah.
19
Arnam telah mengetahui kejahatan Rena.
20
Demi uang jajan
21
Masa lalu Rey.
22
Safira alergi bunga mawar.
23
Berkunjung ke rumah calon mertua
24
Arnam berniat melamar Safira.
25
Marahnya Arnam
26
Acara makan bersama.
27
Kedatangan Arnam dan ibunya.
28
Membahas masalah pernikahan
29
Menjemput Reno di bandara.
30
Kedatangan kakek dan nenek.
31
Kekesalan Safira.
32
Kedatangan Arnam.
33
Hari pernikahan
34
Hari pernikahan Arnam dan Safira.
35
Baju pengantin.
36
Rencana Arnam.
37
Keputusan Hadi
38
Rara yang tidak ingin berjauhan dari Safira
39
Pindah rumah
40
Rumah baru Safira dan Arnam
41
Sarapan bersama
42
Kecemburuan Arnam
43
Rindu tapi gengsi
44
Keposesifan Arnam.
45
Mulai kerja
46
Mengetahui sebuah fakta.
47
Ikatan batin antara seorang ibu dan anaknya
48
Kemarahan dan Kesedihan Safira.
49
Pertemuan Safira dan Rima.
50
Hari terberat Safira
51
Keberadaan Arnam
52
Kekhawatiran dan rasa bersalah Arnam pada Safira
53
Alasan Toni dan Masa lalu Toni
54
Arnam kembali
55
Kedatangan Arnam
56
Kata terlarang bagi Arnam yang tidak boleh Safira ucapkan
57
Kepedulian Sahabat
58
Kedatangan Sahabat Safira
59
Kemarahan dan kepedulian Sahabat Safira
60
Kesabaran Arnam
61
Masalah
62
Obrolan dan rencana Arnam.
63
Kepedulian Arnam dan sikap cuek Safira
64
Safira hampir tertabrak
65
Sang penyelamat
66
Ulang tahun perusahaan
67
Pemimpin perusahaan
68
Hamil??
69
Awal pertemuan Arnam dan Safira
70
Safira hamil
71
Safira mengunjungi ayahnya
72
Dokter pribadi
73
Safira menghilang??
74
Puncak kemarahan Safira
75
Bukan kamu yang di salahkan,tapi aku yang akan merasa bersalah
76
Berusaha menjelaskan
77
Terpaksa menikahi Rena
78
Rencana Rima
79
Hadiah
80
Tentang Safira
81
Cemilan Sehat
82
Sikap Aneh Safira.
83
Jalan-jalan
84
Makan berdua di sebuah restoran
85
Obrolan antara Rena dan Susan
86
Makan bersama Salma
87
Undangan
88
Merias
89
Kado
90
Pesta ulangtahun
91
Salma
92
Keposesifan Arnam
93
Rena
94
Berita
95
Rencana yang berantakan
96
Bujukan Rima
97
Terpuruk
98
Kedatangan Rima
99
Perceraian
100
Safira menghilang
101
Ungkapan Hati author
102
5 Tahun Kemudian
103
Liburan
104
Berenang
105
Pertemuan tidak terduga
106
Pertemuan Tidak Terduga
107
Menghindar
108
Mengobrol
109
Sabrina menghilang
110
Laki-laki asing
111
Siapa Orang itu??
112
Arnam
113
Alasan Arnam
114
Memenuhi janji
115
Di Awasi
116
6 bulan
117
Menjauh
118
Seberapa hebat kah Arnam??
119
Farrel
120
Rencana Jahat
121
Tidak Seperti yang di bayangkan
122
Masuk Jebakan
123
Kecurigaan
124
Apa itu dia?
125
Aku yakin itu dia
126
Kekesalan Safira
127
Syarat
128
Kejadian yang Sebenarnya
129
Kejadian yang Sebenarnya 2
130
Om mau nggak jadi papah aku?
131
Mengantar Sabrina sekolah
132
Memanfaatkan tahap pertama
133
Memberi pelajaran pada teman yang suka pamer
134
Permintaan Sabrina
135
Jalan-jalan Bertiga
136
Safira mati Kutu
137
Sabrina gagal ikut pentas
138
Penjelasan yang membuat Safira malu
139
Akhirnya ikut pentas
140
Nggak mungkin
141
Bukan anak yang diinginkan
142
Jalan-jalan
143
Meminta penjelasan
144
Alasan Safira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!