* Di kantin.
Saat ini Safira dan Raisa sedang duduk di meja yang sama,dengan Raisa dan Safira yang duduk di kursi yang saling berhadapan.
“Aku mau mengambil makanan buat kita dulu ya,terus kamu mau aku pesankan apa?”tanya Safira sambil berdiri,ia berniat mengambil makanan untuk mereka berdua.
“Tumben banget kamu yang pesan makanan untuk aku,biasanya aku sendiri yang pesan makanan untuk kita berdua”ucap Raisa dengan nada meledek.
“Ya,gak apa-apa lah,sekali-kali gantian aku yang pesan makanan buat kamu”jawab Safira seadanya.
“Ya sudahlah kalau begitu aku pesan nasi rames 1,sama jus jeruknya1”ucap Raisa menyebutkan pesanan miliknya.
“Memangnya ada nasi rames di kantin ini?”tanya Safira heran.
“Ada,kebetulan itu menu baru”ucap Raisa menjelaskan.
“Oke”setelah mengatakan itu,Safira pun langsung berjalan menuju tempat pedagang makanan yang ada di kantin tersebut.
“Bu nasi rames 2 dan jus jeruk 2”ucap Safira begitu ia sampai di hadapan ibu penjual makanan.
“Iya neng sebentar,makannya di bungkus atau di piring?”tanya si ibu kantin.Bungkusan yang biasanya digunakan itu biasanya pakai kotak nasi,dan kadang beberapa pegawai yang lebih nyaman makan di ruangannya akan lebih memilih pakai kotak nasi.
“Di piring aja bu”jawab Safira.
“Ini neng,neng bawa satu biar anak saya bawa yang satunya lagi,takut si neng kesusahan”ucap ibu penjual menjelaskan.Ia berkata sambil menyerahkan pesanan yang telah jadi.
“Iya Bu,terima kasih”jawab Safira sambil tersenyum.
Setelah itu mereka berdua pun berjalan menuju meja di mana Raisa sedang duduk.
“Kamu sering ya bantuin ibu kamu jualan?”tanya Safira kepada si anak penjual yang membantunya tadi,sekedar ingin berbasa-basi.Aslinya Safira ramah sama cewek,apalagi jika cewek itu umurnya masih di bawahnya.
“Gak juga,aku sering bantu ibu pas libur sekolah aja,kebetulan hari ini sekolah ku libur kak”ucap anak tersebut yang bernama sisi.
“Oh kamu memangnya kelas berapa?,
kayaknya seumuran sama Adik saya”tanya Safira penasaran.
“Saya kelas 3 SMA kak”jawab Sisi.
Tak lama setelah mereka berjalan sambil mengobrol,akhirnya mereka pun sampai di tempat Raisa duduk.
Sisi kemudian meletakan makanan dan minuman yang ia bawa dihadapan Raisa.
Sedangkan Safira,ia meletakan makanan dan minuman yang ia bawa di mejanya,ia pun duduk dan menghadap ke arah makanan miliknya.
“Kalau begitu saya permisi kak”pamit Sisi.
“Oh iya,terima kasih banyak”ucap Safira sambil tersenyum.
“Iya sama-sama kak”jawab Sisi ikut tersenyum.
“Siapa itu?,kok kayak dekat banget dengan kamu”tanya Raisa penasaran begitu melihat orang yang tadi ikut dengan Safira telah pergi.
“Oh itu anaknya ibu kantin”.
“Oh”balas Raisa singkat,sedikit mengangguk kepala tanda mengerti.
Setelah itu,mereka berdua pun langsung memakan makanan yang mereka beli.“Makanannya enak ya,ini sih bakal jadi menu favorit aku”ungkap Raisa sambil mengunyah.
Safira yang mendengar itu,ia pun menelan makanannya perlahan,lalu meminum minumannya itu untuk menyegarkan tenggorokan.
“Kalau lagi makan itu jangan sambil ngomong”ucap Safira menasehati.
“Kata siapa?,pasti kata ayah kamu lagi”tebak Raisa.Ia hanya menjawab dengan mata memutar malas.
“Iya lah terus kata siapa lagi”jawab Safira dengan nada santai.
“Dasar anak ayah”ledek Raisa.
“Dih,kamu pasti juga anak ayah,kan kamu juga punya ayah”ucap Safira tak terima akan ledekan temannya itu.
“Iya iya,tapi aku tuh gak sedekat itu dengan ayah aku”ucap Raisa dengan jujur.
“Ya kalau aku dan adik aku dekat banget sama ayah”ucap Safira memberitahu,tidak bermaksud untuk memamerkan.
“Biar aku aja yang bayar”ucap Raisa Saat mereka telah menyelesaikan acara makan.
“Ini bisa dikatakan gantian ya,he...he...,ya udah kamu yang bayar.Nih aku titip uang buat bayar makanan aku tadi”Safira menyerahkan selembar uang seratus ribu pada Raisa.
“Nggak usah,tadi kan aku bilang akan traktir kamu”ucap Raisa mengingatkan.
“Oh iya aku hampir lupa”ucap Safira sedikit cengengesan.Tanda senang dapat traktiran gratis,jarang sekali Raisa mentraktirnya.Dan lain kali Safira juga berniat untuk mentraktir Raisa
Tak lama setelah kepergian Raisa,datanglah tiga orang pegawai yang menghampiri Safira.
“Kamu di suruh sama pak Reno ke ruangannya tuh”ucap salah satu karyawan yang bernama Nita dengan nada cuek.Nama aslinya Warnita.
“Buat apa?,bukannya jam makan siang belum selesai ya?”tanya Safira sambil menatap ke arah Nita.
“Ya mana saya tahu,memangnya saya pikirin”jawab Nita dengan cuek.
“Oh,kalau begitu makasih ya informasi nya”ucap Safira berusaha untuk tersenyum ramah.
“Ya udah sana!,temui pak Reno”ucap Nita dengan nada memerintah,menarik Safira agar cepat berjalan.Untungnya Safira punya keseimbangan yang kuat hingga tarikan Nita tak berarti apa-apa.
“Sebentar,saya sedang menunggu teman saya”ucap Safira.
‘K**alau seandainya ia laki-laki mungkin sudah aku pukul kali wajahnya,tapi untungnya dia perempuan’. batin Safira,ia memang tidak pernah memukul sesama perempuan,tapi jika itu laki-laki yang berbuat kurang ajar padanya, maka akan ia lawan.
“Tapi dengar ya Safira,kamu jangan sampai berbuat macam-macam dengan calon tunangan saya”ucap Nita dengan nada mengancam.
Raisa yang melihat Safira seolah akan di keroyok itu,ia pun langsung menghampiri Safira.
“Ada apa ini?”ucap Raisa bertanya ke arah Safira.
“Gak ada apa-apa kok,ya udah yuk kita kembali ke perusahaan!,ada sesuatu yang harus aku urus”ajak Safira menarik tangan Raisa untuk menjauh dari Nita dan teman-temannya nya.
“Tunggu dulu!,kamu gak kenapa-kenapa kan?,Nita dan teman-temannya nggak berbuat macam-macam sama kamu kan?”tanya Raisa dengan wajah yang khawatir.
Karena Raisa tahu jika selama ini Nita lah yang paling tidak suka kepada Safira,mungkin Nita juga lah yang menggosipkan hal-hal buruk tentang Safira.
“Enggak kok,udah ayo kembali ke perusahaan”ajak Safira.Ia Kembali menarik tangan Raisa,dan mereka melewati Nita dan kedua temannya itu begitu saja.
Seperti biasa,Safira dan Raisa pun perlu berjalan melewati beberapa ruangan,dan tak lama setelah itu,mereka pun sampai di depan lift.
Raisa pun memencet tombol lift,dan tak lama lift pun terbuka,kemudian mereka berdua pun langsung masuk.
Saat lift telah terbuka,Raisa langsung keluar tapi Safira seolah tengah melamun dan hanya diam
“Ayo keluar!,kenapa kamu di situ aja?”tanya Raisa saat melihat Safira tidak keluar.
“Aku ada urusan”jawab Safira tersadar dari lamunannya untuk sejenak.
Raisa yang awalnya ingin bertanya,ia pun menjadi bungkam saat pintu lift telah tertutup,ia pun memilih masuk ke ruangan kerja miliknya dan menunggu Safira untuk menjelaskan kepadanya.
Sedangkan saat ini Safira yang ada di dalam lift sendirian,ia hanya diam untuk sesaat.Begitu lift telah terbuka,ia langsung keluar dan berjalan menuju ruangan pak Reno yang merupakan Wakil Direktur di perusahaanya.Ayah Reno adalah pemilik perusahaan sekaligus di Direktur perusahaan ini,dan Reno ditugaskan ayahnya untuk menjadi Wakil Direktur di perusahaan keluarga mereka.
Setelah sampai di depan ruangan Wakil Direktur,ia pun langsung mengetuk pintu ruangan itu terlebih dahulu.
Tok... tok... tok.. Safira mengetuk pintu dengan sedikit keras.
“Permisi pak,ini saya Safira”ucap Safira dengan sedikit berteriak.
“Masuk!”ucap sebuah suara laki-laki dari dalam ruangan.Suara yang familiar dan sering ia dengar.
Setelah mendapat izin,Safira pun langsung membuka pintu dan ia pun berjalan masuk ke dalam ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments