Safira yang merasa kesal karena Arnam terus menatap kearahnya.Ia pun langsung menoleh ke arah Arnam dan menatapnya tajam.
“Kamu!,bisa nggak sih jangan liatin aku terus?!”ucap Safira sambil menatap Arnam dengan tatapan tak sukanya.
Meskipun Safira telah berusaha untuk tetap fokus dan hanya menatap ke layar ponselnya,tapi tetap saja ia sadar jika Arnam sedang menatap kearahnya dengan tatapan dalam,bahkan Arnam tak melirik ke arah lain selain menatap dirinya.
“Tapi aku ingin terus tatap wajah imut kamu.Terus aku harus gimana?,lagian ini kan mata aku,kenapa kamu yang pusing sih”ucap Arnam diakhiri dengan senyum menggoda.
‘Aku sebenarnya merasa heran sama Arnam, kita semua kan sudah sahabatan dari kecil, tapi kenapa jika ke kita Arnam selalu bersikap datar dan dingin.Sedangkan jika ia sedang berbicara atau menatap kearah Safira,dia akan selalu bersikap lembut dan tidak pernah menunjukkan ekspresi datar dan dinginnya lagi ’batin Reno,Rey,Roni,dan Salma hampir sama.
Safira yang mendengar ucapan Arnam itu,ia pun berniat bangkit karena merasa kesal atas ucapan Arnam itu.
Tapi sebelum Safira bangkit,Arnam telah lebih dulu menarik tangan Safira,dan menahan Safira agar tidak bangkit.
“Mau kemana?,di sini aja.Aku tahu dan sadar jika aku waktu itu salah,tapi yang kamu lihat itu belum tentu benar”ucap Arnam yang berniat menjelaskan.
Safira yang di perlakukan itu,ia akhirnya memilih duduk,ia tiba-tiba sadar jika ia telah bersikap ke kanak-kanak.
“Oke sekarang kamu jelasin,kenapa kamu bisa diam aja pas di deketin sama perempuan itu?”tanya Safira.
‘Oh ternyata mereka sedang ribut karena cemburu’batin Reno,Roni,Rey,serta Salma,yang hanya bisa diam menjadi penonton.
“Kemarin itu dia duluan yang dekati aku,jadi bukan salah aku kan kalau dia berniat untuk dekati aku..”ucap Arnam yang menjeda sejenak ucapannya itu,ia ingin melihat reaksi Safira.
“Tapi kan harusnya kamu jauhi dia,atau bilang kalau kamu sudah memiliki kekasih,atau alasan apa kek supaya dia jauhi kamu”ucap Safira dengan cepat,nada suaranya terdengar kesal saat mengatakan itu.
“Iya aku tahu,dan aku ngerti itu,lagian pas aku akan marah ke perempuan itu,tapi tiba-tiba kamu datang dan sudah lebih dulu marah sama dia,iya kan?”ucap Arnam menjelaskan,dan diakhiri pertanyaan seolah sedang meledek ke arah Safira.
“Ya sudah lah nggak usah di bahas itu lagi kalau pokok permasalahannya sudah selesai,dan lebih baik sekarang kita pesan makanan dulu,memangnya kalian nggak pada lapar apa?”ucap Salma yang akhirnya buka suara.
Walaupun sebenarnya Salma merasa takut jika Arnam akan menatap tajam ke arahnya,tapi karena ia yakin jika Arnam tidak akan bertindak kasar padanya,apalagi ia perempuan,jadi Salma pun memberanikan diri untuk buka suara.
“Benar banget apa yang kamu katakan Sal,aku juga udah lapar banget,ya udah ayo pesan makanan!”ajak Safira yang langsung menyetujui ucapan Salma.
‘Duh untung aja Salma buka suara.Seandainya aja dia nggak bicara,pasti aku sudah merasa sangat malu saat Arnam membahas perilaku aku waktu itu yang telah cemburu berlebihan’pikir Safira bernafas dengan lega.
‘Lagian kenapa juga kemarin aku marah berlebihan sih!,jadi malu sendiri kan sekarang’pikir Safira merutuki dirinya sendiri
Mereka pun mulai memesan makanan yang mereka inginkan.Dan tak lama makanan yang mereka pesan pun datang.
“Ayo kita mulai acara makannya!”ucap Rey dengan semangat.
Sontak mereka semua langsung menatap kearah Rey.
“He...he...,jangan gitu dong tatap aku nya,lagipula kalian juga pasti udah lapar kan?”ucap Rey sedikit cengengesan seolah sedang menutupi rasa malunya itu.
Akhirnya mereka pun mulai memakan makanannya tanpa banyak bicara,karena apa yang Rey katakan ada benarnya juga.
Tak lama acara makan pun telah selesai.
“Jangan pada pulang dulu ya?,kita ngobrol bareng dulu,udah lama juga kita nggak kumpul-kumpul bareng seperti ini”ucap Salma memulai pembicaraan.
“Iya aku sih terserah yang lain”balas Rey.
“Coba tanya Safira,dia setuju nggak"jawab Roni.
“Kenapa sih harus ada aku terus?”tanya Safira langsung.
“Karena kalau nggak ada kamu itu nggak seru”jawab Salma langsung.
“Ya udah kita ngobrol tapi sebentar ya”jawab Safira yang akhirnya setuju.
Setelah itu mereka pun mulai mengobrol saat Rey telah selesai membayar makanan mereka.Tak terasa waktu berlalu dengan cepat,hari pun sudah sore.
“Aku pulang duluan ya,udah sore juga”ucap Safira saat sadar hari sudah sore.
Mereka semua yang mendengar itu langsung mengangguk setuju.Safira bangkit dari duduknya,ia hendak pulang ke rumahnya,tapi sebelum itu Arnam mencegahnya
“Sebentar”ucap Arnam tiba-tiba.
Safira yang mendengar itu,ia pun langsung menatap kearah Arnam.“Kenapa?”tanya Safira langsung.
“Biar aku antar kamu pulang”jawab Arnam.
“Benar tuh.Safira lebih baik kamu diantar pulang sama Arnam aja,biar lebih aman,kamu kan perempuan,bahaya kalau pulang sendirian”ucap Salma menyetujui ucapan Arnam.
Dan Safira pun hanya mengangguk setuju,meski ia bisa bela diri,tapi tetap saja sahabat-sahabat nya akan merasa khawatir kepadanya.Setelah itu,Arnam dan Safira pun berjalan keluar dari restoran.Saar berada di luar restoran,Arnam pun berjalan menghampiri sebuah mobil yang terparkir di depan restoran dengan Safira yang mengikutinya dari belakang.
“Ini mobil siapa?,kok bagus banget sih”tanya Safira setelah ia sampai di samping sebuah mobil keluaran terbaru yang berwarna hitam.Safira tidak terlalu hafal dengan jenis mobil,yang ia tahu mobil itu bagus dan indah.
“Ini mobil teman aku,dan dia kasih pinjam aku mobilnya,karena dia saat ini sedang berada di luar negeri,katanya dia titipin mobilnya ke aku,dan aku boleh pinjam mobilnya sewaktu-waktu jika aku butuh”ucap Arnam berbohong.Mana mungkin ia mengatakan jika itu adalah salah satu mobil miliknya.
“Berarti teman kamu kaya banget ya?,baik lagi orangnya mau pinjamkan kamu mobilnya,nggak takut apa jika kamu bawa nya gak bener terus rusak deh mobilnya,gimana tuh kamu gantinya?”ucap Safira terlihat berfikir.
“Ya nggak lah,aku kan bakal bawa mobilnya dengan benar,dan gak ugal-ugalan seperti yang kamu katakan,ya udah ayo masuk!”ajak Arnam berusaha mengalihkan topik.
Safira yang mendengar itu,ia pun masuk ke dalam mobil melalui pintu yang telah di buka oleh Arnam.Kemudian Safira duduk di kursi depan tepat di samping kursi kemudi.
Setelah lama berjalan,akhirnya mobil tersebut berhenti di depan sebuah gang kecil.Safira pun turun dari dalam mobil.
“Kamu hati-hati pulangnya,jangan kebut-kebutan”ucap Safira setelah turun dari mobil.
“Oke,kamu juga hati-hati,aku duluan ya?!”ucap Arnam.
Setelah mengatakan itu,mobil Arnam pun berjalan pergi.
Safira yang melihat mobil Arnam telah berjalan pergi,ia pun berbalik dan berjalan melewati gang-gang kecil,kakinya itu melangkah di jalanan-jalanan kecil,dan melewati beberapa rumah.
Setelah lama berjalan,akhirnya Safira sampai di depan rumahnya.Tapi saat ia ingin masuk,tiba-tiba sebuah suara menghentikan langkahnya.
“Liat tuh anak pak Hadi,dia kan perempuan tapi kok sering banget keluyuran”ucap seorang ibu-ibu yang berbaju biru.Terlihat dari sifatnya jika dia adalah salah satu diantara banyaknya orang yang suka mencampuri urusan orang lain,lebih tepatnya ia bersikap seolah tengah nyinyir.
“Iya aku juga sering liat dia main sama laki-laki banyak lagi,yah walau ada perempuannya satu orang sih,tapi tetap aja kan itu nggak baik,mungkin aja kan kalau mereka udah lakuin yang gak benar,ih amit-amit kalau anak aku kayak dia mungkin udah aku marahin dan bentak-bentak”ucap ibu satunya lagi yang berbaju merah.
Sedangkan Safira yang mendengar itu,ia pun langsung menatap kearah ibu-ibu yang berjarak cukup dekat dengannya.
Safira hendak menghampiri dimana ibu-ibu itu tengah menggosip atau membicarakan dirinya,tapi sebelum ia melangkah datang lah Bu RW yang menghampiri ibu-ibu tadi.
“Ibu-ibu ini lagi ngapain ya?”tanya Bu RW,yang menghampiri ibu-ibu tadi yang berjumlah dua orang.
“Eh Bu RW,nggak kita cuman lagi ngobrol aja”ucap seorang ibu yang berbaju biru,sambil cengengesan.
“Ngobrol atau ngomongin orang?”tanya bu RW yang bernama Retno dengan sarkas tepat mengenai sasaran.
“He...he enggak Bu,kita gak ngomongin orang,iya nin?”ucap ibu yang berbaju merah yang bernama sari,bertanya kepada temannya yang berbaju biru yang bernama Nina.
“Iya Bu,benar kata sari,kami gak ngomongin siapapun kok,ya udah kalau gitu saya pamit ya kebetulan saya ingat jika saya belum angkat jemuran,mari Bu!”ucap Nina,setelah itu ia pun pergi meninggalkan Sari.
“Eh nin..,kok malah tinggalin aku sih”ucap Sari sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Sari merasa sedikit takut pada Bu Retno yang ada di hadapannya,selain terkenal baik,dan ramah.Ia merupakan orang pertama yang akan membela salah satu warganya jika di gosipkan yang tidak benar.
“Dan ibu Sari kenapa masih di sini?”tanya Bu Retno.
“Oh iya,kalau begitu saya pamit pulang ya bu!”pamit Sari,lalu setelah itu ia berjalan pergi melewati bu Retno.
Bu Retno yang melihat Safira hanya diam,ia pun berjalan menghampiri Safira.
“Sabar ya nak,kamu jangan masukin ke hati omongan ibu-ibu tadi kalau memang kamu tidak seperti yang mereka katakan”ucap Bu Retno setelah sampai di hadapan Safira.
“Iya Bu makasih sudah belain saya di hadapan ibu-ibu tadi”ucap Safira sambil tersenyum.
“Ya gak usah terima kasih juga,ibu tadi cuman kebetulan lewat,dan dengar ibu-ibu tadi ngomongin kamu,maka nya ibu belain kamu,karena ibu tau kamu gak seperti yang mereka pikirkan,dan kalau gitu ibu pamit dulu”ucap Bu Retno pada Safira..
Dan Safira yang mendengar itu,ia pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
Safira yang melihat kepergian Bu Retno itu,ia pun berbalik dan berjalan masuk menuju rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
oktabebee
up lagi kak 😚
2020-10-07
1