Setelah turun dari lantai tempat ruangan Lucas berada, Lindsey terdiam di lift, namun matanya menangkap taman kecil yang ada di tengah-tengah gedung ini namun menjorok ke luar gedung.
berhubung Ini New York, bukan London dan ia tidak tahu mau kemana jadi ia memutuskan untuk duduk di taman itu.
Lindsey memang benar-benar anak rumahan sejati sekalipun pekerjaannya adalah model. Bukan tanpa alasan ia menjadi kolot seperti ini. Mamanya bukan seorang yang bisa diajak kompromi soal kehidupan di luar rumah. Mamanya tidak pernah mengijinkannya bekerja di luar kota apalagi luar negeri. Jadi bayangkan bagaimana pengetahuannya tentang dunia luar begitu minim. Lindsey menghela napas rendah. Ya, hidupnya se-boneka itu.
Lindsey duduk di sebuah bangku yang ada di sudut taman kecil itu. Ia melirik sekelilingnya dan ia sendirian di taman ini. Wajar sih karena saat ini memang belum jam istirahat.
Ia melirik arlojinya yang menunjuk angka 11. Sejam lagi jam istirahat makan siang.
Apa Lucas masih sibuk?
Ia kembali mengingat kejadian di ruangan Lucas sebelumnya. Lindsey menghela napas pelan, bayangan lelaki yang memeluk Lucas benar-benar terlihat sangat menyebalkan di matanya.
Seharusnya lelaki yang memeluk Lucas itu tahu, kalau ia adalah istri Lucas. Bukannya melepas pelukannya, lelaki bahkan menatapnya sambil tersenyum dengan sangat menyebalkan.
Lindsey mendengus kesal, apa ia cemburu? Bisa jadi sih.
Disamping karena Lucas adalah suaminya, Lindsey akui jika ia sudah mulai jatuh cinta pada Lucas. Rasanya sangat sulit menolak pesona Lucas yang sangat kuat. Dan lagi rasa itu semakin dalam setiap kali Lucas bersikap sangat perhatian padanya. menyebalkan!
Lindsey menyandarkan punggungnya. Ia benar-benar akan gila jika Lucas bersama lelaki lain. Tapi ia bisa mati jika Lucas meninggalkannya. Lindsey menhela napas rendah lalu berbalik menatap lift kantor Lucas yang naik turun. Yeah, lift yang ada di kantor Lucas menggunakan kaca transparan.
Itu juga yang tadi membuat Lindsey dapat melihat kalau ada taman di tengah-tengah gedung itu. Lindsey merasa sedikit takjub dengan taman ini. Bagaimana tidak? Taman ini berada di lantai 45 dan posisi taman yang ada di luar gedung sekalipun masih menyatu dengan gedung, benar-benar menguji nyali. Tapi Lindsey suka.
Lindsey memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya. Ini pertama kalinya ia keluar dari mansion Lucas. Sekalipun tetap saja berada di wilayah Lucas, tapi setidaknya pemandangan di sini berbeda dibandingkan yang ada di mansion.
Setelah melempar bolpoin perekam itu pada Lucas, Jonathan kemudian memilih pergi.
“Kabari aku kalau kau sudah menemukan istri seksi-mu itu.” ucap Jonathan sambil berjalan ke arah pintu.
“Kau yang membuatnya pergi! Seharusnya kau ikut membantuku menemukannya.”
Langkah kaki Jonathan terhenti dan ia berbalik, “kenapa kau tiba-tiba sangat kesal brother? Seingatku tadi kau bilang tidak mencintainya, tapi kenapa kau sangat khawatir?”
“Ini pertama kalinya ia ke New York bodoh! Bagaimana kalau ia hilang? Ia bahkan tidak hapal London yang tempat kelahirannya sendiri, apalagi kota besar seperti New York!”
Jonathan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Tapi aku ada janji untuk bertemu dengan kekasihku.”
“Wanita itu bahkan merasa terganggu dengan kehadiranmu!” desis Lucas.
“Oh c'mon brother, semua orang tahu tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Jonathan. Evelyn hanya berpikir kalau aku juga gay, jadi ia tidak ingin membuat kesalahan dengan merebut ku darimu.” ucap Jonathan sombong kemudian tertawa geli.
“Sebenarnya apa yang kau Lihat dari wartawati itu? Pekerjaannya hanya mengganggu ketenangan ku!”
“Jangan menyalahkannya Lucas! Itu memang pekerjaannya!” Jonathan mendengus sedikit terpancing. Lebih tepatnya ia memang mudah terpancing jika membahas tentang Evelyn.
“Kenapa kau kesal brother?” Lucas tersenyum penuh arti ketika akhirnya sepupunya itu terpancing.
Tapi tidak berlangsung lama karena saat ini Jonathan sudah kembali menatap Lucas dengan jahil.
“Sebaiknya kau cari istri seksi-mu itu brother, sebelum ia benar-benar menghilang.”
“Lebih baik kau pergi jika hanya ingin membuatku kesal!” Lucas menatapnya tajam membuat Jonathan tertawa.
“Baiklah aku pergi. Bye brother!” Jonathan keluar dari ruangan Lucas, meninggalkan sepupunya yang kembali kesal karena kalimatnya.
Pikiran Lucas kembali pada kenyataan kalau saat ini Lindsey masih menghilang. Ia buru-buru mengambil jasnya dan keluar dari ruangannya.
Ia melihat Jonathan sedang menunggu lift. Lucas mendengus karena harus satu lift dengan sepupu brengseknya itu. Tapi tidak ada pilihan daripada ia harus naik lift karyawan.
“Sedang apa kau? Kenapa tidak mencari istrimu?” Jonathan menatap Lucas jahil.
Karena terlalu jengkel, Lucas akhirnya menjitak kepala Jonathan dengan kuat membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.
“Apa yang kau lakukan bodoh? Itu sakit!”
“Salahmu.” balas Lucas datar.
Setelah pintu lift terbuka, mereka kemudian masuk ke dalam dan menekan angka 1.
“Jonathan.” panggil Lucas datar begitu pintu lift tertutup.
Tidak ada jawaban dari mulut Jonathan, namun Lucas bisa merasakan Jonathan menoleh padanya.
Lucas menghela napas datar, “apa menurutmu aku bajingan karena menikahi Lindsey hanya karena kasihan?” tanyanya datar.
Tidak ada jawaban langsung dari Jonathan, tapi sepupunya itu membalikkan tubuhnya untuk melihat pemandangan gedung-gedung pencakar langit yang menghiasi kota New York dari lift. Membelakangi Lucas.
"Bukannya kau menikahinya karena ingin menunjukkan pada dunia kalau kau bisa melakukan dan mendapatkan apapun yang kau mau. Termasuk mendapatkan Lindsey dengan memanfaatkan bisnis orang tuanya yang sedang jatuh."
Lucas terkekeh. "Aku bahkan sudah melupakan tujuan itu."
"Jadi kau menikahinya karena benar-benar kasihan?" Jonathan menatap Lucas tak percaya.
"Hmm. Jadi bagaimana menurutmu?"
"Apanya?"
"Apa aku benar-benar bajingan?"
“Bisa jadi. Pernikahan bukan sesuatu yang bisa kau ulang-ulang seperti sebuah lagu. Pernikahan membutuhkan komitmen yang kuat dan pasangan yang tepat. Setahuku biasanya setelah pengucapan janji suci, para pendeta akan mengucapkan sebuah kalimat yang menurutku sangat menyeramkan.” ucap Jonathan.
“Apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan, tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Kau menikah dengan Lindsey, dan kau sudah berjanji pada Tuhan saat kau mengucapkan janji suci mu dan mengatakan sampai maut memisahkan. Pernikahan bukan sesuatu yang main-main.” lanjutnya lalu bergidik ngeri.
“Apa sekarang kau ganti profesi?”
“Itulah alasan kenapa aku belum menikah brother. Mencari seseorang untuk berkomitmen bersama sampai maut memisahkan adalah hal tersulit yang akan aku lakukan, dan sampai saat ini aku masih belum menemukan seseorang itu.” balasnya.
Jonathan menurunkan pandangannya dan menangkap sosok Lindsey sedang duduk santai dan menatap lurus ke arah gedung-gedung pencakar langit yang ada hampir di setiap sudut kota New York. Istri sepupunya bejatnya ini memang cantik. batinnya.
“Kau belum menjawab pertanyaan ku.” ucap Lucas datar.
“Sebaiknya kau tanyakan langsung pada istri seksi mu itu.” Jonathan menunjuk ke arah Lindsey yang sedang duduk santai. Lucas mengikuti arah tangan Jonathan dan melihat Lindsey duduk santai.
Sejenak Lucas merasakan suatu perasaan berdesir melihat Lindsey seperti itu. Ada perasaan lega dan gairah yang membara sekaligus saat melihat istri seksi-nya itu.
Sadar akan keterpakuannya, ia segera menekan angka 30 dengan cepat. Sedetik kemudian lift itu langsung berhenti di lantai yang ditekannya.
Dengan terburu-buru, Lucas keluar dari lift tanpa memperdulikan Jonathan yang ternyata juga ikut keluar dan mengikutinya dari belakang.
Langkah Lucas terhenti sejenak saat melihat Lindsey memejamkan matanya kemudian tersenyum tipis. Ah, wanita ini entah kenapa selalu bisa membuatnya turn on, hanya dengan melihat senyumnya saja.
Apalagi jika Lindsey sudah menunjukkan senyum sialannya yang selalu berhasil menutupi setiap kebohongan yang diucapkannya. Senyum sialan yang sangat menggoda untuk diberi hukuman agar berhenti menutupi setiap kebohongan dibaliknya.
Lucas tersenyum tipis. Kakinya melangkah mendekati tempat duduk Lindsey. Dan tanpa sadar jari telunjuknya mengelus pipi Lindsey membuat wanita itu langsung membuka mata dan sedikit terkejut.
Lindsey berdiri, ditengah-tengah keterkejutannya, ia masih menatap Lucas dengan lembut.
“Kau sudah selesai?” Lindsey mencoba menetralkan keterkejutannya dengan bertanya sambil tersenyum manis.
Lucas berjalan mendekati Lindsey. Menghapus jarak yang ada di antara mereka. Ia menarik Lindsey ke dalam dekapannya dengan lembut. Ada apa dengannya? Kenapa ia tiba-tiba ingin memeluk wanita ini?
Lindsey gelagapan tidak tahu harus bagaimana. Lucas memeluknya. Jangan tanyakan bagaimana kabar jantungnya sekarang. Jantungnya sedang bekerja sangat keras karena berdetak sangat cepat.
“Lu-Lucas.” panggil Lindsey gugup.
“Hmm?”
Tidak bohong kalau saat ini Lindsey juga menyukai pelukan Lucas yang hangat seperti ini. Tanpa sadar kedua tangan Lindsey sudah melingkar di punggung Lucas. Ia memejamkan matanya menikmati pelukan ini.
Cukup lama mereka berpelukan sampai sebuah suara yang menginterupsi mereka berdua.
“Ekheem!”
Dengan gugup dan seakan sadar, Lindsey langsung mengurai pelukan Lucas dan mendorong dada laki-laki itu dengan cukup kuat. Wajahnya sudah merah karena malu. Malu karena ketahuan melakukan hal yang iya-iya dengan suaminya.
Berbanding terbalik dengan Lucas yang merasa sangat terganggu. Ia menoleh dan menatap Jonathan dengan tajam. Sadar Jonathan tengah mengamati istrinya, Lucas langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Lindsey dengan posesif.
Lindsey menatap Jonathan dengan tatapan sendu sedangkan Jonathan juga balas menatap Lindsey, namun dengan tatapan terpesona.
Sedetik kemudian Jonathan tersenyum, membuat Lindsey sadar, senyum itu ada di hari pernikahannya dengan Lucas .
Senyum itu yang membuat Lucas tersenyum saat menggenggam tangannya.
Jika diingat-ingat, lelaki itu juga adalah lelaki yang ada di foto yang diruang kerja Lucas. Lelaki itu juga yang tadi sedang berpelukan dengan Lucas di ruangan Lucas.
Lindsey mendesah pelan. ‘Lelaki itu adalah kekasih Lucas.’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Indahindah15
baru aja seneng di peluk lucas, ehh jonathan mengganggu 😂
2021-07-02
0
Noor Dech
lanjutkan
2020-11-11
0
WoeLan Moeiz
MeLakukan haL yang iya-iya......
Q uLang bacanya pas itu😅
2020-07-16
3