Chapter 4

Lucas memasuki kamar mereka -ia dan Lindsey- dengan langkah pelan karena takut mengganggu tidur istrinya. Ia menatap Lindsey yang tertidur pulas sekilas, kemudian berjalan menuju kamar mandi. Lucas memang memiliki kebiasaan mandi sebelum tidur, katanya agar ia bisa tidur nyenyak.

Setelah membersihkan diri, Lucas keluar dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Ia mengambil boxer-nya dan memakainya cepat, setelah itu Lucas berjalan mendekati tempat tidur dengan pelan.

Lindsey tertidur di pinggir tempat tidur. Menyisakan tempat kosong yang sepertinya disediakan untuknya. Lucas tersenyum tipis. Ia naik ke tempat tidur dan berbaring di sebelah Lindsey, sedikit menarik Lindsey agar mendekat ke tengah tempat tidur.

Melihat posisi Lindsey yang tidur terlalu pinggir membuat ia sedikit was-was, jika seandainya Lindsey bergerak sedikit saja maka istrinya itu akan terjatuh.

Lindsey tidak terbangun ketika Lucas menariknya dengan cukup kuat barusan. Istrinya itu masih tertidur pulas, tanpa merasa terganggu sama sekali. Atau mungkin Lindsey tidak sadar ketika Lucas menariknya?

Padahal bisa dikatakan bahwa cara Lucas menarik Lindsey barusan sanggup untuk mengganggu tidur seseorang. Meskipun tidak terbangun setidaknya membuat orang itu menggeliat karena terganggu. Tapu Lindsey tidak terganggu sama sekali.

Lucas merasa takjub pada wanita yang tertidur di sebelahnya ini. Jika seandainya istri seksinya ini diculik, maka waktu yang paling tepat untuk menculiknya adalah saat sedang tidur. Lucas menatap wajah polos Lindsey yang tertidur dalam diam. Begitu banyak beban yang harus ditanggung oleh istrinya ini dan selalu berhasil disamarkan senyum sialan itu!

Lucas mengelus pipi Lindsey pelan. “Sampai kapan kau akan berbohong padaku, Lindsey?” gumamnya pelan kemudian tersenyum tipis.

“Berhentilah berbohong, setidaknya jangan berbohong padaku. Aku selalu dan akan selalu tahu saat kau berbohong!” geramnya dengan suara rendah, tidak ingin membuat wanita yang tertidur disebelahnya ini terbangun.

“Jika kau berhenti berbohong, aku akan mengatakan sesuatu yang akan membuatmu terkejut, jadi bisakah kau berhenti berbohong padaku?”

Setelah mengatakan itu Lucas kemudian menjauhi wajah Lindsey dan tidur membelakangi wanita itu. Bagaimanapun juga ia adalah lelaki normal. Melihat perempuan polos, seksi, dan cantik seperti Lindsey tertidur satu ranjang dengannya bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi wanita itu adalah istrinya. Ugh!

Setidaknya beberapa jalang berkelas yang sering menghangatkan ranjangnya tahu, kalau Ia cukup kuat untuk membuat mereka semua berteriak sepanjang malam.

Tapi sayangnya kali ini Lucas benar-benar harus menahan dirinya di dekat istrinya sendiri. Benar-benar tidak masuk akal! Lindsey Istrinya, seharusnya ia bisa menyentuh Lindsey sekarang. Tapi ia sudah berjanji tidak akan lagi menyentuh Lindsey.

Ugh! Ini benar-benar menyiksa Lucas! Ia setengah mati tidak menerkam Lindsey yang sedang tertidur pulas dibelakangnya. Ia berusaha sangat keras sekedar untuk memejamkan matanya.

Namun yang terjadi selanjutnya bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Lucas. Bagaimana tidak, baru saja Lindsey bergerak dan tiba-tiba saja sudah memeluknya dari belakang. Lucas bisa mendengar deru napas teratur Lindsey, pertanda bahwa saat ini istrinya itu masih tidur dengan pulas.

Lucas sedikit tersentak saat merasakan tangan Lindsey bergerak menelusup ke perutnya dan memeluknya seperti sebuah bantal peluk. Lucas menggeram rendah. Dengan perlahan ia melepaskan kedua tangan Lindsey yang memeluknya.

Tapi sepertinya Lindsey tidak ingin melepas pelukannya, karena istrinya itu justru memeluknya semakin erat. Sayangnya hal tersebut malah semakin membuat Lucas kalang kabut.

Ya ampun! Sedari tadi ia mencoba untuk tidak menerkam istrinya ini, tapi lihat sekarang istrinya itu menggodanya! Walau Lindsey memeluknya karena tidak sadar, tapi tetap saja ia tergoda. Apalagi saat ia bisa merasakan dua buah benda kenyal yang menyentuh punggungnya dengan lembut. Damn!

Lucas sendiri tidak tahu harus bagaimana lagi cara agar melepas pelukan Lindsey dari perutnya. Ya Tuhan, setiap kali ia berusaha untuk melepas pelukan Lindsey, wanita itu akan langsung menggumam tidak jelas. Sama seperti saat ini, Lucas kembali mencoba menarik tangan Lindsey dari tubuhnya dan istrinya ini langsung menggumam tidak suka.

Lucas mencoba membalikkan tubuhnya dengan pelan dan menatap Lindsey. Benar saja istrinya itu masih tertidur bahkan sangat pulas! Sedangkan dirinya, untuk memejamkan matanya terasa sangat sulit. Apalagi setelah ia menatap wajah polos Lindsey, ya Tuhan apa salahnya? Kenapa ia digoda dengan pemandangan yang sangat menggiurkan ini?

Dengan sedikit penasaran, Lucas menurunkan pandangannya dan meneguk ludahnya kasar. Istrinya itu memang benar-benar tidak menggunakan bra. Lucas menutup matanya lalu buru-buru menatap wajah Lindsey dan berakhir di bibir ranum istrinya itu.

Melihat bibir Lindsey, fokus Lucas semakin buram. Ugh! Ia membayangkan bagaimana jika bibir seksi istrinya ini meneriakkan namanya dengan setengah mendesah dan penuh nikmat?

Tapi sayangnya apa yang baru saja Lucas bayangkan malah membuatnya semakin tidak bisa menahan dirinya lagi. Dengan pelan namun pasti, Lucas meraih meraih tengkuk Lindsey dan melumat bibir istrinya itu dengan ganas dan gemas sekaligus.

Bibir yang sangat manis. Membuat Lucas semakin tidak tahan lagi. Ia menekan tengkuk Lindsey dan memperdalam ciumannya berusaha merasakan bibir itu sepenuhnya. Lucas tidak bisa bergerak leluasa karena Lindsey masih memeluknya.

Tapi biarkan saja, yang penting ia bisa merasakan bibir manis istrinya ini. Ia bisa mendengar gumaman Lindsey saat ia menggigit pelan bibir bawah istrinya itu, dan gumaman itu membuatnya semakin gila.

Lucas menggerakkan tangan kanannya mengelus punggung Lindsey pelan. Sedangkan tangan yang satunya sudah menahan kepala Lindsey agar tidak menjauh darinya.

Sambil terus mencium bibir Lindsey yang masih tertidur, tangan kanan Lucas mulai bergerilya turun dan meremas bokong Lindsey dengan gemas. Ia  merasa bahwa selain bibir, bokong Lindsey juga berhasil menguasainya.

Oh Tuhan! Lucas sudah tidak tahan lagi! Ia bergerak dan mendorong dengan pelan tubuh istrinya hingga saat ini Lindsey sudah terlentang dibawahnya. Tapi kedua tangan wanita itu masih memeluk punggungnya erat. Benar-benar tidak ingin Lucas menjauh.

Namun Lucas tidak peduli dengan pelukan Lindsey. Ia menurunkan ciumannya ke leher Lindsey dan meninggalkan banyak jejak bibirnya di situ. Lucas menjauhkan sedikit kepalanya agar ia bisa melihat karyanya, dan ia tersenyum lebar karena menyukai leher Lindsey yang penuh dengan karyanya.

But look! Istrinya itu masih tertidur pulas, seakan tidak merasakan apapun yang Lucas lakukan pada tubuhnya.

Deru napas Lucas masih belum teratur karena tubuh istrinya ini berhasil membuatnya menjadi seperti orang jahat yang hanya menginginkan seks. Sekalipun yang sedang ia garap ini adalah istrinya!

Pandangan Lucas lalu turun menuju payudara Lindsey yang sepertinya dari tadi memanggil-manggilnya. Ia membuka beberapa kancing piyama istrinya itu dan mendapati pemandangan yang benar-benar menakjubkan.

Lucas mendekatkan dirinya dan mencium daerah payudara Lindsey dengan lembut. Ia meniggalkan jejaknya di seluruh area payudara Lindsey dan ia sangat menyukai hasil karyanya ini. Sangat-sangat menyukainya!

Lucas tersenyum bangga melihat leher dan area dada Lindsey yang penuh dengan jejak kepemilikannya. Kepemilikannya, ya Lindsey adalah miliknya. Miliknya, wanita yang sedang tertidur dibawahnya ini adalah miliknya.

Ia menatap ke bagian bawah milik Lindsey dengan tatapan lapar. Tapi untuk saat ini ia akan menahan diri, tapi tidak untuk selamanya. Ia ingin merasakan bagaimana rasanya milik Lindsey yang basah membungkusnya.

Pikirannya barusan semakin membuat juniornya ingin segera dipuaskan.

Ia melepaskan pelukan Lindsey dengan cukup kuat, karena istrinya itu juga masih memeluknya dengan erat. Lucas harus segera pergi dari kamar ini, jika ia masih di sini bersama Lindsey yang sudah seperti itu maka ia tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Lucas berjalan mendekati pintu dan meraih gagangnya. Dengan cepat membuka pintu kamar dan hendak menjauh dari kamar itu. Ia tidak peduli lagi jika suara langkah kakinya akan terdengar oleh Lindsey atau tidak.

Lihat saja sekarang bahkan setelah ia hampir memperkosa istrinya itu, Lindsey masih saja tertidur. Tapi baru saja Lucas akan menjauh dan menutup pintu kamar, langkahnya terhenti ketika mendengar suara Lindsey yang seakan merintih, pedih.

“Jangan pergi,”

Lucas menoleh ke arah Lindsey ketika ia kembali mendengar rintihan Lindsey.

“Jangan pergi,”

Lucas tidak jadi keluar tapi menutup pintu. Cukup penasaran, apakan Lindsey masih tertidur atau sudah bangun tapi pura-pura tidur?

Ia mendekati Lindsey dan menatap wajah istrinya itu. Mengamati mata istrinya yang masih terpejam. Lindsey masih tertidur, bahkan dengan pulas. Apa istrinya ini bermimpi? Lucas duduk di pinggir tempat tidur dan mengelus kepala Lindsey pelan.

Sebenarnya ada apa dengannya? Tujuannya menikahi Lindsey bukanlah untuk peduli pada perempuan ini. Tapi lihat sekarang, Lucas bahkan tidak bisa menjelaskan tepatnya seperti apa perasaannya pada Lindsey, tapi yang ia tahu ia ingin selalu melihat wanita ini.

Lucas menarik tangannya dari kepala Lindsey. Ia tidak bisa bila harus berduaan di kamar seperti ini dengan Lindsey. Melihat tubuh wanita itu yang penuh dengan jejaknya sudah cukup membuatnya merasa bersalah. tapi sedikit senang.

Lucas tahu jika Lindsey tidak mengetahui yang sebenarnya tentang dirinya. Ia sendiri juga tidak berniat mengatakan yang sebenarnya pada istrinya ini.

Lindsey menganggap dirinya seorang gay.

“Jangan pergi,” Lindsey kembali bergumam membuat Lucas mengernyitkan dahinya.

“Kenapa?” jawabnya walau sebenarnya ia tahu Lindsey tidak akan mendengarnya. Tapi ternyata ia yang selanjutnya terjadi benar-benar membuat ia terkejut. Lindsey menjawab pertanyaannya.

“Aku tidak mau sendiri lagi. Aku menyayangi mereka, tapi mereka tidak menyayangiku.” gumam Lindsey pelan dan tidak terlalu jelas.

Lucas mengernyit tidak mengerti siapa 'mereka' yang dimaksudkan oleh Lindsey, jadi ia kembali bertanya.

“'Mereka' siapa?” tanya Lucas.

Cukup lama Lucas tidak mendengar jawaban dari Lindsey, jadi ia berpikir jika wanita ini sudah kembali tertidur dengan tenang. Tapi begitu ia berdiri dan hendak pergi, suara Lindsey menghentikannya.

“Keluargaku.”

Mendengar itu rahang Lucas mengeras seketika dan ia menggeram marah. Ia tidak tahu kenapa ia marah. Tapi yang jelas ia sedang marah.

“Aku tahu.” ucapnya kemudian langsung meninggalkan Lindsey. Tapi sayangnya tidak bisa karena Lindsey kembali bersuara.

“Jadi jangan tinggalkan aku, aku tidak mau sendiri lagi.”

Terpopuler

Comments

Nurlaila Mywear

Nurlaila Mywear

ceritanya sudah bgus thor, tpi klo boleh saran untuk karya yg lain'a klo bisa prolognya dikurangin yah, jdi seolah2 sedang bercerita tnpa adanya obrolan2 antar peran/tkoh'a

2022-04-07

0

Indahindah15

Indahindah15

semoga lucas bisa membalas perlakuan buruk keluarga lindsey 😭😭

2021-07-02

0

ummi_Շɧ𝐞𝐞ՐՏ🍻muneey☪️

ummi_Շɧ𝐞𝐞ՐՏ🍻muneey☪️

masak sih nggak berasa..perasaan sepules apapun ttep kebangun deh..

2021-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!