chapter 17

Lindsey tersentak ketika sepasang tangan tiba-tiba memeluknya dari belakang dengan erat.

“God, I miss you so bad.” suara Lucas yang berada di samping telinganya, membuatnya geli. Namun ia terdiam, mematung mendengar kalimat singkat itu.

Apa Lucas sadar dengan kalimat singkatnya barusan? Memang singkat, tapi mampu membuat jantung Lindsey berdetak tidak karuan.

“Lu-Lucas,” panggil Lindsey pelan dan gugup secara bersamaan.

Lucas hanya bergumam tidak jelas dan terus memeluk Lindsey dengan erat. Lama-kelamaan membuat, pelukan itu membuat Lindsey sulit bernapas. Meskipun begitu, Lindsey masih bisa mencium aroma parfum feminim yang semakin kuat dari sebelumnya dari tubuh Lucas.

Membuatnya semakin cemburu.

“Lu-Lucas,” panggil Lindsey lagi karena sudah sulit bernapas akibat pelukan Lucas yang erat. Ralat, sangat erat.

“Le-lepaskan Lucas, aku sulit bernapas.” Lindsey mengatakannya dengan terbata-bata.

Hembusan napas Lucas pada leher Lindsey membuat tubuhnya lagi-lagi meremang. Tak lama kemudian Lucas mengendurkan pelukannya. Hanya mengendurkan tanpa berniat melepaskannya.

Walau tidak merasa puas dengan hanya memeluk dan mengendus tubuh Lindsey, Lucas tetap mencoba untuk tetap kuat menahan dirinya, agar tidak menerkam tubuh istrinya yang sangat seksi ini.

“Apa yang kau lakukan, hmm?” tanya Lucas meletakkan kepalanya pada pundak kiri Lindsey.

“Aku sedang memasak.”

“Kau bisa memasak?”

“Memangnya sekarang aku sedang apa?”

“Memasak.”

Lucas bisa merasakan perubahan pada sikap Lindsey. Nada yang baru saja keluar dari bibir wanita itu terdengar lebih datar dari biasanya. Intinya terasa berbeda dari sebelumnya.

“Apa yang kau masak?” Lucas mencoba untuk mengabaikan perubahan yang ia rasakan pada Lindsey barusan.

“Sayur.”

Sikap Lindsey memang berbeda dari sebelumnya. Tidak ada lagi senyum seperti biasanya ketika mereka berbincang. Seperti saat ini, wanita itu terus mengaduk masakannya dengan datar.

"Kenapa kau memasak? Tumben sekali.” ucap Lucas berusaha santai.

“Karena aku sedang ingin.”

Lucas terdiam tidak bertanya lagi. Tapi kedua tangannya masih terus memeluk Lindsey. Ia bisa menangkap jelas kalau Lindsey sedang badmood, tapi tidak merasa terganggu dengan kehadirannya terutama pelukannya.

Istrinya ini memang unik.

Sepengetahuan Lucas, biasanya perempuan yang sedang badmood akan merasa terganggu dengan orang-orang sekitarnya. Biasanya juga, perempuan yang sedang badmood akan merasa lebih baik sendirian.

Tapi berbeda dengan Lindsey. Seakan tidak peduli pada sekelilingnya, ia bahkan tidak merasa terganggu dengan pelukan dari Lucas. Lindsey masih melanjutkan acara memasaknya walau sedikit kesulitan dengan Lucas yang terus menempel di belakangnya, mengikuti setiap gerakannya.

“Sir, ada yang perlu saya bicarakan dengan anda.”

Suara Patrick.

Damn! lagi-lagi Patrick mengganggunya dengan Lindsey. Jika dipikirkan lagi, Patrick sudah banyak mengganggu kegiatannya dengan Lindsey sepanjang hari ini. Dengan malas, ia lalu menatap Patrick yang hanya menatapnya datar.

“Apa lagi Patrick?” tanyanya datar.

Sayangnya Patrick yang sudah bekerja pada Lucas sangat lama, bisa menangkap nada kesal di kalimat barusan. Tapi, ia hanya memandang Lucas tanpa berniat menjawab pertanyaan bosnya itu.

Tatapan yang diberikan Patrick membuat Lucas jengah, tapi sepertinya berbeda dengan Lindsey, wanita itu sudah memegang kedua tangan Lucas yang memeluknya dan melepaskannya dari tubuhnya.

“Patrick ingin berbicara denganmu.” ucap Lindsey seakan mengusirnya.

“Patrick bahkan belum berbicara.” Lucas menatap Lindsey dengan kening berkerut. Tidak suka.

“Dia ingin berbicara berdua denganmu, tanpa ada aku Lucas.”

“Benarkah?” tanya Lucas kemudian beralih menatap Patrick yang hanya menatapnya datar.

Melihat tatapan datar Patrick, Lucas jadi teringat tatkala Patrick berkata bahwa hanya ia yang betah bekerja pada Lucas karena Lucas sangat datar.

Tapi lihat sekarang, pandangan dan raut wajah Patrick. Tidakkah Patrick pernah berkaca kalau ia sangat datar? Bahkan lebih datar daripada jalan tol!

Sepertinya Patrick memang ingin berbicara hanya berdua dengannya. Lucas memahami dari cara Patrick yang terus menatapnya tanpa lelah. Dengan tidak ikhlas, Lucas kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh Lindsey. Tapi sebelum ia pergi, ia mencium pipi kiri Lindsey dengan cepat.

“Aku akan segera kembali, siapkan makan malam untuk kita.”

Lindsey membeku saat merasakan bibir Lucas menyentuh pipinya lembut. Ia lalu menganggukkan kepalanya pelan saat Lucas selesai mengucapkan kalimatnya dan berlalu tanpa melihat Lindsey mengangguk. Ya Tuhan jantungnya kembali tidak bersahabat dengan otak dan hatinya.

Senyum tipis tersungging di bibir Lindsey karena kelakuan Lucas barusan. Lagi-lagi perhatian kecil seperti itu membuat Lindsey kembali tak berkutik, padahal sedari tadi ia sudah berusaha keras bersikap datar didekat Lucas. Tapi ujung-ujungnya selalu seperti ini. Lucas yang menghancurkan setiap pertahannya dengan sangat mudah.

Ia lalu menyiapkan makanan yang sudah selesai dimasaknya sejak tadi, tapi karena ia masih tidak ingin melepaskan pelukan Lucas jadi ia pura-pura masih memasak, sampai Patrick akhirnya datang. Lagi-lagi Patrick.

Lindsey memanggil beberapa maid untuk meletakkan masakannya di meja makan dan mengatur meja makan. Setelah itu, ia membersihkan dirinya untuk makan malam bersama Lucas. Ah, padahal tadi ia memasak karena sedang badmood. Tapi kelakuan Lucas selalu berhasil menjungkirbalikkan perasaannya walau lelaki sepertinya tidak sadar.

Setelah selesai bersiap-siap, Lindsey lalu turun ke bawah dan mendapati Lucas sudah duduk di meja makan sambil bermain ponsel.

“Kau sudah selesai?” tanya Lindsey dengan senyumnya.

Lucas mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap Lindsey dengan intens lalu melihat senyum sialan itu kembali tersungging.

Lindsey mengambil tempat duduk di dekat Lucas. Lagi-lagi ia mencium aroma parfum feminim sialan yang masih melekat pada tubuh suaminya. Dan itu kembali membuatnya cemburu.

“Lucas.” panggil Lindsey datar.

Lucas menoleh dan mendapati Lindsey menatapnya datar. Ah, padahal baru beberapa detik yang lalu Lucas merasa kalau Lindsey-nya sudah kembali. Tapi sekarang mood istrinya itu kembali buruk.

Sebenarnya apa kesalahannya? Batin Lucas frustasi.

“Aku tidak suka.”

Lucas memicingkan matanya mendengar kalimat sepenggal yang dikatakan oleh Lindsey.

“Tidak suka?” tanyanya bingung.

“Aroma mu.”

Lucas mencoba memahami apa yang baru saja diucapkan oleh istri seksinya itu. Seketika Lucas sadar, setelah ia mencium kembali badannya. Jadi sedari tadi istrinya itu bersikap aneh padanya karena aromanya? Hanya karena aroma ini? Lucas tidak mengerti, sungguh. Lucas menatap Lindsey saat wanita itu kembali berucap.

“Aroma mu seperti perempuan dan aku tidak suka,” Lindsey menundukkan kepalanya karena malu. Ini pertama kalinya ia mengatakan perasaanya pada Lucas, ya ampun Lindsey merasa kalau ia sudah mulai berani sekarang.

Lucas menatap Lindsey takjub. Apa istrinya ini sedang cemburu? Jika iya maka Lucas benar-benar harus menjauhi perempuan yang memiliki kemungkinan akan melekatkan parfum mereka padanya.

“Aku akan mandi sebentar.” Lucas berdiri dan mengecup kening Lindsey sebentar lalu pergi membersikan dirinya dari parfum Liliana yang masih melekat pada tubuhnya. Lucas bahkan langsung membuang kemejanya itu di tempat sampah.

Cara Lindsey cemburu sangat membuatnya tidak nyaman dan hampir frustasi. Sepertinya Lucas tidak akan sanggup jika seandainya Lindsey kembali pada sifatnya yang dulu. Lucas merasa ngeri.

Lindsey mematikan ponselnya saat merasakan kehadiran seseorang di ruang makan.

“Kenapa cepat se-” kalimat Lindsey terhenti saat melihat bukan Lucas yang datang.

“Hai kak.” Liliana tersenyum miring menatap Lindsey yang sedang menatapnya datar. “Apa kau berpikir aku adalah Lucas?” tanyanya sarkas.

“Ada apa?” tanya Lindsey datar. Tidak ada nada ceria seperti biasanya, tidak ada senyum manis seperti biasanya. Semuanya hilang jika ia sudah berhadapan dengan keluarganya.

“Ah, tidak aku hanya lapar dan mau mengambil buah tadi, tapi aku mencium aroma makanan jadi aku datang. Aku melihatmu belum mulai makan. Sepertinya kau sedang menunggu Lucas.” ucap Liliana santai dan duduk di seberang Lindsey.

Aroma Liliana persis dengan aroma Lucas. Ternyata memang benar jika parfum tersebut milik Liliana. Tapi kenapa saat ia memasak tadi aroma Lucas menjadi lebih kuat?

“Di mana Lucas?” tanya Liliana semangat.

“Sedang mandi.”

“Apakah masih lama?”

“Kalau kau sudah lapar, kau bisa makan terlebih dahulu.”

“Tapi aku ingin Lucas.” ucap Liliana manja.

“Liliana, hentikan.” Lindsey sudah tidak sanggup, kenapa adiknya ini selalu bertingkah seperti jalang mengenai Lucas?

“Hentikan apa?” tany Liliana santai.

“Lucas suamiku, berhenti bertingkah seolah Lucas adalah milikmu.” ucapnya tajam.

“Lucas memang milikku.” Liliana tersenyum sinis menatap Lindsey yang sudah kesal. Inilah Lindsey yang sebenarnya, sifatnya yang sebenarnya yang tidak diketahui oleh publik karena kakaknya ini sangat pandai berandiwara dan bertingkah. Memuakkan.

Sifatnya yang selama ini ditunjukkannya dan yang diketahui oleh publik adalah palsu. Sangat menjijikkan.

“Berhenti merusak hubungan orang lain.” ucapnya lagi masih dengan nada yang sama. Tajam.

Liliana tersenyum miring, “apa kau tahu kak, hubunganku dengan Lucas sudah berjalan lebih dulu dibandingkan denganmu.”

Senyum Liliana semakin lebar tatkala ia bisa menangkap raut wajah Lindsey yang terkejut.

“Berhentilah berbohong Liliana.” ucap Lindsey dengan datar, menolak untuk percaya.

Senyum kemenangan tersungging dibibir Liliana dengan sombong. “Kau bisa bertanya sendiri pada Lucas, jika memang tidak percaya.”

Terpopuler

Comments

Azibelina

Azibelina

liliana seandainya jadi adiku udah ku Ulek dia

2021-01-04

0

Ge

Ge

Bagus tpi smpe d bab inj smua blm jg trkuak. Maaf thor

2021-01-01

0

Noor Dech

Noor Dech

makin penasaran
lanjut aja lah

2020-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!