Ungkapan Perasaan Yang Terpendam

Kedua anak Aksal itu masuk ke dalam mobil hendak menuju ke rumah sakit dimana Ozcan di rawat. Sepanjang perjalanan, tidak terdengar suara perdebatan diantara mereka. Hanya kesunyian yang ada.

Rumah Sakit tempat Ozcan di rawat tidak jauh dari tempat pesta Hazal. Sekitar sepuluh menit mereka berdua sudah sampai di depan lobby rumah sakit tersebut. Kemudian mereka berjalan menuju ke ruang UGD.

Ozcan sedang terbaring lemah di ranjang UGD, dia kehilangan banyak cairan tubuhnya, sehingga dokter meminta dia untuk rawat inap di rumah sakit.

"Hai, Ozcan. Bagaimana keadaan mu? Aku dengar dari Yafet kalau kau terjatuh di toilet lobi hotel karena sakit perut," sapa Hazal kepada teman sekolahnya itu.

"Tidak terlalu baik, Hazal. Bagaimana kau bisa datang ke sini bersamanya? Apakah kalian saling kenal?" tanya Ozcan kepada Hazal karena melihat gadis itu datang berdua dengan laki-laki yang di jumpainya di toilet lobby hotel.

"Oh... dia adalah kakak ku. Namanya Yafet Aksal," kata Hazal yang mengenalkan Yafet sebagai kakaknya kepada Ozcan.

Demi keselamatan Hazal, orang tua angkatnya meminta Hazal untuk menyembunyikan identitasnya, jadi gadis itu tidak pernah memberitahukan kepada siapapun kalau dia adalah anak angkat keluarga Aksal.

"Aku tidak tau kalau kau punya kakak laki-laki. Aku pikir kau adalah anak tunggal keluarga Aksal," ucap Ozcan.

"Kakak ku sudah lama tinggal dan kuliah di luar negeri, karena ulang tahunku dia pulang ke Istanbul," jelas Hazal.

Setelah mendengar penjelasan Hazal tentang Yafet, teman sekolah Hazal itu langsung mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Yafet. Dia berpikir jika aku bisa menjadi teman kakaknya, aku bisa dekat dengan Hazal.

Yafet yang kesal dengan perhatian Hazal pada Ozcan, tidak membalas uluran tangan Ozcan. Melihat sikap acuh Yafet, Hazal menurunkan tangan Ozcan, dan mengatakan kepada temannya itu, "Sudahlah, kau tidak perlu memperkenalkan dirimu, bukankah tadi kalian sudah bertemu? Kakakku memang tidak suka akrab dengan orang baru."

Yafet ingin menjawab pernyataan Hazal tentang dirinya. Tetapi dengan cepat Hazal menginjak kaki Yafet supaya kakak angkatnya itu tidak bicara. Laki-laki itu pun meringis kesakitan.

"Hazal, selamat ulang tahun ya," kata Ozcan sambil mengulurkan tangannya pada gadis itu.

Kemudian Ozcan memberikan sebuket bunga mawar dan kartu ucapan kepada Hazal. Ozcan meminta bantuan ibunya untuk membeli buket bunga mawar baru di toko bunga dekat rumahnya. Sedangkan buket bunga yang lama tertinggal di mobil nya.

"Wah ini cantik sekali Ozcan!" seru Hazal yang memuji bunga pemberian pemuda itu. Gadis itu membuka kartu ucapan yang ada di buket bunga tersebut dan membaca nya,

"Selamat Ulangtahun Hazal. Maafkan aku tidak bisa menjadi pasangan dansamu malam ini. Terimakasih buat waktu yang kau berikan padaku selama kita latihan bersama beberapa hari yang lalu. Dari orang yang mengagumi mu, Ozcan Denizer."

Hazal tersenyum manis setelah membaca kartu ucapan itu. Yafet yang tidak suka melihat hal itu, dengan berpura-pura melihat jam tangannya. Mengajak Hazal untuk segera pulang, karena ini sudah sangat malam untuk waktu berkunjung.

Kemudian Hazal berpamitan dengan Ozcan dan mengatakan semoga cepat sembuh sambil menepuk pundak temannya itu.

Keluar dari rumah sakit, mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Perjalanan dari rumah sakit ke rumah keluarga Aksal cukup jauh, karena mereka harus memutar jalan.

🔥❤️🔥❤️

"Kenapa tadi kau katakan pada temanmu, kalau aku adalah kakakmu?" protes Yafet pada Hazal.

"Bukankah memang betul kalau kau adalah kakakku? Kakak angkatku lebih tepatnya. Hanya saja kau tau mau mengakui ku sebagai adikmu." jawab Hazal ketus.

"Karena kau memang bukan adikku dan aku tidak ingin punya adik sepertimu!" seru Yafet sambil pandangannya menatap ke depan melihat jalan raya.

Kata-kata Yafet sangat menusuk hati Hazal. Gadis itu memalingkan wajahnya ke arah jendela samping.

"Rupanya temanmu itu menyukaimu. Apakah kau pernah berciuman dengannya?" tanya Yafet melanjutkan pembicaraannya.

"Dasar laki-laki mesum! Dia tidak sepertimu yang suka mencium gadis yang baru di temui nya! Lagipula di adegan dansa tadi seharusnya tidak ada adegan ciuman!" pekik Hazal.

"Berarti aku orang pertama yang menciummu?" tanya Yafet dengan senyuman nakalnya.

Hazal tak menjawab pertanyaan kakak angkatnya itu. Dia malas menanggapi pertanyaan dari Yafet. Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya ke jendela.

Mereka pun saling terdiam untuk beberapa lamanya. Larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Yafet teringat bahwa di pesta tadi Hazal belum berpamitan pada orang tuanya, mereka pasti kebingungan mencari Hazal.

"Ambil ponselmu dan hubungi ayah atau ibu, beritahu mereka kalau kau pulang bersama ku". perkataan Yafet memecahkan suara kesunyian di dalam mobil.

Hazal mengambil ponselnya dari dalam tas pestanya. Di hubunginya ibu angkatnya. Gadis itu mengatakan kepada ibunya bahwa dia pulang dengan Yafet.

Meral sangat terkejut ketika Hazal mengatakan bahwa putri angkatnya itu akan pulang dengan anak lelakinya.

Berarti saat ini Yafet sudah ada di Istanbul? Kenapa anak itu tidak menemui ku?

"Baiklah nak. Hati-hati di jalan. Jika Yafet berbuat kasar kepadamu, katakan pada Ibu," ucap Meral kepada putri angkatnya itu. Setelah Hazal menjawab perkataan ibunya, gadis itu mematikan ponselnya.

"Apa kata ibuku?" tanya Yafet kepada Hazal.

"Kata ibu, jika kau berbuat kasar padaku, aku harus melaporkanmu pada ibu," jawab Hazal yang sengaja berkata jujur supaya Yafet tidak berbuat kasar kepadanya.

Yafet menginjak rem secara mendadak. Membuat kepala Hazal hampir membentur kaca yang ada di depan mobil.

"Yafet, apa kau gila menghentikan mobil dengan tiba-tiba?" tanya Hazal dengan nada suara yang tinggi.

Yafet keluar dari mobil, menutup pintunya dengan keras dan Hazal mengikutinya dari belakang.

"Aku yang harusnya marah! Kenapa tidak ada satupun yang menganggap aku sebagai anak yang baik. Hanya karena kejadian dua belas tahun yang lalu, kalian menghukum aku sampai seperti ini, membuang ku ke tempat yang jauh, seperti sampah masyarakat!" teriak Yafet memukul mobil Hazal. Terlihat ekspresi wajah yang penuh dengan kekecewaan.

"Jika bukan karena ulang tahunmu, ibu ku tidak akan menyuruh ku pulang ke Istanbul!" teriakYafet sambil menuding dan menatap tajam Hazal.

"Kau pikir dirimu saja yang menderita? Ayah, ibu dan aku juga menderita. Mereka harus berpisah dengan anak kandungnya sendiri!" seru Hazal dengan nada tingginya.

Kini mereka sedang berdiri di atas trotoar, berdebat tentang siapa yang paling menderita selama dua belas tahun ini.

"Omong kosong! Kau pasti bahagia di rumah itu kan?" Yafet dengan emosi mencengkeram lengan terbuka Hazal.

Hazal menghela nafasnya dalam-dalam. Bola api di dalam hatinya seakan ingin dia muntahkan keluar, dia sudah tidak tahan lagi, ketika Yafet terus menerus menuduhnya dan menatapnya dengan tajam.

"Apa menurutmu aku bahagia? Bertemu dengan seorang anak kecil yang memusuhiku. Ketika aku ingin berteman dengannya, dia malah mengunciku di dalam gudang yang gelap, dia sangat membenciku!" seru Hazal menatap tajam manik mata Yafet.

Hazal mulai mengangkat wajahnya ke atas, manik matanya sudah mulai memerah.

"Aku tau... aku tau kenapa dia membenciku, karena dia menganggap aku akan mengambil kasih sayang orang tuanya." Suara Hazal mulai bergetar, cairan kristal bening itu sudah turun membasahi wajahnya yang tertutup make-up.

"Apakah kau tau? Ayah dan ibu menghukummu untuk tinggal di asrama, mengirimmu kuliah di luar negeri, dan kau bisa menikmati kebebasan mu, melakukan apapun sesuka hati mu! Sedangkan aku...," isak tangis Hazal mulai pecah. Manik mata coklat dan hidung mancung itu sudah memerah. Hazal mengusap tetesan air matanya.

"Aku di rumah seorang diri, tanpa teman tanpa saudara, orang tuamu menyekolahkanku ke sekolah favorit, menjagaku untuk aku tetap aman dan tidak membiarkan aku jauh-jauh dari rumah. Mereka berpikir bahwa aku akan bahagia, tetapi bukan itu yang aku mau," ucap Hazal melanjutkan perkataannya. Yafet terpaku mendengar perkataan adik angkatnya itu.

"Dengan kepergianmu yang tanpa sepatah katapun membuatku semakin bersalah. Bersalah karena telah mengambil tempat di rumah keluarga Aksal, bersalah karena telah mengambil hati dan kasih sayang orang tuamu, bersalah karena seharusnya yang pergi dari rumah itu adalah aku bukannya dirimu!" pekik Hazal mengeluarkan semua uneg-uneg nya.

"Seharusnya tempatku memang di panti asuhan bersama dengan anak yatim piatu yang lain. Bukan di rumah mewah milik keluarga Aksal. Maafkan aku... aku tidak ingin merebut semuanya ini dari mu," ucap Hazal lirih. Kini hatinya merasa lega karena telah mengutarakan seluruh isi hati nya selama ini. Gadis itu pun kembali menangis. Kedua bahunya mulai bergetar.

Yafet yang sejak tadi diam terpaku diam membisu mendengar isi hati Hazal, segera mendekati gadis itu. Dia mengusap air mata Hazal dengan lembut. Kemudian dia memeluk adik angkatnya itu dalam dekapannya dan membenamkan wajah gadis itu di dada nya yang bidang. Tangis Hazal semakin menjadi merasakan pelukan kakak angkatnya.

Perasaan bersalah menghampiri Yafet karena telah menuduh dan berbuat jahat pada Hazal.

"Maafkan aku. Seharusnya aku mengatakan ini dua belas tahun yang lalu. Tapi aku tidak punya kesempatan untuk mengatakan ini kepadamu," ucap Yafet yang masih memeluk Hazal.

"Malam itu aku melihatmu pingsan dan kau belum membuka matamu. Waktu itu aku benar-benar menyesal atas apa yang telah aku perbuat kepada mu. Kumohon maafkan aku," kata Yafet dengan matanya berkaca-kaca.

"Aku... aku memaafkan mu, Yafet," kata Hazal dengan isak tangisnya.

Yafet melepas pelukan nya dari Hazal. Dia memegang kedua pipi Hazal dengan kedua tangannya, menatap wajah gadis itu dengan lembut.

"Sungguh? Apakah kau sudah memaafkan aku?" tanya Yafet seakan tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

Hazal menganggukkan kepalanya.

"Iya Yafet... iya... aku sudah memaafkan mu," jawab Hazal yang masih menangis dan tangannya menyentuh kedua pundak Yafet.

Yafet mencium tangan Hazal yang memegang salah satu pundaknya.

"Maukah kau kembali dari awal? Apakah tawaran pertemanan mu masih berlaku sekarang?"

"Iya. Apakah kau mau jadi temanku?" tanya Hazal mengulangi pertanyaan yang ia ajukan dua belas tahun yang lalu.

"Aku mau jadi temanmu, Hazal. Bahkan aku mau jadi orang terdekat mu," jawab Yafet.

Terdengar lagu "You Are The Reason" - Collum Scott dari salah satu toko di dekat mereka.

***

I'd climb every mountain

(Aku mendaki setiap gunung)

And swim every ocean

(Dan menyelami setiap samudra)

Just to be with you

(Hanya untuk bersamamu)

And fix what I've broken

(Dan memperbaiki apa yang telah ku hancurkan)

Oh, 'Cause I need you to see

(Oh, karena aku ingin kau tahu)

That you are the reason

(Bahwa kaulah alasannya)

***

Sepasang anak manusia ini kembali saling berpelukan. Mereka bagaikan pemeran dalam lagu ini. Perasaan yang sudah lama tersimpan, akhirnya terungkap. Tak ada lagi perasaan saling bersalah, membenci ataupun merasa tersaingi. Bendera perdamaian diantara mereka sudah berkibar. Gunung es itu sudah mencair. Tidak ada sebutan "kucing" dan "anjing" lagi untuk mereka berdua.

🔥 Bersambung ❤️

Terimakasih buat teman-teman yang sudah membaca novel pertamaku ini. Jangan lupa kasih like, rate, komen dan vote ya teman-teman 🤗 Agar aku semakin semangat melanjutkan episode selanjutnya.

Terimakasih 🙏🤗🙏🤗

Terpopuler

Comments

✒ Viee ✒

✒ Viee ✒

ku menangiiisss 😩😭😭😭😭😭😭

2023-10-17

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

u are my reason buat baca karya best mu oei

2023-09-30

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

aku mewek😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2 Tragedi Keluarga Danner
3 Aku Ingin Pulang
4 Boneka Beruang
5 KUCING DAN ANJING BERTEMU
6 Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7 Persiapan Pesta
8 Ijnkan Aku....
9 Pesta Topeng Hazal
10 Kembalinya Yafet
11 Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12 Membuka Memori Masa Lalu
13 Hasil CT scan
14 Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15 Cemburu Bagian Pertama
16 Cemburu Bagian Ke Dua
17 Saksi Bisu
18 Saudara Laki-laki
19 Hari Terakhir di Istanbul
20 Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21 Syal Pengikat
22 Cewek Agresif
23 Suara Barito
24 Ungkapan Hati Ozcan
25 Mengumpulkan Potongan Puzzle
26 Hadiah Kelulusan
27 Graduation Istanbul - New York
28 Tinggal di New York
29 Aku Tahu Siapa Dirimu
30 Aku Mencintaimu
31 Janji Yafet
32 Menemukan Potongan Puzzle Baru
33 Sebuah Kartu
34 Masa Lalu dan Masa Depan
35 Bertemu
36 Tantangan Emir Aksal
37 Pencarian Di Mulai
38 Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39 Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40 Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41 Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42 Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43 Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46 Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47 Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48 Berita Tak Terduga
49 Memberi Laporan
50 Opera Sabun Hazal
51 Aku Ingin Menua Bersama mu
52 Pesta Lee dan Carina
53 Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54 Ted Baxter
55 Kembali ke Turki
56 Pencarian di Turki
57 Sebuah Anak Kunci
58 Kena Kau
59 Daftar Pencarian Orang
60 Lima Tahun Kemudian
61 Perang Bantal
62 Curahan Hati Meral
63 Salah Paham
64 Cinta Lama Datang Kembali
65 Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66 Menunggu Waktu
67 Pelayan Palsu
68 Berita Memalukan
69 Takdir Mempertemukan Mereka
70 Tertangkapnya Ted Baxter
71 Di Ambang Kematian
72 Sketsa Seekor Burung
73 Pengkhianatan Alfred
74 Pengakuan Ted Baxter
75 Jadwal
76 Aku Siap
77 Hazal vs Ted
78 Di Malam Kejadian itu
79 Senyuman Licik Selina dan Alfred
80 Rencana busuk Alfred
81 Kejadian di Ruang Tahanan
82 Bom Waktu Sedang Menanti
83 Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84 Badai Besar itu Datang
85 Di Rumah Sakit
86 Permintaan Emir Aksal
87 Berakhir di Januari
88 Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89 Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90 Pintu Lift
91 H-2 Menjelang Pernikahan
92 H-1 Menjelang Pernikahan
93 HarI H (Bagian Satu)
94 Hari H (Bagian Dua)
95 Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96 Emir Aksal Di Bebaskan
97 Akhir Hidup Pengacara Alfred
98 Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99 Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100 Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101 Waterside Mansion Danner
102 Surat Erkan Danner
103 Rencana Hazal
104 Surat Lamaran Hazal
105 Selamat Datang Wanita Bar-bar
106 Babak Baru Dimulai
107 Arti Diam mu
108 Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109 Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110 Terjebak
111 Malaikat Penolong
112 Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113 Cerita Masa Kecil
114 Kericuhan Di Pagi Hari
115 Cincin dan Harapanku
116 Sabotase Lift
117 Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118 Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119 Rival Terberat mu
120 Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121 Biji Kacang Pertama
122 Ambil Hasil Panenku
123 Ciuman Pertama
124 Latihan Menembak
125 Aku Atau Ayahmu
126 Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127 Selina dan Jasmine
128 Titik Terang Harun
129 Alibi Harun
130 Siasat Kenan
131 Satu Perhatian
132 Perjalanan Menuju Swiss (1)
133 Perjalanan Menuju Swiss (2)
134 Perjalanan Menuju Swiss (3)
135 Perjalanan Menuju Swiss (4)
136 Perjalanan Menuju Swiss (5)
137 Aksi Mert
138 Sampai Jumpa Mert
139 Swiss Hari Pertama
140 Rahasia Itu Terbongkar
141 Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142 Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143 Hari Pembalasan Yafet
144 Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145 Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146 Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147 Dua Berita
148 Battle
149 Restu
150 Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151 Malam Perpisahan
152 Dangerous Love Boom
153 Jalan Keluar Kenan
154 Pemakaman
155 Membangun Tembok
156 Surat Kenan Dibuka
157 Pesan Video Kenan
158 Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159 Kuncup Bunga Mawar
160 Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161 Sidang Pertama
162 Keputusan Mehmet
163 Kebangkrutan Harun
164 Sidang Kedua
165 Banding
166 Akhirnya
167 Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168 Special Chapter - Wedding Party
169 Special Chapter - First Night With You
170 Pengumuman
171 Open PO
Episodes

Updated 171 Episodes

1
PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2
Tragedi Keluarga Danner
3
Aku Ingin Pulang
4
Boneka Beruang
5
KUCING DAN ANJING BERTEMU
6
Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7
Persiapan Pesta
8
Ijnkan Aku....
9
Pesta Topeng Hazal
10
Kembalinya Yafet
11
Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12
Membuka Memori Masa Lalu
13
Hasil CT scan
14
Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15
Cemburu Bagian Pertama
16
Cemburu Bagian Ke Dua
17
Saksi Bisu
18
Saudara Laki-laki
19
Hari Terakhir di Istanbul
20
Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21
Syal Pengikat
22
Cewek Agresif
23
Suara Barito
24
Ungkapan Hati Ozcan
25
Mengumpulkan Potongan Puzzle
26
Hadiah Kelulusan
27
Graduation Istanbul - New York
28
Tinggal di New York
29
Aku Tahu Siapa Dirimu
30
Aku Mencintaimu
31
Janji Yafet
32
Menemukan Potongan Puzzle Baru
33
Sebuah Kartu
34
Masa Lalu dan Masa Depan
35
Bertemu
36
Tantangan Emir Aksal
37
Pencarian Di Mulai
38
Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39
Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40
Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41
Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42
Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43
Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46
Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47
Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48
Berita Tak Terduga
49
Memberi Laporan
50
Opera Sabun Hazal
51
Aku Ingin Menua Bersama mu
52
Pesta Lee dan Carina
53
Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54
Ted Baxter
55
Kembali ke Turki
56
Pencarian di Turki
57
Sebuah Anak Kunci
58
Kena Kau
59
Daftar Pencarian Orang
60
Lima Tahun Kemudian
61
Perang Bantal
62
Curahan Hati Meral
63
Salah Paham
64
Cinta Lama Datang Kembali
65
Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66
Menunggu Waktu
67
Pelayan Palsu
68
Berita Memalukan
69
Takdir Mempertemukan Mereka
70
Tertangkapnya Ted Baxter
71
Di Ambang Kematian
72
Sketsa Seekor Burung
73
Pengkhianatan Alfred
74
Pengakuan Ted Baxter
75
Jadwal
76
Aku Siap
77
Hazal vs Ted
78
Di Malam Kejadian itu
79
Senyuman Licik Selina dan Alfred
80
Rencana busuk Alfred
81
Kejadian di Ruang Tahanan
82
Bom Waktu Sedang Menanti
83
Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84
Badai Besar itu Datang
85
Di Rumah Sakit
86
Permintaan Emir Aksal
87
Berakhir di Januari
88
Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89
Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90
Pintu Lift
91
H-2 Menjelang Pernikahan
92
H-1 Menjelang Pernikahan
93
HarI H (Bagian Satu)
94
Hari H (Bagian Dua)
95
Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96
Emir Aksal Di Bebaskan
97
Akhir Hidup Pengacara Alfred
98
Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99
Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100
Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101
Waterside Mansion Danner
102
Surat Erkan Danner
103
Rencana Hazal
104
Surat Lamaran Hazal
105
Selamat Datang Wanita Bar-bar
106
Babak Baru Dimulai
107
Arti Diam mu
108
Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109
Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110
Terjebak
111
Malaikat Penolong
112
Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113
Cerita Masa Kecil
114
Kericuhan Di Pagi Hari
115
Cincin dan Harapanku
116
Sabotase Lift
117
Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118
Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119
Rival Terberat mu
120
Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121
Biji Kacang Pertama
122
Ambil Hasil Panenku
123
Ciuman Pertama
124
Latihan Menembak
125
Aku Atau Ayahmu
126
Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127
Selina dan Jasmine
128
Titik Terang Harun
129
Alibi Harun
130
Siasat Kenan
131
Satu Perhatian
132
Perjalanan Menuju Swiss (1)
133
Perjalanan Menuju Swiss (2)
134
Perjalanan Menuju Swiss (3)
135
Perjalanan Menuju Swiss (4)
136
Perjalanan Menuju Swiss (5)
137
Aksi Mert
138
Sampai Jumpa Mert
139
Swiss Hari Pertama
140
Rahasia Itu Terbongkar
141
Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142
Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143
Hari Pembalasan Yafet
144
Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145
Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146
Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147
Dua Berita
148
Battle
149
Restu
150
Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151
Malam Perpisahan
152
Dangerous Love Boom
153
Jalan Keluar Kenan
154
Pemakaman
155
Membangun Tembok
156
Surat Kenan Dibuka
157
Pesan Video Kenan
158
Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159
Kuncup Bunga Mawar
160
Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161
Sidang Pertama
162
Keputusan Mehmet
163
Kebangkrutan Harun
164
Sidang Kedua
165
Banding
166
Akhirnya
167
Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168
Special Chapter - Wedding Party
169
Special Chapter - First Night With You
170
Pengumuman
171
Open PO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!