Istanbul, Turki 22 April 2012
Hari ini adalah hari ulang tahun Hazal. Setiap tahun di hari ulang tahunnya, Hazal selalu pergi mengunjungi makam orang tua kandungnya. Di temani oleh kedua orang tua angkatnya, Hazal pergi ke tempat pemakaman.
Sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, mereka sudah sampai di tempat pemakaman orang tua Hazal. Tidak banyak pengunjung yang datang hari ini. Kebetulan cuaca hari ini sangat cerah. Tampak banyak bunga bermekaran di daerah pemakaman tersebut.
Mereka berjalan menyusuri jalan di area pemakaman. Pusara orang tua kandung Hazal berada di bagian tengah. Tidak sulit untuk menemukannya. Sampailah mereka di depan dua batu nisan yang bersebelahan yang bertuliskan "ERKAN DANNER" dan "AYLA DANNER". Mereka bertiga menabur bunga di atas kedua makam tersebut.
Tak berapa lama, Emir Aksal berkata....
"Erkan, hari ini aku datang mengunjungimu, aku membawa Hazal. Putri kandungmu. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Putrimu tumbuh menjadi gadis yang sangat pintar dan cantik. Maafkan aku, Erkan. Sampai hari ini aku belum berhasil menemukan siapa yang membunuhmu, perasaan bersalah ini terus mengikutiku seumur hidupku. Aku berharap kau dan Ayla tenang di alam sana."
Kemudian Hazal duduk menghadap batu nisan kedua orangtuanya, dan berkata sambil menangis....
"Halo ayah, halo ibu. Ini aku Hazal putri kalian. Aku sangat merindukan kalian. Aku rindu pelukan hangat darimu, ayah. Aku rindu senyum manis mu, ibu. Kenapa kalian begitu cepat meninggalkan aku? Tidakkah kalian ingin melihat aku tumbuh menjadi seorang gadis dewasa? Tidakkah kalian ingin melihat wajah putri kalian ini saat dia berusia tujuh belas tahun? Kenapa Tuhan begitu cepat mengambil kalian dari sisiku? Kenapa? Sejujurnya aku tidak ingin menangis, ayah. Aku ingin menjadi gadis yang kuat dan pemberani seperti ibu. Aku juga ingin menjadi gadis yang bisa membuatmu bangga, ayah. Entah kenapa Tuhan masih memberikanku hidup sampai saat ini, kenapa Dia tidak membiarkanku ikut pergi bersama kalian? ibu, jika bukan karena dirimu yang melindungi aku waktu itu, mungkin peluru itu sudah menembus tubuhku. Kenapa kau malah menyelamatkanku, ibu? Kenapa?"
Meral memeluk Hazal erat-erat. Putri angkatnya itu masih saja terus menangis. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, entah kenapa gadis itu sangat sensitif hari ini.
Hazal memandang kedua orang tua angkatnya dan berkata kepada mereka....
"Ayah, Ibu... sekarang aku bukan anak kecil lagi. Di depan makam orang tua kandungku, ijinkan aku untuk mencari pembunuh itu, aku ingin menuntut balas atas kematian mereka."
"Tapi Hazal...," Emir menyela perkataan putri angkatnya itu.
"Kumohon Ayah. Aku tidak ingin masalah ini hanya menjadi beban mu seorang, sekarang aku sudah dewasa, ini adalah tugas dan tanggung jawabku," ucap Hazal mencoba meyakinkan Emir.
"Bagaimana kalau penjahat itu juga melukaimu atau membunuhmu? Ayah bisa gila kalau harus kehilanganmu, Hazal," ujar Emir sambil menatap wajah Hazal.
Hazal hanya terdiam menatap wajah ayah angkatnya tanpa ekspresi.
"Yang di katakan Ayahmu benar, Hazal. Meskipun kami adalah orang tua angkat mu, tapi kami sudah menganggap mu seperti putri kandung kami," kata Meral sambil tangan kanannya memegang bahu Hazal.
Setelah mendengar perkataan orang tua angkatnya, Hazal berlutut di depan mereka dengan kedua tangannya menyentuh kaki mereka.
"Aku berjanji, aku tidak akan membahayakan diriku. Kumohon ijinkan aku," mohon Hazal dengan suaranya yang mulai terisak.
"Apa yang kau lakukan, Hazal? Cepat berdiri!" tanya Emir dengan nada memerintah, pria itu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Hazal.
"Tidak! Aku tidak akan berdiri! Sampai kalian memberi ku ijin. Aku akan tetap berlutut! Sampai kalian mengatakan ya kepadaku," tegas Hazal dengan sikap keras kepalanya.
Tidak tahan mendengar perkataan dan sikap Hazal yang terus berlutut di depannya, akhirnya Emir mengijinkan Hazal untuk melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang keturunan Danner.
🔥 Bersambung ❤️
Jangan lupa kasih Like Komentar Rate bintang lima dan Vote kalian ya 🤗
Terimakasih 🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Erni Fitriana
😭😭😭😭😭..berasa ada diantara tokoh" cerita ini😭😭😭
2023-09-30
0
LALA
ngeri kalo balas dendam
2020-11-06
1
Asri Handaya
good...
2020-05-26
2