Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru

"Seperti halnya bunga edelweiss yang jatuh di tanah lalu tumbuh kembali, bukankah selalu ada lembaran baru di setiap cerita kehidupan?" (Only You - Mustika Amalia)

Hari ini adalah lembaran baru buat Hazal. Hari dimana dia tinggal dan menjadi bagian dari anggota keluarga Aksal. Mulai hari ini, orang-orang mengenal dia sebagai putri keluarga Aksal, anak kedua dari pasangan Emir Aksal dan Meral Aksal, adik dari Yafet Aksal.

Dia menjadi putri angkat Emir dan Meral, dan memanggil mereka dengan sebutan "ayah" dan "ibu". Suami istri Aksal ini ingin melindungi Hazal dari penjahat yang telah membunuh orang tua kandungnya, karena itu mereka mengubah nama belakang Hazal Danner menjadi Hazal Aksal.

Emir dan Meral berusaha membagi kasih sayang mereka untuk kedua anaknya. Mereka mengetahui bahwa Yafet adalah anak yang tidak suka berbagi apapun dengan orang lain, termasuk perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Dengan mengangkat Hazal sebagai putri mereka, mereka berharap Yafet bisa berubah dan belajar untuk berbagi dengan orang lain.

Akan tetapi tidak demikian dengan Yafet, pikiran anak lelaki yang masih berusia 10 tahun ini berbeda. Dia menganggap Hazal adalah saingan nya, anak kecil yang selalu minta perhatian orang tua nya. Hidupnya berubah sejak Hazal tinggal di rumahnya.

Dia harus berbagi apapun dengan Hazal, termasuk mainan, makanan, koleksi pribadinya kecuali pakaiannya. Bahkan seluruh pelayan yang ada di rumah, sopir, dan karyawan di kantor perusahaan ayahnya sangat memperhatikan dan menyayangi Hazal, kecuali dirinya.

Aku sangat membencinya!

Ketika orang tuanya hendak memasukkan Hazal di sekolah yang sama dengan dirinya, Yafet langsung menentang keras hal itu. Dia tidak ingin setiap waktu selalu melihat gadis kecil itu.

Menyebalkan!

"Kenapa Ayah dan Ibu tidak memasukkan dia ke panti asuhan? Dia itu anak yatim piatu. Kenapa dia harus tinggal di sini?" tanya Yafet sambil meneriaki Ayah dan Ibunya.

Tangan Emir melayang di wajah Yafet. Sebuah tamparan keras mengenai pipinya.

Anak laki-laki itu sangat terkejut dan marah ketika ayah kandungnya sendiri memukul dirinya demi membela anak yatim piatu itu.

Emir juga tidak kalah terkejutnya, bagaimana dia bisa sampai emosi seperti itu. Ia hanya bisa memandangi telapak tangannya yang memerah.

Yafet pun lari meninggalkan orang tuanya yang ada di ruang keluarga. Tak sengaja Hazal yang melihat hal itu jadi kasihan kepada Yafet karena telah di pukul ayahnya.

Pandangan kedua anak kecil itu bertemu. Yafet yang marah langsung mendorong Hazal. Gadis kecil itu pun terjatuh dan menangis.

"Semuanya gara-gara kamu! Aku membencimu! Kenapa kau tidak ikut mati saja bersama dengan orang tuamu, hah?" umpat Yafet dengan penuh kemarahan dan kebencian.

"Yafet, cukup!" tegur Meral yang mendengar makian anak lelakinya itu di depan pintu ruang keluarga.

Segera Meral keluar dari ruang keluarga, kemudian dia memeluk dan menutup telinga Hazal.

"Jangan dengarkan dia sayang. Dia tidak membencimu, kalian berdua adalah anak-anak Ibu," kata Meral sambil mengusap punggung kecil Hazal. Tetapi gadis kecil itu masih menangis.

"Yafet, minta maaflah pada Hazal!" perintah ayah nya.

Tak ada reaksi dari Yafet. Manik mata anak laki-laki itu menyorot tajam, menatap makhluk kecil berkuncir dua yang ada di pelukan ibunya.

"Yafet...!" teriak Emir dengan suaranya yang meninggi.

Tetapi Yafet tidak menghiraukan perintah Ayahnya. Dia langsung berlari menuju ke kamarnya di lantai atas. Membanting pintu kamarnya dengan keras.

************

Hari Minggu pagi, terdengar kicauan burung-burung yang ada di taman luar. Suasana hati Yafet saat ini sedang baik, terlihat dia sedang menonton televisi di ruang keluarga sambil menikmati popocorn buatan juru masak keluarganya.

Setelah dia mengerjakan tugas sekolahnya, dia ingin menikmati hari ini di rumah dengan bersantai dan bermalas-malasan. Sementara ayah dan ibunya sedang menghadiri peresmian hotel baru mereka.

Dia melihat Hazal masuk ke ruang keluarga dengan membawa mainan barunya. Gadis kecil itu mengambil remote televisi yang ada di meja, dan mengganti saluran channelnya dengan acara lain.

"Hei, apa yang kau lakukan? Berikan remote nya padaku!"

"Aku punya nama, kak. Jangan panggil aku hei...hei seperti itu." kata Hazal sambil memberikan remote televisi tersebut kepada Yafet.

"Sudah aku bilang. Jangan panggil aku kakak karena kau bukan adikku!"

"Aku tau, kau juga bukan kakakku. Tapi aku mau berteman denganmu. Maukah kau bermain denganku, Yafet?" ucap Hazal sambil mengulurkan tangan kecilnya pada Yafet.

"Oke baiklah. Kita bermain. Ayo kita bermain petak umpet." Terlintas dalam pikiran Yafet untuk mengerjai gadis kecil itu.

Setelah ini... dia tidak akan berani bicara lagi dengan ku.

Kedua anak kecil itu bermain di dalam dan di luar rumah. Halaman keluarga Aksal yang luas di penuhi dengan taman bunga yang indah. Taman bunga itu ada di halaman depan dan di halaman belakang rumah. Di halaman depan juga ada air mancur dengan hiasan patung dewi Yunani. Sedangkan di halaman belakang, selain taman bunga, di sana juga terdapat kolam renang yang besar dan sebuah bangunan kecil.

Tiba giliran Hazal yang harus bersembunyi. Dia memikirkan tempat mana yang tidak bisa ditemukan oleh Yafet. Semua ruangan dalam rumah ini sudah pernah ia coba, dan Yafet selalu bisa menemukannya.

Terlintas di dalam pikiran nya, satu bangunan kecil yang ada di halaman belakang rumah. Mereka menyebut bangunan itu adalah gudang keluarga Aksal.

Gadis kecil itupun masuk ke gudang tersebut, dia menutup sedikit pintunya, mengganjalnya dengan sebuah batu bata. Tidak ada lampu atau penerangan lainnya di dalam gudang tersebut. Dia melihat sekelilingnya penuh dengan alat-alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai, berdebu dan banyak sarang laba-laba.

Yafet tidak akan menemukanku, kalau aku sembunyi di sini. Aku akan berdiri di dekat pintu untuk mengawasinya.

Terdengar Yafet berteriak-teriak memanggil nama Hazal.

Dimana dia bersembunyi? Apa mungkin dia bersembunyi di gudang belakang?

Terbersit suatu rencana jahat di dalam pikiran anak laki-laki yang masih berumur sepuluh tahun itu.

Aku harap dirimu ada di sana kucing kecil.

Kemudian lelaki kecil itu berjalan menuju ke halaman belakang. Di lihatnya bangunan kecil yang hanya mempunyai satu ruangan. Dia pun berjalan mengendap-endap dari samping bangunan, seperti seekor singa muda yang hendak menangkap buruannya.

Yafet membuka pintu gudang itu lebar-lebar, dan dia melihat Hazal yang terkejut karena tiba-tiba anak laki-laki itu berhasil menemukannya.

"Kena kau! Kau di sini rupanya!" pekik Yafet dengan suara tawanya yang misterius.

Hazal ingin keluar, tetapi kedua tangan Yafet mendorongnya ke belakang hingga dia terjatuh di lantai semen.

Seketika itu juga, Yafet menutup pintu gudang. Menguncinya dari luar. Ruangan itu menjadi gelap. Tidak ada seberkas cahaya, karena gudang itu tidak mempunyai jendela. Hazal kemudian menangis dan mencoba bangkit berdiri.

"Buka pintunya Yafet! Buka pintunya!" teriak Hazal sambil kedua tangannya memukul pintu itu keras-keras.

"Aku tidak akan membuka pintunya, kucing kecil! Diam saja di sana! Ayah dan ibuku tidak akan mencarimu. Di dalam gudang ini ada hantu yang sangat lapar. Hantu itu akan memakanmu, Hazal," kata Yafet sambil menirukan suara hantu yang sering ia dengar di acara televisi.

"Ku mohon Yafet. Aku mohon buka pintunya," isak Hazal dengan suara lirihnya.

"Bermainlah dengan tikus-tikus di sana, Hazal! Kau kan kucing kecil, tangkap mereka," ejek Yafet yang kemudian meninggalkan Hazal sendirian di dalam gudang.

"Kau anak nakal, Yafet! Kau anak jahat!" teriak Hazal.

Gadis kecil itu menangis di dalam gudang tersebut. Di dalam ruangan yang gelap dan bau. Dia kembali teringat dengan kecelakaan mobil ayahnya dan kematian ibunya.

"Ayah ibu, tolong aku. Keluarkan aku dari sini. Aku sangat takut," isak Hazal sambil menutup kedua matanya dengan kesepuluh jarinya yang kecil.

Jangan takut, Hazal...

Suara ibunya seperti sedang berbicara dengannya. Kalimat itu adalah pesan terakhir yang di bisikkan ibu kandungnya, setelah pembunuh itu menembakkan dua peluru di tubuh ibunya.

Udara di dalam gudang tersebut sangat minim. Membuat Hazal susah bernapas. Tubuhnya makin lama makin lemas. Kepala nya terasa berat dan berputar-putar, kemudian dia terjatuh di lantai.

Hari sudah sore, ketika Emir Aksal dan Meral Aksal pulang ke rumahnya. Yafet menyambut kedatangan orang tuanya dengan perasaan yang sangat gembira.

"Hai Ayah. Hai Ibu," sapa Yafet.

"Hai jagoan Ayah, ada apa denganmu? Kenapa kau sangat gembira hari ini?" tanya Emir ketika ia mendudukkan dirinya di atas sofa di ruang keluarga.

"Aku memenangkan game baruku, Ayah," jawab Yafet mencoba membohongi Ayahnya.

"Dimana Hazal?" tanya ibunya yang tidak melihat gadis kecil itu.

"Mungkin dia sudah tidur di kamarnya, seharian ini aku tidak melihatnya," elak Yafet yang kemudian keluar dari ruang keluarga.

Waktu makan malam di mulai, semua orang duduk di kursi masing-masing, kecuali Hazal.

Kursi Hazal terlihat masih kosong. Meral menyuruh pelayan untuk memanggil Hazal di kamarnya.

Beberapa menit kemudian, pelayan tersebut berlari menuju ruang makan dengan tergesa-gesa, dan mengatakan kepada Meral bahwa Hazal tidak ada di kamarnya.

Semua orang di ruang makan sangat terkejut, kecuali Yafet yang bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

Mereka segera berlari menuju ke kamar Hazal. Seperti apa yang di katakan pelayan, Hazal tidak ada di kamar nya. Emir membuka lemari pakaian Hazal. Semuanya masih lengkap, baju dan mainan nya masih ada. Emir khawatir Hazal kabur dan pergi dari rumahnya karena sikap Yafet yang sangat keterlaluan.

Apa mungkin anak itu tidak betah tinggal di rumah ini? Atau jangan-jangan Hazal kembali ke rumah orangtuanya?

Emir memerintahkan seluruh pelayan dan penjaga rumah untuk mencari Hazal. Tuan rumah Aksal itu juga meminta rekaman CCTV hari ini pada seorang penjaga rumahnya.

Tiga puluh menit kemudian, seorang penjaga rumah memberikan rekaman CCTV kepada Emir.

Di bukanya rekaman CCTV tersebut di laptop yang ada di ruang kerjanya. Tampak jelas kejadian dimana kedua anaknya bermain petak umpet.

Hazal masuk ke dalam gudang yang terletak di halaman belakang rumah. Beberapa menit kemudian, Yafet mendatanginya dan mengunci pintu gudang itu. Kemudian Yafet berjalan seorang diri.

Itu artinya....

"Yafet!" Amarah Emir langsung meluap melihat tingkah laku anaknya yang sudah di luar batas kewajaran.

Yafet terkejut mendengar ayahnya berteriak memanggil namanya. Raut wajahnya menjadi pucat dan gugup. Dia segera keluar dari kamarnya, di jumpainya seorang pelayan yang berdiri di depan pintu. Pelayan itu mengatakan bahwa ayahnya sudah menunggunya di gudang.

Dengan wajahnya yang pucat dan langkahnya yang lesu, Yafet menemui ayahnya di gudang. Ia melihat ayahnya menggendong Hazal keluar dari dalam gudang.

Gadis kecil yang malang itu tak sadarkan diri. Entah sudah berapa lama ia pingsan di dalam gudang itu. Yafet melihat tatapan mata ayahnya yang sangat marah saat itu, bahkan ibunya pun juga mengacuhkan nya. Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut orang tuanya, hanya tatapan tajam dari manik mata mereka. Seperti sebuah pisau tajam yang menusuk ulu hatinya.

Emir membaringkan tubuh kecil Hazal di kamarnya. Terasa suhu badan putri kecilnya itu meningkat. Meral mencoba menurunkan suhu tubuh Hazal dengan cara mengompres keningnya dengan air hangat.

Ayah angkat Hazal itu menghubungi dokter keluarganya. Dua puluh menit kemudian, dokter datang dan memeriksa Hazal. Dokter hanya memberikan obat penurun panas.

"Segera bawa ke rumah sakit, jika demamnya tidak turun lebih dari tiga hari," kata dokter sambil menepuk pundak Emir.

Yafet yang merasa bersalah, tidak berani mendekati mereka. Dia hanya melihat dari kejauhan di luar kamar Hazal. Dia menyadari bahwa perbuatannya kali ini sangat keterlaluan.

Dia ingin minta maaf pada Hazal, tetapi gadis kecil itu belum juga membuka kelopak matanya.

***********

Di tempat lain di sebuah rumah mewah di bagian barat kota Istanbul, Turki.

Tampak seorang laki-laki berumur sekitar 35 tahun, dengan pakaian setelan jas lengkap berwarna hitam. Pria itu sedang berdiri di ruang kerjanya, menghadap ke arah jendela dengan memegang sebuah foto. Tidak terlalu jelas foto siapa itu. Sepertinya foto seorang wanita.

"Seandainya saja kau mau bersamaku. Seluruh keluargamu tidak akan mati mengenaskan seperti ini," kata pria tersebut kepada foto yang ia pegang.

Pria itupun melemparkan foto itu ke lantai.

🔥 Bersambung ❤️

Jangan lupa kasih Like, Komentar, Rate bintang lima dan Vote kalian ya... terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

mantan kekasih mama hazal????...jadiiii motif dendam karena cinta????

2023-09-29

0

LALA

LALA

oh..ternyata motif pembunuhan di dasari rasa cinta yg tak terbalas/cinta bertepuk sebelah tangan.cinta di tolak,nyawa melayang😁😁😁😁
duh...yafet keterlaluan banget,bikin hazal jadi sakit,tuh kan...dia merasa bersalah.kecil" ko jahat🙄🙄🙄

2020-11-06

1

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

dendam ngejar2 ibu y hazel. kasihan hdp. kecil y hasel.

2020-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2 Tragedi Keluarga Danner
3 Aku Ingin Pulang
4 Boneka Beruang
5 KUCING DAN ANJING BERTEMU
6 Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7 Persiapan Pesta
8 Ijnkan Aku....
9 Pesta Topeng Hazal
10 Kembalinya Yafet
11 Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12 Membuka Memori Masa Lalu
13 Hasil CT scan
14 Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15 Cemburu Bagian Pertama
16 Cemburu Bagian Ke Dua
17 Saksi Bisu
18 Saudara Laki-laki
19 Hari Terakhir di Istanbul
20 Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21 Syal Pengikat
22 Cewek Agresif
23 Suara Barito
24 Ungkapan Hati Ozcan
25 Mengumpulkan Potongan Puzzle
26 Hadiah Kelulusan
27 Graduation Istanbul - New York
28 Tinggal di New York
29 Aku Tahu Siapa Dirimu
30 Aku Mencintaimu
31 Janji Yafet
32 Menemukan Potongan Puzzle Baru
33 Sebuah Kartu
34 Masa Lalu dan Masa Depan
35 Bertemu
36 Tantangan Emir Aksal
37 Pencarian Di Mulai
38 Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39 Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40 Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41 Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42 Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43 Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46 Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47 Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48 Berita Tak Terduga
49 Memberi Laporan
50 Opera Sabun Hazal
51 Aku Ingin Menua Bersama mu
52 Pesta Lee dan Carina
53 Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54 Ted Baxter
55 Kembali ke Turki
56 Pencarian di Turki
57 Sebuah Anak Kunci
58 Kena Kau
59 Daftar Pencarian Orang
60 Lima Tahun Kemudian
61 Perang Bantal
62 Curahan Hati Meral
63 Salah Paham
64 Cinta Lama Datang Kembali
65 Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66 Menunggu Waktu
67 Pelayan Palsu
68 Berita Memalukan
69 Takdir Mempertemukan Mereka
70 Tertangkapnya Ted Baxter
71 Di Ambang Kematian
72 Sketsa Seekor Burung
73 Pengkhianatan Alfred
74 Pengakuan Ted Baxter
75 Jadwal
76 Aku Siap
77 Hazal vs Ted
78 Di Malam Kejadian itu
79 Senyuman Licik Selina dan Alfred
80 Rencana busuk Alfred
81 Kejadian di Ruang Tahanan
82 Bom Waktu Sedang Menanti
83 Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84 Badai Besar itu Datang
85 Di Rumah Sakit
86 Permintaan Emir Aksal
87 Berakhir di Januari
88 Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89 Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90 Pintu Lift
91 H-2 Menjelang Pernikahan
92 H-1 Menjelang Pernikahan
93 HarI H (Bagian Satu)
94 Hari H (Bagian Dua)
95 Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96 Emir Aksal Di Bebaskan
97 Akhir Hidup Pengacara Alfred
98 Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99 Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100 Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101 Waterside Mansion Danner
102 Surat Erkan Danner
103 Rencana Hazal
104 Surat Lamaran Hazal
105 Selamat Datang Wanita Bar-bar
106 Babak Baru Dimulai
107 Arti Diam mu
108 Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109 Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110 Terjebak
111 Malaikat Penolong
112 Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113 Cerita Masa Kecil
114 Kericuhan Di Pagi Hari
115 Cincin dan Harapanku
116 Sabotase Lift
117 Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118 Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119 Rival Terberat mu
120 Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121 Biji Kacang Pertama
122 Ambil Hasil Panenku
123 Ciuman Pertama
124 Latihan Menembak
125 Aku Atau Ayahmu
126 Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127 Selina dan Jasmine
128 Titik Terang Harun
129 Alibi Harun
130 Siasat Kenan
131 Satu Perhatian
132 Perjalanan Menuju Swiss (1)
133 Perjalanan Menuju Swiss (2)
134 Perjalanan Menuju Swiss (3)
135 Perjalanan Menuju Swiss (4)
136 Perjalanan Menuju Swiss (5)
137 Aksi Mert
138 Sampai Jumpa Mert
139 Swiss Hari Pertama
140 Rahasia Itu Terbongkar
141 Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142 Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143 Hari Pembalasan Yafet
144 Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145 Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146 Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147 Dua Berita
148 Battle
149 Restu
150 Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151 Malam Perpisahan
152 Dangerous Love Boom
153 Jalan Keluar Kenan
154 Pemakaman
155 Membangun Tembok
156 Surat Kenan Dibuka
157 Pesan Video Kenan
158 Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159 Kuncup Bunga Mawar
160 Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161 Sidang Pertama
162 Keputusan Mehmet
163 Kebangkrutan Harun
164 Sidang Kedua
165 Banding
166 Akhirnya
167 Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168 Special Chapter - Wedding Party
169 Special Chapter - First Night With You
170 Pengumuman
171 Open PO
Episodes

Updated 171 Episodes

1
PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2
Tragedi Keluarga Danner
3
Aku Ingin Pulang
4
Boneka Beruang
5
KUCING DAN ANJING BERTEMU
6
Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7
Persiapan Pesta
8
Ijnkan Aku....
9
Pesta Topeng Hazal
10
Kembalinya Yafet
11
Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12
Membuka Memori Masa Lalu
13
Hasil CT scan
14
Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15
Cemburu Bagian Pertama
16
Cemburu Bagian Ke Dua
17
Saksi Bisu
18
Saudara Laki-laki
19
Hari Terakhir di Istanbul
20
Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21
Syal Pengikat
22
Cewek Agresif
23
Suara Barito
24
Ungkapan Hati Ozcan
25
Mengumpulkan Potongan Puzzle
26
Hadiah Kelulusan
27
Graduation Istanbul - New York
28
Tinggal di New York
29
Aku Tahu Siapa Dirimu
30
Aku Mencintaimu
31
Janji Yafet
32
Menemukan Potongan Puzzle Baru
33
Sebuah Kartu
34
Masa Lalu dan Masa Depan
35
Bertemu
36
Tantangan Emir Aksal
37
Pencarian Di Mulai
38
Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39
Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40
Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41
Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42
Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43
Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46
Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47
Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48
Berita Tak Terduga
49
Memberi Laporan
50
Opera Sabun Hazal
51
Aku Ingin Menua Bersama mu
52
Pesta Lee dan Carina
53
Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54
Ted Baxter
55
Kembali ke Turki
56
Pencarian di Turki
57
Sebuah Anak Kunci
58
Kena Kau
59
Daftar Pencarian Orang
60
Lima Tahun Kemudian
61
Perang Bantal
62
Curahan Hati Meral
63
Salah Paham
64
Cinta Lama Datang Kembali
65
Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66
Menunggu Waktu
67
Pelayan Palsu
68
Berita Memalukan
69
Takdir Mempertemukan Mereka
70
Tertangkapnya Ted Baxter
71
Di Ambang Kematian
72
Sketsa Seekor Burung
73
Pengkhianatan Alfred
74
Pengakuan Ted Baxter
75
Jadwal
76
Aku Siap
77
Hazal vs Ted
78
Di Malam Kejadian itu
79
Senyuman Licik Selina dan Alfred
80
Rencana busuk Alfred
81
Kejadian di Ruang Tahanan
82
Bom Waktu Sedang Menanti
83
Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84
Badai Besar itu Datang
85
Di Rumah Sakit
86
Permintaan Emir Aksal
87
Berakhir di Januari
88
Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89
Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90
Pintu Lift
91
H-2 Menjelang Pernikahan
92
H-1 Menjelang Pernikahan
93
HarI H (Bagian Satu)
94
Hari H (Bagian Dua)
95
Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96
Emir Aksal Di Bebaskan
97
Akhir Hidup Pengacara Alfred
98
Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99
Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100
Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101
Waterside Mansion Danner
102
Surat Erkan Danner
103
Rencana Hazal
104
Surat Lamaran Hazal
105
Selamat Datang Wanita Bar-bar
106
Babak Baru Dimulai
107
Arti Diam mu
108
Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109
Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110
Terjebak
111
Malaikat Penolong
112
Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113
Cerita Masa Kecil
114
Kericuhan Di Pagi Hari
115
Cincin dan Harapanku
116
Sabotase Lift
117
Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118
Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119
Rival Terberat mu
120
Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121
Biji Kacang Pertama
122
Ambil Hasil Panenku
123
Ciuman Pertama
124
Latihan Menembak
125
Aku Atau Ayahmu
126
Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127
Selina dan Jasmine
128
Titik Terang Harun
129
Alibi Harun
130
Siasat Kenan
131
Satu Perhatian
132
Perjalanan Menuju Swiss (1)
133
Perjalanan Menuju Swiss (2)
134
Perjalanan Menuju Swiss (3)
135
Perjalanan Menuju Swiss (4)
136
Perjalanan Menuju Swiss (5)
137
Aksi Mert
138
Sampai Jumpa Mert
139
Swiss Hari Pertama
140
Rahasia Itu Terbongkar
141
Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142
Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143
Hari Pembalasan Yafet
144
Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145
Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146
Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147
Dua Berita
148
Battle
149
Restu
150
Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151
Malam Perpisahan
152
Dangerous Love Boom
153
Jalan Keluar Kenan
154
Pemakaman
155
Membangun Tembok
156
Surat Kenan Dibuka
157
Pesan Video Kenan
158
Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159
Kuncup Bunga Mawar
160
Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161
Sidang Pertama
162
Keputusan Mehmet
163
Kebangkrutan Harun
164
Sidang Kedua
165
Banding
166
Akhirnya
167
Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168
Special Chapter - Wedding Party
169
Special Chapter - First Night With You
170
Pengumuman
171
Open PO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!