Pesta Topeng Hazal

"Cinta sejati itu akan selalu menemukan jalannya. Pertemuan dalam bentuk kebetulan. Nasib dan mungkin Takdir. Jika berjodoh Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan terbaiknya" (Armadhainis)

Setelah pergi mengunjungi makam orang tua Hazal, mereka bertiga pulang ke rumah. Sampai di rumah, ia langsung menuju ke kamarnya di lantai atas. Dia berjalan melewati kamar Yafet yang sudah lama di tinggal pergi oleh pemiliknya. Matanya menatap lama pintu kamar tersebut.

Kapan dia akan kembali?

Dibukanya pintu kamar kakak angkatnya, dilihatnya sekeliling kamar itu, perabot yang ada di dalamnya masih tertata rapi, karena setiap hari pelayan selalu membersihkan kamar tersebut.

Hazal mengarahkan pandangannya kepada sebuah benda yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Sebuah bingkai foto yang ada di atas meja membuat dia penasaran.

Putri angkat Emir itu melangkah menuju ke sebuah meja yang berada di dekat ranjang tempat tidur Yafet. Diambilnya sebuah foto yang berada di dalam pigura berwarna coklat tua.

Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya. Apakah dia Yafet Aksal? Laki-laki ini sangat tampan.

Hazal masih mengamati pemuda yang ada di foto itu, menatapnya sangat dalam.

Tanpa sepengetahuan Hazal, orang tua angkatnya telah meminta Yafet untuk pulang ke Istanbul.

"Apa sudah ada kabar dari Yafet?" tanya Emir kepada Meral. Pria yang berusia lima puluh lima tahun itu merebahkan dirinya di atas pangkuan istrinya.

"Belum ada...dia belum memberi kabar kepadaku," jawab Meral sambil tangannya yang masih sibuk membuka ponselnya.

Emir menggaruk dahinya yang tidak gatal dan berkata dengan suara meninggi, "Kenapa anak itu tidak memberi kabar kepada orang tuanya? Apa dia tidak tahu, kalau kita menunggunya?"

"Tenanglah sayang, semuanya akan baik-baik saja," sahut Meral sambil mengusap rambut Emir dengan lembut di pangkuannya dan mencium kening Emir.

Sentuhan tangan Meral yang lembut membuat Emir melingkarkan tangannya di leher belakang istrinya, dan mencium bibir merah milik istrinya itu dengan lembut. Sepasang suami istri yang sudah tidak muda lagi itu sedang menikmati keintiman dan kemesraan di dalam kamar tidur mereka.

Pukul tiga sore, Hazal sudah berada di Salon Diva. Pemilik salon itu sedang merias wajah Hazal menjadi seperti seorang tuan putri. Tanpa riasan wajah pun, gadis itu tetap terlihat cantik. Wajahnya merupakan campuran keturunan Turki dan Jerman, dengan kulit putih yang mulus, dan rambut berwarna coklat gelap.

"Selesai!" seru pemilik salon tersenyum puas.

"Wow! Ini luar biasa!" seru Hazal dengan rasa kagumnya.

"Aku seperti tidak mengenali diriku sendiri," kata Hazal yang melihat perubahan wajahnya di depan cermin.

Hazal mengambil ponselnya, dan mengirimkan pesan kepada Ozcan, agar temannya itu tidak lupa untuk datang ke Hotel AKSAL pukul enam sore nanti.

🔥❤️🔥❤️

Di rumah Ozcan

Terdengar suara getaran dari ponsel Ozcan, ternyata Hazal yang mengirimkan pesan kepadanya. Ketika ia hendak membalas pesan teman sekelasnya itu, tiba-tiba perutnya terasa sakit. Segera ia berlari menuju toilet yang ada di kamarnya. Sudah lima kali ini dia harus berulang kali keluar masuk toilet.

Dua puluh menit kemudian, dia membalas pesan Hazal.

~ Hazal ~

Oke. Aku pasti datang.

Ozcan mencari obat sakit perut di laci obat milik ibunya, diambilnya segelas air mineral yang ada di atas meja, kemudian diminumnya obat sakit perut yang berbentuk pil bulat berwarna coklat itu.

"Semoga perutku tidak sakit lagi sewaktu berdansa dengan Hazal," ujarnya sambil memegang perutnya yang masih terasa mulas.

Melihat kondisinya saat ini, ibunya melarang Ozcan untuk datang ke pesta Hazal. Tetapi karena berdansa dengan Hazal adalah kesempatan yang langka, ia tidak ingin membuang kesempatan ini, hanya karena dia mengalami sakit perut.

Dengan sedikit memaksakan dirinya, Ozcan mengambil setelan tuxedonya yang berwarna hitam. Dipakainya kostum itu beserta dengan sebuah dasi yang berbentuk kupu-kupu.

Untuk melengkapi penampilannya, dia mencoba memakai topeng pestanya yang berwarna hitam dengan sedikit motif garis lengkung diatasnya. Rencananya topeng itu akan dia gunakan untuk berdansa dengan Hazal.

"Wow! Sempurna! Orang-orang di pesta itu akan mengira aku adalah Leonardo DiCaprio. Hazal pasti terpesona begitu melihat penampilanku yang seperti ini," katanya sambil memuji dirinya sendiri.

Hari ini Ozcan sangat percaya diri. Dia sangat yakin kalau dirinya yang akan mendampingi Hazal di pesta ulang tahunnya nanti.

Jam tangannya menunjukkan pukul lima sore. Saatnya dia harus berangkat. Di sore hari seperti ini, jalanan di Istanbul pasti penuh dengan kendaraan bermotor karena hari ini adalah hari Sabtu.

Ibunya mengingatkannya untuk tidak lupa membawa obat sakit perutnya, tetapi dasar Ozcan karena semangatnya untuk berdansa dengan Hazal, dia tidak memperdulikan perkataan ibunya.

Di perjalanan menuju hotel, Ozcan berhenti di sebuah toko bunga. Dia ingin membeli sebuket bunga mawar merah untuk Hazal. Penjual bunga memberikan buket bunga yang besar kepadanya.

"Apakah ini untuk kekasihmu?" tanya penjual bunga.

"Dia belum menjadi kekasihku, tapi aku sangat mengaguminya," kata Ozcan sambil tersenyum.

Ozcan melanjutkan perjalanannya, tak berapa lama kemudian, seperti ada sesuatu yang berbeda dengan mobilnya. Dia memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Sepasang kakinya keluar untuk melihat kondisi mobilnya.

"Sial! Ban mobilku kempes!" pekik Ozcan sambil menendang ban mobilnya.

Dimana aku harus mencari tukang tambal ban?

Teman sekelas Hazal itu berjalan sekitar satu kilometer jauhnya. Sampai ia menemukan tukang tambal ban. Ia mengajak orang tersebut untuk memperbaiki ban mobilnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki ban mobil Ozcan.

Setelah selesai diperbaiki, Ozcan mencoba menyalakan mesin mobilnya, tapi tidak berhasil. Dia mencoba menstater lagi, masih tetap tidak mau menyala mesin mobilnya.

"Arrggh! Sial! Kenapa kau harus mati di saat penting seperti ini!" teriak Ozcan sambil tangannya memukul setir kemudi.

Ozcan melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul enam sore.

Hazal pasti sudah menungguku.

Dia mengacak-acak rambut dan mengusap wajahnya dengan keras. Tangannya merogoh saku celana panjangnya untuk mengambil ponselnya. Ia mulai menelepon bengkel langganannya, tetapi ternyata bengkel itu sudah tutup.

"Arrggh!" umpat Ozcan sambil melempar ponsel nya di kursi mobil.

Dia meninggalkan mobilnya di tepi jalan, kemudian mencari taksi. Tetapi tidak ada satupun taksi yang melintas di jalan itu, entah kenapa nasib sial menghampirinya. Ozcan tak menyadari kalau ponsel nya tertinggal di dalam mobil.

🔥❤️🔥❤️

Ballroom Hotel AKSAL

Waktu menunjukkan pukul enam sore, sudah banyak tamu undangan yang berdatangan di pesta ulang tahun Hazal. Para tamu undangan memakai aksesoris topeng di wajah mereka. Mulai dari teman-teman Hazal sampai rekan bisnis ayah angkatnya datang untuk memeriahkan Pesta Topeng Hazal.

Ruangan besar itu penuh dengan dekorasi bunga di mana-mana. Nuansa warna pink dan ungu yang mendominasi interior ruangan ini. Di samping panggung terdapat kue ulang tahun yang di letakkan di atas meja setinggi dada orang dewasa. Seperti berada di negeri dongeng, itulah suasana pesta malam ini.

Seluruh orang yang hadir memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Hazal. Manik mata gadis itu sedang mencari sosok Ozcan. Tetapi teman sekelasnya itu tidak nampak batang hidungnya. Ia mencoba menelepon temannya itu, tetapi hanya nada sambung yang terdengar tanpa jawaban.

"Ada apa sayang?" tanya Meral ketika melihat putri angkatnya itu sedang sibuk menelepon seseorang.

"Ozan belum datang, ibu. Aku coba meneleponnya, tapi dari tadi ponsel nya tidak ada yang menjawab. Sebentar lagi pestanya akan segera di mulai," jawab Hazal yang tampak mulai gelisah.

Emir membisikkan sesuatu ke telinga Meral, "Lihat sekelilingmu, apa anakmu sudah datang?"

Rupanya sepasang suami-istri ini sedang menunggu kedatangan Yafet, putra kandung mereka.

Terdengar suara Master of Ceremony (MC) membuka acara pesta ulangtahun malam ini. Acara di mulai dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Emir Aksal selaku ayah Hazal. Kemudian di lanjutkan dengan acara tiup lilin dan memotong kue ulang tahun.

Sebelum meniup lilin ulang tahunnya, gadis cantik itu memejamkan matanya untuk melakukan Make A Wish di hari ulang tahunnya yang ketujuh belas. Dalam hati dia berkata agar Tuhan menolong nya untuk menemukan pembunuh orangtuanya.

Setelah Hazal selesai melakukan Make A Wish, terdengar lagu Happy Birthday to You memeriahkan acara ulang tahunnya. Hazal meniup lilin ulang tahunnya, kemudian ayah dan ibu angkatnya mencium kedua pipi Hazal.

🔥❤️🔥❤️

Tanpa disadari oleh semua orang, seorang pemuda dengan tinggi sekitar 180 cm, memakai tuxedo lengkap berwarna hitam dan mengenakan topeng hitam berjalan memasuki ruangan itu. Di balik topeng hitamnya, dia melihat suami istri Aksal dan putri mereka berdiri di atas panggung.

Perhatiannya terhenti pada seseorang yang ada di depannya. Seorang gadis muda yang cantik berdiri di atas panggung. Gadis itu mengenakan gaun pestanya yang berwarna ungu muda, dengan bagian dada dan lengannya yang terbuka, memperlihatkan kulit tubuhnya yang putih bersinar. Dengan riasan wajah dan rambut yang tertata seperti seorang tuan putri yang berada di negeri dongeng. Hazal tampak cantik malam ini.

Tiba saatnya acara pesta dansa dimulai. Hazal mulai gugup dan kebingungan karena sampai sekarang Ozcan belum muncul juga.

"Bagaimana bisa aku berdansa tanpa pasangan?" tanyanya pada MC.

"Tak apa, majulah ini pesta mu, jangan sampai para tamu kecewa," jawab MC memberi saran.

Hazal pun mengikuti perkataan MC tersebut, dia naik ke atas panggung yang berbentuk huruf T yang berada di tengah ruangan. Ratusan pasang mata melihatnya. Gadis itu berdiri di tengah-tengah panggung sambil menutup matanya, tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini. Apakah dia akan menari seorang diri?

Terdengar suara tepuk tangan dan suara sorakan orang-orang yang ada di bawah panggung. Hazal tak menyadari kehadiran seseorang yang tiba-tiba berdiri di hadapannya dan memegang tangannya.

Gadis itu membuka kedua matanya, dilihatnya seorang laki-laki mengenakan kostum tuxedo lengkap berwarna hitam dan topeng pesta berwarna sama. Seperti kostum Ozcan.

"Akhirnya kau datang, Ozcan. Kau sangat tampan dan gagah dengan kostummu ini," kata Hazal sambil tersenyum manis memperlihatkan belahan dagunya.

Laki-laki bertopeng itu tidak bersuara, hanya membalas perkataan Hazal dengan senyumannya. Pasangan dansa ini memulai performanya, kedua tangan mereka saling menggenggam. Tubuh mereka saling berdekatan, setiap langkah dan gerakan mereka mengikuti alunan musik yang berbunyi. Beberapa tamu undangan juga ikut berdansa di lantai bawah.

Alunan musik "You Are The Reason" milik Calum Scoot mengiringi acara pesta dansa ini.

****

There goes my heart beating

(Jantungku berdetak)

'Cause you are the reason

(Karena kaulah alasannya)

I'm losing my sleep

(Aku tak bisa tidur)

Please come back now

(Kumohon kembalilah sekarang)

There goes my mind

(Ada yang terlintas dalam pikiranku)

And you are the reason

(Karena kaulah alasannya)

That I'm still breathing

(Bahwa aku masih bernafas)

I'm hopeless now

(Aku tak memiliki harapan sekarang)

Reff:

I'd climb every mountain

(Aku mendaki setiap gunung)

And swim every ocean

(Dan menyelami samudra)

Just to be with you

(Hanya untuk bersamamu)

And fix what I've broken

(Dan memperbaiki apa yang telah ku hancurkan)

Oh, 'Cause I need you to see

(Oh karena aku ingin kau tahu)

That you are the reason

(Bahwa kaulah alasannya)

There goes my hands shaking

(Tangan ku gemetar)

And you are the reason

(Dan kaulah alasannya)

My heart keeps bleeding

(Hatiku terus terluka)

I need you know

(Aku membutuhkanmu sekarang)

If I could turn back the clock

(Jika aku bisa memutar waktu)

I'd make make sure the light defeated the dark

(Aku akan membuat cahaya itu mengalahkan kegelapan)

I'd spend every hour, of every day

(Aku akan menghabiskan setiap jam, setiap harinya)

Keeping you safe

(Menjagamu tetap aman)

I need you to hold me tonight

(Aku membutuhkan mu untuk memelukku malam ini)

***

Di pertengahan performa dansa mereka, laki-laki bertopeng itu membisikkan ucapan selamat ulang tahun kepada Hazal. Sedetik kemudian Hazal menyadari kalau ada yang berbeda dengan Ozcan.

Kenapa dalam dua hari, suara Ozcan dan postur tubuhnya bisa berubah? Cowok ini lebih tinggi dari Ozcan dan tubuhnya lebih proporsional.

Hazal masih dalam pikirannya menebak siapa cowok yang sedang berdansa dengannya, ia tidak mendengar alunan musik akan berhenti. Tiba-tiba tanpa disadarinya, laki-laki bertopeng itu mencium bibirnya.

Balon-balon berjatuhan dari langit-langit menghujani kepala mereka berdua, suara conveti berbunyi "dor....dor....dor..." semburan kertas warna-warni keluar dari lubang conveti memenuhi panggung dansa itu.

Sekitar tiga menit bibir dan nafas mereka menyatu, kemudian laki-laki bertopeng itu melepaskan ciumannya. Terdengar seruan "Yeahhh" dan tepuk tangan dari para tamu undangan yang ada di bawah panggung.

Hazal sangat terkejut kemudian perlahan dia menjauhkan dirinya dari teman dansanya itu.

"Bukankah latihan kemarin tidak ada adegan ciuman?" tanyanya pada teman dansanya itu yang dia pikir adalah Ozcan.

"Jangan-jangan kau bukan Ozcan, bentuk tubuh dan suaramu berbeda, siapa kau sebenarnya? Apakah kau penyusup?" Hazal bertanya lagi.

Tanpa jawaban, laki-laki bertopeng itu turun ke bawah meninggalkan Hazal di atas panggung seorang diri. Melihat hal itu, Hazal berusaha mengejarnya.

Gadis itu sangat marah karena ada orang asing yang berani mencium dirinya di muka umum.

Ini adalah ciuman pertamaku. Beraninya dia mengambil ciuman pertamaku!

Dia tidak peduli acara ulang tahunnya masih berlangsung saat itu.

Hazal terus mengikuti langkah laki-laki bertopeng itu. Sampai akhirnya mereka berdua berada di dalam sebuah lorong yang akan menuju ke taman hotel.

"Hei berhenti!" teriak Hazal sambil melempar sepatu hak tingginya ke arah laki-laki bertopeng itu dan mengenai salah satu bahunya.

"Auw!" seru laki-laki itu yang terkejut sambil memegangi bahu kanannya. Lemparan Hazal sangat tepat sasaran, dan menghentikan langkahnya.

"Jika kau cowok sejati, lepaskan topeng mu! Tunjukkan wajahmu!" teriak Hazal kepada laki-laki itu.

"Siapa kau? Aku tau kau bukan Ozcan, beraninya kau menciumku di depan umum!" teriak Hazal sangat marah.

"Apakah kau berani melihat wajahku, Nona? Bagaimana kalau aku melukaimu atau membunuhmu? Apakah kau takut?" tanya laki-laki bertopeng itu dengan suara misteriusnya.

Seketika bulu kuduk Hazal berdiri. Udara di lorong itu terasa dingin. Tapi dia harus berani menghadapi ketakutannya.

"Aku tidak takut padamu! Jika kau berani menyentuhku, aku akan berteriak! Maka seluruh anak buah ayahku yang ada di hotel ini pasti akan datang ke sini. Kau tidak akan bisa keluar dari hotel ini dalam keadaan hidup!" seru Hazal dengan suara tegasnya.

Ketika mendengar perkataan Hazal yang penuh dengan keberanian, laki-laki bertopeng itu membalikkan badannya ke arah Hazal dan melepas topeng yang ada di wajahnya.

"Kau...!" Hazal sangat terkejut melihat sosok yang ada di depannya.

🔥 Bersambung ❤️

Jangan lupa kasih Like, Komentar, Rate bintang lima dan Vote kalian ya 🤗 Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

aku deg deg ser sendiri....thorrr plisss time for hazal happy y thor plissss...setidaknya selain ayah bunda angkatnya kasih 1 kekuatan lagi buat hazal bisa menyibak pembunuh keluarganya🙏🙏🙏🙏🙏

2023-09-30

0

LALA

LALA

pasti si oskan lagi mencret tuh di toilet,sampe ketiduran tuh di toilet😁😁😁
dan...yg di balik topeng tadi adalah wajah yg paling di benci hazal yaitu....yafet🤭🤭🤭🤭
bak pangeran bertopeng,yafet mencuri first kiss nya si hazal😘😘😘😘😘

2020-11-06

1

Astie

Astie

Hihihihi

2020-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2 Tragedi Keluarga Danner
3 Aku Ingin Pulang
4 Boneka Beruang
5 KUCING DAN ANJING BERTEMU
6 Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7 Persiapan Pesta
8 Ijnkan Aku....
9 Pesta Topeng Hazal
10 Kembalinya Yafet
11 Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12 Membuka Memori Masa Lalu
13 Hasil CT scan
14 Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15 Cemburu Bagian Pertama
16 Cemburu Bagian Ke Dua
17 Saksi Bisu
18 Saudara Laki-laki
19 Hari Terakhir di Istanbul
20 Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21 Syal Pengikat
22 Cewek Agresif
23 Suara Barito
24 Ungkapan Hati Ozcan
25 Mengumpulkan Potongan Puzzle
26 Hadiah Kelulusan
27 Graduation Istanbul - New York
28 Tinggal di New York
29 Aku Tahu Siapa Dirimu
30 Aku Mencintaimu
31 Janji Yafet
32 Menemukan Potongan Puzzle Baru
33 Sebuah Kartu
34 Masa Lalu dan Masa Depan
35 Bertemu
36 Tantangan Emir Aksal
37 Pencarian Di Mulai
38 Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39 Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40 Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41 Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42 Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43 Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46 Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47 Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48 Berita Tak Terduga
49 Memberi Laporan
50 Opera Sabun Hazal
51 Aku Ingin Menua Bersama mu
52 Pesta Lee dan Carina
53 Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54 Ted Baxter
55 Kembali ke Turki
56 Pencarian di Turki
57 Sebuah Anak Kunci
58 Kena Kau
59 Daftar Pencarian Orang
60 Lima Tahun Kemudian
61 Perang Bantal
62 Curahan Hati Meral
63 Salah Paham
64 Cinta Lama Datang Kembali
65 Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66 Menunggu Waktu
67 Pelayan Palsu
68 Berita Memalukan
69 Takdir Mempertemukan Mereka
70 Tertangkapnya Ted Baxter
71 Di Ambang Kematian
72 Sketsa Seekor Burung
73 Pengkhianatan Alfred
74 Pengakuan Ted Baxter
75 Jadwal
76 Aku Siap
77 Hazal vs Ted
78 Di Malam Kejadian itu
79 Senyuman Licik Selina dan Alfred
80 Rencana busuk Alfred
81 Kejadian di Ruang Tahanan
82 Bom Waktu Sedang Menanti
83 Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84 Badai Besar itu Datang
85 Di Rumah Sakit
86 Permintaan Emir Aksal
87 Berakhir di Januari
88 Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89 Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90 Pintu Lift
91 H-2 Menjelang Pernikahan
92 H-1 Menjelang Pernikahan
93 HarI H (Bagian Satu)
94 Hari H (Bagian Dua)
95 Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96 Emir Aksal Di Bebaskan
97 Akhir Hidup Pengacara Alfred
98 Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99 Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100 Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101 Waterside Mansion Danner
102 Surat Erkan Danner
103 Rencana Hazal
104 Surat Lamaran Hazal
105 Selamat Datang Wanita Bar-bar
106 Babak Baru Dimulai
107 Arti Diam mu
108 Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109 Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110 Terjebak
111 Malaikat Penolong
112 Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113 Cerita Masa Kecil
114 Kericuhan Di Pagi Hari
115 Cincin dan Harapanku
116 Sabotase Lift
117 Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118 Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119 Rival Terberat mu
120 Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121 Biji Kacang Pertama
122 Ambil Hasil Panenku
123 Ciuman Pertama
124 Latihan Menembak
125 Aku Atau Ayahmu
126 Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127 Selina dan Jasmine
128 Titik Terang Harun
129 Alibi Harun
130 Siasat Kenan
131 Satu Perhatian
132 Perjalanan Menuju Swiss (1)
133 Perjalanan Menuju Swiss (2)
134 Perjalanan Menuju Swiss (3)
135 Perjalanan Menuju Swiss (4)
136 Perjalanan Menuju Swiss (5)
137 Aksi Mert
138 Sampai Jumpa Mert
139 Swiss Hari Pertama
140 Rahasia Itu Terbongkar
141 Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142 Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143 Hari Pembalasan Yafet
144 Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145 Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146 Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147 Dua Berita
148 Battle
149 Restu
150 Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151 Malam Perpisahan
152 Dangerous Love Boom
153 Jalan Keluar Kenan
154 Pemakaman
155 Membangun Tembok
156 Surat Kenan Dibuka
157 Pesan Video Kenan
158 Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159 Kuncup Bunga Mawar
160 Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161 Sidang Pertama
162 Keputusan Mehmet
163 Kebangkrutan Harun
164 Sidang Kedua
165 Banding
166 Akhirnya
167 Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168 Special Chapter - Wedding Party
169 Special Chapter - First Night With You
170 Pengumuman
171 Open PO
Episodes

Updated 171 Episodes

1
PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2
Tragedi Keluarga Danner
3
Aku Ingin Pulang
4
Boneka Beruang
5
KUCING DAN ANJING BERTEMU
6
Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7
Persiapan Pesta
8
Ijnkan Aku....
9
Pesta Topeng Hazal
10
Kembalinya Yafet
11
Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12
Membuka Memori Masa Lalu
13
Hasil CT scan
14
Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15
Cemburu Bagian Pertama
16
Cemburu Bagian Ke Dua
17
Saksi Bisu
18
Saudara Laki-laki
19
Hari Terakhir di Istanbul
20
Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21
Syal Pengikat
22
Cewek Agresif
23
Suara Barito
24
Ungkapan Hati Ozcan
25
Mengumpulkan Potongan Puzzle
26
Hadiah Kelulusan
27
Graduation Istanbul - New York
28
Tinggal di New York
29
Aku Tahu Siapa Dirimu
30
Aku Mencintaimu
31
Janji Yafet
32
Menemukan Potongan Puzzle Baru
33
Sebuah Kartu
34
Masa Lalu dan Masa Depan
35
Bertemu
36
Tantangan Emir Aksal
37
Pencarian Di Mulai
38
Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39
Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40
Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41
Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42
Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43
Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46
Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47
Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48
Berita Tak Terduga
49
Memberi Laporan
50
Opera Sabun Hazal
51
Aku Ingin Menua Bersama mu
52
Pesta Lee dan Carina
53
Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54
Ted Baxter
55
Kembali ke Turki
56
Pencarian di Turki
57
Sebuah Anak Kunci
58
Kena Kau
59
Daftar Pencarian Orang
60
Lima Tahun Kemudian
61
Perang Bantal
62
Curahan Hati Meral
63
Salah Paham
64
Cinta Lama Datang Kembali
65
Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66
Menunggu Waktu
67
Pelayan Palsu
68
Berita Memalukan
69
Takdir Mempertemukan Mereka
70
Tertangkapnya Ted Baxter
71
Di Ambang Kematian
72
Sketsa Seekor Burung
73
Pengkhianatan Alfred
74
Pengakuan Ted Baxter
75
Jadwal
76
Aku Siap
77
Hazal vs Ted
78
Di Malam Kejadian itu
79
Senyuman Licik Selina dan Alfred
80
Rencana busuk Alfred
81
Kejadian di Ruang Tahanan
82
Bom Waktu Sedang Menanti
83
Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84
Badai Besar itu Datang
85
Di Rumah Sakit
86
Permintaan Emir Aksal
87
Berakhir di Januari
88
Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89
Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90
Pintu Lift
91
H-2 Menjelang Pernikahan
92
H-1 Menjelang Pernikahan
93
HarI H (Bagian Satu)
94
Hari H (Bagian Dua)
95
Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96
Emir Aksal Di Bebaskan
97
Akhir Hidup Pengacara Alfred
98
Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99
Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100
Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101
Waterside Mansion Danner
102
Surat Erkan Danner
103
Rencana Hazal
104
Surat Lamaran Hazal
105
Selamat Datang Wanita Bar-bar
106
Babak Baru Dimulai
107
Arti Diam mu
108
Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109
Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110
Terjebak
111
Malaikat Penolong
112
Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113
Cerita Masa Kecil
114
Kericuhan Di Pagi Hari
115
Cincin dan Harapanku
116
Sabotase Lift
117
Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118
Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119
Rival Terberat mu
120
Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121
Biji Kacang Pertama
122
Ambil Hasil Panenku
123
Ciuman Pertama
124
Latihan Menembak
125
Aku Atau Ayahmu
126
Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127
Selina dan Jasmine
128
Titik Terang Harun
129
Alibi Harun
130
Siasat Kenan
131
Satu Perhatian
132
Perjalanan Menuju Swiss (1)
133
Perjalanan Menuju Swiss (2)
134
Perjalanan Menuju Swiss (3)
135
Perjalanan Menuju Swiss (4)
136
Perjalanan Menuju Swiss (5)
137
Aksi Mert
138
Sampai Jumpa Mert
139
Swiss Hari Pertama
140
Rahasia Itu Terbongkar
141
Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142
Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143
Hari Pembalasan Yafet
144
Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145
Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146
Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147
Dua Berita
148
Battle
149
Restu
150
Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151
Malam Perpisahan
152
Dangerous Love Boom
153
Jalan Keluar Kenan
154
Pemakaman
155
Membangun Tembok
156
Surat Kenan Dibuka
157
Pesan Video Kenan
158
Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159
Kuncup Bunga Mawar
160
Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161
Sidang Pertama
162
Keputusan Mehmet
163
Kebangkrutan Harun
164
Sidang Kedua
165
Banding
166
Akhirnya
167
Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168
Special Chapter - Wedding Party
169
Special Chapter - First Night With You
170
Pengumuman
171
Open PO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!