Persiapan Pesta

Dua belas tahun kemudian.

Setelah kejadian Hazal terkunci di dalam gudang. Emir Aksal memutuskan untuk memberi hukuman kepada Yafet, dengan memasukkan anak lelakinya itu ke dalam sekolah asrama khusus anak laki-laki, sampai dia menyelesaikan pendidikan Senior High School nya. Kemudian Yafet melanjutkan kuliah di Columbia of University yang ada di New York, Amerika Serikat dan mengambil jurusan ekonomi bisnis untuk melanjutkan bisnis ayahnya.

Sementara Hazal masih berada di Istanbul, Turki. Tinggal dengan keluarga Aksal. Orang tua angkatnya memasukkan nya ke sekolah umum internasional. Saat ini dia duduk di kelas XII di International Senior High School of Istanbul.

Sejak mereka berpisah, kedua anak Aksal ini jarang bertemu dan jarang berkomunikasi satu sama lain. Mereka menghabiskan waktu mereka masing-masing dengan kegiatan yang berbeda. Di saat mereka liburan sekolah, mereka juga tidak menghabiskan waktu bersama. Dari kecil mereka tidak bisa dekat seperti layaknya dua orang bersaudara. Entah bagaimana mereka bertemu ketika mereka sudah beranjak dewasa?

🔥❤️🔥❤️

Hazal mengamati dirinya sendiri di depan cermin besar di sebuah butik ternama milik desainer terkenal di kota Istanbul. Gadis kecil itu telah beranjak menjadi seorang gadis yang akan melewati masa remajanya. Dua hari lagi dirinya akan merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Dia tidak sabar menantikan hal itu. Orang tua angkatnya akan membuat pesta yang sangat meriah di hotel milik keluarga Aksal.

"Sempurna." Satu kata yang keluar dari bibi merah Hazal ketika dia mencoba gaun pesta ulangtahun nya.

"Kau terlihat sangat cantik, Hazal," ucap Alina Gurman desainer muda yang merancang gaun pesta Hazal.

"Benarkah?" tanya Hazal dengan raut wajah senang dan manik mata yang berseri-seri.

"Itu benar, Nona Aksal. Kau seperti seorang tuan putri. Tuan Putri Aksal. Setelah selesai acara pesta ulang tahunmu nanti, pasti akan banyak lelaki yang akan mengajakmu berkencan," kata Alina yang sibuk memeriksa gaun yang dikenakan oleh Hazal.

"Apa yang kau katakan? Ayah dan Ibu pasti akan menginterogasi mereka satu per satu," ucap Hazal sambil tertawa renyah.

Setelah mengatakan hal tersebut, terlintas dalam pikirannya sebuah nama yang sudah lama tidak ia jumpai. Ada seseorang yang ia harapkan kedatangannya di hari ulang tahunnya. Entah bagaimana kabarnya saat ini, apa yang sedang ia lakukan. Perpisahan mereka tanpa ucapan satu katapun. Bukan perasaan rindu atau cinta sepasang kekasih, tetapi lebih kepada perasaan bersalah dan hutang suatu penjelasan yang belum diselesaikan.

Bagaimana sikapnya jika ia bertemu denganku nanti? Apakah dia masih membenciku seperti dulu? Apakah dia akan datang ke pestaku nanti?

"Apa yang kau pikirkan, Hazal? Apakah kau sudah menemukan pangeran mu?" tanya Alina yang melihat Hazal yang tampak terbengong menghadap cermin. Desainer muda itu mencoba menggoda Hazal.

"Mak...maksudmu pangeran untuk pasangan dansa ku?" jawab Hazal gugup dan tersipu malu.

"Bukan, yang aku maksudkan adalah pangeran mu yang sesungguhnya," ucap Alina dengan wajah serius.

Hazal tertawa dengan wajahnya yang bersemu merah.

"Kau ini, masih saja terus menggodaku." Gadis itu menjawab perkataan Alina sambil memutar badannya di depan cermin. Mengamati gaun indah yang menempel di tubuhnya.

"Lihatlah wajahmu memerah. Padahal kau belum memakai make-up," ujar Alina yang masih penasaran dengan sikap Hazal yang malu-malu.

"Dasar kau ini...!" gurau Hazal sambil mencubit lengan Alina.

Setelah Hazal selesai mencoba gaun pestanya di butik Alina Gurman, kemudian Hazal menyuruh sopir pribadinya untuk menuju ke HOTEL AKSAL.

Hotel mewah kelas bintang lima ini milik ayah angkatnya, Emir Aksal. Hotel yang akan dia gunakan untuk merayakan pesta ulang tahunnya nanti.

VISUALISASI HOTEL AKSAL

Ketika Hazal sudah sampai di lobby hotel, dia langsung di sambut oleh petugas hotel dengan senyuman dan sapaan yang ramah. Hazal pun menjawab sapaan mereka dengan anggukan dan senyuman. Dia langsung berjalan menuju ke sebuah lorong di sebelah kiri meja resepsionis.

Lorong tersebut berdinding kayu berwarna coklat tua. Terdapat 3 buah pintu lift yang saling berhadapan. Hanya satu pintu lift yang paling ujung di sebelah kanan yang punya akses untuk langsung menuju ke ruang Presiden Direktur, tempat ayah angkatnya bekerja. Hazal masuk menggunakan lift tersebut.

Saat ini Hazal sudah berada di lantai 15. Pintu lift terbuka, gadis itu berjalan lurus sepuluh langkah, kemudian belok ke sebelah kanan. Di depan dia melihat Nyonya Rachel, sekretaris ayah angkatnya yang sedang mengerjakan sesuatu di depan komputer.

Wanita yang berumur sekitar 40 tahunan itu sudah bekerja sangat lama di hotel ini. Wanita itu menyapa dan memberi senyuman kepada Hazal.

"Halo, Nona Hazal?" sapa Nyonya Rachel dengan senyumannya yang mengembang.

"Halo Nyonya Rachel. Apa ayahku ada di dalam?" tanya Hazal yang berdiri di depan sekretaris ayah angkatnya.

"Ya. Tuan Emir ada di dalam. Masuklah...," jawab Nyonya Rachel yang berjalan dan berdiri di depan pintu ruangan Emir Aksal.

Hazal berjalan ke tempat di mana Nyonya Rachel berdiri dan mulai mengetuk pintu kayu tersebut.

"Masuk...!" seru Emir dari dalam ruangan nya.

Hazal membuka pintu dan berjalan mendekati ayah angkatnya.

"Hai Ayah...," sapa Hazal kemudian dia mencium kedua pipi Emir.

"Hai anak Ayah yang cantik. Bagaimana dengan gaun pestamu? Apa kau menyukainya?" tanya Emir dan membalas ciuman pipi Hazal.

"Aku sangat menyukainya, Ayah. Gaun itu sangat cantik dan indah. Bahkan Alina mengatakan kalau aku seperti seorang tuan putri ketika aku memakainya. Aku sudah membawanya dan menaruhnya di dalam mobil. Dua hari lagi aku akan mengenakan gaun itu," jawab Hazal dengan sangat antusias. Ia terlihat sangat ceria hari ini.

"Bagaimana dengan persiapan pestanya? Apakah kau sudah memberitahu teman-temanmu?" tanya Emir yang mengajak Hazal untuk duduk di sofa panjang yang ada di tengah ruangan.

"Sudah, Ayah. Aku sudah memberitahu semua temanku untuk datang ke pesta ulang tahunku. Semuanya sudah siap, Ayah. Termasuk ruangan dan dekorasi yang akan di gunakan sesuai dengan keinginanku," ucap Hazal menjelaskan semuanya dengan senyum manisnya. Ia membayangkan bagaimana nanti pesta ulang tahunnya akan berlangsung.

"Baiklah kalau begitu. Ayah harap kau sangat menikmati pestanya nanti," kata Emir sambil mengusap puncak kepala Hazal.

"Ayah, terimakasih untuk semua ini." kata Hazal sambil memeluk ayah angkatnya.

🔥❤️🔥❤️

Sore harinya, Hazal berada di dalam studio tari milik salah seorang teman ibu angkatnya. Di sana dia sedang latihan dansa bersama seorang teman sekelasnya yang bernama Ozcan. Anak lelaki ini akan menjadi pangeran bertopeng di acara pesta ulang tahunnya nanti.

Mereka telah menempati posisi masing-masing. Hazal mengalungkan kedua tangannya di belakang leher Ozcan. Sedangkan kedua tangan Ozcan menyentuh pinggang rampingnya Hazal.

Terdengar alunan musik romantis di ruangan tersebut.

"One... and two... and three... and four...!" teriak instruktur dansa mereka.

"Auww...!" teriak Hazal kesakitan.

Ternyata Ozcan menginjak kakinya. Gadis itu melepaskan tangannya dari leher Ozcan.

"Maaf, Hazal. Aku tak sengaja," kata Ozcan.

Dia tidak fokus latihan hari ini, karena sejak dari tadi Hazal memandanginya. Pemuda itu sangat senang, Hazal memilih dirinya untuk menjadi pasangan dansanya.

Hazal adalah murid yang terkenal karena kecantikan dan kepintarannya. Banyak murid laki-laki yang ingin menjadi pasangan dansa Hazal, tetapi gadis itu menolak mereka semua, dan lebih memilih Ozcan. Oleh sebab itu, dia tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini.

"Tak apa," jawab Hazal sambil tersenyum manis.

Hazal, kau sangat cantik ketika tersenyum mani seperti ini

Ozcan semakin tidak fokus dan lupa setiap gerakan dansanya.

"Fokus Ozcan! Tinggal dua hari lagi acaranya!" seru instruktur itu mengingatkan Ozcan.

"Baiklah, ayo kita mulai dari awal lagi," ajak Hazal.

Setelah mengulang gerakan dansanya sampai lima kali, barulah Ozcan bisa memberikan performa terbaiknya.

Instruktur menyudahi latihannya, dan mengatakan bahwa hari ini adalah latihan terakhir buat mereka.

Ozcan mengajak Hazal untuk ikut pulang bersamanya. Tetapi Hazal menolaknya dengan alasan sopir pribadinya sudah menunggunya di luar. Mereka pun berpisah di pintu keluar.

"Sampai jumpa dua hari lagi di hotel ya." kata Hazal sambil melambaikan tangannya ke Ozcan.

"Oke," jawab Ozcan yang membalas lambaian tangan Hazal.

🔥❤️🔥❤️

Di benua yang berbeda di kota New York, Amerika Serikat.

Yafet sedang berada di dalam sebuah mall terkenal di pusat kota. Dia sedang keluar masuk dari toko satu ke toko lainnya. Ibunya meminta dia untuk datang ke pesta ulang tahun Hazal.

Satu minggu yang lalu...

Yafet yang sedang berbaring di atas tempat tidur di apartemen nya di kejutkan oleh bunyi dering ponselnya. Tertera di layar ponselnya nama ibunya.

"Halo...," sapa Yafet dengan suara parau khas bangun tidur.

"Yafet, ibu sudah memesankan tiket penerbangan untukmu. Pulanglah ke Turki saat ulang tahun Hazal," ucap ibunya dari balik ponsel Yafet.

(Yafet mendengarkan perkataan ibunya)

"Apa aku harus datang?" tanya Yafet yang ingin menghindari pertemuan nya dengan Hazal.

"Pertanyaan bodoh macam apa itu? Tentu saja kau harus datang, ini adalah ulang tahunnya yang ke tujuh belas!" teriak ibunya.

(Yafet menjauhkan sedikit ponselnya dari daun telinganya)

"Lalu...?" pertanyaan bodoh yang pernah di ucapkan oleh Yafet.

(Meral menghembuskan nafasnya dalam-dalam, suara hembusan napas itu terdengar sampai ke telinga Yafet)

"Jangan datang dengan tangan kosong, bawalah suatu hadiah yang indah untuknya," sambung ibunya.

Pembicaraan internasional itupun terputus.

Kini Yafet tampak kebingungan memilih hadiah untuk Hazal.

Apa yang harus aku berikan pada Hazal? Aku tidak tahu apa kesukaannya. Bahkan aku sudah lupa seperti apa wajahnya saat ini.

Kemudian dia berhenti di sebuah toko baju wanita yang menjual gaun pesta. Yafet bertanya kepada karyawan toko tersebut, "Gaun mana yang cocok untuk pesta ulang tahun ke tujuh belas?"

Karyawan toko mengambil lima buah gaun dan menunjukkannya pada Yafet. Putra Emir itu menolak semuanya. Karyawan toko mengambil tiga buah gaun yang lain. Tetapi Yafet menggelengkan kepalanya.

"Apa ada gaun yang lainnya lagi?" tanya Yafet kepada karyawan toko tersebut.

"Tidak ada lagi, Tuan," jawab karyawan toko dengan sopan.

"Menurut pendapatmu, hadiah apa yang cocok untuk seorang anak perempuan yang berusia tujuh belas tahun?" tanya Yafet kepada karyawan toko.

"Apa kau punya foto gadis itu? Supaya aku bisa menolongmu untuk mencari hadiah yang cocok untuknya," ucap karyawan toko.

"Ehm..., aku tidak punya," jawab Yafet sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalau begitu, maaf. Aku tidak bisa membantumu, Tuan," kata karyawan toko tersebut kemudian meninggalkan Yafet berdiri sendiri.

Benar juga kata karyawan itu, tapi darimana aku bisa mendapatkan foto Hazal? Apa aku harus memintanya pada gadis itu? Nomor ponselnya saja, aku tidak tahu.

Yafet keluar dari toko pakaian tersebut, dan mulai sedikit frustasi.

Oh Yafet... bukankah di kampus kau terkenal playboy? Hanya karena membeli hadiah untuk seorang Hazal saja sudah membuat kepalaku pusing.

Putra Emir itu mengeluarkan ponsel yang ada di kantong celana jeans-nya. Dia menelepon ibunya dan meminta ibunya untuk mengirimkan foto terbaru Hazal.

Satu menit kemudian, terdengar bunyi pesan masuk dari ponsel Yafet. Dilihatnya pesan masuk itu, ternyata dari ibunya. Kemudian Yafet membuka pesan tersebut, tampaklah foto Hazal saat ini....

Dipandanginya terus menerus foto Hazal sambil tersenyum.

Cantik juga gadis kecil itu....

Kemudian dia menyimpan foto Hazal di galeri ponsel nya.

Ya... aku tahu apa yang harus aku berikan untuknya. Sebuah kejutan untuk kucing kecilku itu....

🔥 Bersambung ❤️

Jangan lupa kasih tip dong buat Author 😊 gak pakai mahal kok 😆 hanya berupa Like, Komentar, Rate bintang lima, atau Vote kalian 🤗 Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

senyum" ntar bucinnnnn

2023-09-29

0

LALA

LALA

benci jadi cinta loh fet💝💝💝
lebih tepatnya kucing cantik&imut sebutan untuk hazel😁😁😁

2020-11-06

0

Esthi

Esthi

uwuw cantik banget 😍

2020-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2 Tragedi Keluarga Danner
3 Aku Ingin Pulang
4 Boneka Beruang
5 KUCING DAN ANJING BERTEMU
6 Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7 Persiapan Pesta
8 Ijnkan Aku....
9 Pesta Topeng Hazal
10 Kembalinya Yafet
11 Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12 Membuka Memori Masa Lalu
13 Hasil CT scan
14 Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15 Cemburu Bagian Pertama
16 Cemburu Bagian Ke Dua
17 Saksi Bisu
18 Saudara Laki-laki
19 Hari Terakhir di Istanbul
20 Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21 Syal Pengikat
22 Cewek Agresif
23 Suara Barito
24 Ungkapan Hati Ozcan
25 Mengumpulkan Potongan Puzzle
26 Hadiah Kelulusan
27 Graduation Istanbul - New York
28 Tinggal di New York
29 Aku Tahu Siapa Dirimu
30 Aku Mencintaimu
31 Janji Yafet
32 Menemukan Potongan Puzzle Baru
33 Sebuah Kartu
34 Masa Lalu dan Masa Depan
35 Bertemu
36 Tantangan Emir Aksal
37 Pencarian Di Mulai
38 Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39 Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40 Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41 Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42 Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43 Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45 Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46 Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47 Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48 Berita Tak Terduga
49 Memberi Laporan
50 Opera Sabun Hazal
51 Aku Ingin Menua Bersama mu
52 Pesta Lee dan Carina
53 Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54 Ted Baxter
55 Kembali ke Turki
56 Pencarian di Turki
57 Sebuah Anak Kunci
58 Kena Kau
59 Daftar Pencarian Orang
60 Lima Tahun Kemudian
61 Perang Bantal
62 Curahan Hati Meral
63 Salah Paham
64 Cinta Lama Datang Kembali
65 Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66 Menunggu Waktu
67 Pelayan Palsu
68 Berita Memalukan
69 Takdir Mempertemukan Mereka
70 Tertangkapnya Ted Baxter
71 Di Ambang Kematian
72 Sketsa Seekor Burung
73 Pengkhianatan Alfred
74 Pengakuan Ted Baxter
75 Jadwal
76 Aku Siap
77 Hazal vs Ted
78 Di Malam Kejadian itu
79 Senyuman Licik Selina dan Alfred
80 Rencana busuk Alfred
81 Kejadian di Ruang Tahanan
82 Bom Waktu Sedang Menanti
83 Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84 Badai Besar itu Datang
85 Di Rumah Sakit
86 Permintaan Emir Aksal
87 Berakhir di Januari
88 Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89 Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90 Pintu Lift
91 H-2 Menjelang Pernikahan
92 H-1 Menjelang Pernikahan
93 HarI H (Bagian Satu)
94 Hari H (Bagian Dua)
95 Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96 Emir Aksal Di Bebaskan
97 Akhir Hidup Pengacara Alfred
98 Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99 Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100 Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101 Waterside Mansion Danner
102 Surat Erkan Danner
103 Rencana Hazal
104 Surat Lamaran Hazal
105 Selamat Datang Wanita Bar-bar
106 Babak Baru Dimulai
107 Arti Diam mu
108 Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109 Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110 Terjebak
111 Malaikat Penolong
112 Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113 Cerita Masa Kecil
114 Kericuhan Di Pagi Hari
115 Cincin dan Harapanku
116 Sabotase Lift
117 Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118 Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119 Rival Terberat mu
120 Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121 Biji Kacang Pertama
122 Ambil Hasil Panenku
123 Ciuman Pertama
124 Latihan Menembak
125 Aku Atau Ayahmu
126 Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127 Selina dan Jasmine
128 Titik Terang Harun
129 Alibi Harun
130 Siasat Kenan
131 Satu Perhatian
132 Perjalanan Menuju Swiss (1)
133 Perjalanan Menuju Swiss (2)
134 Perjalanan Menuju Swiss (3)
135 Perjalanan Menuju Swiss (4)
136 Perjalanan Menuju Swiss (5)
137 Aksi Mert
138 Sampai Jumpa Mert
139 Swiss Hari Pertama
140 Rahasia Itu Terbongkar
141 Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142 Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143 Hari Pembalasan Yafet
144 Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145 Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146 Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147 Dua Berita
148 Battle
149 Restu
150 Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151 Malam Perpisahan
152 Dangerous Love Boom
153 Jalan Keluar Kenan
154 Pemakaman
155 Membangun Tembok
156 Surat Kenan Dibuka
157 Pesan Video Kenan
158 Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159 Kuncup Bunga Mawar
160 Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161 Sidang Pertama
162 Keputusan Mehmet
163 Kebangkrutan Harun
164 Sidang Kedua
165 Banding
166 Akhirnya
167 Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168 Special Chapter - Wedding Party
169 Special Chapter - First Night With You
170 Pengumuman
171 Open PO
Episodes

Updated 171 Episodes

1
PROLOG PERKENALAN PARA TOKOH
2
Tragedi Keluarga Danner
3
Aku Ingin Pulang
4
Boneka Beruang
5
KUCING DAN ANJING BERTEMU
6
Nama Baru, Keluarga Baru, dan Hidup Baru
7
Persiapan Pesta
8
Ijnkan Aku....
9
Pesta Topeng Hazal
10
Kembalinya Yafet
11
Ungkapan Perasaan Yang Terpendam
12
Membuka Memori Masa Lalu
13
Hasil CT scan
14
Metamorfosa Para Tokoh bagian 1
15
Cemburu Bagian Pertama
16
Cemburu Bagian Ke Dua
17
Saksi Bisu
18
Saudara Laki-laki
19
Hari Terakhir di Istanbul
20
Bukan Pertemuan Terakhir Kita
21
Syal Pengikat
22
Cewek Agresif
23
Suara Barito
24
Ungkapan Hati Ozcan
25
Mengumpulkan Potongan Puzzle
26
Hadiah Kelulusan
27
Graduation Istanbul - New York
28
Tinggal di New York
29
Aku Tahu Siapa Dirimu
30
Aku Mencintaimu
31
Janji Yafet
32
Menemukan Potongan Puzzle Baru
33
Sebuah Kartu
34
Masa Lalu dan Masa Depan
35
Bertemu
36
Tantangan Emir Aksal
37
Pencarian Di Mulai
38
Perjalanan Empat Sekawan - Ulah David
39
Perjalanan Empat Sekawan - Umpan Lee
40
Perjalanan Empat Sekawan - Lee dan Carina
41
Perjalanan Empat Sekawan - Hotel VIU MILAN
42
Perjalanan Empat Sekawan - Dua Pejantan
43
Perjalanan Empat Sekawan - Kotak Kayu
44
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Pertama
45
Perjalanan Empat Sekawan - Negosiasi Kedua
46
Perjalanan Empat Sekawan - Max Datang
47
Perjalanan Empat Sekawan - Melarikan Diri
48
Berita Tak Terduga
49
Memberi Laporan
50
Opera Sabun Hazal
51
Aku Ingin Menua Bersama mu
52
Pesta Lee dan Carina
53
Merasakan Hujan Bersama Dengan mu
54
Ted Baxter
55
Kembali ke Turki
56
Pencarian di Turki
57
Sebuah Anak Kunci
58
Kena Kau
59
Daftar Pencarian Orang
60
Lima Tahun Kemudian
61
Perang Bantal
62
Curahan Hati Meral
63
Salah Paham
64
Cinta Lama Datang Kembali
65
Pesta Ulang Tahun Perusahaan Aksal
66
Menunggu Waktu
67
Pelayan Palsu
68
Berita Memalukan
69
Takdir Mempertemukan Mereka
70
Tertangkapnya Ted Baxter
71
Di Ambang Kematian
72
Sketsa Seekor Burung
73
Pengkhianatan Alfred
74
Pengakuan Ted Baxter
75
Jadwal
76
Aku Siap
77
Hazal vs Ted
78
Di Malam Kejadian itu
79
Senyuman Licik Selina dan Alfred
80
Rencana busuk Alfred
81
Kejadian di Ruang Tahanan
82
Bom Waktu Sedang Menanti
83
Bahagia Sebelum Badai Menerpa
84
Badai Besar itu Datang
85
Di Rumah Sakit
86
Permintaan Emir Aksal
87
Berakhir di Januari
88
Wanita Bar-bar dan Pria Gila
89
Cincin Hazal dan Rencana Pernikahan
90
Pintu Lift
91
H-2 Menjelang Pernikahan
92
H-1 Menjelang Pernikahan
93
HarI H (Bagian Satu)
94
Hari H (Bagian Dua)
95
Hadiah Pernikahan Yafet - Penangkapan Emir Aksal
96
Emir Aksal Di Bebaskan
97
Akhir Hidup Pengacara Alfred
98
Flashback... Pesan Terakhir Alfred
99
Jawaban Teka-teki Bagian Satu
100
Jawaban Teka-teki Bagian Kedua
101
Waterside Mansion Danner
102
Surat Erkan Danner
103
Rencana Hazal
104
Surat Lamaran Hazal
105
Selamat Datang Wanita Bar-bar
106
Babak Baru Dimulai
107
Arti Diam mu
108
Secangkir Kopi dan Tiga Keping Biskuit
109
Sekali Tepuk Dua Lalat Mati
110
Terjebak
111
Malaikat Penolong
112
Hujan Badai... Membuat Kau dan Aku...
113
Cerita Masa Kecil
114
Kericuhan Di Pagi Hari
115
Cincin dan Harapanku
116
Sabotase Lift
117
Bidak Papan Catur Hazal Dimulai
118
Kau Terlahir Sebagai Seorang Tuan Putri
119
Rival Terberat mu
120
Menjadi Kekasih Kenan Fallay
121
Biji Kacang Pertama
122
Ambil Hasil Panenku
123
Ciuman Pertama
124
Latihan Menembak
125
Aku Atau Ayahmu
126
Berkunjung Ke Sarang Rubah Tua
127
Selina dan Jasmine
128
Titik Terang Harun
129
Alibi Harun
130
Siasat Kenan
131
Satu Perhatian
132
Perjalanan Menuju Swiss (1)
133
Perjalanan Menuju Swiss (2)
134
Perjalanan Menuju Swiss (3)
135
Perjalanan Menuju Swiss (4)
136
Perjalanan Menuju Swiss (5)
137
Aksi Mert
138
Sampai Jumpa Mert
139
Swiss Hari Pertama
140
Rahasia Itu Terbongkar
141
Malam Mencekam - Ajari Aku Bagaimana Caranya Mencintaimu
142
Swiss Hari Kedua - Aku Akan Menjagamu
143
Hari Pembalasan Yafet
144
Aku Menerima Tantanganmu, Yafet Aksal!
145
Beri Aku Waktu Untuk Membalas Cintamu
146
Tunggu Aku Di Tempat Biasa
147
Dua Berita
148
Battle
149
Restu
150
Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
151
Malam Perpisahan
152
Dangerous Love Boom
153
Jalan Keluar Kenan
154
Pemakaman
155
Membangun Tembok
156
Surat Kenan Dibuka
157
Pesan Video Kenan
158
Selamat Datang Jaksa Muda Hazal
159
Kuncup Bunga Mawar
160
Terimakasih Kau Masih Berjuang Untuk Tetap Hidup
161
Sidang Pertama
162
Keputusan Mehmet
163
Kebangkrutan Harun
164
Sidang Kedua
165
Banding
166
Akhirnya
167
Special Chapter - I Love You Forever and Ever
168
Special Chapter - Wedding Party
169
Special Chapter - First Night With You
170
Pengumuman
171
Open PO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!