Belanja

Vania tengah bercanda bersama Arka di dalam kolam renang. Ia terlihat tengah asyik bermain air bersama balita tersebut. Sementara Devi tengah membuatkan sarapan untuk Arka.

Byuuuuurr tal lama Iren ikut menyeburkan dirinya ke kolam dan bergabung bersama Arka dan Vania.

"Elo pagi - pagi sudah berenang aja Van, enggak ajak - ajak lagi" ucap Iren.

"Ini Arka, pagi - pagi sudah rewel minta berenang" ucap Vania.

"Devi mana?" tanya Iren, sambil mengganggu Arka yang tengah asyik duduk di atas kasur air.

"Lagi buatin sarapan Arka" ucap Vania.

Daniel dan Ricko terlihat masuk ke dalam Villa, mereka baru saja pulang jogging. Keduanya langsung duduk di kursi santai yang ada di pinggir kolam.

"Ren, pagi - pagi sudah berenang saja. Sekalian keramas ya.." ledek Daniel yang seketika mendapat pukulan di bahunya oleh Tyo.

"Yooii.. Bang, sekalian" sahut Iren santai.

Daniel pun terkekeh, sementara Ricko tampak acuh seraya memainkan ponselnya.

"Arkaaa.. Makan dulu yuk" panggil Devi seraya membawa sarapan untuk Arka kemudian meletakkannya di atas meja. Lalu mengambil handuk dan berjalan mendekat ke kolam.

"Arka, yuk kita ke mama" ajak Vania.

"Mamaaaaa.."seru Arka riang.

Vania pun dengan perlahan menggendong Arka dan membawanya ke tepi kolam. Devi segera memakaikan handuk ke putranya tersebut dan menggendongnya serta membawanya duduk di kursi santai.

Setelah menyerahkan Arka, Vania pun melanjutkan aktivitas renangnya bersama Iren. Daniel memperhatikan Vania yang tengah tertawa dan bercanda bersama Iren, dan tiba - tiba ia teringat akan obrolannya dengan Vania semalam. Daniel merasa bersalah karena selalu meledek Vania dengan Ricko dan ia paham bahwa wanita bisa saja terbawa perasaannya hingga larut pada situasi yang mungkin saja akan menyakitinya. Ricko yang memperhatikan Daniel yang tengah menatao Vania, ada rasa tidak nyaman di hati Ricko melihat Daniel seperti itu.

" Sudah yuk Ren, nanti keasyikan berenang gagal deh agenda belanja kita" seru Vania.

"Iyaa Van, ya sudah yuk" Iren dan Vania pun berenang menunu tepi kolam untuk menyudahi aktivitas renang mereka.

Vania langsung meraih handuk kimono yang ia sampirkan di kursi dekat kolam kemudian memakainya.

Tanpa banyak kata, Vania berjalan melewati Daniel dan Ricko untuk kemudian masuk ke dalam Vila. Kali ini ia bersikap biasa saja tak ada rasa malu - malu atau grogi ketika lewat di depan Ricko. Ricko yang merasa aneh dengan sikap acuh Vania dan Daniel pun menjadi sedikit curiga. Karena biasanya Daniel pasti akan meledek Vania ketika berada di dekat Ricko.

Vania masuk ke dalam Vila dan langsung menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya.

"Hhuuufftt.. Setelah ini, tidak akan bertemu lagi. Anggap saja teman biasa dan sekedar kenalan" Vania mulai menyalakan shower.

Ricko dan Daniel masuk ke dalam kamar yang mereka tempati.

"Ada apa lo sama Vania?" tanya Ricko tanpa basa basi.

"Ada apa gimana?" Daniel tak paham maksud Ricko.

"Tadi di kolam gue perhatiin elo ngeliatin Vania samoai enggak kedip. Terus biasanya mulut lo enggak bisa dijaga langsung saja ngeledekin dia" ucap Ricko.

"Hhhuuuffftt.." Daniel menghela nafasnya.

"Ko, jauhi dia ya kalau memang elo enggak suka sama dia" Daniel menepuk bahu Ricko kemudian berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Jauhi? Apa maksudnya? Apa jangan - jangan si Daniel suka sama Vania? Atau Vania yang suka sama Daniel" gumam Ricko, dan seketika hatinya memanas.

"Niel, elo suka sama dia?" tanya Ricko di depan kamar mandi.

"Gue cuma enggak mau dia tersakiti" sahut Daniel seraya membuka pintu kamar mandi kemudian berjalan keluar.

Dan Ricko makin dibuat bingung dan heran. "Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan mereka?" batin Ricko.

🍓🍓🍓🍓🍓

Vania, Devi, dan Iren tengah asyik berbelanja. Sementara Ricko. Tyo dan Daniel tengah duduk bersantai di kafe yang menyatu dengan toko baju tersebut seraya menjaga Arka yang sedang terlelap di stroller nya.

Vania tengah serius memilih pakaian, sesekali ia mencocokan pakaiannya di cermin lalu jika dirasanya tidak cocok maka ia akan meletakannya kembali di tempatnya lalu memilih yang lain.

"Dev, bagus enggak?" tanya Vania menunjukan sebuah dress putih sederhana dengan panjang di tengaj betis.

"Bagus Van, lucu.. Dicobain Van, gue mau lihat" ucap Devi. Vania pun mengangguk dan berjalan menuju fitting room.

"Eh, kita beli baju yang samaan yuk. Kita beliin juga si Tasya.. Lucu kali yaa" usul Iren.

"Nah.. Iya.. Iya.. Sebentar lagi kan ulang tahun Vania, kita pakai deh pas ulang tahun dia, gimana?" sahut Devi.

"Iya.. Iya.. Setuju gue"

"Dev, Ren.. Gimana bagus gak?" Vania keluar dari fitting room dengan dress putih yang ia pilih tadi.

"Bagus Van.. Bagus.." Devi mengacungkan kedua jempolnya, dan Iren mengangguk setuju.

Vania pun tersenyum senang, lalu ia memutar - mutar tubuhnya seraya tertawa riang. Dan tanpa Vania sadari bahwa Ricko menatapnya dengan intens, mengamati setiap pergerakan Vania.

1 jam kemudian kegiatan berbelanja mereka selesai. Ketiganya pun segera menghampiri para pria yang menunggunya di kafe. Tangan Vania, Devi dan Iren sudah penuh dengan kantung belanja.

"Bagaiamana nona dan nyonya, apakah sudah puas belanjanya?" tanya Tyo.

"Sebenarnya sih belum puas bang" sahut Iren yang langsung mendapatkan cubitan kecil di hidung mancungnya.

"Jangam boros dong sayang" ucap Tyo, yang dijawab cengiran Iren.

Vania duduk di samping Devi setelah memesan minum untuknya dan juga untuk Iren dan Devi.

"Van, ulang tahun elo minta kado apa nih?" tanya Devi. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk selalu bertanya kepada yang ulang tahun atau menikah kado apa yang mereka inginkan.

"Hmmm apa yaa..??" Vania tampak berfikir.

"Memangnya kapan ulang tahun kamu Van?" tanya Daniel.

"Minggu depan bang, nah karena bang Daniel sudah tanya berarti bang Daniel wajib kasih Van kado" seru Vania.

"Yaaahh.. Menyesal saya.. Hahahahahaa" sahut Daniel tertawa.

"Nah.. Betul tuh, bang Daniel enggal mau tanya kapan ulang tahun aku?" sahut Iren.

"Beeeuuhh.. Kalau beli kamu sudah ada pengawalnya Ren, seraaaaamm" Daniel melirik Tyo.

"Kalau mau kasih kado mah kasih saja Niel, enggak usah alasan karena ada gue. Tapi kalau kasih kaso istri gue harus lewat gue.. Hahahahha" tawa Tyo pecah.

Tak lama minuman Vania dan Devi datang, ia memesan jus strawberry untuknya. Dan ketika pesanannya datang Vania pun langsung menyeruputnya sambil matanya menebar pandangan ke sekeliling, hingga matanya pun tanpa sengaja bertatapan dengan Ricko. Vania kemudian tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya, ia berusaha bersikap seacuh mungkin. Ini ia lakukan karena ia tak mau lagi hanya jadi bahan bercandaan.

Ricko merasa ada perbedaan sikap Vania membuatnya merasa tak nyaman. Ricko kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan menuju toilet.

"Agh.. Gue lupa mau beliin ibu tas. Gue beliin ibu tas dulu ya, elo mau ikut enggak Dev, Ren?" ajak Vania.

"Enggak deh Van, gue capek" ucap Iren, dan Devi mengangguk setuju dengan ucapan Iren.

"Oke, sebentar ya" Vania pun kembali masuk ke dalam toko dan langsung menuju tempat tas. Vania melihat - lihat tas bernuansa etnik yang disukai ibunya. Perhatiannya tertuju pada sebuah tas yang berada di raka atas, Vania menengok ke kanan dan kiri untuk meminta bantuan pelayan toko. Namun, tak ada pelayan toki di sekitar, Vania pun berjinjit dan dengan susah payah berusaha mengambil tas tersebut. Tiba - tiba dari arah belakang, ada seseorang yang membantu Vania mengambilkan tas untuknya.

"Mas Ricko" Vania terkejut ketika mengetahui siapa yang menolongnya.

"Terima kasih" ucap Vania singkat.

"Tas buat siapa?" tanya Ricko.

"Buat ibu" jawab Vania.

"Bisa bantu pilihkan saya 2 tas wanita?" ucap Ricko, Vania mengernyitkan dahinya.

"Untuk mama saya dan adik perempuan saya" jawab Ricko.

"Oooo.. Oke" sahut Vania singkat.

Vania memilih sebuah tas yang hampir mirip dengan tas yang ia pilih untuk ibunya.

"Yang ini untuk mama mas Ricko bagaimana?" tanya Vania.

"Boleh" sahut Ricko, Vania pun menyerahkan tas tersebut pada Ricko.

"Adik mas Ricko usianya berapa tahun?" tanya Vania sebelum memilihkan tas untuk adik Ricko.

"bulan depan 17 tahun, ia sekarang SMA kelas 2" jawab Ricko.

"Ooo.." Vania berjalan ke arah bagian sling bag.

"Yang ini bagaimana?" tanya Vania sambil menunjukan sebuah sling bag kepada Ricko.

"Terserah kamu saja. Ini juga bagus" sahut Ricko.

"Oke.. Ini saja ya" Vania menyerahkan tas itu kepada Ricko. Keduanya pun menunu kasir untuk membayar.

"Tas kamu sekalian saja" ucap Ricko.

"Enggak mas, enggak usah. Van bayar sendiri saja" tolak Vania.

"Enggak apa - apa Van, sebagai ucapan terima kasih saya" sahut Ricko.

"Enggak mas, enggak usah. Van mau kasih hadiah buat ibu dari uang Van sendiri" Vania kembali menolak, Ricko pun tersenyum mendengarnya.

Episodes
1 Lembur
2 Naik Jabatan
3 Makan malam
4 Calon istri?
5 Teman Lama
6 Meluk?
7 3 perjodohan
8 Manis juga
9 Tamu
10 Jodoh ?
11 Benda Pusaka
12 Bandung
13 Bertemu mantan
14 Rencana
15 Bali Part.1
16 Bali Part. 2 - budge jumping
17 Bercandaan
18 Belanja
19 Saingan
20 Pingsan
21 Sial..!! Aku cemburu
22 Mas Ricko kamu kenapa?
23 Merasa Kehilangan
24 Merasa bersalah
25 Niat jahat
26 Ulang tahun part 1
27 Ulang tahun part 2 - Kado?
28 Janji
29 Kalkulator Cinta Auditor
30 Batal??
31 Berbahaya
32 Bridal Shower
33 Nasihat ibu
34 Jadi rebutan
35 Cerita Citra
36 Tetangga oh tetangga
37 Tanpa ampun
38 Harus bertanggung jawab
39 Enggak Selera
40 Bertemu Manda
41 Terjebak
42 Honey moon
43 Honey moon part. 2
44 Istri Ricko
45 Cemburu tanda cinta
46 Kejutan untuk Ricko
47 Gagal menghukum
48 Berdarah
49 Ngambek
50 Ngambek part. 2
51 Demam
52 Gagal
53 Mama mertua
54 Omongan Tetangga
55 Lega
56 Resign
57 Workshop
58 Sama sama Gatal
59 Calon ibu mertua
60 Cinta butuh pengorbanan dan perjuangan
61 Hamil?
62 Kado untuk ibu
63 Genit
64 Kepergok
65 Rokupang
66 Ditinggal tidur
67 KDRT
68 Sosis
69 Ngidam
70 Cintaku lebih berat
71 Jawab jujur
72 Siapa takut?
73 Nasi Goreng Spesial Cinta
74 Tangisan Daniel
75 Cerita Daniel
76 Membaik
77 Panik
78 Terus mengomel ya..
79 Martabak
80 Rencana Babymoon
81 Kejutan
82 Rahasia
83 Kecelakaan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Lembur
2
Naik Jabatan
3
Makan malam
4
Calon istri?
5
Teman Lama
6
Meluk?
7
3 perjodohan
8
Manis juga
9
Tamu
10
Jodoh ?
11
Benda Pusaka
12
Bandung
13
Bertemu mantan
14
Rencana
15
Bali Part.1
16
Bali Part. 2 - budge jumping
17
Bercandaan
18
Belanja
19
Saingan
20
Pingsan
21
Sial..!! Aku cemburu
22
Mas Ricko kamu kenapa?
23
Merasa Kehilangan
24
Merasa bersalah
25
Niat jahat
26
Ulang tahun part 1
27
Ulang tahun part 2 - Kado?
28
Janji
29
Kalkulator Cinta Auditor
30
Batal??
31
Berbahaya
32
Bridal Shower
33
Nasihat ibu
34
Jadi rebutan
35
Cerita Citra
36
Tetangga oh tetangga
37
Tanpa ampun
38
Harus bertanggung jawab
39
Enggak Selera
40
Bertemu Manda
41
Terjebak
42
Honey moon
43
Honey moon part. 2
44
Istri Ricko
45
Cemburu tanda cinta
46
Kejutan untuk Ricko
47
Gagal menghukum
48
Berdarah
49
Ngambek
50
Ngambek part. 2
51
Demam
52
Gagal
53
Mama mertua
54
Omongan Tetangga
55
Lega
56
Resign
57
Workshop
58
Sama sama Gatal
59
Calon ibu mertua
60
Cinta butuh pengorbanan dan perjuangan
61
Hamil?
62
Kado untuk ibu
63
Genit
64
Kepergok
65
Rokupang
66
Ditinggal tidur
67
KDRT
68
Sosis
69
Ngidam
70
Cintaku lebih berat
71
Jawab jujur
72
Siapa takut?
73
Nasi Goreng Spesial Cinta
74
Tangisan Daniel
75
Cerita Daniel
76
Membaik
77
Panik
78
Terus mengomel ya..
79
Martabak
80
Rencana Babymoon
81
Kejutan
82
Rahasia
83
Kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!