"Bu, ayo keluar. Teman ayah sudah datang" ucap ayah menghampiri ibu yang sedang menata makanan di atas meja makan.
"Iya Yah, tunggu sebentar" sahut ibu seraya merapikan penampilannya. Dan kemudian segera mengikuti langkah ayah ke teras untuk menyambut kedatangan temannya.
"Loh kamu?!!" seru ibu ketika tiba di teras dan melihat tamu yang datang.
" Ya ampun, Zahraaaa " pekik mama Mia ketika melihat ibu Zahra.
" Ya ampun, ternyata Dimas teman ayah " Bu Zahra langsung menyambut kedatangan temannya ini. Tak disangka ternyata teman suaminya adalah Dimas yang adalah suami Mia, temannya.
" Loh, jadi Dimas itu suami teman kamu. Ayah baru tahu bu " Ayah Agus pun tak menyangka.
" Eh.. ayo masuk " Bu Zahra mempersilakan mereka masuk.
" Ini siapa Mi ?" tanya ibu kepada seorang anak perempuan yang berada di samping Mia.
" Ini Citra anakku, adiknya Ricko " Mama Mia memperkenalkan CItra.
" Assallamu alaikum tante, om " Citra mencium tangan bu Zahra dan ayah Agus.
" Wa alaikum salam cantik " bu Zahra menyambut ramah.
" Ricko mana ? katanya mau ikut datang ?" tanya ayah Agus yang tak melihat kehadiran Ricko.
" Itulah Gus, saya minta maaf ya. Tadi mendadak Ricko ada pekerjaan, jadi tidak bisa datang " jawab Papa Dimas tak enak hati pada ayah Agus.
" Ooo.. seperti itu, tidak apa Mas. Masih muda masih kuat kerja " ayah Agus mengerti.
" Enggak disangka Ya, ternyata suami kita berteman " ucap mama Mia senang.
" Oh Ya Ra, mana anak perempuan kamu ?" tanya mama Mia langsung.
Bu Zahra menghela nafasnya, tadi pagi padahal dia merasa sangat senang ketika Vania harus berangkat ke kantor. Tapi kini ia justru menyesal karen Vania berangkat ke kantor.
" Sama dengan Ricko, dia tadi pagi mendadak ditelepon oleh atasannya kalau ada pekerjaan yang mendesak " jawab Bu Zahra.
" Ya begitulah anak zaman sekarang. Mementingkan karir sampai lupa untuk menikah " mama Mia terlihat ikut menghela nafasnya.
" Makanya, bagaimana kalau kita kenalkan saja anak kita. Ya syukur - syukur berjodoh " ucap papa Dimas.
" Nah kalau itu aku setuju Mas, InsyaAllah persaudaraan kita pun semakin erat " timpal ayah.
" Bagaimana bu ? ibu setuju kan kalau Vania kita kenalkan dengan anaknya Dimas?" tanya ayah pada ibu, karena sebelumnya keduanya berdebat untuk permasalahan ini.
" Ya kalau dikenalkan dengan Ricko ibu setuju Yah " sahut bu Zahra.
" Ya kita juga sebenarnya merencanakan hal yang sama ya Ra " ucap mama Mia.
" Hahahhaa, kalau begitu kita sepakat ya " ucap papa Dimas.
" SEPAKAT" teriak Citra tiba - tiba, membuat yang lain terkejut dan langsung menoleh ke Citra.
" Citra setuju kalau mas Ricko dikenalkan sama anaknya om dan tante, soalnya kasihan mas Ricko sudah lama jomblo " CItra bersemangat. Perkataan Citra membuat yang lain tertawa, dan suasana siang itu terasa begitu akrab.
Sementara itu, Ricko yang sedang dalam perjalanan bersama Daniel dan Tyo bersin - bersin.
" Ko, elo flu?" tanya Daniel.
" AC mobil elo kotor ya Niel?" Ricko mengusap hidungnya.
" Sembarangan. Mobil gue perawatan ya Ko " Daniel tak terima.
🍓🍓🍓🍓🍓
Mobil Vania terparkir di halaman parkir restoran cepat saji. Awalnya Vania dan Devi akan drive thru namun karena mereka merasakan lapar maka mereka memutuskan untuk makan dulu di sana.
Vania dan Devi terlihat membawa makanan pesanan mereka. Keduanya langsung menuju kursi yang kosong.
" Eh.. jodohnya Ricko ada di sini juga " tiba - tiba terdengar suara seseorang yang sangat familiar di teliga Devi dan Vania.
" Bang Tyo ?" seru Vania dan Devi kompak.
" Abang sama siapa ? sama Iren ?" tanya Vania.
" Enggak abang sama calon jodoh kamu, tuh orangnya di sana lagi pesan makanan " tunjuk Tyo ke arah area pemesanan.
" Apaan sih bang " sahut Vania menutupi kegugupannya.
" Ciyeeee yang malu - malu kucing " goda Tyo ketika mendapati wajah Vania memerah.
" Niel, Ko.. sini " panggil Bang Tyo ketika melihat Daniel dan Ricko yang tengah mencarinya.
" Eh.. ketemu lagi kita " celetuk Daniel ketika melihat Vania dan Devi.
" Kalau jodoh memang begini niel, ketemu terus " goda Tyo lagi.
" Eh tunggu ini ketemu apa emang ada yang sudah janjian ketemu ?" Daniel ikutan menggoda Vania dan Ricko.
Dan bisa dipastikan kini wajah Vania memerah, dan ia tak berani menatap Ricko yang justru dengan sengaja duduk di samping Vania.
" Ciyeeeeeeeee " seru Daniel dan Tyo kompak ketika melihat Ricko dengan santainya langsung duduk di samping Vania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments