Naik Jabatan

Vania terlihat memasuki rumahnya dengan langkah pelan. Ia pulang cukup malam, hingga ia tak ingin mengganggu ibu dan ayahnya yang sedang beristirahat.

Vania baru saja akan membuka pintunya, ketika ia mendengar suara ibunya.

"Kamu baru pulang Van? Kok malam sekali pulangnya?" tanya ibu Zahra, ibu Vania.

"Eh ibu, iya bu biasa deh menjelang audit banyak banget kerjaannya" Vania mencium punggung tangan ibu.

"Ibu kok belum tidur?" tanya Vania.

"Bagaimana ibu bisa tidur, kalau kamu belum pulang Van" jawab ibu.

"Maafin Vania ya bu karena Vania lembur, ibu jadi enggak bisa istirahat" ucap Vania.

"Sudah, tidak apa. Oh ya.. Kamu sudah makan?" tanya ibu.

"Sudah bu" Vania menjawab seraya tersenyum.

"Ya sudah, kalau begitu kamu lekas istirahat ya. Ibu juga mau tidur dulu" ucap Ibu sebelum meninggalkan Vania.

"Iya bu" sahut Vania. Dan setelah ibu meninggalkannya, Vania pun masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.

Di tempat lain, tepatnya di sebuah rumah minimalis terlihat Rikco baru saja memasuki rumahnya. Ia mencopot sepatunya lalu menggantinya dengan sandal rumah, ia kemudian meletakannya sepatunya di rak sepatu.

Rikco berjalan ke arah ruang kerjanya, dan meletakan tas kerja yang ia bawa di atas meja kerjanya. Setelah itu ia ke kamarnya, dan langsung menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar tidurnya. Ia segera mandi untuk membersihkan dirinya sebelum ia istirahat.

🍓🍓🍓🍓🍓

Pagi hari, waktu menunjukkan pukul 8 pagi namun Vania terlihat sedang menyelesaikan pekerjaannya.

"Tumben, sudah datang" ucap Devi yang baru saja tiba dan langsung duduk di kursi kerja yang berada di samping Vania.

"Dari jam berapa Lo?" tanya Devi kemudian seraya menyalakan komputernya.

"Dari jam setengah 8 lah kira - kira" jawab Vania tanpa mengalihkan pandangannya dari monitor komputer di hadapannya.

" Wuuuuiiihh.. Mantaaaapp" sahut Devi. Vania tak merespon ucapan Devi karena dirinya sudah larut dalam pekerjaanya.

Waktu terus berputar, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang.

"Van, istirahat dulu yuk. Dilanjut lagi nanti sekarang kita makan siang dulu" ajak Devi. Vania melihat jam di layar monitor komputernya.

"Hmm.. Iya deh, gue juga sudah lapar" Vania menyetujui ajakan Devi. Ia pun kemudian menyimpan hasil pekerjaannya sebelum meninggalkan mejanya.

Vania dan Devi kemudian segera bangkit dari kursinya masing - masing lalu berjalan beriringan meninggalkan meja mereka.

"Van, enaknya makan apa ya?" tanya Devi ketika mereka berada di dalam lift.

"Makan apa ya Dev? Kalau gue sih lagi pengen makan yang berkuah dan pedas gitu Dev" sahut Vania seraya memasukan ponselnya ke dalam pouch yang ia bawa.

"Hmm.. Gimana kalau kita makan soto?" Devi memberikan usul.

"Ya sudah ayo" Vania setuju.

10 menit kemudian mereka sudah berada di sebuah warung soto. Setelah memesan soto, keduanya duduk di tempat yang kosong. Warung soto terlihat cukup ramai, maklum waktunya makan siang tentu saja akan ramai.

"Van, elo tahu enggak? Si Alvian katanya mau mengundurkan diri loh" Devi membuka pembicaraan seraya membuka bungkusan emping yang ada di meja.

"Oh ya.." Vania tampak cuek tak perduli.

"Elo kok cuek banget sih Van"

"Ya terus gue harus bagaimana?" Vania ikutan membuka sebungkus emping kemudian memakannya.

"Ya gimana kek, kaget gitu atau bagaimanalah" Devi mengunyah empingnya.

"Huuuuffftt" Vania menghela nafasnya berat, ia sungguh tidak mau mendengar nama Alvian, terlebih lagi membahasnya. Laki - laki yang pernah menyakitinya dan mempermalukannya l, untuk apa dia perdulikan lagi.

"Sorry to say nih Van. Elo benaran sudah benci banget ya sama Alvian?" tanya Devi hati - hati. Karena Devi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Vania dan Alvian, yang ia tahu hanyalah dulu Vania dan Alvian pernah berpacaran lalu mereka putus. Apa penyebab putusnya Devi tidak tahu pasti karena Vania tidak pernah menceritakannya.

Vania tersenyum ke arah Devi, kemudian ia menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan sebelum menjawab pertanyaan Devi.

"Hmm.. Kalau dibilang benci sih enggak ya. Tapi kecewa iya, dan gue enggak mau bahas dia lagi" jawab Vania. Beruntung soto yang mereka pesan datang, sehingga pembahasan tentang Alvian berhenti. Mereka pun dengan lahap menyantap masakan berkuah tersebut.

🍓🍓🍓🍓🍓

Vania dan Devi terlihat memasuki lobby gedung perusahaan mereka.

"Van.." panggil Wahyu dari belakang, Vania yang mendengar namanya dipanggilpun menghentikan langkahnya.

"Kenapa Yu?" tanya Vania, ketika Wahyu sudah berada di hadapannya.

"Elo dicariin pak Deny, katanya setelah jam istirahat elo disuruh ke ruangannya" jawab Wahyu.

"Ooo.. Oke deh, terima kasih infonya ya" sahut Vania.

"Sama - sama Van" balas Wahyu.

Vania, Devi dan Wahyu melanjutkan langkah mereka menuju lift untuk kembali ke kantor mereka.

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.15 ketika Vania dan Devi baru saja menyelesaikan sholat dzuhurnya.

"Dev, gue duluan ya. Mau langsung ke ruangan pak Deny" ucap Vania.

"Sip" Sahut Devi seraya merapikam mukena yang baru ia pakai, meletakan kembali pada tempatnya.

Tok tok tok

Vania mengetuk pintu ruangan Pak Deny atasannya, setelah mendapatkan sahutan dari dalam Vania pun membuka pintu ruangan tersebut perlahan dan masuk ke dalam ruangan Pak Deny.

"Permisi Pak, kata Wahyu bapak memanggil saya" ucap Vania sopan.

"Ooo.. Vania.. Iya Van. Silakan duduk" Pak Deny mempersilakan Vania duduk di kursi yang berada di hadapannya.

"Saya langsung saja ya Van" ucap Pak Deny memulai pembicaraan.

"Mengenai permasalahan kesalahan laporan keuangan trisemster lalu"

Deg

Jantung Vania tiba - tiba seakan berhenti berdetak, ketika Pak Deny mulai membahas permasalahan kesalahan laporan keuangan yang menyeret nama Vania sebagai tersangka hingga membuat ia mendapatkan SP dan pemotongam bonus ditambah lagi ia tidak mendapat pembelaan dari Alvian justru Alvian mempermalukan dan memojokan dia.

"Ya Pak, ada apa ya Pak?" tanya Vania.

"Pihak auditor intern dan dewan direksi telah mendapatkan bukti yang valid bahwa itu bukan kesalahan kamu. Dan memang benar apa yang kamu katakan bahwa ada yang sengaja telah menyabotase laporan kamu"

Mendengar penjelasan dari pak Deny membuat Vania sedikit bernafas lega.

"Jadi saya mewakili dewan direksi dan manajemen mau menyampaikan permohonan maaf. Dan akan mengembalikan bonus yang seharusnya menjadi milik kamu. Dan selain itu, karena dalam hal ini yang seharusnya bertanggung jawab adalah Alvian. Maka, kami sudah memberikan kepada Alvian pilihan untuk mengundurkan diri atau turun jabatan"

"Oooo jadi karena alasan ini dia mengundurkan diri" batin Vania.

"Dan Alvian memutuskan untuk mengundurkan diri, dan kamu ditunjuk oleh dewan direksi sebagai pengganti Alvian" sambung Pak Deny, seketika Vania terkejut dan membulatkan matanya. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"A.. Apa.. Pak. Sa.. Saya?" Vania terkejut.

"Iya, kamu. Kamu mulai bulan depan akan menjabat sebagai manajer keuangan, menggantikan Alvian yang mulai akhir bulan ini terhitung berhenti bekerja" ucap Pak Deny.

"Ta..tapi pak"

"Tidak ada tapi..tapian Vania. Ini adalah prestasi karir kamu" ucap tegas Pak Deny.

"Baik. Kalau begitu terima kasih Pak, semoga saya bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya dengan maksimal" ucap Vania.

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih

bagus ceritanya thor

2021-02-14

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Semoga author semakin sukses

2021-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Lembur
2 Naik Jabatan
3 Makan malam
4 Calon istri?
5 Teman Lama
6 Meluk?
7 3 perjodohan
8 Manis juga
9 Tamu
10 Jodoh ?
11 Benda Pusaka
12 Bandung
13 Bertemu mantan
14 Rencana
15 Bali Part.1
16 Bali Part. 2 - budge jumping
17 Bercandaan
18 Belanja
19 Saingan
20 Pingsan
21 Sial..!! Aku cemburu
22 Mas Ricko kamu kenapa?
23 Merasa Kehilangan
24 Merasa bersalah
25 Niat jahat
26 Ulang tahun part 1
27 Ulang tahun part 2 - Kado?
28 Janji
29 Kalkulator Cinta Auditor
30 Batal??
31 Berbahaya
32 Bridal Shower
33 Nasihat ibu
34 Jadi rebutan
35 Cerita Citra
36 Tetangga oh tetangga
37 Tanpa ampun
38 Harus bertanggung jawab
39 Enggak Selera
40 Bertemu Manda
41 Terjebak
42 Honey moon
43 Honey moon part. 2
44 Istri Ricko
45 Cemburu tanda cinta
46 Kejutan untuk Ricko
47 Gagal menghukum
48 Berdarah
49 Ngambek
50 Ngambek part. 2
51 Demam
52 Gagal
53 Mama mertua
54 Omongan Tetangga
55 Lega
56 Resign
57 Workshop
58 Sama sama Gatal
59 Calon ibu mertua
60 Cinta butuh pengorbanan dan perjuangan
61 Hamil?
62 Kado untuk ibu
63 Genit
64 Kepergok
65 Rokupang
66 Ditinggal tidur
67 KDRT
68 Sosis
69 Ngidam
70 Cintaku lebih berat
71 Jawab jujur
72 Siapa takut?
73 Nasi Goreng Spesial Cinta
74 Tangisan Daniel
75 Cerita Daniel
76 Membaik
77 Panik
78 Terus mengomel ya..
79 Martabak
80 Rencana Babymoon
81 Kejutan
82 Rahasia
83 Kecelakaan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Lembur
2
Naik Jabatan
3
Makan malam
4
Calon istri?
5
Teman Lama
6
Meluk?
7
3 perjodohan
8
Manis juga
9
Tamu
10
Jodoh ?
11
Benda Pusaka
12
Bandung
13
Bertemu mantan
14
Rencana
15
Bali Part.1
16
Bali Part. 2 - budge jumping
17
Bercandaan
18
Belanja
19
Saingan
20
Pingsan
21
Sial..!! Aku cemburu
22
Mas Ricko kamu kenapa?
23
Merasa Kehilangan
24
Merasa bersalah
25
Niat jahat
26
Ulang tahun part 1
27
Ulang tahun part 2 - Kado?
28
Janji
29
Kalkulator Cinta Auditor
30
Batal??
31
Berbahaya
32
Bridal Shower
33
Nasihat ibu
34
Jadi rebutan
35
Cerita Citra
36
Tetangga oh tetangga
37
Tanpa ampun
38
Harus bertanggung jawab
39
Enggak Selera
40
Bertemu Manda
41
Terjebak
42
Honey moon
43
Honey moon part. 2
44
Istri Ricko
45
Cemburu tanda cinta
46
Kejutan untuk Ricko
47
Gagal menghukum
48
Berdarah
49
Ngambek
50
Ngambek part. 2
51
Demam
52
Gagal
53
Mama mertua
54
Omongan Tetangga
55
Lega
56
Resign
57
Workshop
58
Sama sama Gatal
59
Calon ibu mertua
60
Cinta butuh pengorbanan dan perjuangan
61
Hamil?
62
Kado untuk ibu
63
Genit
64
Kepergok
65
Rokupang
66
Ditinggal tidur
67
KDRT
68
Sosis
69
Ngidam
70
Cintaku lebih berat
71
Jawab jujur
72
Siapa takut?
73
Nasi Goreng Spesial Cinta
74
Tangisan Daniel
75
Cerita Daniel
76
Membaik
77
Panik
78
Terus mengomel ya..
79
Martabak
80
Rencana Babymoon
81
Kejutan
82
Rahasia
83
Kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!