Vania dan Iren terlihat sangat bahagia, merkea berlari menuju ke pantai dengam saling bergandengan.
"Sini Dev, biar Arka abang yang gendong" tawar Tyo kepada Devi.
"Enggak usah bang, enggak apa - apa kok" tolak Devi halus, lalu seraya menggendong Arka, Devi pun menghampiri kedua sahabatnya yang tampak asyik bermain air di pinggir pantai.
Ricko, Tyo dan Daniel memilih untuk duduk di kursi pantai sambil menikmati minuman kaleng yang mereka beli sebelum ke pantai.
30 menit kemudian terlihat Tyo menghampiri Vania, Iren dan Devi.
"Gue ke sana dulu ya, haus nih" ucap Vania, yang dijawab anggukan Iren dan tyo yang tengah asyik berfoto.
"Tunggu Van, gue ikut" Devi berjalan mendekat ke arah Vania sambil tetap menggendong Arka.
Vania dan Devi pun berjalan ke arah kursi pantai, lalu Vania mendudukkan dirinya di kursi pantai samping Daniel.
"Gimana Van? Seru enggak?" tanya Daniel seraya membenarkan posisi kacamata hitamnya.
"Seru bang, gabung yuk" Vania mengambil sekaleng minuman dingin dari coldbox.
"Nanti saja Van, abang masih mau menikamti semilir angin pantai" sahut Daniel.
"Oh ya.. Bobby kemana? Kok enggak kelihatan?" tanya Vania setelah meneguk minumannya.
"Bobby pulang ke rumahnya Van, dia kan orang tuanya tinggal di Bali" jawab Daniel.
"Oooo begitu" Vaniw kembali meneguk minumannya.
"Van, selfie yuk" ajak Daniel seraya mengarahkan ponselnya ke Vania.
"Ayoooo" Vania pun lalu bergaya bersama Daniel.
"Eh.. Main budger jumping yuk" ajak Tyo dan Iren yang baru saja datang dari arah pantai.
" Ayooo..!!!" Daniel terlihat bersemangat.
"Gue enggak deh, enggak mungkin kan aku ngajak Arka" ucap Devi.
"Gue juga enggak deh, kasihan Devi sendirian" sahut Vania.
"Ciiihh.. Bilang saja elo takut Van" ejek Iren.
"Hehehehe" Vania hanya terkekeh.
"Agh.. Sudah, ayoooo. Enggak usah takut, tenang ada Bang Daniel" Daniel membusungkan dadanya lalu menepuk dadanya sombong.
"Ta.. Tapi bang.." tangan Vania sudah ditarik Daniel menuju tempat budge jumping.
"Ayo Ko..!!" ajak Tyo pada Ricko, Ricko pun langsung berdiri dan berjalan di samping Tyo yang sedang menggandeng Iren.
"Yakin Elo rela lihat Vania dipeluk Daniel ?" Tyo berbisik, Ricko tetap menunjukan wajah datarnya.
Vania terlihat mulai kelelahan menaiki tangga menuju tempat budge jumping.
"Bang, abang saja deh. Van enggak ikut" ucap Vania sambil mengatur nafasnya yang ngos - ngosan karena lelah dan takut.
"Tanggung Van, sudah dikit lagi sampai. Masa kamu nyerah" Daniel menyemangati.
"Dari awal kan aku sudah nyerah bang" sahut Vania.
"Ayo Van, masa elo takut sih" Iren mengejek Vania.
"Ya elo sih enak sama Bang Tyo. Lah gue?" Vania sedikit kesal.
"Lah.. Kan itu ada bang Daniel" Tyo menunjuk Daniel yang sudah naik lebih dulu.
"Ayoooo Van" teriak Daniel yang sudah naik 4 tangga lebih tinggi.
"Enggak jadi deh" Vania menggeleng, dan ia memilih untuk segera berbalik dan turun.
Bruk
Vania menabrak Ricko yang ternyata berada di belakangnya.
"Aduuuuhhh" ringis Vania yang sedikit sakit dan terkejut.
"Ayo..!!" Ricko menggandeng tangan Vania.
"Eh.. Ta.. Tapi mas.. Vania enggak mau, enggak berani" ucap Vania berusaha melepaskan tangan Ricko, namun genggaman tangan Ricko terlalu kuat.
"Ehm.. Tuh tangan gandengan saja kaya mau nyebrang" ledek Tyo yang melihat Ricko menggandeng tangan Vania.
"Mas Ricko, lepasin tangan saya" pinta Vania sambil berbisik, namun Ricko tampak diam saja.
"Van.. Ayo.." Daniel menarik lengan Vania yang satunya untuk mengajak Vania budge jumping.
"Vania sama gue, elo sendiri saja berani kan?" Ricko menepis tangan Daniel. Vania membulatkan matanya dan langsung melihat ke arah Ricko.
"Ooooww.. Okeee" Daniel menahan senyumnya, kemudian berbalik meninggalkan Vania dan Ricko.
"Elo bangunin macan tidur Niel" ucap Tyo ketika Daniel berada di sampingnya.
"Sengajaaaaa. Hahahahaha" sahut Daniel sambil tertawa.
Daniel lebih dulu melakukan budge jumping. Sementara Tyo dan Iren tengah bersiap melakukannya. Mereka sedang dipasangkan alat pengaman.
Vania hanya diam mematung, jantungnya sudah berdegub kencang dan keringat dingin mulai keluar dari pori - pori tangannya. Ricko merasakan bahwa tangan Vania sudah berkeringat, ia tersenyum.
"Kamu takut?" tanya Ricko pada Vania.
"Banget" sahut Vania.
"Mau enggak jadi saja?" tanya Ricko lagi, dan Vania mengangguk dengan semangat.
"Enak saja, sudah sampai di sini. Lanjut saja" sahut Ricko dengan senyum meledek.
"Mas Ricko saja sendiri, Van enggak usah ya" pinta Vania.
"Ayoooo" Ricko menarik tangan Vania agar lebih mendekat kepada para petugas di sana.
"Van, santai saja. Ini seru kok" ucap Iren memberikan semangat namun Vania sama sekali tak tersemangati.
"Nanti kalau takut peluk saja mas Rickonya, kaya gini" Iren memeluk Tyo.
"Ciiiiihh.." Vania memutar bola matanya malas.
"Siap ya mbak, mas" ucap petugas di sana kepada Tyo dan Iren yang ternyata sudah selesai dipasangkan tali pengaman.
"Iya sudah" jawab Tyo. Iren langsung memeluk Tyo, dan Tyo memeluk erat pinggang Iren, mereka saling berhadapan.
"Daaahhh.. Van, kita loncat dulu yaaa" ucap Iren sebelum ia dan Tyo loncat ke bawah.
"Aaaaaaaaaaaa" terdengar teriakan Iren dan Tyo.
Glek
Vania menelan salivanya, ia benar - benar takut.
"Jangan takut, ada saya" ucap Ricko, seraya menghadapkan tubuh Vania ke arahnya. Dan para petugas sedang memasangkan tali di pergelangan kaki Vania dan Ricko.
"Van takut mas.." cicit Vania.
"Tarik nafas, dan tenangkan dirimu" ucap Ricko.
"Siap mbak, mas?" tanya petugas.
Vania memeluk Ricko erat, dia sungguh takut. Ricko tersenyum ketika Vania langsung memeluknya.
"Mas Ricko peluk Van.. Vania takut" ucap Vania pelan karena suaranya tenggelam di dada bidang Ricko. Ricko pun memeluk Vania.
"Siap ya" bisik Ricko, dan ia mulai mengajak Vania melompat bersama.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Vania ketika ia merasakan dirinya terjatuh, dan ia makin mengeratkan pelukannya pada Ricko ketika Ricko dengan jahilnya mengendurkan pelukannya.
"Mas Ricko jangan lepasin pelukannya" ucap Vania disela - sela teriakannya. Ricko pun kembali mengeratkan pelukannya pada Vania, dan entah kenapa ia merasa nyaman sekali memeluk Vania.
🍓🍓🍓🍓🍓
Mohon maaf untuk update yang telat dan lama.. InsyaAllah akan dicoba rutin.. Karena pekerjaan author yang lagi lumayan banyak..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Rhanny Veronica
maap thor setau aku namanya buggy jumping deh 😁
2021-01-24
0
Sulis Setyorini
mas ticho mulai bertindak
2021-01-23
0