Mobil Vania sudah terparkir sempurna di D Ranch, Arka terlihat sangat senang.
Setelah memastikan mobilnya terkunci dengan aman, Vania berjalan mengekori Devi yang sudah berjalan lebih dulu untuk membeli tiket masuk dan tiket permainan.
Seperti biasa, Vania otomatis bertugas sebagai fotografer untuk mengabadikan momen kebersamaan Devi dan Arka.
Terlihat, Arka dan Devi yang sangat menikmati momen kebersamaan Mereka. Devi terlihat begitu sabar menemani Arka yang bermain aneka permainan dengan antusias.
"Dev, makan yuk. Sudah siang nih" seru Vania.
"Iya Van, sebentar lagi ya. Ini Arka masih mau naik kuda poni" sahut Devi, Vania pun mengiyakan karena tak tega melihat Arka yang sedang tertawa gembira duduk di atas kuda poni.
20 menit kemudian Vania, Devi, Arka dan pengasuhnya sedang menikmati makan siang di area kedai makanan yang ada di sana. Ketika sedang menikmati makanannya, ponsel Vania berdering dan ternyata Reza yang menghubunginya. Vania pun menjawab panggilan telepon tersebut dan memberitahu keberadaan dirinya.
Sekitar 15 menit kemudian terlihat sosok Reza yang datang menghampiri meja mereka.
"Hai Van, Hai Dev" sapa Reza.
"Hai" sahut Devi sekenanya.
"Kalian sedang liburan ya?" tanya Reza sembari duduk di samping Vania.
Vania kemudian menggeser duduknya menjauh dari Reza, ia merasa tak nyaman.
"Van, apa kabarnya?" tanya Reza berbasa basi.
"Baik" jawab Vania.
"Van.."
"Za, langsung saja apa yang mau dibicarakan" potong Vania.
"Hmm.." Reza melirik ke Devi yang sedang sibuk menyuapi Arka.
"Van, bisa kita bicara di tempat lain?"
"Enggak" jawab Vania dan Devi kompak.
"Kalau mau ngomong di sini saja" tegas Vania.
"Oke, baik.." Reza terlihat mengatur nafasnya.
"Van, aku mau minta maaf karena dulu pernah menyakitimu" ucap Reza berusaha meraih tangan Vania.
"Hmm.." Vanian menarik tangannya menjauh dari Reza.
"Van, aku mohon kita bisa memperbaiki semua dan mengulangnya dari awal" sambung Reza, Devi yang mendengar ucapan Reza memutar bola matanya malas.
"Bilang saja elo sekarang dekatin Vania karena Vania sudah naik jabatan kan?" sindir Devi.
"Enggak Van, aku benaran menyesal dan merasa bersalah" Reza berusaha menyakinkan Vania dan langsung meraih tangan Vania. Vania segera menarik tangannya namun ditahan oleh Reza.
"Za, apaan sih lo. Lepasin" Vania berusaha melepaskan tangannya dari Reza.
"Van, kamu harus percaya sama aku Van" mohon Reza.
"Za, sudah ya. Lebih baik sekarang kita jalanin saja hidup kita masing - masing. Ada hati yang harus aku jaga saat ini" sahut Vania, ya dia berfikir bahwa kalau bukan dia siapa yang akan menjaga hatinya.
"Hati siapa yang harus kamu jaga? Alvian? Bukannya kamu dan Alvian sudah putus?" Reza menatap Vania dengan penuh curiga.
"Memang bukan Alvian, karena Alvian dan kamu itu sama saja. Jadi untuk apa aku menjaga hatinya" sahut Vania dengan nada mengejek.
"Lantas siapa?" tanya Reza lagi.
"Apa urusannya sama elo ?" sindir Devi, yang sudah meminta pengasuhnya untuk membawa Arka pergi bermain dulu.
"Ya gue harus tahu lah" Reza merasa tersudut.
"Enggak perlu tahu, dan tidak perlu ikut campur urusan kehidupan saya. Anda hanyalah masa lalu yang tak pantas untuk diingat" ucap Vania formal.
" Dev, ayo pulang. Gue sudah capek" ajak Vania, Devi pun mengangguk dan segera bangun dari posisi duduknya.
Vania berjalan lebih dulu ke area tempat parkir, sedangkan Devi memanggil dulu Arka dan pengasuhnya yang sedang bermain.
10 menit kemudian, mereka semua sudah dalam perjalanan kembali ke hotel. Vania merasa lelah sekali, dan kepalanya sedikit pusing karena sepertinya asam lambungnya sedang tinggi akibat pola makannya dan kelelahan.
"Van, si Reza benar - benar enggak tahu diri ya. Dulu saja pas elo belum jadi manager seperti sekarang, enggak sama sekali menganggap elo pacarnya. Dan gue masih ingat banget tuh kata - kata dia yang bilang dia pacaran sama elo cuma karena taruhan. Asli brengs*k banget tuh orang" omel Devi sepanjang jalan. Vania tertawa mendengar omelan Devi yang sepertinya sakit hati Devi melebihi sakit hatinya.
"Biarlah Dev, dia kan juga sudah dapat karmanya sendiri. Ingat kan elo kenapa dia sampai pindah ke Bandung?"
"Ingatlah, karena ngikutin si Selly. Yang dulu manager keuangan cahaya" sahut Devi
" Nah, coba elo lihat penampilan dia tadi. Kira - kira apa yang dia dapat dari si Selly?"
"Kaya.... Hahahahahaa.. Gak tega gue nyebutnya.. Hahahaha" Devi tertawa mengingat penampilan Reza tadi.
"Pantas saja dia coba dekatin elo lagi. Dasar laki - laki murahan" geram Devi.
" Nah.. Baiknya mantan kaya gitu kita hempaaaaasss saja dan tak usah lanjut dibahas" sahut Vania, Devi pun mengangguk setuju.
Tak terasa mereka pun sudah tiba di hotel. Dan mereka segera menuju kamar yang mereka sewa. Sesampainya di kamar Vania langsung berbaring di atas tempaf tidur. Dirinya merasa sangat lelah dan kepalanya terasa sangat pusing.
" Dev, gue mau tidur dulu ya" ucap Vania, Devi yang sedang menggantikan pakaian Arka pun hanya mengangguk.
🍓🍓🍓🍓🍓
Mohon maaf telat upadate ya teman - teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Baranzha_Putri
semangat thor 😉 aku suka ceritamu ini yang udah aku tunggu upnya dari kemarin 🥰
2020-10-01
0