Nikahan Gue gini amat yak.

Sejauh apa pun aku melangkah, jika kamu adalah jodoh ku. Aku akan kembali padamu.

......................

HUUUUUUUUAAAAAAAAAAA......

Gue nerves, terus deg degan jugaaaaaa.. Sumpahhh...... Demi apa... Gue bakal nikah hari ini.......

Ya Allah. Gue masih gak percaya kalau akhirnya, gue nikah juga.... Ini bukan mimpi kan ya, kok gue berasa aneh sih ya... Dan

Gue masih gak percaya kalau bakal nikah hari ini..

Walau sama cowok yang gak gue cinta..

Tapi, tetep aja bakal jadi laki gue..

Duh....Duh...Kok gue jadi nerves ya..Gara-gara cowok model Varo ini pasti... bibit unggul kata mama.

"Woy Ren loe ke sambet ya? Dari tadi senyum-senyum sendiri." Ucap Hanum menatap Kiren horor.

"Sadar woy... Sadar...." Ucap Hanum sambil menyentil jidat Kiren pelan.

Astagfirullah, nasib punya kakak ipar ***** nih. Bikin gue selalu naik darah.

"Isssss. Apa'an sih loe mbak!!. Ganggu aja." Omel Kiren kesal.

"Ya lagian, dari tadi loe ngelamun. Mana sambil senyum-senyum sendiri lagi. Bikin gue ngeri bego." Ucap Hanum sinis.

"Ya namanya juga lagi bahagia mbak. Mbak tau enggak, gue itu lagi jadi pengantin yang bahagia. Ba-ha-gi-aaa." Ucap Kiren mengeja setiap kata yang keluar dari bibirnya lengkap alis naik-turun menggoda Hanum.

"Norak loe." Cibir Hanum menonyor kepala Kiren pelan.

Kiren berteriak heboh mendapat perlakuan tak senonoh dari Hanum. Dan langsung mengecek dandananya didepan cermin kecil ditanganya. Membuat Hanum langsung mencibirnya habis-habisan.

"Bukan Norak...Tapi, emang dasar mbak aja gak bisa liat gue seneng..." Ketus Kiren. "Eh, tapi ini acaranya kapan dimulai sih mbak... Kok lama banget.Gue udah gak sabar nih.."

"Loe serius?" Tanya Hanum dengan mata melotot horor kearah Kiren.

Mengerutkan kening bingung. "Maksudnya?" Tanya Kiren yang belum paham arah pembicaraan Hanum.

"Parah loe Ren. Hobi ngelamun loe udah kronis kayaknya." Ucap Hanum sambil menatap Kiren dramatis.

"Maksudnya gimana sih mbak?" Tanya Kiren semakin bingung.

"Denger-"

"Saya terima nikah dan kawinnya Kirenidiya Putri Binti Herman Wijaksono dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

BAGAIMANA PARA SAKSI. SAH.

SAH

Alhamdulillah.

"Nah itu.... Udah SAH!." Sambung Hanum enteng.

Kiren melongo.

SAH...

Apanya yang sah?

Kapan acaranya dimulai, kok gue gak denger apa-apa sih!!.

Kok udah sah aja... Ini gue beneran udah sah nikah samaa Varo... Cuman gini aja... Gak ada drama gitu... Kok pernikahan gue kesannya datar-datar aja sih... Gak mengharukan banget.

"Ren, loe kenapa?" Tanya Hanum khawatir yang melihat wajah syok Kiren.

"Mbak ini beneran udah sah? Kok gue gak sadar ya." Ucap Kiren berkaca-kaca.

"Ya iya lah, orang dari tadi loe ngelamun." Jawab Hanum enteng.

Lah masa udah sah aja.... Terus... Gak bakal ada cerita gitu, buat anak cucu gue gitu entar... Dih Kiren.... Hidup loe emang beneran ngenes sekarang.... Bener-bener singkat... Plus datar.

"Mbak gue kehilangan momen berharga dalam dihidup gue." Ucap Kiren semakin menjadi-jadi.

Hanum mengangkat alis heran "Maksud loe?"

"Masa gue gak ada nangis-nangisnya mbak! Minimal mewek dikit gitu.... Masak udah gini aja sih.."

"Gak usah drama." Cibir Hanum.

"Udah ayuk keluar. Lama-lama pusing gue denger ocehan loe." Sambung Hanum lagi.

"Mbak ini serius gak sih." Ucap Kiren. "Bisa diulang gak...Acaranya....Di replay gitu..." Sambung Kiren mengusap hidungnya.

"Lebay loe Ren. Udah ayuk berdiri..... Gak usah drama deh... Loe kira nikah itu kayak nonton drama, bisa loe stop terus replay sesuka hati... " Ucap Hanum sambil membantu Kiren berdiri.

"Gue cantik gak sih mbak?" Tanya Kiren setelah berdiri.

"Cantik... Bahkan mimi peri aja kalah sama pesona lo." Ucap Hanum terkikik. Kiren langsung memukul lengan Hanum pelan saat mendengar ucapan ngelantur kakak iparnya itu.

Dihapit Hanum dan Yuni, Kiren berjalan pelan keluar kamar. Menuju tempat ijab kobul.

"Akhirnya, loe nikah juga ya Ren." Ucap Yuni.

"Selama ini, gak nyangka gue....Kalau loe diam-diam punya cowok.... Gue kira loe itu jomblo ilegal.... Terus bakal nikah pas udah tuwir. Eh ternyata gue salah." Sambung Yuni terkikik geli .

"Enak aja loe mbak!!!" Ketus Kiren. "Gue kan orangnya selow tapi pasti." Sambung Kiren bangga.

"Heleh kemarin aja nolak....Giliran sekarang, sok banget loe Ren!!." Cibir Hanum.

Yang dibalas cengiran lebar oleh Kiren. Merasa malu saat menolak tawaran Hanum untuk menikah dengan Varo adiknya.

Hari ini, Kiren nampak anggun dibalut dengan kebaya putih gading, yang nampak pas ditubuhnya. Karna jarang menggunakan make up, Kiren nampak begitu cantik dan anggun saat ini. Tidak menor tapi terlihat elegant dan mewah.Jika seperti ini, tidak akan ada yang tau bagaimana ajaibnya tingkah Kiren.

Sedangkan Varo, nampak gagah dengan jas putih yang membalut tubuhnya.

Tidak heran jika banyak yang bedecak kagum karna merasa Kiren dan Varo adalah pasangan yang begitu serasi.

Karna acara digelar dirumah Kiren. Jadi, akad hanya dihadiri keluarga besar dan orang-orang terdekat saja.

Ehhhht. Buset, laki gue ganteng banget sih.

"Ren. Awas air iler loe tumpah." Bisik Hanum yang berdiri disisi kiri Kiren. Sedang sisi kanannya, ada Yuni yang sudah terkekeh geli melihat tampang mumpeng Kiren. Merasa lucu melihat wajah Kiren yang melongo memadang Varo, suaminya.

"Tau nih malu-maluin aja! Kan gak lucu kalau pengantin wanitanya ngences gara-gara liat mempelai pria." Ucap Yuni pelan.

"Berisik loe mbak." Celetuk Kiren kesal.

Semakin Kiren Berjalan kearah Varo, semakin kuat detak jantung Kiren berdetak. Membuat Kiren berulang kali menelan ludah gugup. Setelah sampai disamping Varo.

Dengan jelas Kiren melihat ada senyum hangat dibibir Varo. Ini adalah senyuman hangat pertama Varo yang dilihat Kiren untuk pertama kalinya.

Gak salah gue milih laki. Senyumnya bikin awet muda.

"Ayo nak Kiren cium tangan suaminya dulu." Ucap Pak penghulu memberi intruksi.

Dengan kikuk Kiren meraih tangan Varo dan menciumnya.

Uhh bau surga....Hehehhe

Saat mendongak Varo langsung mengusap kepala Kiren pelan diikuti kecupan mesra dikening Kiren pelan. Yg langsung mendapat sorakan dari panara tamu undangan.

Ya Allah, baru di kecup, udah pengen pingsan aja. Gimana kalau dienak-enakin.

"Terimakasih Kiren." Ucap Varo lembut masih dengan senyum dibibirnya.

Selesai acara akad, malamnya langsung disusul dengan acara resepsi.

Kiren tidak menyangkan, tamu yang datang akan sebanyak ini. Bahkan kaki Kiren sudah terasa pegal karna berdiri berjam-jam memakai hels. Bibirnya juga sudah sangat kaku karna dipaksa untuk terus tersenyum kearah tamu undangan.

Kapan habisnya sih ini tamu. Gak tau apa gue udah gempor. Pikir Kiren.

"Kamu capek?" Tanya Varo.

Kiren hanya mengangguk. Rasa-rasanya, Kiren sudah tidak punya tenaga untuk sekedar berbicara atau menjawab. Tubuhnya benar-benar lelah sekarang.

"Kamu duduk aja, sebentar lagi juga selesai." Ucap Varo menuntun Kiren duduk.

"Kiren kenapa?" Tanya Hanum yang baru naik kepelaminan, rencananya Hanum ingin mengajak Kiren berfoto. Tapi saat melihat wajah Kiren yang pucat dan keringat dingin membanjiri keningnya membuat Hanum tidak tega dan membatalkan niatnya.

Hanum tidak setega itu untuk memaksa adik iparnya untuk berfoto dalam kondisi seperti ini.

"Capek." Jawab Varo cuek. Sambil berjongkok didepan Kiren dan meluruskan kaki Kiren yang kelihatan mulai bengkak.

"Jangan ditekuk kakinya." Perintah Varo menatap wajah Kiren. Kiren menurut tidak protes sedikit pun.

"Mending kamu bawa masuk aja deh Var, kasian Kiren, kayak capek banget. Sampai pucet tuh mukanya." Ucap Adam suami Hanum. Merasa kasian dengan adik iparnya yang terlihat seperti mayat hidup.

Varo hanya mengangguk setuju. "Ayo!" Ajak Varo berdiri.

Kiren mendongak.

Ini suami gue gak peka banget sih. Di tuntun kek gue biar romantis dikit.

"Kiren." Panggil Varo saat Kiren malah bengong, tidak bergerak sedikit pun.

Memutar bola mata malas. "Ini bini loe Varo. Manis dikit kek ngajaknya. Minimal gendong gitu. Kiren udah gak kuat berdiri itu." Omel Hanum kesal melihat ketidak pekaan adiknya.

Varo menarik tangan Kiren pelan."Di gandeng aja ya?" Ucap Varo lembut.

Hanum dan Adam hanya menggelengkan kepala tak habis pikir, saat melihat Varo yang pergi menjauh sambil menggandeng tangan Kiren.

Terkekeh geli. "Dasar gak peka itu adik kamu!!." Celetuk Adam asal.

"Kayak yang ngomong peka aja." Jawab Hanum berlalu pergi.

Suami Hanum ini, butuh dibelikan cermin besar sepertinya. Gak sadar apa, kalau dia dan Varo itu sebelas, dua belas. Sama-sama gak peka.

"Sayang." Panggil Adam menyusul Hanum.

Melihat Hanum, istrinya pergi tanpa mengajaknya. Membuat Adam panik bukan main. Adam tau istrinya sedang kesal padanya saat ini. Karna itu secepat kilat Adam langsung menyusul.

Adam, secepat kilat berlari menyusul Hanum istrinya. Jangan sampai istrinya marah. Bisa berabe dia kalau istrinya sampai marah.

Hanum itu kalau sudah marah, akan mendiami Adam semalaman. Dan itu semua sangat menyiksa untuk Adam.

...****************...

Bersambung....

Terpopuler

Comments

richiyyih

richiyyih

5 comment

2020-10-31

1

Dewi Ws

Dewi Ws

like.

2020-10-11

1

Sinciho Grendly

Sinciho Grendly

😂😂😂😂😂

2020-09-25

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Hal baru 1
2 Awal yg baru
3 Belum berakhir
4 Syok
5 Lah Kok Gue?
6 Loh, loh kok jadi gini sih.
7 Itu sih maunya mama.
8 Kalau senyumnya model begini sih. Gue gak nolak.
9 Nikahan Gue gini amat yak.
10 Belum apa-apa udah buat darah tinggi.
11 Suasana Baru
12 Drama
13 Malam pertama
14 Malu
15 Rumah Mertua.
16 Tancap Gassss
17 Obrolan di malam hari
18 Salah langkah
19 Aku-kamu
20 Tetangga..
21 Panik
22 Tamu.
23 Rasa Baru
24 Gosip
25 Drama murahan.
26 Godaan pertama
27 Rindu
28 Emosional.
29 Bertemu
30 Bertemu 2
31 Kesel.
32 Cemburu.
33 Minder
34 Perhatian
35 Gadis ganjen
36 Nyasar.
37 Khawatir.
38 Prasangka Buruk.
39 Pelukan Hangat
40 Perlakuan Manis.
41 Obrolan tak berfaedah.
42 Mode Ngambek.
43 Amarah Varo.
44 Judulnya tentuin sendiri.
45 Sesi Curhat
46 Bahagia.
47 Malam yang tertunda.
48 Tamu tak diundang...
49 Syok
50 Cemburu.
51 Obrolan pagi
52 Peringatan awal
53 Kemenangan musuh
54 Marah.
55 Marah jilid 2
56 Pertengkaran.
57 Maaf.
58 Orang yang berbeda.
59 Orang yang berbeda jilid 2.
60 Menyebalkan.
61 Favorit.
62 Salah paham atau salah langkah.
63 Cincin.
64 Aneh.
65 Kejadian.
66 Perhatian.
67 Luka Hanum.
68 Ngidam pertama.
69 Sindrom Paksu.
70 Hal lain.
71 Dugaan Varo.
72 Bukan masalah besar.
73 Kejailan Hanum.
74 Dasar gak peka.
75 Rencana Varo.
76 Makan malam.
77 Pertemuan....Lagi!!
78 Berguru.
79 Pelajaran pertama.
80 Tidak baik-baik saja.
81 Seperti mimpi.
82 Bunga tidur.
83 Curiga.
84 Waspada.
85 Teror.
86 Perasaan was-was.
87 Masih Abu-abu.
88 Berusaha sekuat ku.
89 Melarikan diri.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Awal Hal baru 1
2
Awal yg baru
3
Belum berakhir
4
Syok
5
Lah Kok Gue?
6
Loh, loh kok jadi gini sih.
7
Itu sih maunya mama.
8
Kalau senyumnya model begini sih. Gue gak nolak.
9
Nikahan Gue gini amat yak.
10
Belum apa-apa udah buat darah tinggi.
11
Suasana Baru
12
Drama
13
Malam pertama
14
Malu
15
Rumah Mertua.
16
Tancap Gassss
17
Obrolan di malam hari
18
Salah langkah
19
Aku-kamu
20
Tetangga..
21
Panik
22
Tamu.
23
Rasa Baru
24
Gosip
25
Drama murahan.
26
Godaan pertama
27
Rindu
28
Emosional.
29
Bertemu
30
Bertemu 2
31
Kesel.
32
Cemburu.
33
Minder
34
Perhatian
35
Gadis ganjen
36
Nyasar.
37
Khawatir.
38
Prasangka Buruk.
39
Pelukan Hangat
40
Perlakuan Manis.
41
Obrolan tak berfaedah.
42
Mode Ngambek.
43
Amarah Varo.
44
Judulnya tentuin sendiri.
45
Sesi Curhat
46
Bahagia.
47
Malam yang tertunda.
48
Tamu tak diundang...
49
Syok
50
Cemburu.
51
Obrolan pagi
52
Peringatan awal
53
Kemenangan musuh
54
Marah.
55
Marah jilid 2
56
Pertengkaran.
57
Maaf.
58
Orang yang berbeda.
59
Orang yang berbeda jilid 2.
60
Menyebalkan.
61
Favorit.
62
Salah paham atau salah langkah.
63
Cincin.
64
Aneh.
65
Kejadian.
66
Perhatian.
67
Luka Hanum.
68
Ngidam pertama.
69
Sindrom Paksu.
70
Hal lain.
71
Dugaan Varo.
72
Bukan masalah besar.
73
Kejailan Hanum.
74
Dasar gak peka.
75
Rencana Varo.
76
Makan malam.
77
Pertemuan....Lagi!!
78
Berguru.
79
Pelajaran pertama.
80
Tidak baik-baik saja.
81
Seperti mimpi.
82
Bunga tidur.
83
Curiga.
84
Waspada.
85
Teror.
86
Perasaan was-was.
87
Masih Abu-abu.
88
Berusaha sekuat ku.
89
Melarikan diri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!