SUAMI ANTI ROMANTIS
"KIRENNNNN" DOR....DOR......
"Bangun kamu, udah jam berapa ini?" Teriak Laras kuat.
Suara teriakan Laras, mama Kiren, dan gedoran pintu seketika membuat Kiren terperanjat bangun.
Oh, ya Allah, mama. Gak ada manis-manisnya deh. Bangunin anak gadisnya Ckkk....
"Iya ma, Kiren udah bangun ini." Teriak Kiren didalam kamar.
"Udah jam berapa ini, Kiren. Kamu itu anak gadis. Masak jam segini baru bangun dan bla....bla...."
Belum apa-apa udah dapat sarapan tanpa gizi. Melirik jam diatas meja nakas, mata Kiren langsung melotot begitu mengetahui jam menunjukkan pukul 6.20.
Mampus gue kesiangan.
Secepat kilat, Kiren langsung berlari ke kamar mandi.
Bisa digorok gue, sama mbak Hanum kalau tau telat.
Hari ini adalah jadwal Kiren membuka cafe baru. Maklum, Kiren adalah maneger Hanum sekaligus merekap sekertaris pribadinya. Hanum adalah seorang pembisnis sekaligus atasan Kiren. Dia memiliki beberapa bisnis kuliner, berhubung hari ini dia sedang menghadiri acara pertunangan adiknya.
Kiren lah yang bertugas membuka cabang cafe di Bekasi. Tetapi na'as, hari ini Kiren kesiangan. Semua ini pasti gara-gara Yuli yang dari semalam memborbardir Kiren dengan chat, dan telepon tentang persiapan penyambutan pembukaan cabang cafe. Berakhir, Kiren tidur larut dan bangun kesiangan. Semua itu karna kemauan Hanum.
Dia menginginkan pembukaan cabang kali ini lebih heboh dari biasanya. Padahal sudah berulang kali Kiren katakan. Yang akan meresmikan cabang bukan dia, melainkan Kiren. Lalu kenapa harus heboh. Toh dia tidak bisa hadir. Tapi dengan semua keluar kasasinya, dan keajaibannya. Dia tetap melakukan semua apa yang dia inginkan.
Berakhir, Yuli lah yang menjadi kelimpungan dengan semua tuntutan keinginannya. Kalau sudah begini, Kiren bisa apa.
Maklum, gue mah apa atuh, cuman remukan rangginang. Ckkkk
Dengan mandi secepat yang Kiren bisa. Kiren langsung bergegas, bersiap-siap sebelum Hanum menelpon dengan semua pertanyaan ajaibnya. Bisa berabe kalau sampai Hanum tau, kalau Kiren kesiangan pagi ini.
Hanya butuh waktu tiga puluh menit Kiren melakukan persiapan itu. Demi apa pun, ini adalah rekor mandi plus persiapan Kiren paling cepat yang pernah ada, selama hampir dua puluh lima tahun dihidup Kiren.
Berjalan terburu-buru turun dari tangga, Kiren langsung berteriak heboh begitu melihat mamahnya, Laras sedang mengelap koleksi guci-guci cantiknya diruang tengah.
"Apa sih Ren, teriak-teriak..... Ini itu rumah, bukan hutan." Tegur Laras galak.
Agak kesal melihat anak gadisnya yang teriak-teriak heboh sambil lari-lari tidak jelas, di pagi buta seperti ini. Kapan sih anak gadisnya itu bersikap sedikit waras.
"Mama, Ihhh. Kiren udah telat tau." Jawab Kiren sambil menarik tangan kanan Laras untuk dia cium.
"Mangkanya pagi-pagi itu bangun, jangan kesiangan mulu. Gimana kamu mau dapat jodoh coba, kalau kelakuannya kayak gini terus." Omel Laras.
"Iya- Iya Mama, udah ah ngomel mulu. Kiren berangkat ya. Assalamu'allaikum." Ucap Kiren sedikit kesal.
Sebelum mendapat omelan Laras lebih lama lagi, Kiren langsung lari keluar rumah. Mamanya itu, kalau sudah mengomel tidak pernah melihat waktu dan tempat, bisa-bisa sampai seharian kalau dibiarkan terus.
"Dasar anak durhaka......" Sungut Laras emosi.
Itulah jawaban Laras yang Kiren dengar sebelum dia lari keluar dan masuk kedalam Mobil.
*********
Pukul 8 lebih, Kiren sampai ditempat peresmian cafe. Bahkan, Hanum sudah menelponnya berkali- kali. Begitu pun Yuli saat diperjalanan tadi. Sengaja tidak diangkat oleh Kiren, agar Kiren lebih fokus mengemudi. Kiren sudah hatam bagaimana bosnya itu kalau sudah mengomel, bisa naik darah Kiren dibuatnya kalau sampai meladeni bos sarap nya itu.
"Woy, kemana aja sih loe? Mbak Hanum ni dari tadi nelpon gue mulu.... Nanyain loe kenapa gak ngangkat telpon nya." Jerit Yuli heboh begitu Kiren turun dari mobil.
Maklum Yuli yang ditugaskan Hanum membantu Kiren untuk mengurus persiapan cafe. Karna kerja Yuli yang bagus, gadis berusia kisaran 23 tahun itu juga salah satu orang kepercayaan Hanum setelah Kiren pastinya.
Kiren menoleh kearah Yuli dan meliriknya sebentar. "Berisik loe ah." Ketus Kiren pada Yuli yang berdiri sambil berkacak pinggang disamping mobil Kiren.
"Et dah galak banget si. Mbak, Jomblo." Delik Yuli sambil mengekor Kiren masuk ke dalam cafe.
Maklum terpaut usil dua tahun tidak membuat Yuli menghormati Kiren yang lebih tua darinya. Karna sifat Kiren yang apa adanya dan ceplas-ceplos, membuat Yuli bersikap netral dan ceplas-ceplos seperti seusianya dengan Kiren.
Toh, Kiren nya juga tidak mempermasalahkan itu semua, jadi Yuli juga tidak mau ambil pusing.
Berbeda dengan Hanum, Yuli sedikit sungkan pada bosnya itu. Maklum, umur Hanum jauh lebih tua darinya. Dan juga Hanum kalau sudah keluar tanduknya, bisa sangat menyeramkan dia seperti badak kehilangan tanduknya.
...----------------...
Acara pembukaan cafe hari ini pun berjalan lancar. Tidak ada kendala sama sekali. Kiren cukup puas dengan hasil kerja keras anak buahnya, begitu pun Hanum pastinya.
Kiren Berjalan kearah parkiran menuju mobilnya, dia akan pulang saat ini. Seharian ini membuka cabang cafe sendirian membuat tubuhnya terasa lelah. Dia butuh cepat-cepat pulang agar bisa mengistirahatkan tubuhnya karna lelah.
Mengangkat alis heran, Kiren semakin memicingkan mata curiga melihat Yuli yang berdiri disamping mobilnya. Dengan senyum lebar seperti model pepsodent, unjuk gigi.
"Ngapain loe disitu?" Ketus Kiren begitu sampai didepan mobil.
Sambil cengengesan dengan wajah sok polos. "Loe mau pulang kan Ren? Gue nebeng dong?" Jawab Yuli memelas.
"Ogah, jalan kaki sono loe!! lagian gue sibuk.... Gak ada waktu buat nganter-nganter orang kayak loe." Tolak Kiren mentah-mentah, bukannya tersinggung, Yuli malah dengan santai menepuk lengan Kiren pelan.
"Belagu loe ah." Ucap Yuli kesal.
"Lagian, loe tadi kesini sama siapa? Kenapa gue harus repot-repot nganter loe."
"Gue tadi dianter Bebeb Bayu. Dia gak bisa jemput, soalnya ada urusan mendadak katanya."
"Alasan." Cibir Kiren.
Yuli langsung mengerucutkan bibir mendengar cibiran Kiren.
"Gimana? Boleh ya? Please!!!" Mohon Yuli sambil memasang tatapan sepolos mungkin.
"Najis gue mah..... Gak cocok loe masang tampang begitu....." Cibir Kiren semakin menjadi-jadi.
"Ya udah buru naik. Awas aja loe berisik.... Gue turunin loe ditengah jalan." Ancam Kiren tak tanggung-tanggung.
Mendengar ucapan Kiren, Yuli langsung memandang Kiren dengan binar mata bahagia. "Jadi loe mau nganter gue?." Tanya Yuli memastikan.
"Hmmmm." Jawab Kiren malas.
Dengan semangat 45, Yuli langsung melesat masuk kedalam mobil. Sangking bahagianya, Yuli sampai loncat-loncat kecil saat berjalan menuju mobil Kiren. Membuat Kiren yang melihatnya, hanya mendengus pelan karna kesal.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Gabutdramon
judul: suami anti romantis, genre nya malah romantis..
2023-04-28
0
triana 13
mamapir
2021-08-25
0
soo_raa
ceritanya bagus
2021-03-27
0