saat kembali keruangan Kaivan sedang fokus pada laptop nya mencari tahu siapa inti masalah itu
"Van apa kau berpikir orang yang memerintah itu ada sangkut pautnya ketika di bar?" tanya Wiliam
Kaivan tampak berpikir "sepertinya begitu,aku akan ke markas" ucap Kaivan
"Aku ikut" Kaila yang sedari tadi memperhatikan percakapan kedua abangnya itu pun mulai ikut berbicara
"Kau istirahat saja dulu" jawab Kaivan sambil membereskan barang-barang nya
"Kalian lupa untuk apa aku di sini?" Kaila dengan nada marah
"Kaila dengarkan Kaivan kau istirahat lah di sini dulu dengan ku" sela Wiliam dia tau adiknya yang keras kepala ini
"Jangan menghalangi ku, aku sudah kataka aku ikut ya ikut." ucap Kaila dan keluar ruangan itu
"Sudahlah biarkan dia ikut van" ucap Wiliam
"aku seidkit menyesal dia ke sini tapi kalau dia tak di sini ayah atau mamah akan murka melihat keadaan mu" ucap Kaivan
hanya Kaila yang dapat menenangkan kedua orang tuanya kalau mendesak seperti tadi.
maka dari itu mereka menghubungi Kaila dan menyuruhnya kembali untuk membantu mereka
"Baiklah aku akan segera kembali" ucap Kaivan seraya meninggalkan Wiliam ,Wiliam pun kembali merebahkan badannya
di perjalanan menuju markas Kaila tampak diam dan ketika itu pun Arion menghubungi melalui panggilan
"Kaila?apa kau baik² saja bagaimana di sana?Jangan terlalu lelah" Arion tanpa basa basi
"Ya Vi aku baik² saja" ucap Kaila dengan nada dingin
"Baiklah jangan lupa mengabariku kai aku mengkhawatirkan keadaan mu" ucap Arion lagi
"Kalau aku tidak sibuk" jawab kaila lagi
"hey jangan sedingin itu dengan ku, dan jangan sampai terjadi apa² aku masih menunggu Jawaban mu" cerocos Arion lagi
"Jangan terlalu berharap banyak Vian atau kau akan tersakiti" ucap Kaila "Aku sedang dalam perjalanan nanti lagi" ucap Kaila lagi dan di iyakan oleh Arion
Feli yang berada di kota A ingin mengajak Kaila ke taman bermain namun tak jadi ketika Kaila memberitahu nya kalau sedang ada urusan mendadak dan kembali ke kota B
Setiba di markas kaivan dan Kaila langsung berjalan masuk anak buah pun yang melihat mereka langsung menunduk hormat
"Dimana dia" tanya kaila kesalah satu anak buah yang berada di sebelah nya ,anak buah itu tampak bingung
"Tunjukan arah ke penjara tempat tawanan itu" ucap kaivan membuat anak buah itu terkejut dan langsung mengarahkan Kaila menuju penjara dimana pengganggu itu di tahan
Kaivan tau apa yang akan di lakukan sang adik dan membiarkan nya. saat Kaila hampir sampai ke ruang tahan itu Kaila melangkah mundur mengambil katana yang berada di tempatnya. Kaivan yang mengikuti di belakang Kaila pun hanya berdiam
Aura membunuh keluar dari tubuh kaila para anak buah yang memperhatikan pun tampak merinding melihat nona itu berjalan melewati mereka
Kaila duduk di kursi di depannya ada beberapa orang yang terikat rantai tangan dan kaki nya mata mereka tertutup dengan kain
"Siapa yang mengirim kalian untuk mengusik keluarga ku?"
"Kau tidak berhak tau tuan kami" ucap salah satu tahan tersebut
"Lebih baik mati dari pada melanggar sumpah kami" sela anak buah yang lain
Kaila menyeringai membuat orang yang melihat takut
"Ahh begitu, ku tanya sekali lagi siapa yang mengirim kalian" tanya kaila lagi dan tahan pun menjawab dengan jawaban yang sama
"Buka penutup mata mereka dan cabut satu persatu gigi mereka" perintah Kaila dingin
"Gigi kalian akan ku cabut setiap kalian tidak ingin menjawab dan ketika sudah sampai habis tentu jari-jari kalian selanjutnya" ucap Kaila lagi tak ada yang mau menjawab pertanyaan kaila
Kaivan yang menyaksikan pun ikut merinding ngeri , begitulah sifat Kaila saat keluarga nya di usik apa lagi kalau dia tidak salah
"Akhhh" suara rintihan kesakitan
Kaila menepati ucapannya tak ada gigi yang tersisa Kaila pun kesal Karna mereka tak ingin memberitahu .
"Ah sepertinya cukup sudah bercanda nya" ucap Kaila "Bang apa kau sudah mengetahui siapa dalangnya?" tanya kaila ke Kaivan
"Ya, para pecundang yang lemah" ucapnya ,sedari tadi Kaivan terus mencari informasi siapa yang mengirim orang tersebut hasilnya pun memuaskan
"Kebaikan akan di balas kebaikan begitu juga kejahatan" ucap Kaila dan berdiri menghampiri salah satu tahan tersebut
"Sedari tadi kau menatapku dengan tatapan mata yang membuat ku ingin melepasnya" ucap Kaila Kaila berbalik menuju meja di mana semua senjata di tempatkan ,Kaila berjalan dan mengembalikan katana lalu mengganti nya dengan pisau, dan mengambil sarung tangan bedah setelah itu kaila kembali menghampiri tahanan yang akan dia congkel matanya
"Hey kau jangan terlalu kejam seperti itu"ucap Kaivan sambil berjalan mendekati Kaila
"Aku sudah lama tak melakukan nya jangan halangi aku atau matamu yang akan aku lepas" ucap Kaila seraya menyunggingkan senyum nya
tanpa basa basi Kaila mencongkel mata tersebut dan menarik keluar
"Akhhh aaahhh" teriak tahanan itu darah segar pun mulai bercucuran
tanpa ada kata Kaila pun menggoreskan pisau itu ke pipi tahanan itu ,dan tahanan yang lain memberontak supaya terlepas dari rantai itu
"Aishhhhh kalian cukup berisik. Potong lida mereka" perintah Kaila "Ini akibatnya mengusik ketenangan ku dan membahayakan nyawa keluarga ku" ucapnya seraya berdiri dna kembali duduk memainkan kedua pasang mata tersebut dan memotong nya seperti sedang memotong kue.
"Kau psikopat" teriak salah satu tahan itu
"Ck. apa sekranga kau takut dengan ku?" tanya kaila "Jawab lah pertanyaan ku dan akan aku pikirkan untuk melepaskan kalian"
"Bedah mereka dan ambil organ tubuhnya jual ke pasar gelap" titah Kaila "Ah ya kepalanya bungkus kirimkan ke bos mereka" ucapnya lagi beranjak meninggalkan tahanan dan anak buahnya dan menyusul keruangan Kaivan
tak terasa sudah malam, Kaila membersihkan badannya setelah memakai pakaian kaila pun melangkah mendekati Kaka nya
"Kapan akan membalas perbuatan mereka?aku tak bisa berlama² di sini" ucap Kaila
"Besok malam. sebaiknya kau kembali lah dulu kerumah seperti nya ayah memberitahu mamah kau datang sedari tadi mamah menghubungi ku untuk membawa mu pulang" ucap Kaivan
"pulang lah bersama" ucap Kaila
"Kau duluan saja aku akan menjemput Wiliam agar mamah tidak curiga" ucap Kaivan sambil berdiri dan mengacak acak rambut sang adik
"Baiklah" ucap Kaila dan berjalan keluar ruangan
"Nona perintah anda sudah di laksanakan bagaimana dengan mayat mereka?" tanya anak buah itu
"Kalian kuburkan lah agar arwahnya tenang" ucap Kaila seraya pergi
"Menguburkan?" batin anak buah tersebut "Sudahlah ikuti saja" batinnya lagi
Saat hendak keluar markas Kaila menghubungi Arion. Ya Kaila pun bingung kenapa dia menghubungi Arion
"Kau akhirnya menghubungi ku. bagaimana apa sudah baik² saja? apa perlu aku membantu mu?apa kau sudah makan?Diaman kau sekarang?" Arion bertanya sangat banyak kepada Kaila
"Aku akan kembali kerumah orang tua ku dan sekarang aku di parkiran, aku akan makan bersama keluarga ku" jawab kaila
"Syukurlah, kapan kau kembali?aku akan menjemputmu mu" ucap Arion lagi
"Ada apa dengan arion apa sebegitu menyukai ku kah dia?" batin kaila
"Akan aku kabari Vi, aku akan kembali kerumah dulu" ucap Kaila
Kaila melanjutkan langkahnya ke mobil yang sudah menunggu nya untuk mengantar kerumah .
setiba di rumah Kaila langsung masuk "Mamahh Putri kesayangan mu yang cantik seperti Dewi telah pulang" teriaknya di depan pintu
Atfhifa yang mendengar suara Kaka nya itu langsung berlari menuju Kaka nya tanpa ada kata Atfhifa melompat dan di sambut Kaila dengan pelukan
"Tifa rindu ka Kaila" ucap Atfhifa
"Aku tau maka dari itu aku pulang untuk melepas rindu dengan mu princess" ucap Kaila sambil menggendong sang adik dan melangkah masuk kedalam rumah
"Tunggu lah dulu mamah akan menyiapkan makan malam" ucap sang ibu
tak lama Wiliam dan Kaivan pun tiba di rumah seperti tidak terjadi apa² pada Wiliam dan mereka pun berkumpul di meja makan dan menikmati kebersamaan tersebut.
"Apa kau akan lama tinggal di sini?" tanya sang ibu
"Lusa aku akan pulang mah, aku masih merindukan masakan mamah" ucap Kaila
"Bagaimana sekolah mu?" tanya Wiliam
"sangat baik aku menyukai sekolah itu" jawab kaila sambil melanjutkan makanannya
"Mah Sepertinya kaila memiliki kekasih" ucap Kaivan membuat kaila tersedak Wiliam dan sang ayah pun juga terkejut
"Jangan mengada-ada yang tidak ada bang" ucap Kaila sambil minum
"Apa itu benar Kaila?" tanya sang ayah
"mamah tidak melarang itu asal kau bisa menjaga diri" ucap sang ibu
"Mamah Wili tidak setuju" ucap Wiliam
"Makan lah nanti makanannya dingin" ucap Kaila malu
Selesai makan mereka pun kembali ke kamar masing-masing , Atfhifa ikut dengan Kaila untuk tidur bersama melepas rindu nya ke kakak perempuan nya itu
"Saatnya berdoa untuk tidur kau besok akan sekolah" ucap Kaila dan di balas anggukan oleh Atfhifa
"Apa yang kau katakan itu benar Van?" tanya Wiliam ke Kaivan
"Sepertinya, biarkan lah dia bang dia sudah besar bukan lagi anak kecil yang memaka popok" ucap Kaivan
"No No No No aku tidak bisa membiarkan adik perempuan ku tersakiti" ucap Wiliam sambil mengusap wajahnya kasar
"Keluarlah dari kamar ku,aku ngantuk" ucap Kaivan mendorong sang Abang keluar pintu
"Sungguh sudah dewasa adik perempuan ku" batin Wiliam
Berbeda dengan kedua orang tua Kaila, ibu nya membolehkan tetapi sang ayah sama seperti Wiliam tak bisa membiarkan Kaila d rebut laki-laki lain.
Hai kakak-kakak,
Terimakasih sudah mampir di novel aku🙏
maaf jika ada salah kata dalam pembuatan nya, Mohon dukungan nya ya ka🙏🙏🙏
semoga suka dengan cerita yang aku buat🙏
Mohon dukungan melalui vote poin ,like dan jangan lupa di favorit kan ka🙏🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
posesif sekali Abang n ayh
2022-05-23
1
ayura_²³
visual nya donk visual mw liat orng" nya
2021-08-01
0
Awalshole
ok fix brother and fadher complex 🤭🤭🤭
2021-04-04
1