Bab 2

...**KEMBALI LAGI DENGAN AKUUUU...

...YUK BISA YUKKKKK...

...JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE...

...KOMENTAR JUGA....

...GIMANA CERITANYA?...

...BUAT YANG BARU BACA JANGAN LUPA UNTUK FAVORIT KAN YA**!...

"Selamat makan" ucap mereka semua setelah selesai berdoa.

Mereka pun sarapan bersama,

Kailash duduk di tengah-tengah keluarga kecil mereka.

"Sayang kamu marah sama Daddy?" Tanya Kailash ke anak bungsunya Athifa.

"maybe" hanya berdehem

"Daddy bilang jangan malas, jangan bangun siang tapi Daddy sendiri bangun siang"

"Makan jangan ngomong terus" tegur Calya

"Daddy duluan mom" Ketiga kakaknya yang gemas melihat Athifa berucap sambil Menggembungkan pipinya yang berisikan makanan

Setelah selesai makan, Kaila yang kebetulan hari ini jadwal cuci piring dirinya pun mulai mencuci piring yang tadi mereka gunakan.

"Aku mau minta persetujuan daddy setelah" gumam Kaila

"non biar kita aja" ucap maid

"gak usah Bi kan jadwal Kai yang cuci" maid pun hanya bisa mengangguk saja.

Selesai cuci piring..

Kaila berjalan menuju ruang keluarga yang mana kedua orang tuanya sedang duduk santai menikmati pagi seraya menyaksikan berita-berita di tv.

"udah Kai?" Tanya Calya mommy nya

"Udah dong gitu doang mah kecil" seraya tertawa kecil .

" Ngomong gak ya? Keknya pas nih buat ajak daddy ngomong" batin Kaila

Baru saja hendak berucap terdengar langkah kaki mendekati mereka, Wiliam dan Kaivan ikut bergabung duduk diruang keluarga bersama tentunya ada Athifa yang asik dengan ponselnya.

"Ehemm uhukk uhukk" sengaja Kaila mencari perhatian keluarga nya

"Kenapa sayang?"

"Kenapa Dek?"

"kenapa ka?"

"Bi ambilin air putih" Kaila sedikit menyesali tingkahnya Yang membuat orang tua kakak dan adiknya panik.

"Radang tenggorokan? Perlu ke dokter? Atau panggil dokter Bram ke sini?" Tanya Kailash sang ayah

"gak usah dad, Kai udah mendingan" ucapnya sambil meletakkan gelas di meja.

"Hmmm Kai punya satu permintaan ke Daddy" ucap Kaila lagi.

Seketika semuanya mode serius kecuali Athifa yang sedikit acuh saja bukan tak mendengarkan tapi hanya fokus ke ponsel nya sedang bermain game Pou.

"mau minta apa hmm?"

"jangan aneh-aneh dek!" Titah Wiliam

"gak aneh-aneh bang aman hehe" nyengir kek orang bego.

"Ingat Abang juga sibuk gak bisa selalu mengawasi kamu! Maka itu jangan aneh-aneh !!" Peringat Wiliam lagi.

Wiliam sedikit kesal menghadapi ketiga adiknya ini terutama Kaila yang hobi sekali membuat masalah ya walau tak perlu di perbesarkan.

"Aman bang aman" Wiliam mengangguk.

Calya yang tadinya fokus dengan ponselnya langsung meletakkan di meja, dirinya cukup penasaran apa yang di inginkan putri nya ini pasal nya semua sudah terpenuhi.

"Mau minta apa Kai?" Tanya sang mommy

Kaila menatap satu persatu orang yang ada di dekatnya, ada sedikit keraguan ingin bertanya apa boleh dan apa akan di turuti oleh kedua orang tuanya ini permintaan yang akan di katakannya.

"A-anu mom dad Kai mau daftar sekolah di sekolah balap" sontak keempat nya langsung melotot tak percaya dengan ucapan Kaila,

"Kaila janji suer deh bakal rajin belajar terus" tambahnya

"Gak! Apaan sih kamu malah mau sekolah balap segala, kamu itu perempuan sayang" ucap Calya tak terima,

"princess nya Daddy ko mau sekolah balap? Daddy sama mommy gak larang kamu buat balapan sebagai hobi tapi kalo untuk mendalami nya daddy gak setuju"

"Ade gue gini banget hobi nya, udah hobi nembak, main katana di tambah ini lagi? Balapan astagfirullah nyebut gue" ucap Kaivan seraya menggeleng melihat tingkah Kaila

"Daddy gak setuju, gimana yang lain hmmm?" Tanya Kailash

"Gak mau!"

"Gini aja deh daddy tantang kamu hidup mandiri di negara A dan tanpa indentitas Nelson. Kamu harus bisa membuka bisnis atau perusahaan kamu sendiri dalam waktu tiga tahun?" Kailash tersenyum miring menatap Kaila