Naresh dna Wilasa pun mengantar kan Arion ke apartemen nya . karna sudah malam Arion tak menganggu Kaila dan langsung menuju pintu apartemen nya.
"Kau sudah tidur" Arion mengirimkan pesan menanyakan keadaan Kaila
"Menurut mu?" balas Kaila
"Bolehkah aku berangkat dengan mu besok?mobil ku di bawa Naresh " Arion mengirim pesan lagi
"Jangan terlambat" jawab kaila dan mematikan telpon nya untuk tidur
Minggu Kaila akan kembali ke kota B karna ayah nya berulang tahun sudah 2 bulan Kaila di kota A dan belum memikirkan bisnis apa yang akan di kembangkan nya di sini.
"Ternyata hari ini hari Minggu" batin Kaila
Saat Kaila sedang bersantai Arion dengan terburu-buru mengetuk pintu "Kai kita sudah terlambat" ucap nya di balik pintu "Apa kau sudah bersiap" tanya nya lagi
Kaila berjalan menuju pintu dan melihat Arion yang sudah rapi dengan seragam sekolah.
"Apa kau lupa hari ini hari Minggu Vi?" ucap Kaila sambil tertawa
"Whattttt?" dengan cepat Arion mengambil handphone untuk memastikan "Ah menyebalkan aku melupakan nya" gumam Arion dengan malas dan meninggalkan kaila yang masih tertawa
saat menjelang siang Kaila sedang bersiap untuk berkeliling kota A seraya memikirkan untuk menjalankan bisnis nya. karna Kaila belum terlalu Ingat jalan kota A dia pun mengajak Arion .
Tok tok tok
Arion membuka pintu dengan malas,
"Apa kau sibuk hari ini?" tanya kaila
"Entah seperti nya tidak. ada apa" tanya Arion
"Apa kau belum makan kau tampak memucat" tanya kaila yang memperhatikan Arion
tanpa ada jawaban dari Arion kaila mengecek suhu badan dengan menempelkan tangan nya ke wajah Arion memastikan
"Ah sepertinya kau sakit yasudah aku pergi sendiri saja" gumam Kaila
"Aku tidak sakit tunggu aku" ucap Arion sambil melangkah meninggalkan Kaila menuju kamar nya
beberapa menit kemudian Arion sudah siap dan mereka dalam perjalanan .
"Bagaimana jawaban mu kai?" Arion tanpa basa basi menanyakan jawab kaila karna tak suka menunggu
"Tunggu lah aku masih memikirkan" Jawab Kaila sambil mengambil handphone nya yang berbunyi
Anak buah dari markas menghubungi kaila untuk memberikan kabar
"Nona, kami tidak bisa menghubungi orang tua anda karna tuan tidak mengijinkan, tuan Wiliam terluka dan tuan Kaivan membutuhkan anda untuk mengawasi markas sementara ini apa anda bisa kembali secepatnya ke sini" ucap salah satu anak buah Wiliam
"APA YANG TERJADI??" tanya kaila dengan nada terkejut
"Saat menghadiri lelang tuan Wiliam tertembak, tuan Kaivan yang bersama nya berhasil membawa kembali kami tidak di perbolehkan menghubungi orang tua anda ,dan tuan hanya boleh menghubungi anda" ucapnya dengan nada gemetar
"Siapkan penerbangan ku sekarang aku akan bersiap" ucapnya
Arion yang sedang menyetir memperhatikan,air mata Kaila tak terasa mengalir dengan raut wajah marah sedih
"Ada apa?" tanya Arion lembut
"Antarkan aku ke bandara" ucapnya sambil mencoba menghubungi Kaivan untuk menanyakan keadaan Wiliam namun tak ada jawaban semakin gelisah kaila melihat jam di tangannya
"Nona penerbangan anda sudah di siapkan" ucap anak buah itu "1 jam lagi akna berangkat" ucapnya lagi
"Bagaimana keadaan Abang ku??" tanya nya "Sekarang dia dimana?kenapa aku tidak bisa menghubungi mereka" ucapnya degan nada penuh tekanan
"Tuan Wiliam di ruang operasi, tuan Kaivan sedang mencari siapa yang ingin membunuh mereka" ucap anak buah lagi
"Aku sedang menuju bandara siapkan" ucap Kaila lagi
"Apa kau bisa mengemudi lebih cepat?" tanya kaila
Arion pun menambahkan kecepatan nya . setiba di bandara Kaila langsung keluar tanpa berbicara di sana sudah ada anak buah yang membawa tiket keberangkatan Kaila. Arion tampak bingung dan berlari mengejar Kaila
"Apa yang terjadi?katakan padaku jangan membuat ku khawatir" Arion bertanya sambil menahan Kaila
"Lepaskan aku Vian, Keluarga ku membutuhkan ku sekarang" ucapnya "tolong jangan menahan ku" ucapnya lagi sambil melepaskan lengan Arion
"ok aku akan menunggu mu. jaga dirimu DNA cepat kembali" Arion pun melepaskan tangan Kaila
anak buah yang membawa tiket penerbangan pun menghampiri Kaila "Nona sudah saatnya" ucap seorang pria tersebut
Kaila pun mengikuti dan meninggalkan Arion sendiri. Arion tampak berpikir dan memperhatikan kaila sampai tak terlihat lagi
"Siapa kau sebenarnya?Apa yang membuat mu jadi seperti itu" batin Arion
Arion menghubungi anak buahnya untuk menyelidiki siapa Kaila sebenarnya namun saat anak buahnya memeriksa tidak ada hal penting dari informasi yang di temukan nama orang tua pun tidak dapat di temukan karna sudah di segel oleh kaivan.
Padahal Arion ingin mengajak Kaila ikut piknik bersama keluarga nya namun ada hal tak terduga
"Aku pulang" ucap Arion
Semua keluarga sedang bersiap untuk ke villa milik mereka di pinggiran kota dekat pantai
"Ada apa boy? sepertinya suasana hatimu buruk" tanya sang ayah yang menyadari Arion datang dengan muka masam
"kenapa kau datang sendiri?kau bilang ingin mengajak teman mu" Tania Kaka pertama nya bertanya
tanpa di jawab Arion berjalan meninggalkan ayah dan Kaka pertama nya itu menuju kamar nya.
"Ada apa dengan anak itu?" batin ayah nya
Saat ini kaila di dalam pesawat menuju kota B dia sangat gelisah. kedua Kaka nya tak ingin memberitahu ke pada orang tua mereka suapaya mereka tidak khawatir Kaila paham karna mereka sering bersama dan menutupi kesalahan bersama agar tidak di marahi
beberapa jam perjalanan kaila tiba di kota B anak buah yang menjemput Kaila pun lngsung menghampiri Kaila dan mengajaknya ke mobil
"Ke tempat Wiliam"ucapnya
"Baik nona" tanpa ada pertanyaan langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit tempat Wiliam. Wiliam sudah di pindahkan keruangan operasi berjalan lancar Kaivan dan beebrapa anak buahnya berjaga di dekat Wiliam
Tuan Nelson mengetahui dari asisten nya Kaila kembali ke kota B dan tidak langsung kerumah
"Kaila di kota B?" tanya dengan wajah bertanya-tanya
"Ya tuan dan tidak kembali kerumah, anak buah yang saya kirim untuk mengikuti nona Kaila memberitahu kan saya bahwa nona kerumah sakit" ucap asisten tersebut
"Ada yang tidak beres" tuan Nelson tampak kesal "Antarkan aku ke sana" ucapnya lagi
Kaila tiba di rumah sakit langsung menuju ruangan Wiliam anak buah yang berjaga di depan pintu langsung membungkuk dan mempersilahkan masuk
"Jelaskan padaku apa yang terjadi" tanpa basa basi Kaila masuk dan bertanya
Wiliam yang sedang istirahat membuka mata nya. Kaivan pun menghampiri sang adik
"apa kau tidak melihat keadaan Wiliam? aku sedang mencari tahu siapa yang mengirim bocah sialan itu" ucap Kaivan dengan nada marah.
"dimana orang yang berani melukai keluarga ku itu bang" tanya kaila
"Dimarkas sedang di interogasi,aku tak bisa meninggalkan Wiliam sendiri di sini" jawab Kaivan sambil berjalan ke arah jendela
"Dan bagaimana keadaan mu bang?" tanya kaila pada Wiliam
"Ini hanya luka kecil tak akan membunuhku" jawab Wiliam sambil bercanda
"Istirahat lah aku akan ke markas" ucap Kaila ingin beranjak meninggalkan ruangan Wiliam dan seketika itu pintu terbuka
"Maaf tuan kami tidak berani membantah titahnya" ucap kedua anak buah yang berada di depan pintu
"Jadi apa yang terjadi di sini ? tinggalkan kami berempat kalian keluar!! " ucap tuan Nelson dengan nada marah karna melihat Wiliam yang terbaring di ranjang dengan infus d tangannya
"Apa kalian tidak menganggap ku ada? kalian lupa siapa aku?apa aku tidak berhak mengetahui keadaan kalian?" penuh pertanyaan dari tuan Nelson membuat mereka tertunduk Kaila pun menghampiri sang ayah langsung memeluknya
"Ayah tarik nafas Kaila akan menjelaskan semuanya tolong ayah duduk dulu" ucap Kaila
Ayah nya pun mengikuti kemauan putrinya dan duduk di sofa ruangan itu ,Kaivan dan Wiliam masih terkejut dengan apa yang terjadi sekarang.
Kaila menjawab dan menjelaskan semua yang terjadi, Kaivan pun ikut menjelaskan kepada sang ayah agar tidak ada salah paham setelah menjelaskan baru lah sang ayah mengerti kalau mereka tak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir walaupun ayahnya BigBos di markas dan sangat di takuti .
"Bagaimana keadaan mu sekarang Wil" tuan Nelson bertanya kepada Wiliam
"Ini hanya luka kecil yah kaivan yang terlalu melebih-lebihkan" ucapnya
"Hey aku hanya khawatir ka kenapa² saat itu aku tak dapat berpikir ketika melihat terluka" ucap Kaivan dengan nada kesal
"Aku bercanda bro, terimakasih kau menyelamatkan ku" ejek Wiliam
"Dan Kaila? ayah ingin berbicara dengan mu" tuan Nelson pun beranjak dari tempat duduknya melangkah keluar ruangan itu dan di ikuti Kaila
tuan Nelson dan Kaila pun menuju sebuah tempat makan yang ada di rumah sakit itu.
asisten sang ayah memesan makanan untuk tuan dan nona nya.
"Ada apa yah?" tanya kaila tampak bingung
"Makan lah dulu ayah tau kau belum makan saat tiba disini" ucap sang ayah Kaila pun menuruti perintah dari ayahnya
saat sedang makan ayahnya mulai berbicara
"kau tau kenapa ayah membiarkan mu ke kota A?" tanya nya
"Karna tantangan yang ayah berikan dan akan ada hadiah ketika aku menyelesaikan tantangan itu" ucap Kaila
"Kau salah putri ku, Ayah ingin mengajarkan mu mandiri dan tidak semua yang kau ingin kan selalu ayah penuhi biarpun ayah punya banya harta. ayah ingin kau tau dunia luar dan mendidik mu tanpa salah jalan dan salah pergaulan sebenarnya di sini pun kau bisa tapi ayah tak ingin kau selalu bergantung dengan kedua Abang mu . paham?" ucap sang ayah
"Paham ayah, Kaila akan menuruti perintah ayah . karna ayah yang terbaik" ucap Kaila sambil meminum jus
"Tantangan yang ayah berikan tak harus kau kerjakan, tetapi ayah harap kaila tidak mengecewakan ayah" ucap sang ayah
"Baik ayah, ah Kaila akan pulang kerumah nanti malam Kaila rindu mamah dan Atfhifa" ucapnya
Setelah berbincang kaila kembali ke kamar sendiri ayahnya kembali ke kantor akan ada rapat siang itu
Hai kakak-kakak,
Terimakasih sudah mampir di novel aku🙏
maaf jika ada salah kata dalam pembuatan nya, Mohon dukungan nya ya ka🙏🙏🙏
semoga suka dengan cerita yang aku buat🙏
Mohon dukungan melalui vote poin ,like dan jangan lupa di favorit kan ka🙏🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
Eni Sulastri
?????
2022-11-24
0
Herlina Wati
Cerita awal yang bagus. Semoga sampai akhir bagus
2022-06-02
1
Asni Meliana
mana visual nya nya
......
2021-05-24
1