CHAPTER 18

Suara kicauan burung membangun kan Alice yang masih saja setia berbaring di ranjang kesayangannya.suasana pagi yang masih terasa dingin membuat Alice ingin kembali tidur dan terjun ke alam mimpi nya yang indah,Namun seketika lamunan nya buyar ketika menyadari bahwa hari ini adalah hari keberangkatan nya bersama Alfian menuju Hutan mati.

"Hoammmm..."Alice berjalan malas ke arah kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.

Selesai berpakaian,Alice mulai menyisir rambut nya dan mengikat nya tinggi agar memudahkan nya saat bergerak.

krekk..

"Alice??."

Suara yang begitu lembut terdengar memanggil sang pemilik nama dari balik pintu.suaranya sendu, ekspresi yang di tampilkan seperti sedang menahan sesuatu yang akan segera jatuh jika tidak di kendalikan.

"Ellia?ada apa?."tanya Alice memandang sahabat nya itu bingung.

Yang di tanya hanya diam dan kemudian berlari ke arah Alice lalu memeluknya erat.

"Kau..yakin akan pergi ke sana??."tanya Ellia pelan.

"Eum..aku akan menemani Alfian ke sana.

mungkin setelah ini kami tidak akan bertemu lagi."jawab Alice pelan yang membalas pelukan Ellia.

"Ku mohon...kembali lah dengan selamat.hanya

ini satu-satunya permintaan ku kepada mu.

kau ingat bukan,Xiao Juu hampir mati saat dia berhasil kembali dari Hutan mati.oleh karena itu..oleh karena itu aku mohon,kembalilah dengan selamat..Alice.."pinta Ellia yang sudah menjatuhkan buliran-buliran air matanya.

"Aku tahu,dan aku mohon tolong jaga guru dan Xiao Juu di sini."balas Alice yang berusaha menenangkan diri Ellia.

"Baiklah.."

  ###

 

"Kau sudah siap gadis bodoh?."cibir Alfian sambil tersenyum.

"Kau meremehkan ku, pangeran museum."balas

Alice dengan senyuman bangga.

"Yosh!kalau begitu aku harap,kau tidak merepotkan ku saat perjalanan nanti."peringat Alfian yang kemudian mengambil pedang nya.

Alice hanya memutar mata nya,terlalu malas menanggapi ocehan Alfian yang menurut nya seperti seorang ibu-ibu yang kehilangan anak nya.

Setelah banyak persiapan yang mereka lakukan,

akhirnya Alice dan Alfian berpamitan kepada guru mereka,Tetua Haros serta teman-teman lainnya.

"Kami pergi Guru."ujar Alice dan Alfian bersamaan.

"Kembalilah dengan selamat."jawab Tetua Haros yang menatap muridnya lembut.

"Ingat rute yang selalu aku katakan dulu Alena."

peringat Xiao Juu yang mengelus lembut rambut Alice.

"Baiklah!"jawab Alice sambil tersenyum manis.

Alfian hanya memandang Alena dan Xiao Juu datar. Melihat kedua insan yang masih saja asik bercengkrama dan entah mengapa Alfian merasa dada kiri nya sakit,bahkan lebih sakit dari sebuah luka akibat tusukan pedang.

"Sudah saat nya kita pergi."ujar Alfian memperingatkan.

Alice hanya mengangguk dan mengucapkan beberapa kata perpisahan kepada guru dan teman-teman nya.

"Aku pergi dulu!Xiao Juu!Ellia!jaga guru dan teman-teman ya!."seru Alice sambil melambaikan tangannya.

"Kau tenang saja!kami pasti akan menjaga segala hal yang ada di sini!kau fokuslah pada perjalanan mu!."sahut Xiao Juu membalas seruan Alice.

"Baiklah!sampai jumpa!."

"Kembalilah dengan selamat!."pesan Ellia kepada Alice sebelum Alice hilang dari jangkauan nya.

 

###

 

Kerajaan Vyzuz

"Kapan kalian akan mulai bergerak??."tanya Sang Ratu kepada para bawahan nya.

"Lapor Ratu,kami akan berangkat siang ini."jawab para bawahan nya dengan rasa hormat.

"Cepat selesaikan masalah ini sebelum kerajaan lain menyusul."perintah Ratu tegas.

"Baik Ratu!."

Tiba-tiba terdengar suara pintu aula utama yang di dorong dengan kuat,dan terlihat lah seorang pengawal kerajaan yang tampak tergesa-gesa dan langsung menunduk saat menghadapi Ratu nya.

"Lapor Ratu,saya baru menerima berita baru mengenai keadaan di Lembah Suci."lapor Pengawal itu sambil berusaha mengatur pernafasan nya.

"Cepat katakan!."ujar Ratu tak sabaran.

"Keluarga besar Kerajaan Yixaozuu baru saja mengunjungi Lembah Suci.Kemungkinan mereka ingin menemui Pangeran Xiao Juu Dan mencari informasi mengenai Putri Alice."Lapor penjaga tersebut.

Prank!!

Suara vas bunga yang sengaja di lempar terdengar di kedua telinga pengawal tersebut.tubuh mereka mulai bergetar dan rasa takut pun mulai menghujami.

"Sial!aku tak menyangka mereka mulai bergerak sebelum ku."batin Vezel kesal.

Dengan tatapan murka nya,Vezel menekankan perintah nya kepada para bawahan nya.

"Kirimkan pasukan rahasia untuk melacak keberadaan Alice besok!dan jangan sampai identitas kalian terungkap!."

"Baik Ratu!."jawab kedua pengawal itu dengan badan yang bergidik ngeri.

"Alice..akan ku temukan kau walau sampai ke ujung dunia sekalipun."

 

###

 

Tuk Tuk Tuk

Suara langkah kaki terdengar bergema di dalam hutan yang tampak rindang dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi.

Terlihat dua orang insan yang sedang berjalan santai sambil menikmati pemandangan sekitar hutan. Yang satu tampak seperti seorang lelaki yang sedang menuntun kuda putih nya menuju perjalanan yang di tuju. Dan yang satu nya terlihat seorang gadis yang tampak bermain-main dengan kucing nya yang juga berjalan ke arah tujuan yang sama.

Ya..seperti yang kalian duga,Alice dan Alfian sudah memulai perjalanan mereka menuju hutan mati.

Alfian menatap Alena yang asik bermain dengan kucing nya. Alfian sedikit terkekeh melihat tingkah gadis itu yang seperti seorang bocah kecil.

"Tidak kah kau merasa kelakuan mu itu kekanak-kanakan??."tanya Alfian yang masih terkekeh.

Alice hanya menoleh sekilas.lalu menjawab "Bukan urusan mu, pangeran mesum!."cibir Alice.

Alfian hanya menggelengkan kepalanya.

Lalu mulai mencari topik pembicaraan lain agar perjalanan nya tidak terlalu membosankan.

"Kau sudah pernah ke Hutan mati?."tanya Alfian.

"Eummm.... sebenarnya belum pernah,aku hanya mengetahui keadaan dan kondisi iklim maupun rintangan yang ada di Hutan mati.lagipula aku mengetahui nya dari Xiao Juu."balas Alice yang masih setia bermain dengan kucing kesayangan nya.

"Xiao Juu??dia sudah pernah pergi ke Hutan mati? kenapa dia masih hidup?."tanya Alfian lagi dengan nada yang agak mengesalkan menurut Alice.

"Xiao Juu itu kuat,dia berhasil melewati segala rintangan di Hutan Mati itu.yahh...walaupun dia kembali dengan tampang yang seperti mayat mati."terang Alice.

Alfian hanya mengangguk kan kepala nya saja.

Alice yang melihat nya kembali mengutarakan penjelasan nya.

"Kita akan sampai nanti malam.perkiraan ku kita akan sampai sekitar pukul sepuluh atau sebelah malam.tergantung dengan seberapa cepat kita berjalan."lanjut Alice.

Alfian menyimak setiap penjelasan Alena dengan seksama.entah kenapa melihat nya cukup serius dan cara nya berfikir membuat Alfian kagum dan terpesona akan kecantikan dan keanggunan seorang 'Alena'.

Perjalanan mereka terus berlanjut hingga malam menyising. Alice merasa udara di sekitarnya berubah total,yang menandakan bahwa mereka semakin dekat dengan Hutan mati.

hufhh

Alice menyapukan tangan nya..merasa dingin.

yah,Alice hanya memakai baju latihan dengan motif yang memiliki ruang terbuka.sehingga udara dengan mudah menyapu kulit putih nya.

Bahkan Alfian sering mengomentari pakaiannya itu.

Sreatt

Alice tiba-tiba merasa sebuah kain yang hangat membungkus tubuh mungil nya. Saat dia berpaling kebelakang,Alice melihat Alfian yang meletakkan jubah nya ke tubuh Alice dengan wajah yang bersemu.

Mereka berdua sekarang sedang menunggangi kuda nya Alfian,jadi sangat mustahil bagi Alice untuk berbalik menghadap lurus kearah Alfian.

"Kau sendiri bagaimana?."tanya Alice khawatir karena memang udara di sekitarnya semakin dingin.

"Sudahlah kau tenang saja.tidak mungkin bagi ku untuk membiarkan seorang gadis kedinginan sedangkan aku memakai pakaian yang hangat."jawab Alfian dengan wajah yang masih bersemu.

Alice tertekun dengan perkataan Alfian. Dia terkekeh,tak menyangka Alfian bisa se peduli itu terhadap seorang wanita.

Keheningan kembali mengisi perjalanan mereka berdua. Kedua insan itu larut dalam pikiran nya masing-masing.hingga sebuah suara menyadarkan mereka berdua.

Sring~~~

Alfian dan Alice sama-sama terkejut saat mendengar suara yang nyaring dan terus bergema di sekitar mereka.

"Akan muncul sebuah suara jika kalian sudah memasuki Hutan Mati."

Tiba-tiba saja Alice teringat akan perkataan Xiao Juu yang mengatakan bahwa jika kita mendengar sebuah suara nyaring dan terus bergema itu menandakan bahwa dia dan Alfian sudah memasuki wilayah terlarang itu.

"S-suara apa itu?!."Tanya Alfian yang menutupi kedua telinga nya.

"ta-tahan sebentar..n-nanti akan ku jelaskan!."jawab Alice yang juga masih setia menutupi telinga.

Tidak berapa lama kemudian,Suara nyaring tersebut akhirnya hilang. Alfian dan Alice bernafas lega karena suara itu tidak lagi menganggu pendengaran mereka.

"Jadi,apa yang ingin kau jelaskan??.tanya Alfian lagi.

"Xiao Juu pernah bilang kepada ku,jika kita mendengar sebuah suara nyaring yang terus bergema..itu menandakan bahwa kita sudah sampai di Hutan Mati."jawab Alice dengan mimik wajah yang serius.

"Jadi kita sudah memasuki Hutan Mati?."tanya Alfian memastikan.

"Yah seperti itu lah."jawab Alice yang mengangkat kedua bahu nya pasrah.

"Yosh!kalau begitu mulai dari sini kau tidak boleh merepotkan ku oke?."ujar Alfian dengan bangga nya.

"A-APA?!!!??tidak mungkin bagi ku untuk menjadi beban bagi seorang pangeran mesum seperti mu!."ujar Alice kesal.

"Benarkah?kalau begitu ayo buktikan."jawab Alfian sambil tersenyum dan mulai melangkah maju.

"AKU BUKAN BEBAN MUUUUUU!!!."

Dia antara kedua manusia yang sedang saling bertengkar tersebut, terdapat makhluk lain yang tampak memperhatikan mereka sambil tersenyum.

"Mainan baru,dapat!."

 

Bersambung~~

 

Haeeee:)

gimn?

udh selesai:3

Yuhu~~maafkan lah author mu ini yang telat update because aku banyak sekali pekerjaan yang menumpuk segudang rindu:v.

Yang pasti aku sangatttt bahagia karena ternyata masih banyak dari kalian yang mau memberikan ku dukungan!terima kasih semuanya!

Aku harap di Chapter selanjutnya,aku masih bisa merasakan dukungan kalian ya!

Dahh~~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!