"Tetua Haros aku pergi dulu."ujar Alice Sambil melangkah pergi.
"Apakah kau tidak ingin tinggal dulu sampai dia datang?."tanya Tetua Haros khawatir.
"Lebih baik aku tidak bertemu dengannya."kata Alice dan mulai menghilang dari pandangan Tetua Haros.
"Alice... sebenarnya apa tujuan mu?." Pikir Tetua Haros sambil menatap lekat murid nya.
*
*
*
"Seharusnya jika aku berangkat pagi,
Sore nanti aku akan tiba di perbatasan..dan sepertinya aku akan bermalam Disini sampai besok pagi."gumam Alice sambil melihat-lihat pemandangan di sekitarnya.
"Jika dia memang datang ke lembah suci seharusnya dia akan tahu siapa aku bukan?heum..tampaknya aku harus menyusun rencana agar dia tidak mengetahui siapa sebenarnya aku."pikir Alice.
"Meong~~."
"Ada apa Fuwa?." Ujar Alice melihat gelagat aneh dari kucing nya tersebut.
"Hey kau!."
"Cih sial!kenapa harus bertemu bandit disini!."
Kerajaan Zelfish~~
"Yang mulia..pangeran Alfian ingin bertemu dengan anda."ujar Pengawal istana.
"Biarkan dia masuk."jawab Ratu.
"Hormat hamba Yang mulia.."hormat Alfian yang di balas anggukkan kepala sang Ratu.
"Ada apa Alfian?."tanya Ratu ramah.
"Ibu,beberapa hari ini aku terus memikirkan gadis yang ibu cari.jika aku boleh tahu,siapakah nama gadis itu?."jawab Alfian.
"Gadis itu bernama... Putri Alice Federush Ceber."ujar Ratu.
"Alice...?heum..nama yang indah." Sebuah senyuman terukir di wajah tampan sang Pangeran.
"Aneh,kau tidak mengingat nya?."tanya Ratu heran.
"Ibu mengatakan itu...apa dulu aku dan dia adalah teman?."ujar Alfian bingung.
Benar,setelah Raja Hugh Zelfish tewas..
Alfian sebagai seorang pangeran sekaligus putra mahkota mengambil sebagian tugas ayah nya.oleh karena itu ingatan Alfian yang berhubungan dengan masa kecil nya terasa buram karena terlalu banyak beban yang ia pikul.
"Kau bukan hanya berteman dengannya...tetapi kalian juga mempunyai sebuah janji yang tidak aku ketahui."ujar Ratu yang sekarang sudah paham tentang kondisi ingatan sang Pangeran yang memang sedikit terganggu semenjak ia mengambil tugas-tugas Raja terdahulu.
"Ibu...meski aku tidak terlalu mengingat nya..aku mohon padamu.tolong ceritakan tentang dia kepada ku."pinta Pangeran yang merasa sedih karena ingatan tentang Alice di dalam dirinya terasa buram dan susah untuk di ingat.
"Baiklah... Biar ku beri tahu. Putri Alice Federush Ceber adalah Putri tunggal dari kerajaan Federush ceber.dia tidak mempunyai seorang pun saudara kandung ataupun teman.sejak kecil dia hanya bermain dengan pamannya yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.."ujar Ratu memulai ceritanya.
Sebenarnya disini Alfian sedikit merasa iba karena melihat bahwa Putri Alice terlalu banyak menderita karena kehilangan banyak orang yang ia sayangi.
"Alice mempunyai rambut hitam yang panjang seperti gelap nya malam.tetapi dia mempunyai manik yang berwarna Unggu terang seperti bulan yang mampu menerangi kegelapan malam.terkadang aku melihat cahaya kehidupan disana tetapi terkadang sorot mata nya malah menampakkan kesedihan. Aku yakin siapapun yang melihatnya akan menjadi takluk.bahkan dengan diri ku sendiri."terang Ratu dengan suara parau nya.
"Takhluk?."
"Dia bisa memancarkan pesona nya yang begitu menyilaukan mata.dia tampak seperti gadis yang sangat anggun tetapi terkadang seperti seorang gadis yang bodoh dan ceroboh."Ratu sempat tertawa dengan kalimat yang ia ucapkan sendiri.
"Putri yang menarik." Pikir Alfian sambil terkekeh pelan.
"Di leher nya ada kalung permata yang berwarna sama dengan manik nya.kalung itu hanya ada satu di seluruh dunia karena merupakan warisan turun temurun dari kerajaan mereka.dan ada satu hal yang aku ingat..Alice selalu memakai bunga Camelia merah di sebelah kanannya.tetapi itu hanya sesekali tampaknya."jelas Ratu Vivian yang sekarang sudah sangat sedih karena menerima kenyataan bahwa Putri yang sangat ia banggakan itu menghilang entah kemana.
"Ibu pernah bertemu dengannya?."
Tanya Pangeran yang sangat penasaran dengan sosok seorang Putri Alice.
"Bukan hanya ibu saja,kau juga pernah bertemu dengannya."jawab Sang Ratu sambil tersenyum kecil berusaha mengingat kenangan saat itu.
"Aku?pernah bertemu dengannya?."
tanya Alfian tak percaya.
"Saat itu kau masih kecil.kira-kira satu tahun lebih tua dari Alice.waktu itu kerajaan kita baru saja terselamatkan dari pemberontak.dan kerajaan Federush Ceber lah yang telah menyelamatkan nyawa kita semua.
Mereka pun lalu mengunjungi kerajaan kita untuk mengecek keadaan.saat penyambutan kau dan Alice berpapasan...Alice menyapa mu tapi kau malah tersipu dan lari."jawab Ratu sambil tertawa.
"A-aku tidak ingat."bantah Pangeran sambil tersipu.
"Hahaha...kau benar-benar lucu Alfian."komentar Ratu yang melihat semburat merah di pipi sang Pangeran.
"Ibu sudahlah...ah iya!Bu,apakah kau punya photonya?."tanya Alfian.
"Seperti ada.kau tunggu sebentar di sini."jawab Ratu sambil berjalan ke Arah meja nya.
"Ini foto nya.tetapi disini Alice masih sangat kecil."ujar Ratu seraya memberikan sebuah pigura.
Pangeran Alfian menatap lekat gadis kecil di pigura tersebut.
"Cantik..."batin Alfian.
"Dia seorang putri yang cantik."komentar Alfian.
"Bukankah begitu Al/."belum sempat Ratu menyelesaikan perkataannya..
Alfian sudah tersungkur ke lantai.
Ya, Benar..
Dia Pingsan..
\#\#\#
"Alfian~~."
"Akh!."
"Alfian kau sudah sadar?apa kau baik-baik saja?."tanya Ratu Vivian dengan raut wajah yang khawatir.
"Suara siapa itu...?"batin Alfian bertanya-tanya.
"Alfian?."panggil Ratu kembali melihat tidak ada respon sama sekali.
"Ada apa dengan ku?."tanya Alfian yang masih bingung.
"Kau tadi pingsan setelah melihat foto Alice. Ada apa dengan mu?apakah kau mengingat sesuatu Alfian?."ujar Ratu yang masih sangat khawatir.
"Aku tidak apa-apa."
"Tolong tinggalkan aku sendiri."
sambung Alfian.
"Baiklah."
Brak!
"Hufhh...aku yakin dia adalah Alice tapi kenapa wajah nya tidak kelihatan oleh ku?."pikir Alfian.
"Alice ..apapun itu aku akan berusaha mencari mu."
*
*
*
Sore harinya....
"Persiapkan keberangkatan Pangeran!."
Ujar Pengawal.
"Pangeran Alfian sudah tiba."teriak pengawal lainnya.
Serentak seluruh pengawal,kstaria,dan para pembantu istana menundukkan kepalanya ketika pangeran Alfian sekaligus Raja masa depan kerajaan Zelfish melewati mereka menuju ke Singgasana sang Ratu Vivian.
"Hormat hamba yang Mulia." Hormat Pangeran kepada sang Ratu.
Pangeran Alfian tampak gagah dengan menggunakan baju kebesarannya.baju berwarna merah hitam dengan lambang Zelfish di dadanya dan sebuah pedang Raja di pinggang Alfian,
membuat nya menjadi Pangeran ter-tampan saat itu. Dengan Surai hitam dan manik biru nya yang dalam menambah nilai plus di wajah tampan sang Pangeran.
"Pangeran Alfian!saya tugaskan engkau untuk menjalani pelatihan di lembah suci hingga pelatihan selesai!."perintah Ratu tegas.
"Hamba siap Ratu!."jawab Alfian.
"Berhati-hatilah...Alfian."ujar Ratu. Yang semula pandangan matanya tegas berubah menjadi sendu.sebenarnya Ratu sangat ingin memeluk putra nya itu.tetapi mengingat Alfian sangat risih untuk di peluk di depan orang banyak,Ratu pun menahan keinginannya itu.
Tetapi tiba-tiba Ratu Vivian di buat kaget karena melihat Alfian yang tiba-tiba mencium tangannya.
"A-alfian...?"ujar Ratu tak sanggup berkata-kata.
"Ibu aku berangkat dulu...dan akan ku pastikan setelah aku menjadi Raja Zelfish akan ku temukan Alice."ujar Alfian dengan sorot mata yang tegas.
"Terima Kasih Alfian..."
\#\#\#
Duk! Duk! Duk!
Hentakan suara kaki kuda yang terasa bergema di dalam hutan, mengiringi perjalanan Alfian dengan kuda kesayangan nya ..Yelan.
"Seharusnya sebentar lagi aku sudah sampai di perbatasan.."batin Alfian.
"Ayolah~kemari gadis cantik~
Bermainlah bersama kami~."
"Lepaskan aku!."
"Suara apa itu?." Alfian yang penasaran akhirnya pergi mencari usul suara tersebut.
"Itu dia?!."Saat Alfian bersembunyi di balik pohon,dia melihat seorang gadis bertudung yang sedang terkepung dengan beberapa bandit.
"Ayolah gadis~
Selain kau memasuki wilayah kami kau juga mengambil bunga Camelia itu.apa kau pikir kami tidak akan membuat toleransi?."ujar Salah satu dari Bandit itu.
"Ini bukan wilayah kalian dan juga bunga ini adalah milik hutan ini sendiri.tidak ada hubungannya dengan kalian."jawab Gadis itu.
"Sudahlah Bos!bawa saja dia!."ujar Bandit lainnya dan langsung berlari mendekati gadis itu.
Tring!
"Siapa itu?."teriak bandit itu karena tiba-tiba ada yang melempar pisau ke arah nya.
"Sebaiknya kau jangan mendekati gadis itu!."ujar seseorang yang tidak lain adalah Alfian.
"Siapa kau?!."untungnya saat ini Alfian tidak memakai pakaian kerajaan dan hanya memakai pakaian biasa.
"Hanya seorang pengelana hutan."jawab Alfian dingin.
"Sebaiknya kau pergi anak muda,sebelum kami merubah mu menjadi seonggok mayat."sambung pria itu yang di susul dengan gelak tawa teman-teman nya.
"Hufhhh...sombong sekali,
Coba saja jika kau bisa."jawab Alfian cuek.
"Dasar anak muda!jangan salahkan aku jika nyawa mu menjadi taruhannya."ujar bandit itu kesal dan langsung menyerang Alfian.
Tring! Buk!
Hanya dengan sekali tebasan,pria tadi berhasil dilumpuhkan oleh Alfian.
"Ada lagi?jika ada...kalian akan ber nasip seperti teman kalian itu."ujar Alfian dengan tatapan yang dingin.
"Ti-tidakkkkk...."mereka pun langsung melarikan diri.
*
*
Alice p.o.v
"Dia bukan seorang pengelana hutan.."
Batin Alice
"Dilihat dari ciri-cirinya sudah pasti bahwa dia adalah Pangeran yang disebutkan oleh Tetua Haros semalam."
Flashback...
"Itu...jadi begini,kemungkinan besok ada seorang pangeran kerajaan yang akan kemari.dia akan menjalani pelatihan bersama ku karena Pangeran tersebut akan naik tahta.oleh karena itu jika kau bertemu dengannya,tolong ikut sertakan dia bersama mu."
"Siap!tapi boleh aku tahu ciri-ciri nya?."
"Dia seorang pangeran yang gagah, setahu ku dia ber surai hitam dan ber- manik biru."
"Bermanik biru?!."
"Ada apa?."tanya Tetua Haros heran.
"Ah...tidak apa-apa,lanjutkan saja."
"Eumm...kemudian dia selalu bersama kuda putih nya yang bernama yelan.
hanya itu yang ku tahu."lanjut Tetua Haros.
"Itu tidak mungkin dia kan."batin Alice ragu.
"Apa kau tahu nama nya?."tanya Alice berusaha memastikan keraguan nya.
"Sayang nya aku tidak di beri tahu."ujar Tetua Haros sambil menggelengkan kepala nya
Flashback off ..
"Halo."panggil Alfian yang sedari tadi mengibaskan tangan nya di wajah Alice, tetapi tidak mendapat respon.
"Ah,maaf-maaf."ujar Alice yang tersadar dari lamunan nya.
"Kau tidak apa-apa?."tanya Alfian
"Aku tidak apa-apa.bagaimana dengan kau?apa kau terluka?."tanya Alice kembali.
"Aku baik-baik saja.boleb kau buka tudung mu?aku tidak bisa melihat wajah mu dengan jelas."ujar Alfian yang penasaran dengan wajah gadis di depannya.
"Ah!iya maaf,aku lupa."jawab Alice gugup karena malu dan langsung membuka tudung nya.
Swish~~
Angin berhembus kencang...Alfian di buat terperangah dengan sosok gadis di depannya. Bagaiman tidak,gadis di depannya sangat mirip dengan Alice yang ia cari.
Surai hitam nya yang panjang..manik bulan nya yang terang menggambarkan keanggunan..dan bunga Camelia yang berada di sisi kanan nya.Namun,ada satu yang hilang...kalung Ingan berwarna bulan tidak ada di leher nya.
"Alice?!."
Bersambung~~
Jangan lupa tinggalkan jejak ya:3
Happy Reading:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments