Bandit-bandit itu sedikit tersentak saat Alice ingin mereka menyerang nya.jujur mereka tak berani,karena ini semua hanyalah ' permainan '.
"Sini maju kau dasar gadis pendek!."seru seorang Bandit berbadan kekar yang langsung berlari maju untuk menyerang Alice.
Swich!Buagh!
Hanya dengan sekali pukulan,Alice berhasil mengalahkan bandit berbadan kekar itu.sontak seluruh teman-teman nya bersorak kagum.
"Kak Alena hebat sekali!!."
"Ketua kalahkan mereka!!."
Alice berdecak kesal "cih,apakah mereka hanya menyemangati ku saja tanpa niat membantu ?."
peduli sekali dengan bantuan mereka.saat ini prioritas Alice hanya satu,yaitu menyelamatkan
Ellia.
Satu per satu bandit berhasil di kalahkan Alice.
Tak peduli seberapa banyak bandit-bandit itu menyerang,Alice akan tetap melayani nya dengan senang hati.
"ck!mereka banyak sekali."batin Alice kesal.
Sebenarnya Alice sudah sangat lelah melawan semua bandit-bandit itu tapi ia berusaha untuk bertahan.karena terlalu lelah,Alice sedikit kehilangan fokus nya.akibat nya seorang bandit langsung menyergap nya dari belakang.
Alice yang sadar pergerakan nya sudah terkunci langsung menatap semua orang dengan tatapan kecewa "kenapa kalian tidak membantu ku.."
Ketua Bandit itu tampak senang karena rencana nya berhasil."Hahaha lihatlah!ketua yang selama ini kalian banggakan,dapat ditaklukkan dengan mudah."ujar bandit itu yang tertawa lepas.
"Hei gadis bodoh!jika kau ingin menyelamatkan sahabat mu itu,kau harus minum air yang ada di botol itu!."sambung bandit itu sambil menunjuk kan sebuah botol yang berisi air yang berwarna Unggu pekat
Ellia menatap Alice sendu,lalu menoleh ke arah ketua Bandit itu sambil mengangguk pelan.
"Tidak...Tidak Ellia!jangan minum air itu! itu beracun!.seseorang,tolong selamatkan Ellia!."
teriak Alice histeris dengan wajah yang penuh dengan air mata.Namun satu pun dari mereka tidak ada yang mau menolong nya.
"Maafkan aku Alena..."ujar Ellia yang kemudian meminum air tersebut sampai habis dan langsung tersungkur ke tanah.
*Tunggu!
Ada yang tidak beres!
Bagaimana Ellia tahu nama samaran nya*?
humph
Alice tersenyum,lalu dengan suara lemah nya ia berkata"Sudahlah Ellia,drama menyedihkan mu sudah berakhir."
Seluruh orang pun menjadi kaget karena Alice sudah mengetahui bahwa itu semua adalah
'permainan' mereka. bandit yang tadi mengunci pergerakan Alice pun langsung melepaskan nya.
Ellia yang mendengar nya langsung bangun dari 'pingsan' nya dan berjalan mendekati Alice lalu menepuk pelan pundak sahabatnya itu.
"Aiyaaa~~aku tak menyangka kau akan begitu cepat mengetahui nya."ujar Ellia tertawa lalu memeluk Alice erat.
"itu mudah.air yang kau minum tadi,setelah aku amati lagi...itu bukan air beracun melainkan sebotol anggur.lalu,karena kita baru bertemu sekarang seharusnya kau tidak mengetahui "itu" ku."itu yang dimaksud Alice adalah nama samaran nya. Seharusnya Ellia tidak mengetahui bahwa Alice sekarang sedang menyamar.Namun tadi Alice jelas mendengar bahwa Ellia memanggil nya ' Alena ' dan itu jelas ada yang aneh.
Bandit-bandit yang tadi menyerang Alice mulai mendekat." Maafkan kami,kami hanya para bandit yang di sewa untuk ikut dalam permainan ini."
Alice yang begitu lelah dan dia merasakan tubuhnya yang makin melemah hanya menjawab mereka pelan"Hahaha...tidak apa/
Brukk!
Semua orang di buat panik karena Alice yang tiba-tiba jatuh pingsan. Ellia yang melihat nya langsung berteriak "CEPAT PANGGILKAN TABIB!."
*
*
*
Xiao Juu,Ellia dan beberapa orang lain nya tampak sedang menunggu Alice selesai di periksa dengan perasaan yang campur aduk.
perasaaan bersalah,sedih dan juga khawatir bercampur menjadi satu.sedangkan Alfian dan Tetua Haros tidak bisa ikut mendampingi karena Tetua Haros harus menjelaskan banyak hal tentang peraturan dan segala macam latihan kepada Alfian.
Setelah cukup lama Tabib memeriksa keadaaan Alice lalu ia keluar dengan perasaan cemas dan khawatir.Tabih tersebut menjelaskan apa penyebab Alice yang tiba-tiba pingsan.
"Ketua kalian tidak apa-apa,hanya saja dia belum memakan apa pun sejak pagi tadi.dan dari apa yang ku lihat,dia tampak lelah dan tubuhnya tidak mempunyai energi yang cukup untuk membuat tubuhnya tetap stabil.apa lagi setelah pertarungan tadi,itu jelas membuat Alice kehilangan cukup banyak tenaga nya dan membuat nya pingsan.
Beberapa orang tampak lega namun ada juga yang merasa bersalah atas kejadian tadi.
Malam Hari nya~~
Ellia menghabiskan waktu yang lebih lama bersama Alice.setelah semua teman-teman nya meminta maaf kepada Alice karena merasa bersalah.kemudian Ellia terus bersama nya hingga malam.
"Apa kau masih menyimpan kalung itu?."tanya Alice yang sekarang sudah duduk bersandar di tempat tidurnya.
Ellia tersenyum,lalu mengeluarkan sebuah kalung permata berwarna Unggu terang.
"ini maksud mu?."Ellia menyodorkan kalung itu kepada Alice."Terima Kasih." Ellia hanya tersenyum saat Alice berterima kasih kepada nya.
"Apa yang akan kau lakukan dengan kalung itu?."
tanya Ellia. Alice menoleh kepada nya.lalu menjawab "akan ku simpan sebaik mungkin."
"kau yakin?."tanya Ellia lagi
"Iya."jawab Alice pelan.
Alfian p.o.v
"apa aku harus menemuinya??."sejak tadi Alfian hanya mondar-mandir di kamar nya hanya karena ia bingung,apakah dia harus menemui Alena atau tidak.di satu sisi,ia ingin menemui Alena. jujur ia sangat khawatir dan entah sejak kapan perasaan itu muncul dari dalam diri nya.
Namun di satu sisi Alfian malu.bagaiman tidak?
ia sendiri Bingung bagaimana cara nya untuk berhadapan dengan Alena setelah peristiwa semalam.
"Akhhh!!bagaimana ini?!."Alfian mengacak-acak Surai hitam nya dengan kasar.lalu dengan sekali hentakan Alfian berlari kencang ke arah kamar Alena. peduli amat dengan apa yang akan terjadi.sekarang Alfian hanya ingin melihat kondisi Alena,itu saja!.
P.o.v end
"Bagaimana dengan Alfian?.
deg!
Alfian tersentak saat ia mendengar nama nya di sebut.
"Sudahlah,tampaknya dia tak menyadari nya. biarkan rencana ku berjalan dengan semestinya."
"aku? menyadari apa?Alena punya rencana apa?."
Alfian merasa diri nya seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa saat ini.
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi dulu.ini sudah malam,kau butuh istirahat "Alfian yang mendengar nya langsung mencari tempat untuk bersembunyi.
"Hati-hati."ujar Alice lemah
"Sudah,kau istirahat saja."Ellia kemudian menyelimuti tubuh Alice sepenuhnya.lalu langsung melangkah keluar dan menutup pintu kamar Alice rapat-rapat.
Melihat Ellia yang sudah keluar,Alfian kemudian berjalan mendekati pintu kamar Alena dan mengetuk nya.
Alice yang merasa ada seseorang yang mengetuk pintunya merasa heran.siapa yang datang ke kamar nya malam-malam begini?merasa heran,Alice pun bertanya "Siapa di sana?."
"ini aku!Alfian."jawab orang itu yang ternyata adalah Alfian. sontak pipi Alice memerah.dia masih belum mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Alfian.
"Kenapa dia kemari?."batin Alice cemas.
"M-masuklah."jawab Alice gugup dan langsung mengambil posisi duduk.
Pintu kamar nya perlahan terbuka,dan tampaknya seorang laki-laki yang ia kenal nya.
"A-ada apa?."tanya Alice yang merasa canggung.
"T-tidak ada..aku hanya ingin menjenguk mu.
memang nya apa lagi?bagaimana?apa kau sudah membaik?."tanya Alfian berturut-turut.
"Ya aku sudah lebih baik." jawab Alice
Hening...
kini mereka sama-sama terdiam dalam keadaan yang cukup canggung.
"itu.."Alfian mulai membuka suara.
Alice menoleh,lalu bertanya "kenapa?."
"Maaf,malam itu aku tidak sengaja."ujar Alfian yang memalingkan pandangannya.
Pipi Alice sontak memerah.bayangan ketika dia berciuman dengan Alfian tiba-tiba tergiang-giang di kepala nya.
"Tidak apa-apa,itu bukan masalah maksud ku itu bukan sengaja jadi lupakan saja."jawab Alice dengan wajah polos nya.
Alfian hanya tersenyum,lalu dia langsung berdiri.
"Baiklah kalau begitu aku kembali dulu.cepatlah sembuh gadis bodoh."Alfian mengelus lembut kepala Alena sambil mengalihkan pandangan nya karena malu.
Alice menunduk malu dengan wajah yang merona hebat."Terima Kasih "ujar nya pelan.
Alfian membalas nya dengan anggukan lalu pergi meninggalkan kamar Alena.
Tanpa mereka sadari,kedua hati yang saling terpisah itu sedang di uji untuk bersama.
"Ada apa dengan ku?!."batin Alice sambil memegang wajah nya yang memerah.
"Sial,aku tidak mungkin menyukai nya kan?."batin
Alfian sambil memegang jantung nya yang berdetak cepat.
*Bersambung*~~
Haeeeee:)
gimn:3
udh selesai?
Hohoho~~~apakah Alfian akhirnya menyadari bahwa dia menyukai Alena Alias Alice?😂
kita tunggu saja kelanjutan nya yaaaaaaaaaaaa:v
oke,kalau gitu jangan lupa tinggalkan jejak ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Destiyani
kak boleh minta no WA gak?
2020-01-19
1
Destiyani
kak boleh minta no WA gak?
2020-01-19
1
Destiyani
kak boleh minta no WA gak?
2020-01-19
2