CHAPTER 5

"kau?!."

"Aku Alice,kau ingat bukan?."ujar gadis kecil itu seraya berjalan mendekati Alfian.

Gaun merah muda nya,Surai hitam yang tergerai indah,serta manik Unggu nya yang bersinar terang membuat putra mahkota kerajaan Zelfish terpana.

"Saat memperkenalkan diri tadi...kau lari,aku kira aku menakuti mu...maaf."Sambung Alice yang sekarang duduk di sebelah Alfian.

Alfian terkejut ketika mendengar perkataan maaf dari Alice...ia mengira bahwa Alice akan mencoba berpura-pura menghibur nya seperti putri kerajaan lainnya.

"Kau tidak salah...maaf jika tadi aku tiba-tiba berlari...itu karena aku mengingat bahwa ada pekerjaan yang belum aku selesaikan."ujar Alfian menutupi alasan sebenarnya kenapa dia berlari tadi.

"Baiklah!kalau begitu bisakah kau memperkenalkan diri mu?."tanya Alice dengan senyuman manis nya.

"Perkenalkan..Nama ku Alfian, Pangeran Alfian Zelfish.senang berkenalan dengan mu....

Alice menduga bahwa kata-kata selanjut nya adalah kata-kata pujian untuk seorang putri sepertinya.

... gadis bodoh."lanjut Alfian sambil tertawa.

Sedetik kemudian Alice menarik kembali perkataan nya.

*

*

*

"Maaf maaf,aku tadi hanya berniat mengerjai mu saja."pinta Alfian yang masih tertawa terbahak-bahak.

"Kau meminta maaf tetapi masih saja tertawa."Jawab Alice kesal.

"Baiklah.. baiklah..lihat aku tidak tertawa lagi bukan?."gurau Alfian mencoba berbaikan dengan Alice.

"Sudahlah,ada hal lain yang ingin aku tanyakan."ujar Alice.

"Apa yang ingin kau tanyakan."jawab Alfian heran.

"Saat di taman tadi..aku melihat mu berlatih pedang tetapi tampaknya pikiran mu sedang tidak fokus dan melayang ke hal lain,apa aku benar?."tanya Alice memastikan dugaannya.

"Ya..kau memang benar.aku sedang memikirkan hal lain."jawab Alfian sendu.

"Apa yang kau pikir kan?."tanya Alice lagi.

"Aku seorang putra mahkota,tetapi aku merasa bahwa aku belum pantas untuk di jadikan putra mahkota...bahkan aku merasa bahwa aku tidak cukup untuk diandalkan ."terang Alfian yang kesal terhadap dirinya sendiri.

"Kau salah,hal itulah yang membuat mu menjadi mundur dan tak berani untuk melangkah ke depan.kau harus menunjukkan kepada semua orang bahwa Pangeran Alfian yang mereka kenal adalah seorang pahlawan bagi negeri mereka."ujar Alice memberikan semangat kepada Alfian.

Deg!

Alfian tidak tahu.tapi kata-kata barusan mampu menghipnotis nya.seketkka Alfian sadar,bahwa apa yang ia lakukan selama ini salah.

Hump

Seulas senyum terukir di wajah Alfian.

"Alice terima kasih,akan ku buktikan bahwa aku adalah Pangeran yang dapat mereka andalkan."ujar Alfian sambil tersenyum.

Blush!

Sontak pipi Alice yang putih bak salju yang turun dari langit pun memerah seperti buah apel yang baru matang karena melihat wajah tampan sang Pangeran.

"Janji ya!."ujar Alice seraya memberikan jari kelingking nya.

"Ya!."jawab Alfian seraya menautkan kelingking nya.

Flashback Off ...

"Alfian.."Isak tangis Alice yang mulai mereda dan tak menyangka dengan kejutan yang ia terima hari ini.

"Meong~."

"Fuwa?."panggil Alice yang melihat tingkah aneh dari kucing nya.

"Meong~Meong~."panggil kucing nya berulang kali sambil mengelus-eluskan badannya.

"Apa kau sedang berusaha menerangkan ku,Fuwa?."tanya Alice sambil tersenyum dan mengambil Fuwa ke dalam pelukannya.

"Kau benar,aku harus kuat!aku tidak ingin membiarkan dia tahu siapa aku..walau bagaimanapun aku harus tetap menerima kenyataan saat ini. Terima Kasih ya!."ujar Alice sambil memeluk erat Fuwa.

"Yosh!aku harus kembali.mungkin dia sedang menunggu ku."sambung Alice dan menyeka air mata nya.

\#\#\#

"Kemana dia?!kenapa sangat lama??apa sesuatu terjadi lagi pada nya."batin Alfian cemas.

"Tapi jika dipikir-pikir bagaiman bisa dua orang yang berbeda terlihat mirip.sebaiknya aku harus diam-diam menyelidiki nya."pikir Alfian.

"Maaf aku lama,kucing ku tadi sangat liar karena ketakutan."ujar Alena(Alice)sambil tertawa canggung.

"Dia menangis?."pikir Alfian yang melihat wajah dan mata nya yang memerah.

"Kau... menangis?."tanya Alfian memastikan.

"Ah-b-bukan...ti-tidak ada."elak Alena.

"Baiklah.kalau begitu kita akan menginap di sini bukan?."tanya Alfian berusaha mengalihkan topik.

"Kau benar...malam ini kita akan menginap disini dan besok kita akan kembali ke lembah suci."jawab Alena yang sekarang sedang membentang alas tidur.

"Kalau begitu,kau tidurlah..aku akan menjaga mu."ujar Alfian dengan wajah bodoh nya yang sengaja di buat-buat.

"Baikl/EH?APA YANG KAU KATAKAN?!."

teriak Alena(Alice)setelah mengetahui bahwa ada yang tidak beres dengan kata-kata Alfian barusan.

"Kenapa?bukan kah sebagai seorang pria aku harus menjaga wanita yang sedang tertidur?."balas Alfian yang berusaha menahan tawa nya begitu melihat perubahan reaksi dari wajah Alena(Alice).

"Justru karena kau seorang pria!terlebih aku baru kenal dengan mu!bisa saja kau adalah seorang pangeran yang mesum!huh."bantah Alice sambil memegang kedua bahu nya.

"P-pangeran mesum??heh..dasar kau gadis bodoh!kau pikir aku tertarik dengan gadis kecil seperti mu."ejek Alfian yang sudah tidak tahan untuk tertawa.

"Kauuu!huh, sebaiknya kau pegang kata-kata mu itu pangeran.jangan sampai kau menelan ludah mu sendiri akibat perkataan mu!."ujar Alena

(Alice)dengan wajah yang memerah dan kesal.karena baru kali ini ada orang yang membicarakan tentang ukuran dada nya.

"Kau tahu,terkadang wajah mu seperti **** yang sedang mengamuk."ejek Alfian lagi sambil tertawa keras.

"Dasar kau!jika kau mendekati ku selangkah saja,akan ku pastikan pusaka masa depan mu itu akan rusak."ancam Alena(Alice)yang di susul tatapan tajam dari Alfian.

"Alena... sebenarnya siapa kau?."pikir Alfian yang kemudian bersiap menjaga.

*

*

"Bagaimana?apa dia sudah mau membuka mulut?."tanya Seorang wanita bersurai Unggu dengan tatapan tajam.

"Belum yang mulia Ratu."jawab seorang bawahannya sambil menunduk.

"Biarkan aku yang menemuinya."

Perintah wanita itu yang tidak lain adalah Ratu Vezel Vyzuz.

"Baik Yang Mulia..mari saya antar kan."

Jawab bawahan itu.

Ruang tahanan bawah tanah~~

"Ukh...sial."rintih seorang pria ber surai coklat dengan luka sayat yang bersarang di tubuh nya.

"Alice... bagaimana pun aku akan tetap melindungi mu."batin pria itu sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Di sini Yang Mulia.."ujar seseorang yang seperti nya mengarah ke ruangan tahanan nya.

"Dia datang."pikir pria itu dengan aura yang siap membunuh.

"Selamat Malam..Yang Mulia Raja Vellons.."sapa wanita itu dengan nada sok akrab.

"Bisakah aku memanggil mu begitu?".

Sambung wanita itu dengan seringai jahat nya.

"Kau tampak sangat memuakkan, Vezel."jawab pria itu murka.

"Kenapa kau sangat keras kepala Vellons?padahal jika kau memberitahu ku dimana gadis itu,semuanya pasti akan berakhir.bahkan aku akan memberikan jabatan Raja Vyzuz kepada mu "tawa Ratu Vezel.

"Bahkan jika kau mempersembahkan Laut Mati kepada ku,aku tidak akan pernah menerima nya.kau bukan lah orang yang sebaik itu, Vezel."tolak Vellons dingin.

"CK!dasar kau!pengawal cepat cambuk dia 100 kali lagi."perintah Ratu Vezel kesal.

"Baik Yang Mulia."jawab para pengawal itu.

"Ku harap kau segera mempertimbangkan ucapan ku dan beritahu aku di mana keberadaan gadis itu."sambung Ratu Vezel dan langsung meninggalkan tempat itu.

"Ti-tidakk...akan pernah.."

"Alice..."

Bersambung~~

Happy Reading:)

Maaf kalo ada typo ya!

jangan lupa tinggalkan jejak:3

Terpopuler

Comments

Nuer Aini Ramadhan

Nuer Aini Ramadhan

ternyata ayahnya alice masih ada

2020-07-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!