CHAPTER 9

Angin bertiup kencang,pertanda bahwa malam semakin larut. Namun berbeda dengan suasana di taman belakang asrama, sorak gembira dan suasana yang agak ricuh oleh orang-orang yang sedang sibuk dengan acara penyambutan.

tak peduli angin malam yang mulai berhembus kencang mereka tetap menikmati aktivitas nya itu.

Namun ada kah yang bisa memberitahu kalian?

bahwa sekarang suasana sudah berubah.tidak lagi dengan dengan sorak ria para murid-murid yang sedang bersenang-senang maupun suara lantunan kecapi yang menggema di seluruh taman.keadaan tampak hening dan tenang tanpa ada yang berani membuka suara ataupun membuat kebisingan.

ada apa kah gerangan?

Ya,mereka semua sedang menunggu pengumuman yang akan di sampaikan oleh Alice. Pengumuman yang tidak pernah mereka dengar sebelum nya.dan itu membuat banyak orang penasaran.

"Aku ingin memberitahu kan nama ku kepada kalian semua."Alice mulai mengumumkan hal yang ingin dia sampaikan.jujur,ini sangat memalukan..Alice bahkan tidak berani melihat teman-teman nya yang sedang menatap nya.

entah kenapa Alice yakin, teman-teman nya pasti menganggap nya aneh karena membuat pengumuman yang berisi hanya untuk menyampaikan nama nya.itu terdengar aneh, dan pasti ada banyak orang yang akan mengejek nya karena menyampaikan pengumuman yang tidak berguna itu.

"Nama?!wahhh ketua akan memberitahu kan nama nya kepada kita."ternyata respon yang di dapat Alice positif.mereka benar-benar kaget sekaligus senang karena akhirnya Alice mau memberitahu kan nama nya.

"itu benar!selama ini Ketua tidak pernah mau memberitahukan nama nya kepada kita!."sahut salah seorang junior.

Alice tersenyum.dia benar-benar senang karena ternyata anggapan nya salah.teman-teman nya itu mau mengetahui nama nya.

"Terima kasih."ujar Alice yang tersenyum lembut.

"Kalian semua bisa memanggil ku Alena mulai sekarang."sambung nya.

"Alena...wah nama yang bagus ketua!."

"Kak Alena!!."

"Nama Ketua kita Alena!!."

Alice tersenyum melihatnya,dia merasa seperti mempunyai keluarga baru disini.keluarga yang akan selalu menyayangi dan melindungi nya.

Xiao Juu sendiri tertekun melihat pemandangan yang begitu menghangatkan hati itu.ia tersenyum,bangga terhadap kerja keras Alice yang akhirnya di sukai oleh banyak orang di Lembah suci ini.dulu jangan kan orang yang menyukainya,teman saja Alice hampir tidak punya.kenapa?karna saat itu Alice adalah sosok mesin pembunuh yang tidak kenal lawan dan di takuti semua orang.namun akhirnya Ellia datang dan merubah sikap Alice sedikit demi sedikit.itu lah alasan kenapa Ellia sangat berharga bagi Alice.

Xiao Juu pun perlahan melangkah maju mendekati Alice. lalu dengan sekali gerakan ia menggenggam tangan Alice erat. Alice menatap nya heran, seolah bertanya "ada apa?." Xiao Juu Hanya tersenyum dan menggeleng kan kepala nya.

Xiao Juu lalu menoleh ke arah semua teman-teman nya yang sedang menatap mereka lekat."Aku ingin kalian selalu menyayangi dan melindungi Alena, bagaimana?."tanya Xiao Juu dengan suara lantang nya.

"Setuju!!."

Sedetik kemudian,Alice tak bisa menampung air mata nya lagi.

Ya,seperti yang kalian pikirkan.

Alice menangis.

*

*

*

Suasana kembali riuh setelah pengumuman tadi.

Mereka semua tampak bergembira.ada yang lebih memilih menghabiskan makanan yang berjejer rapi di meja makan,ada juga yang lebih memilih memainkan kartu bersama teman-teman nya. Berhubung usia Tetua Haros sudah tua,setelah pengumuman tadi..dia langsung kembali ke ruangannya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang blm tuntas.

Sedang kan Alice?karena terlalu bising,Alice lebih memilih duduk di salah satu bangku dekat danau.cukup lama ia termenung,hingga suara langkah kaki yang terdengar menyadarkan lamunan nya.

"kau jelek jika bersedih."komentar orang itu yang kemudian mengambil tempat di sebelah Alena.

Alice menoleh kepada sosok yang sedang mengajak nya bicara.lalu dia kembali menghembuskan nafas nya.

"hufff aku sedang tidak mau berdebat dengan mu."jawab Alice cuek.

orang itu--Alfian langsung menatap Alena heran.

"ada apa dengan gadis ini??."pikir Alfian.

"kau kenapa?."tanya Alfian yang melihat wajah Alena(Alice)yang tampak muram.

Alice menggeleng pelan."aku tidak apa-apa."ujar nya.

"kau yakin?."tanya Alfian memastikan.

"eummm "

Alfian hanya tersenyum melihat gadis ini yang tampaknya sedang kehilangan mood untuk berdebat dengan nya.

"kau tampak cantik malam ini."komentar Alfian jujur.walau sebenarnya ia malu mengungkapkan hal itu,tapi Alfian sadar..sesekali ia harus menenangkan hati Alena yang sepertinya sedang bersedih.

Blush!

Sontak pipi sang putri pun memerah.

"Terima Kasih."jawab nya singkat.walau Alice tahu,jantung nya sekarang sedang berdetak tak karuan.

Alfian hanya menjawab nya dengan anggukan.

Lalu ia kembali berbicara "Aku tidak tahu,tapi entah kenapa...kau sangat mirip dengan Alice yang sedang ku cari.apa kau pernah bertemu dengan nya?."tanya Alfian penasaran.

Alice terkejut.tetapi ia langsung menyadarkan dirinya bahwa saat ini dia sedang menyamar menjadi ALENA bukan ALICE.

"Tidak. aku tidak pernah bertemu dengan nya."

bantah Alice dan Alfian hanya ber'oh' saja.

Lalu sebuah ide jahil pun terlintas di pikiran sang Pangeran...

"Aku tak menyangka, ternyata..kau lumayan laku juga ya."ejek Alfian yang disusul tatapan dingin dari Alena(Alice).

"apa maksud mu bahwa aku 'lumayan laku' huh?."Alice yang merasa di ejek oleh Alfian langsung melempar tatapan mematikan nya.

"Heheehe,tak ku sangka gadis dengan daya tarik nol seperti mu mampu memiliki pasangan juga ya."gurau Alfian.

Alice yang mendengar nya langsung berdiri.

"Apa kau bilang???gadis dengan daya tarik nol?

baiklah sekalipun aku gadis dengan daya tarik nol sekalipun,aku juga tidak akan pernah mau dengan seorang pangeran mesum dan tak tahu malu seperti mu!."balas Alice kesal.

"Apa kau yakin bisa menahan pesona ku?Nona Alena~~."ujar Alfian yang memainkan rambut nya ke belakang.

pletak!

"akh!."Alfian meringis pelan karena Alena memukul kepalanya.

"Sebaiknya kau tahu artinya malu,huh."ujar Alice dengan wajah cemberut nya dan langsung pergi meninggalkan Alfian.

Tetapi karena rumput yang Alice pijak agak licin,

ia kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh ke danau. Alfian yang melihat Alena(Alice)

kehilangan keseimbangan nya langsung menarik nya ke tubuh Alfian. Tetapi takdir berkata lain. saat Alfian menarik Alena ke tubuh nya, Alena membalikkan kepala nya dan secara tidak sengaja bibir mereka pun bersentuhan.

Alice dan Alfian Sama-sama kaget.mereka sama sekali tidak punya inisiatif untuk menjauh karena masih dalam mode kaget.

"Cantik."Alfian yang melihat wajah Alena(Alice) dari dekat di buat terpesona.tanpa sadar,Alfian mulai menarik tubuh dan kepala Alice untuk lebih mendekat kepada nya.

Alfian mulai menggerakkan bibirnya, membelai wajah Alena dengan lembut.Alfian sendiri tidak tahu darimana asal nya dia berani melakukan hal ini. Namun dalam hati nya,Alena adalah sosok yang sebenarnya sedang ia cari..sosok yang sebenarnya ia cintai.

Ciuman mereka terus berlanjut.sang pangeran yang mulai hanyut dalam ciuman itu terus menghisap bibir sang putri.menekan nya lalu menggigit nya, seolah-olah bibir Alena adalah sebuah permen.saliva terus berjatuhan mengenai baju dua insan yang sedang berciuman itu.Alfian sedikit memiringkan kepala nya untuk mendapatkan posisi yang lebih bagus.

Alice yang benar-benar kaget dengan ciuman yang di lakukan Alfian,tidak tahu harus bereaksi seperti apa.dia hanya menyerahkan dirinya kepada Alfian.Alice menikmati ciuman itu, ciuman dari sahabat kecil nya.

"Alfian...tidak kah kau menyadari bahwa ini aku?."

\#\#\#

Buagh!

ini sudah yang ke-lima kali nya Alice mengalahkan para bawahannya saat berlatih pedang.dan belum ada satu pun dari mereka yang berhasil mengalahkan Alice.

"Terima Kasih Ketua."Satu persatu para bawahannya itu mulai meninggalkan ruang latihan dan meninggalkan Alice sendiri di sana.

Alice sudah sangat lelah hari ini.setelah ia berlatih tadi pagi bersama Xiao Juu, tiba-tiba ada banyak murid yang ingin di latih oleh nya sehingga ia mendapat ejekan dari Xiao Juu "seperti nya kau akan segera menjadi guru pengganti Tetua,Alice."

Jujur Alice sendiri sempat kaget, kenapa banyak sekali anak-anak yang ingin berlatih dengan nya sampai-sampai Alice sendiri tidak sempat untuk sarapan sama sekali.

Lebih dari itu kondisi Alice sekarang sedang benar-benar kacau.kenapa?itu karena Ellia--sahabat nya tidak menampakkan batang hidungnya sejak kemarin ia pulang.setelah Alice bertanya kepada Tetua Haros,dia hanya menjawab "aku tidak melihatnya." dan itu membuat nya kehabisan akal untuk mencari Ellia.

Entah kenapa tiba-tiba Alice teringat bahwa ada satu masalah lagi yang harus ia hadapi.reaksi apa yang harus ia lakukan jika ia berhadapan dengan Alfian? apa kah dengan memarahinya? memukul nya?atau mengabaikan nya?Alice benar-benar tidak tahu sekarang.dan dia butuh bantuan dari salah seorang teman nya yaitu Ellia. tapi gadis itu malah menghilang sekarang.

"akhhh!!kenapa ciuman pertama ku harus di ambil oleh Pangeran mesum itu!!."guman Alice kesal.

"Ketua!."

Alice tersadar dari lamunannya ketika seseorang memanggil dengan keras.

"Ellios?ada apa?."tanya Alice bingung. Ellios adalah adik kandung dari Ellia.umur nya sekitar 10 tahun.dia dan Ellia sama-sama memiliki warna rambut yang sama.

"kak..Ellia...dia..."ujar Ellios yang mulai menangis.

Alice terkejut dan langsung berlari mendekati Ellios.

"Ellia?dia kenapa?!."tanya Alice setengah berteriak.

"Kak Ellia... dia.."Ellios mulai menangis tersedu-sedu sambil menggelengkan kepalanya.

"Ellios bicara yang benar?!."teriak Alice yang sudah kehilangan kesabaran nya.

"Dia di jadikan bahan ancaman oleh bandit-bandit yang ada di depan."jawab Ellios spontan.

"bandit?!."batin Alice curiga.

"sekarang dia dimana?."tanya Alice yang mulai khawatir.

Ellios menarik tangan Alice " Ayo cepat!dia ada di depan!."

*

*

*

"Hahahaha!!cepat panggilkan gadis itu!jika tidak,aku akan membunuh gadis ini!."ancam sekelompok bandit yang sedang mengikat Ellia di salah satu tandu kereta nya.

"SIAPA YANG AKAN KAU BUNUH HAH?!." terdengar suara lantang yang berasal dari balik kerumunan orang-orang yang berkumpul di sekitaran bandit itu.

Alice mulai melangkah mendekati bandit-bandit itu.semua orang tak terkecuali Tetua Haros,Xiao Juu,Alfian maupun Diana mampu merasakan hawa membunuh yang kuat yang berasal dari gadis itu.

"ketua tampak sangat menyeramkan ketika dia sedang marah."bisik salah satu murid yang ketakutan.

"Hahahaha, akhirnya kau muncul juga gadis bodoh!."bandit itu tampak sedang memutar-mutar pisaunya sambil tertawa.

"Apa yang kau inginkan!."tanya Alice penuh penekanan.semua orang terdiam.tidak ada yang berniat mencegah atau membantu nya.

Bandit itu tersenyum.lalu menunjuk lurus ke arah Alice.

"Kau."

"Jangan ke mari!."terdengar suara Ellia yang mencegah Alice untuk menyelamatkan nya.

"apa ini ulah Diana lagi?."batin Alice geram.

"Jika kau ingin diriku,coba kalah kan ku dulu."

tawar Alice dengan seringai nya.

"Ah,ini mulai menyenangkan."

***Bersambung***~~

Haeeeee:)

gimn?

udh selesai?

Hohoho~itu Ellia gimn?dia di culik lohhh

gak ada yang berani nolongin nih😂

ywdh biar Alice ajh yah yang nolongin,para readers diam dan nonton ajh ya😁

oke kalau gitu jangan lupa tinggalkan jejak ya:3

Terpopuler

Comments

Destiyani

Destiyani

Up nya setiap hari apa kak?

2020-01-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!