CHAPTER 15

Di Lapangan Latihan

"Ayo cepat semuanya berkumpul!Diana sang ketua baru akan menyampaikan pidato nya!."ujar

beberapa teman Diana yang menyuruh para teman-teman lainnya untuk berkumpul.

"Sudah Siap Semuanya?."tanya Diana sambil mengikat Surai biru nya.

"Sudah.sekarang kau bisa langsung maju."

"Baiklah."

Suara bising terdengar memenuhi lapangan latihan yang mendesak.mereka ingin tahu bagaimana ketua mereka yang baru,apakah lebih baik dari ketua sebelum nya atau lebih buruk?.

Tetua Haros yang melihatnya hanya tersenyum sambil sesekali melihat sekeliling.

Melihat apakah ke empat murid nya itu melaksanakan tugas dengan baik.

"Selamat Sore semuanya."sapa Diana Ramah yang tersenyum manis bak seorang bidadari yang jatuh dari kayangan.

"Aku yakin kalian semua mengenal ku.

Aku adalah salah satu senior tingkat tinggi di sini,selain Ketua sebelum nya dan Kak Xiao Juu."

Sambung Diana yang tersenyum malu-malu.

"Dia menyebut diri nya senior tingkat tinggi setelah banyak kecurangan yang ia lakukan?."

terdengar beberapa komentar ' pedas ' dari teman-teman nya. namun Diana hanya menatap mereka sambil tersenyum kaku sekolah menyumpahi mereka."lihat saja kalian,setelah aku menjadi ketua..akan ku hukum kalian semua!!."batin Diana yang menahan kesal nya.

Diana kembali melanjutkan pidato singkat nya.

hingga ia merasa ada sebuah kejanggalan.

dengan sedikit tindakan ' kode ',Diana menyuruh beberapa anak buah nya untuk melihat apa yang terjadi.

"Aku tahu.kalian semua pasti kecewa dengan Kak Alena. Begitu pun dengan ku,selama ini aku diam-diam juga iri dengan nya karena terlalu hebat.namun ternyata Kak Alena begitu keji dan aku hampir tak mempercayai."jelas Diana dengan tangisan yang di buat-buat.

"Woahh ternyata Diana juga mempunyai sisi baik ya!."sahut salah satu murid di situ.

"Ya kau benar!."Diana yang mendengar nya tersenyum senang.

Sedangkan seseorang ber manik Unggu terang tampak memperhatikan nya dengan tatapan jengkel nya.

"Woahhh Diana..kau pintar sekali dalam hal berbohong.tampaknya nanti aku harus memberi mu sebuah 'penghargaan'. batin Alice yang berusaha menahan rasa kesal nya.

Alfian yang melihat nya hanya terkekeh.

"Tenaga mu sudah kembali gadis bodoh?."cibir Alfian.

"Kenapa?kau ingin mencari masalah dengan ku huh?."pancing Alice kesal.

"Apakah perlu aku ulang kembali kejadian malam itu Nona~?."Alfian tersenyum bangga karena melihat ekspresi Alena yang langsung menurut.

"Baiklah."gumam Alice yang merasa malu karena Alfian mengungkapkan nya di depan Xiao Juu Dan Ellia.

"Hey hey kalian membuat kami seperti orang bodoh dalam percakapan ini.apa yang terjadi?."tanya Ellia cemberut.

"itu benar.kalian harus memberikan penjelasan kepada kami tentang malam itu setelah ini semua."sahut Xiao Juu yang juga bertingkah seperti anak kecil yang tidak di berikan permen.

"Baiklahhh."jawab Alice sambil menarik nafas panjang.

"Tampaknya kita bisa bergerak sekarang."sahut Alfian

"Ya sudah Ayo!."

*

*

*

"Jadi aku sebagai Ketua Baru meminta maaf sebesar-besarnya atas nama Ketua sebelumnya."Ujar Diana di tengah-tengah pidato nya sambil membungkukkan badan nya.

"Siapa yang akan meminta maaf atas nama ku?."

sebuah suara lantang terdengar dari belakang para murid dan senior lainnya.

Sontak seluruh murid dan teman-teman lainnya melihat ke arah sumber suara.dan terlihat Alice yang berjalan anggun dengan tatapan dingin ke arah Diana.berhubung Alice mengikat tinggi Surai nya,itu terlihat kewibawaan di dalam diri nya.

"i-itu Ketua!."seru salah satu murid dengan wajah yang bersalah.

"huh, kenapa dia kemari."cibir salah satu murid.

"Dasar tidak tahu malu."

Diana yang mendengarnya nya tersenyum puas lalu melangkah mendekat ke arah Alice.

"Ada apa Kak Alena?."tanya Diana sambil berpura-pura ramah.

"Tidak ada Diana.aku hanya datang karena ingin memberikan mu selamat dan sedikit 'hadiah'."

jawab Alice sambil tersenyum dingin. Diana merasa nafas nya tercekat karena merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Alice melangkah melewati Diana dan mengambil posisi di tengah,di tempat Diana berpidato tadi.ia melihat Alfian dari kejauhan seraya memberi kode "lakukanlah,aku di sini."

"Aku tahu.kalian semua menganggap ku sebagai seorang penjahat,karena telah meracuni seorang pangeran.tetapi,ada satu hal yang ingin aku beritahukan kepada kalian."ujar Alice memulai titik awal rencana nya.

Semua orang terdiam dan bertanya-tanya.

bahkan Diana sendiri bingung, sebenarnya apa yang akan di lakukan Alice dan bagaimana dia bisa keluar.

"Bahwa ada seorang penjahat lagi di sini."

sambung Alice.

"penjahat lain?."

"mungkin saja dia hanya menipu,tidak usah di perduli kan."

"kau benar!."semua sahutan itu di tanggapi Alice dengan dingin.sebenar nya ia ingin sekali menyemprot mereka semua bahwa pelaku sebenarnya adalah orang yang mereka anggap baik."dasar orang bodoh!!bagaimana kalian bisa mudah tertipu dengan makhluk bodoh itu!."batin Alice kesal.

"Kalian tidak lagi mempercayai ku?baiklah akan aku tunjukkan bukti nya."

Pandangan semua orang sekarang tertuju kepada seorang gadis ber surai coklat yang berjalan mendekat ke arah Alice dengan wajah tertunduk.

Diana yang melihat tersentak sadar bahwa Alice sudah mengetahui kebenaran nya.dia langsung berbalik untuk menghentikan Alice namun gagal karena Xiao Juu menahan nya.

"Mau kemana ketua?."tanya Xiao Juu Sambil tersenyum.

"ah-kak Xiao Juu ..a-aku mau ke kamar dulu.

tiba-tiba aku merasa sangat pusing."jawab Diana yang tersenyum kaku.

"Kalau begitu,mari aku antar kan."tawa Xiao Juu.

"t-tidak usah,aku t-tidak mau merepotkan kak Xiao Juu."tolak Diana yang merasa gelisah.

"kalau begitu maafkan aku yang harus membawa mu secara ' paksa ' ."ujar Xiao Juu yang kemudian memukul bagian belakang kepala Diana yang mengakibatkan nya pingsan.

"benar-benar merepotkan."

 

###

 

Semua orang yang berada di lapangan latihan terlihat kebingungan.karena setelah Alice mendatangkan Sophia,dia kembali mendatang kan tabib yang bertugas memeriksa keadaaan racun yang ada di tubuh Alfian kemarin.

"Satu fakta yang ingin aku katakan bahwa

Pelaku sebenarnya dari segala kejadian ini adalah

Diana Vectory."pernyataan Alice sukses membuat semua orang terkejut.ada yang menanggapi nya bahwa itu serius dan ada juga yang menanggapi nya bahwa itu hanyalah lelucon yang di buat-buat oleh Alice.

"Kalian boleh mempercayai ku atau tidak.namun ini semua adalah fakta dan aku mempunyai bukti yang kuat.silahkah kau jelaskan lebih rinci, Sophia."sambung Alice dengan tatapan dingin nya.

Semua orang kembali mengarahkan pandangan nya ke arah Sophia.

"Itu semua benar. Diana dan kami yang merencanakan ini semua.sebenarnya setelah malam itu,aku dan Diana memikirkan cara untuk menjatuhkan Ketua.dan Diana menyarankan kami untuk menggunakan Pangeran sebagai objek untuk menjatuhkan Ketua.Lalu saat Ketua ingin membuat makanan untuk Pangeran,kami menaruh racun ke dalam makanan nya.lalu tanpa sengaja aku menjatuhkan salah satu bukti terkuat yang membuat semua ini terbongkar.

yaitu Liontin kesayangan ku."jelas Sophia dengan perasaan bersalah.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan ku juga begitu.

Racun yang di tunjukkan Sophia,sama persis dengan Racun yang ada di makanan Ketua Alena. Racun itu memang tidak mengandung resiko tingkat tinggi namun jika di konsumsi terus menerus dapat mengakibatkan Kematian."terang Tabib itu.

Semua orang menganga tak percaya.ternyata mereka salah menilai bahwa yang bersalah itu bukan Ketua mereka tetapi Diana lagi.namun masih ada beberapa dari mereka yang tidak percaya.

"Jangan mudah percaya!mungkin saja mereka berdua sudah di hasut oleh dia."seru seseorang yang masih tak percaya.

Alice menepuk jidatnya.

"Sial!kenapa masih ada manusia seperti nya!!."

geram Alice.

"Xiao Juu!Ellia!bawa dia kemari!."panggil Alice.

Xiao Juu yang mendengar nya langsung membawa Diana yang pingsan bersama Ellia dan Alfian. Tetua Haros hanya melihat nya dari jauh dan tersenyum bahwa rencana mereka hampir berhasil.

"Bukankah itu Diana?."komentar salah satu dari mereka.

"Ya itu dia!ketua baru yang kalian agung-agung kan!."batin Alice geram.

"Aku yakin kalian semua tahu tentang segel untuk melihat alam bawah bukan?dan sekarang aku akan mempraktekkan nya kepada Diana.

untuk mengungkapkan kepada kalian siapa yang bersalah sebenarnya."terang Alice.

Alfian yang melihatnya perlahan melangkah mendekati Alena lalu berdiri di sampingnya.

Alice hanya menoleh sekilas,lalu melanjutkan segel nya untuk membuka alam bawah milik Diana.

Diana pun mulai mengoceh tak jelas,

menyumpahi orang-orang yang ia benci.lalu memuji-muji diri nya. dan menganggap Alfian sebagai jalan menuju harta-harta nya.

Alfian yang mendengar nya berusaha menahan kesal nya."Untung saja kau seorang wanita,jika kau seorang laki-laki mungkin sekarang nyawa mu sudah tidak berada di tempat nya lagi."batin

Alfian geram. Alice hanya tertawa melihatnya.

Kini semua orang terlihat memandang rendah Diana. hingga akhirnya alam bawah Diana terbuka mengenai rencananya untuk menjatuhkan Alice. kali ini semua rekan serta teman-teman Alice merasa sangat bersalah karena telah menuduh nya.

"lepas!." Alice melepaskan segel pembuka nya.

Diana tersadar,lalu mulai memandang setiap orang yang memandang rendah diri nya.

"Ada apa ini?apa perasaan ku saja bahwa mereka menatap ku dengan hina??."batin Diana Heran.

Alice menatap nya sekilas.lalu menyuruh Xiao Juu untuk melepaskan ikatan nya.

"Ada apa ini?!kenapa kalian bertindak tidak sopan kepada ketua baru kalian?!dengan ini aku menghukum kalian ke dalam penjara bawah tanah karena tidak bersikap hormat kepada ku!."

ujar Diana marah karena melihat diri nya di ikat seperti seorang tawanan.

"Dasar jalang!kau tidak punya muka sama sekali untuk menghukum kak Alena!usir dia dari Lembah Suci ini!."teriak para orang-orang yang merasa marah terhadap Diana.

"Iya benar!usir dia!."sahut lainnya.

"A-apa yang terjadi??."tanya Diana ketakutan.

"Rahasia mu sudah terbongkar.tadi Alena sudah membuka alam bawah mu."ujar Ellia.

"apa?!i-itu tidak mungkin!."teriak Diana histeris.

Alice hanya diam dan melangkah ke depan.

lalu dia tampak membaca kan sebuah maklumat.

"Dengan ini di nyatakan Diana Vectory resmi di keluarkan dari Lembah Suci karena kesalahan yang di lakukan nya sudah sangat fatal yaitu dengan meracuni Pangeran dengan menjadikan Ketua Alena sebagai kambing hitam nya.oleh karena itu Diana dikeluarkan dari Lembah Suci secara tidak terhormat.dan aku,Alena sebagai Ketua kalian yang lama akan mengundurkan diri dan akan di gantikan oleh Xiao Juu sebagai Ketua yang baru."

Suara tepuk tangan memenuhi lapangan latihan kecuali suara tangisan Diana yang menyesali segala perbuatannya namun sudah terlambat.

karena apa?

karena nasi sudah menjadi bubur...

 

###

Tetua Haros tampak duduk di bangku nya dengan tenang.sedangkan murid kesayangan nya itu terlihat sedang menyeduh secangkir teh hijau.

"Di mana kalung itu Putri?."tanya Tetua Haros.

"Ada di kamar ku."jawab Alice pelan yang juga masih sibuk menyeduh teh nya.

"Lalu kapan kau akan mulai bertindak?ingat sebentar lagi Alfian akan menyelesaikan latihan nya.dan dia akan segera pulang."peringat Tetua Haros.

"Aku berencana akan menemui nya setelah ini."jawab Alice yang kemudian menyerahkan segelas teh yang baru saja selesai ia seduh.

Suasana tampak hening.

Tetua Haros masih menyeruput teh hijau nya.

sedangkan Alice terlihat sedang membuka beberapa buku dan membaca nya.

hingga sebuah ketukan kecil menyadarkan sepasang guru dan murid itu.

"Boleh aku masuk?."tanya Xiao Juu pelan. Tetua Haros mengangguk pelan lalu menjawab "masuklah."

"Bagaimana keadaan mu Alice~~?."Xiao Juu mendekati Alice lalu mulai menjahilinya.

Alice lalu mengambil satu buku yang lumayan tebal dan memukul kepala Xiao Juu dengan buku itu.

Buk!

"Akh itu sangat menyakitkan sayang~apa kau tidak bisa lebih pelan?~."ujar Xiao Juu dengan suara yang di buat-buat. Tetua Haros yang mendengar nya hanya tertawa lalu memilih untuk melangkah ke belakang dan menenangkan diri nya.

"Apa-apaan kau ini?kenapa membuat suara seperti itu?bagaimana jika ada yang mendengar?."ujar Alice kesal dengan wajah datar nya.

"Biarkan saja~~toh mereka akan tahu apa yang sedang kita lakukan~."goda Xiao Juu yang berusaha menahan tawa nya karena melihat wajah kesal Alice. dan tanpa mereka sadari bahwa ada seseorang yang mendengar mereka dan langsung melangkah pergi.

"Ya!kenapa kau terus memancing emosi kuuu!!."

geram Alice lalu mencubit kedua pipi Xiao Juu dengan kesal.

"Hahahaha maafkan aku,aku hanya bercanda."

"Kau keterlaluan bodoh."umpat Alice kesal.

"Wow kau sudah menjadi liar ternyata."sindir Xiao Juu yang di susul gelak tawa mereka yang memenuhi ruangan itu.

Alfian p.o.v

Sebenarnya tadi Alfian ingin menemui Alena.

ia ingin mengucapkan selamat kepada nya,

karena musuh terbesar Alena sekarang sudah pergi jauh dari nya.

Namun ketika ia melewati ruangan Tetua Haros ia mendengar suara-suara yang menurut nya sedikit ' liar '.dan Alfian tahu pemilik suara itu.

itu adalah Xiao Juu . Tetapi Alfian tak percaya ketika mendengar suara Alena yang seperti sedang mencegah Xiao Juu untuk tidak mengeluarkan suara seperti 'itu'.

Alfian tak menyangka ternyata Xiao Juu Dan Alena mempunyai sebuah hubungan.bahkan mereka sudah sampai ke tahap ' itu '.

dan Entah kenapa Alfian merasa kecewa dan kesal. ia tahu seharusnya itu memang sudah sewajarnya,Karena Xiao Juu Dan Alena adalah pasangan dan dia hanyalah seorang pangeran yang hanya numpang lewat.

Alfian menelan ludah nya,ketika menyadari perkataan nya sendiri bahwa Xiao Juu dan Alena adalah pasangan .

"*Haishhhh apa yang sedang aku pikirkan."

"tujuan ku adalah Alice.dan aku tidak boleh sampai jatuh cinta dengan Alena.ingat Alfian*!."

Tok Tok

Alfian mendengar suara ketukan pintu dan langsung membuka pintu nya.

"Siapa?."tanya Alfian yang masih berusaha membuka kunci kamar nya.

"Ini aku Alena!."

deg!

jantung Alfian langsung berdebar kencang,ketika

mengetahui nama dari sang pemilik suara.

"bukankah dia dan Xiao Juu sedang 'itu'??." batin

Alfian yang entah kenapa merasa salah tingkah untuk bertemu dengan Alena.

"Alfian?."

"i-iya sebentar."

Alfian membuka pintu nya dan terlihat lah Alena yang terkena sinar bulan malam yang tampak terang.

"Cantik.."gumam Alfian.

"Apa?."

"ah,tidak tidak."elak Alfian.

"ada apa?."tanya Alfian

"kau tidak membiarkan ku masuk?."tanya Alena polos.

"Masuk?!! bagaimana bisa seorang gadis masuk ke dalam kamar seorang pria.bagaimana jika...ahhh Alfiann fokus lah dulu!!."Batin Alfian yang tersenyum kaku setelah mendengar pertanyaan polos Alena.

"Baiklah Silahkan masuk."ujar Alfian dengan pipi yang memerah. Alfian membawa Alena menuju ruangan belakang kamar nya.di situ terdapat satu buah sofa dan meja yang menghadap ke arah danau di belakang kamar Alfian.

"Kau ingin ku buatkan teh?."tanya Alfian

"ah tidak usah.aku juga barusan sudah minum teh.kau duduk lah,ada yang ingin aku bicarakan."ujar Alice sambil menepuk sebelah sofa di samping nya.

Alfian mengambil tempat di samping Alice dengan jantung yang ber debar kencang.

"Ada apa?."

"Terima Kasih."ujar Alice pelan

"untuk?."tanya Alfian heran.

"untuk malam itu,aku hampir mati jika kau tidak datang.aku benar-benar bersyukur memiliki teman seperti mu."ujar Alice sambil tersenyum manis.

Alfian hanya memandang nya sendu.

"teman ya..."batin Alfian yang entah kenapa merasa kecewa.

"hei gadis bodoh.."panggil Alfian pelan.

"kenapa?."tanya Alice Bingung.

"Kau dan Xiao Juu berteman atau memang mempunyai hubungan yang lebih?."tanya Alfian yang merasa aneh dengan perkataan nya.

Alice yang mendengar nya hanya menjawab nya dengan polos.karena mungkin bisa di bilang Alice lebih peka dengan keadaan musuh dari pada peka terhadap perasaan nya sendiri.

"Xiao Juu dan aku hanya berteman.aku dan diri nya sudah dekat sejak dulu.bahkan aku sudah menganggapnya sebagai kakak ku sendiri."jawab Alice yang menatap sendu air danau yang mengalir tenang

Alfian terkejut karena mendengar bahwa Alena dan Xiao Juu Hanya berteman.namun kenapa mereka bisa sampai ke tahap itu??.

"Kau menganggap kakak.tapi tadi aku tidak sengaja mendengar kau dan dia di ruangan Tetua Haros,itu...."Alfian menggaruk kepala nya dengan pipi yang memerah.

Alice yang mendengar nya langsung merasakan pipi nya yang memanas.ia tahu bahwa Alfian sudah salah paham dan berasumsi bahwa dia dan Xiao Juu sedang melakukan ' itu '.

"dasar Xiao Juu itu!!!kan sudah ku katakan untuk tidak membuat suara yang aneh-aneh!dan inilah akibat nya sekarang!!."batin Alice geram.

"Ah itu aku rasa kau salah paham."terang Alice sambil tertawa canggung. Alfian hanya menatap Alice dengan tatapan bingung.

"Kau berpikir kami sedang melakukan ' itu ' bukan?namun perlu kau ketahui bahwa itu semua adalah kesalahpahaman.saat itu aku sedang membaca buku,lalu Xiao Juu mendekat dan mulai menjahili ku.karena kesal aku pun memukul kepala nya dengan buku.dan yaa..itu lah yang terjadi,dia mulai membuat suara-suara seakan-akan kami sedang melakukan ' itu '." jelas Alice yang merasa sangat malu.

Alfian menahan tawa nya karena melihat wajah Alena yang memerah padam dan entah kenapa itu tampak imut bagi nya.

"Hahahaha baiklah-baiklah,sekarang aku paham."

ujar Alfian sambil tertawa dengan perasaaan yang cukup lega.

 

*Bersambung*~~

 

Haeeeee:)

yuhuuu~~

gimn?

udh selesai:3

Hohoho'-' ini sudah Chapter 15 dan entah kenapa

aku ingin berteriak dan menangis tersedu-sedu:v

sedihhh bercampur bangga:3

Berkat dukungan kalian,cerita ini udah mulai banyak yang suka,banyak yang baca,banyak yang nge likeeee dan pokoknya love you buat kalian semuaaaa🧡🧡...btw bentar lagi jumlah like mendekati angka 100 dan entah kenapa aku bangga ajah

Terima Kasih Para Readers🧡🧡

Semoga di chapter selanjutnya,aku bisa merasakan lebih banyak dukungan dari kalian :3

Sampai jumpa!

dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak:)

Terpopuler

Comments

D. Michael Smith ©

D. Michael Smith ©

semangat up terus author

2020-02-07

0

Nao Baek

Nao Baek

Lanjut thor!!! Jangan lupa mampir

2020-02-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!