"Dim..., jaga dirimu baik2 ya di sana...!!" Ucapku pada Dimas, ketika mengantarnya ke Bandara.
"Iya Al.., maafkan aku ya Al..!" Jawab Dimas dengan mata berkaca2.., tangannya menggenggam tanganku dengan erat. Tampak sekali guratan kesedihan di wajahnya.
"Dimmmm..., hikksss...hikkss..." Tiba2 saja aku tak mampu lagi menahan air mata.. Ingin rasanya aku memeluknya, entah mengapa ada perasaan yang teramat pedih ketika melepasnya pergi.
"Al.., jangan menangis gadis kecilku..!! Harusnya aku yang menangis karena takdir kita tidak berpihak padaku.. Harusnya kamu bahagia Al, aku tidak lagi memintamu menikah denganku. Semoga kelak kamu bisa menikah dengan lelaki yang benar2 ada di hatimu.. Yang benar2 kamu cintai.." Ucapan Dimas seolah mencoba menenangkanku. Namun tangisku semakin menjadi, tubuhku semakin bergetar...
"Dimm.., maafkan aku.., maaf...., aku menyayangimu sahabatku... Berbahagialah dengannya..."
"Iya Al.., aku akan berusaha berdamai dengan hatiku.. Aku akan berusaha bahagia untukmu Al..." Dimas menepuk-nepuk punggungku, dan menyeka air mata yang jatuh dipipiku.
"Aku pergi ya Al.." Dimas melepaskan genggaman tangannya..
"Jaga dirimu ya gadis kecill..! Asal kamu tau Al.., di sini, selalu ada kamu.." Ucap Dimas menepuk dadanya menunjukkan bahwa aku akan selalu ada di hatinya... Perlahan ia pun berlalu meninggalkanku dengan memberikan senyumnya yang terakhir....
Aku hanya berdiri mematung.., setelah sadar tubuh Dimas tak lagi tampak, aku jatuh bersimpuh... Tangisku kembali pecah....
"Dim..., hiks...hiks... Jangan tinggalkan aku Sob..." Ucapku lirih.., tak rela dia pergi.. Aku sadar.., saat itu adalah terakhir kali, mata ini bisa menatapnya.., karena sebentar lagi Dia dimiliki oleh Sofia...
Setengah jam berlalu, aku mulai bisa mengontrol emosi. Aku tidak sadar ada sesosok pria yang berdiri tepat dihadapanku, dia memberikan tisu pada gadis ini...
"Girls..., sudah yang menangis, seka air matamu dengan tisu ini..!!"
Aku berusaha bangkit, dan menatap pria yang memberiku tisu itu.
"Trimakasih ya mas..." Ucapku.
"Yukk duduk dulu di kursi itu...!! Tenangkan pikiranmu......!!" Ajaknya...
Aku mengangguk dan melangkah mengikutinya. Kami duduk bersebelahan.
"Kenapa tadi kamu menangis girls..??"
Aku masih saja terisak tidak dapat menjawab pertanyaannya. Pria itu kemudian menatapku, dan terus berusaha untuk menenangkanku dengan kata2....
"Oke.., mungkin kamu masih larut dalam kesedihanmu.. Kenalkan namaku Abimana.." pria itu tersenyum, memperkenalkan dirinya..
"Aku Alya Mas..." Balasku masih dengan sedikit terisak..
Abimana seorang pria yang terlihat sangat dewasa, dan bijaksana dalam setiap ucapannya. Tinggi badannya ideal, ia juga memiliki wajah yang tampan.., sorot matanya teduh dan senyumnya sangat manis....
Aku berulang kali menyeka air mata dengan tisu yang diberikan olehnya.
"Ambil nafas dalam2 Alya.., hembuskan perlahan...!!" Aku mengikuti apa yang diperintahkan mas Abimana berulang kali, dan benar saja.., aku berangsur-angsur merasa tenang...
"Makasih ya Mas Abi.." Ucapku dengan tersenyum..
"Sama2 Alya... Aku senang melihat gadis dihadapanku ini sudah tidak lagi menangis. Oiya Alya, kamu memanggilku Abi...??hhhehe...."
"Lohhh memang ada yang salah ya mas...?" Tanyaku dengan heran.
"Hhhehe..., enggak Al, hanya saja seolah panggilan itu seperti panggilan sayang ya..., hhhhaha..." Mas Abimana tampak tertawa lebar.
"Oh...., maaf mas.. Kan nama mas...., Abimana..., biar nggak kepanjangan yang mengucapkan, makanya aku panggil saja Mas Abi..."
"Iya.., iya...., Alya.. Aku juga bisa memanggilmu Al ya?? Biar nggak kepanjangan yang mengucapkan, ...hhhhehe..."
"Huum Mas..." Jawabku sambil mengangguk.
"Oke Al, mulai saat ini kamu bisa menganggapku teman, sahabat, ataupun kakak.."
"Iya Mas, terimakasih yaa..."
"Sama2 Al... Kalau hatimu sudah merasa tenang, ceritakan padaku, apa yang membuatmu menangis.. Cukup lama lho Al, aku memperhatikanmu.., dan memutuskan untuk mendekat ke arahmu..." Ucapannya membuat aku malu.., seketika aku menunduk..
Aku mulai menceritakan semua pada mas Abi, pria itu mendengarkannya dengan seksama.
"Sabar ya Al..!! Mungkin itu salah satu tanda cinta Allah padamu.. Sebelum kamu menikah, Allah menampakkan dulu suatu kebenaran yang mungkin membuatmu sakit, namun itulah kasih sayangNya.., sehingga kamu bisa terhindar dari pernikahan yang mungkin tidak membuatmu bahagia di kemudian hari.. Bersabarlah dengan kehendakNya..!! Dan yakin Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untukmu di dunia.., serta di akherat...!!" Ucapan mas Abi menyadarkanku atas cinta kasih Allah, yang tidak pernah kusadari..
"Iya mas.., trimakasih... Maaf mas kalau boleh tau, mas Abi seorang ustadz ya...?" Tanyaku dengan intens menatap wajahnya..
"Hhhaha..., bukanlah Al, aku bukan ustadz.."
"Ohhh..., tapi ucapan mas Abi tadi seperti ucapan seorang ustadz lho...hhhhehhhe..." Aku mulai tertawa...
"Kamu berlebihan Al.. Tapi syukurlah, kamu jadi bisa tertawa..."
"Oiya rumahmu di mana Al?? kebetulan aku bawa mobil.. Aku antarkan ya...??"
"Tidak usah repot2 Mas.., aku bisa pesan ojek online kog.."
"Aku tidak kerepotan kog.., kebetulan tadi hanya mengantar ayah ke sini, ehhhh nggak taunya nemu anak orang lagi nangis.., hhhhhahaaa..."
"Mm.., baiklah kalau Mas memaksa......" Balasku dengan tersenyum lebar.
"Oke yuk kita ke parkiran..!! Oiya aku minta no ponsel mu ya Al..."
"Iya mas.." Aku memberikan mas Abi nomer ponselku.
"Ok aku save Al.., bentar aku miscall ya, simpan nomerku..!! Jadi kalau kamu butuh teman curhat, bisa langsung chat atau telepon aku ya...!!" Ucapnya tersenyum dengan sangat manis...
"Siap mas..."
Kemudian kami berjalan menuju parkiran mobil. Sesampai di depan mobil miliknya, mas Abi menyuruhku masuk ke dalam, dan mulai menjalankan mobil itu.
Mas Abi mengantarkanku sampai di depan masjid, dekat gang kecil menuju rumahku. Kamipun berpisah dengan saling mengucapkan salam....
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Happy reading.. Jangan lupa tinggalkan like, rating 5, koment dan juga vote.. supaya author lebih bersemangat nulis 😘😘😘😘😘
Ditunggu juga kritik dan sarannya ya sobbbbb.. salam kenal 😊😊😊😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
NI ABIMANA, KEKASIH TK SAMPAI LO, KRN GK JODOH, PADAHAL KALIAN HAMPIR MNIKAH, TPI KALIAN DITAKDIRKN MNJADI BESAN..
2023-03-19
0
Sulaiman Efendy
KYK SUNDAL AZA LO AL... KLO LO GK RELA, KNP GK JDI BINI KEDUA DIMAS...
2023-03-19
0
Sulaiman Efendy
TERLALU BAPERAN LO AL....
2023-03-19
0