Siang itu, kami masih bercengkrama di halaman sekolah, menunggu ekstra kurikuler yang akan dilaksanakan satu jam lagi. Kami duduk di bawah pohon yang rindang.
Kami berbincang tentang masa depan. Masa selepas kami lulus dari SMA.
"Al.., tak terasa ya, sebentar lagi kita menghadapi ujian akhir sekolah.." Ucap Vita dengan nada sedih.
"Iya Vit.., sedih kalau harus berpisah dengan kalian..."
"Al.., selepas SMA, kamu mau meneruskan kuliah di mana?" Tanya Aldi.
"Kemungkinan, aku tidak kuliah Di.. Aku akan bekerja, lagian kedua adikku masih sekolah, ibuku sudah semakin tua. Aku juga tidak punya biaya untuk kuliah.." Jawabku dengan menatap ke awan, membayangkan masa depan yang tak mungkin secerah para sahabatku.
"Al.., kenapa tidak mencoba program bea siswa?" Sahut Arif.
"Enggak Rif, aku mau fokus pada masa depan ke dua adikku.. Kasihan mereka, kalau aku tidak segera bekerja, kemungkinan besar mereka akan putus sekolah, apalagi Hana akan masuk SMP, Asti juga akan masuk SMA.. Aku tidak boleh egoiskan..??"
"Al...., aku bantu biayai sekolah adik2mu ya..? Jadi kamu bisa kuliah.." Arif menawarkan kebaikannya padaku.
"Tidak usah Rif.., aku tidak mau terlalu berhutang budi padamu.. Selama ini, kamu sudah sangat baik, membelikanku LKS, membayarkan biaya ekstra, mentraktirku.. Rasanya, aku tidak akan mungkin bisa membalas semua kebaikanmu Sob..."
Arif hanya menghela nafas mendengar perkataanku, seolah dia kecewa dengan sikapku yang pesimis.
"Oiya Di, kamu mau meneruskan kuliah di mana?" tanyaku pada Aldi.
"In shaa Allah di UG* fakultas kedokteran Al.."
"Kamu Rif..??" Tanyaku pada Arif.
"In shaa Allah, selepas SMA aku mau mengikuti jejak kakakku Al, kuliah di Jerman.."
"Dara.., Vita, Ale, Ardhi, Rudi.., kalian juga mau kuliah?"
"Rencana aku mau kuliah di IS* Al, fakultas Film & Televisi.." Jawab Vita dengan semangat.
"Aku mau ikut pelatihan menjahit aja Al.." Jawab Dara.
"In shaa Allah aku mau kuliah di UI*, fakultas perbankan syariah Al.." Jawab Rudi dengan mantap.
"Aku kuliah di universitas percintaan aja Al, persiapan menjadi suami dan ayah yang baik..., hhhhhehe.." Jawab Ardhi memecah suasana. Kami tertawa lepas...
"Aku juga Al.., sama seperti Ardhi, aku mau langsung bekerja.. Ada seseorang yang sudah menanti lamaranku.., hhhhehe.." Kami kembali tertawa mendengar jawaban Ale...
"Ardhi.... Ale..... Kapan mau mengenalkan gadis pujaan hati kalian..??" Tanyaku mencandai mereka berdua.
"In shaa Allah.., kalau sudah dicetak undangannya, baru aku kenalin Al.."
"Betul tuch.., kata Ale.." Jawab Ardhi dengan terkekek, membenarkan perkataan Ale.
"Lhaa...., kamu Al, kapan mau mengenalkan cowokmu..., hhhhaha?" Balas Ale padaku.
"Aku belum mikirin cowok, tauuu... Aku mau fokus dulu dengan ujian akhir sekolah..."
"Maca ciiiichhh...??" Sahut Vita sambil memainkan rambutku.
"Ehm..., Alya kan mau menunggu Big Boss sepulang dari Jerman.." Kata Aldi dengan tawa khasnya yang penuh keusilan.
"Apa-apaan sichh kamu Di, nggak puas2nya ya selalu usil ke aku..." Jawabku dengan sebal, kujambak rambut sahabatku itu karena gemasnya.
"Awwww..., sakit Al, lepaskannn..!! Maaff.., maaf...."
"Makannya jadi orang jangan usil...!! Hufttt..."
Semua sahabatku tertawa..
"Betul Al.., kamu mau menunggu?" Tanya Arif tiba2.., dengan masih menahan tawa.
"Ya enggaklah Rif.." Jawabku dengan memperlihatkan muka cemberut.
Setelah mereka puas menertawakanku, suasana berubah menjadi hening..
"Untuk menghadapi ujian akhir sekolah, yuk kita tingkatkan belajar..!! Bismillah semoga kita mendapat nilai akhir yang memuaskan.." Suara Arif yang bijak memecah keheningan.
💖💖💖💖💖💖💖
Ujian akhir sekolah pun telah tiba. Kami berusaha mengerjakan semua soal dengan semaksimal mungkin. Tak lupa juga kami selalu berdoa. Tiap tengah malam.., kami bangun untuk menjalankan sholat sunah Lail, memohon kemudahan untuk mengerjakan soal2 ujian, serta memohon untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.
Alhamdulillah.., doa2 kami diijabah. Nilai hasil ujian kami sangat memuaskan.
Aldi berhasil mendapat rangking pertama, sedangkan aku.., gantian mendapat rangking kedua.
Tangis bahagia tak terbendung, semua sahabatku mendapatkan nilai ujian yang sangat memuaskan.
Ibu yang mendampingiku wisuda, menangis dan memelukku karena haru.
"Selamat ya Al..., Bapak bangga padamu.." Ucap Pak Umar dengan berkaca2 sambil menepuk-nepuk pundakku.
"Trimakasih Pak..." Jawabku dengan disertai air mata bahagia.
Hari itu merupakan hari yang diselimuti kebahagiaan dan juga kesedihan. Bahagia karena aku berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan, sedih karena harus berpisah dengan semua sahabatku.... Meski kami masih bisa bertemu, namun tak sesering ketika kami masih di sini, di bangku SMA.
Aku dan semua sahabatku berkumpul di halaman sekolah, kami berfoto bersama.
Aku, Dara, dan Vita saling berpelukan, begitu juga dengan Aldi, Arif, Ale, Ardhi dan Rudi mereka saling berpeluk. Rasanya kebersamaan kami di SMA ini sangatlah singkat....
"Al.., selamat ya.." Ucap Angga yang sudah berdiri di depanku.
"Trimakasih.., Ngga.."
"Maaf atas kesalahanku selama ini, semoga kelak kita bisa bertemu lagi.." Katanya lirih tanpa menunggu balasan dariku, kemudian dia berbalik.., dan berjalan meninggalkanku.
Rupanya Arif mengawasi kami, diapun berjalan mendekati sahabatnya ini....
"Al.., mungkin aku akan bertanya untuk yang terakhir kali tentang hubunganmu dengannya, karena selama ini kamu tidak pernah mau menjawabnya.. Sebenarnya ada hubungan apa kamu dengan Angga??" Tanya Arif dengan menatap dalam, seolah menginginkan aku untuk jujur.
"Sudah sering aku katakan.., aku hanya berteman dengannya Rif.. Kami tidak memiliki hubungan apapun.." Jawabku dengan tersenyum, namun seolah Arif tidak puas dengan jawaban yang aku berikan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sis Fauzi
keren banget kisahnya 👍❤️
2021-04-21
2
pinnacullata pinna
ada yang cemburu uuu uui
btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️
2021-01-18
1
نو فيتا الايو كا ندرا🥀
semangat 😉
2021-01-02
1