"Al..., ada pembeli yang mencari kamu Nduk.." Kata ibu setelah beliau mengantarkan pesanan ke salah seorang pembeli, saat itu aku sedang mencuci piring yang kotor.
"Siapa Bu..?" Tanyaku dengan penasaran.
"Itu, gadis cantik.., bermata sipit, kulitnya putih.. Yang duduk sendiri itu Al.." Jawab Ibu sambil mnggerakan wajahnya, sembari menunjuk ke arah seorang gadis yang tengah duduk sendiri menikmati mie pesanannya.
"Ya bu, Alya akan menghampirinya..."
Aku berjalan menuju ke arah gadis yang ditunjuk Ibu.
"Maaf.., mbak mencari saya? "
"Ehhh....., Alya ya..?? Sini duduk..!!" Ucap gadis itu mempersilahkan aku duduk di dekatnya.
"Al.., kenalin aku Ratna.., aku pacarnya Angga.."
Deg...
"Angga sudah punya pacar, kenapa dia tidak bilang..." Bisikku dalam hati. Aku mencoba menyembunyikan keterkejutan.
"Al...., pasti Angga tidak cerita ya kalau kami sudah jadian..?"
"Ehh...eng..gak pernah mbak, lagi pula saya juga tidak pernah mau tau tentang Angga. Saya hanya teman sekolahnya mbak, bukan siapa2.nya.."
"Beneran kalian hanya teman?" Tanya gadis itu menyelidik...
"Iya mbak, beneran kami hanya berteman, tidak lebih.. Kalau mbak tidak percaya, bisa tanyakan ke teman Angga yang lainnya.." Jawabku dengan tegas.
"Hmmm.., syukurlah kalau begitu, aku tidak perlu lagi khawatir... Tapi dia sungguh lucu, masa sudah jadian denganku, tapi postingannya di sosmed malah kamu.." Ucapnya dingin.
"Saya malah tidak pernah tau mb, karena saya memang tidak mempunyai hp.."
"Al...., jauh-jauh darinya ya!! Sudah satu bulan kami jadian, tapi sungguh sakit.., karena orang yang aku cintai..., masih memikirkan gadis lain.."
"Iya mb, saya akan menjauhinya.."
"Janji ya All...!!"
"Heem..."
"Aku percaya kamu Al.., trimakasih ya.." Ucapnya dengan tersenyum. Gadis itu melanjutkan menikmati makanannya, kemudian aku berdiri dan berjalan meninggalkannya.
Rasa sakit tiba2 terasa di hati ini, mataku memerah seolah air mata akan segera tumpah, aku merasa menjadi seorang gadis yang bodoh, percaya pada sikap dan bualan Angga yang seolah menunjukkan hanya aku yang dicintainya, ditunggunya... Ternyata aku terlalu baper, tak sengaja diriku berharap, bahwa hanya aku saja gadis yang diinginkannya.
"Baiklah.., mulai saat ini, aku akan benar2 menjauh darimu haiii.., Angga.." Aku marah padanya, aku merasa ditipu, aku merasa kecewa dan dikhianati....
"Bodoh..bodoh...bodoh.." Aku memukul kepalaku sendiri. Tanpa kusadari, Ibu memperhatikan tingkahku.
"Al.., ada apa Nduk..?" Tanya beliau heran.
"Nggak apa2 bu, cuma ini lho..., kepala Alya kog agak pusing.." Aku mencoba beralasan, supaya ibu tidak bertanya lagi.
"Ya sudah, nanti warungnya kita tutup lebih awal ya Nduk.. Biar kamu bisa istirahat di rumah."
"Iya bu, maaf ya Bu.., gara2 Alya warungnya tutup lebih awal.."
"Nggak apa2 Al...., lagi pula besokkan hari terakhir kamu libur sekolah, kamu refresing sama temen2mu Nduk..!! Biar pikirannya fress..." Kata ibu seolah mengerti apa yang diinginkan anaknya ini.
Setengah jam kemudian, kami mulai beberes & bersiap untuk pulang.
Sesampai di rumah, aku membaringkan tubuhku di atas ranjang, aku mencoba menghapus rasa sakitku. Aku teringat kotak kecil yang di dalamnya tersimpan surat2 Angga. Aku bangun dari ranjang, menuju almari baju.., mencari kotak itu. Tak butuh waktu lama aku langsung menemukannya. Aku membuka kotak itu dengan perasaan entah, ada beberapa surat yang masih tersimpan dengan rapi. Aku menangis menatap lembaran2 itu, aku berpikir sudah tak penting lagi aku menyimpannya.
"Mbak Alya...." Tiba2 Asti masuk ke dalam kamarku..
"Mb..mbak kog nangis?" Tanyanya sambil terus menatapku dengan bingung...
"Gapapa dek, mbak cuma mau membuang kotak ini.." Jawabku dengan masih terisak.
"Itukan dari mas Angga, anak band temen mbak Alyakan..?"
"Iya.., sepertinya ini malah memenuhi lemari mbak, bisa mbak minta tolong dibuangin dek..."
"Sini mbak, biar Asti buang... Pasti mas Angga bertingkah ya mbak? Anak band kebanyakan seperti itu mbak, setelah memberi harapan dia akan menjatuhkan sedalam-dalamnya..."
"Kog kamu bisa ngomong seperti itu dek..?" Tanyaku heran, mengapa Asti bisa berpikiran semua anak band seperti Angga...
"Hhhehe.., ya taulah mbak, temen sekelasku cownya juga seorang anak band, masa tiap hari selalu nangis di kelas, curhat kalau si cow punya banyak pacar..."
"Ohhh..., begitu ya?? Semoga tidak semua anak band seperti itu ya dek..."
"Iya mbak.. Sudah, mbak Alya langsung istirahat ya, Asti akan segera menjauhkan kotak ini dari mbak Alya..."
"Iya As, makasih ya anak manis.." Ucapku sambil mengacak-acak rambut Asti.
"Ihhh...., mbak Alya, rambutku jadi acak-acakan..., hufttt.... Aku buang ini dulu ya mbak.." Asti berjalan ke luar dari kamarku.
Kemudian aku merebahkan lagi tubuhku, memejamkan mataku, berharap esok akan bisa menghilangkan kebaperan ini.
Harusnya aku tak sesedih dan sesakit ini, karena perasaanku pada Angga belum benar2 dalam. Aku belum mencintainya 100%....
Ya Robb.., mudahkanlah hamba untuk melupakannya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MG GK SEMUA AL, TPI RATA2....
SPERTI PARA MODEL, NDAK SEMUE MINES KLAKUAN, TPI RATA2, DN RATA2NYA 80%...
2023-03-19
1
Sulaiman Efendy
APALAGI ANAK BAND, MNA ADA YG BENAR..
2023-03-19
0
Sulaiman Efendy
LO AJA YG GADIS BODOH YG TRLALU CEPAT BAWA PRASAAN KE ANGGA,, LBH BAIK LO FOCUS KE SEKOLAH LO DLU..
2023-03-19
0