Pagi ini aku ingin menyiapkan sarapan untuk ibu dan kedua adikku.. Aku lihat di dapur hanya ada telur 1biji, indom** goreng 1bks. Hmmmm......, okelah...., aku masak omelet saja. Kasihan ibu, sudah dua hari ini libur berjualan karena sakit darah tingginya kambuh. Mungkin beliau kecapekan & banyak pikiran..
Andai Ayah masih ada, pasti ibu tidak akan seperti ini. Ayah meninggal ketika ibu sedang mengandung adikku "Hana".. Saat itu kandungannya sudah hampir tujuh bulan. Betapa terpuruknya beliau saat itu.
Ibu seorang wanita yang tegar, beliau merawat anak-anaknya dengan penuh cinta & kasih sayang. Ibu juga sosok wanita hebat, berjualan tanpa lelah, berikhtiyar untuk mencukupi segala kebutuhan kami.
Ibu....., sehat selalu ya Bu, aku akan berusaha membantumu.., mengukir senyum di wajah sendumu.
"Al....., sudah disiapkan sarapannya Ndhuk?" Tanya ibu dengan suara lemah.
"Sudah Bu, maaf Alya cuma masak omelet untuk kita berempat...."
"Harusnya tadi kamu minta uang ke Ibu Ndhuk, biar bisa beli sayur di bu Sumi.."
"Uangnya dihemat dulu Bu, untuk beli lauk nanti siang & sore, juga besok.."
"Maafkan Ibu ya putri2 yang cantik.... Ibu malah sakit seperti ini, membuat kalian kerepotan."
"Ibu jangan berpikiran seperti itu, yang terpenting Ibu cepat sehat ya...!!" Ucapku dengan membelai tangan beliau.
"Iya Bu, Ibu istirahat dulu saja...., kami sedih kalau ibu sakit.." Imbuh Asti.
"Betul kata kak Alya & kak Asti bu. Oiya Bu..., Hana berangkat sekolah dulu ya..., takut terlambat." Kata adikku yang bungsu itu sambil mencium punggung tangan Ibu, kemudian dilanjutkan mencium punggung tanganku & Asti, berpamitan untuk pergi ke sekolah.
"Bu, biar Alya saja ya yang membersihkan meja makan.." Kataku sambil mengambil piring2 yang kotor, dengan dibantu Asti.
Setelah itu, aku & Asti berpamitan untuk segera berangkat ke sekolah.....
💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Sampai di kelas, aku tidak menjumpai Angga. Aku khawatir apa dia sakit lagi. Ternyata benar, Angga ijin karena sakit. Okelah aku akan ke rumahnya sepulang sekolah nanti.
Aku akan meminta Vita untuk menemani ke rumahnya.
Syukurlah...., Vita dengan senang hati, akan menemaniku ke rumah Angga memberikan kado untuknya. Kado yang aku beri hanyalah sebuah barang yang sederhana, dengan harga yang tidak mahal tentunya.
Ketika terdengar bel tanda pelajaran telah usai, teman-teman segera berhambur keluar kelas. Begitu juga dengan kelima sahabatku. Tinggal aku & Vita yang masih berada di dalam kelas. Kami sengaja menunggu Dara, Aldi, Ale, Ardhi & Rudi keluar kelas, supaya mereka tidak curiga.
Setelah menunggu beberapa menit, aku dan Vita keluar kelas menuju parkiran. Vita mengambil motornya dengan segera, dan kamipun berboncengan. Tak sampai setengah jam, sampailah kami di depan rumah Angga.
Rumah itu tampak sepi...., hanya ada seorang ibu yang tengah duduk di teras rumah sambil membaca sebuah buku.
Setelah menaruh motor di depan rumah Angga, kami menyapa beliau dengan mengucapkan salam..
"Asalam'ualaikum Bu.." Sapaku & Vita bersamaan.
"Wa'alaikumsalam....., ehhh dua anak manis datang lagi ke rumah Ibu.." Balas si ibu, dengan memberi senyum kepada kami. Aku & Vita mencium punggung tangan ibu Angga, sebagai tanda penghormatan.
"Angga ada di ruang keluarga, baru main gitar... Yukkk masuk nak..!!"
"Iya bu..." Balasku.
"Ngga dicari nich..." Ucap beliau, memberitahu Angga....
Angga menoleh dan memutar posisi duduk, matanya menatap kami, dia tersenyum dengan senyuman tak biasa... Seolah menunjukkan bahwa ia bangga dan merasa puas, karena berhasil membuatku datang ke rumahnya lagi, tepat di hari ulang tahunnya.
"Ach....., dasar Angga licik.." Batinku.
"Hei Al, Vit...., duduk sini..!!" Ajaknya. Kami duduk di atas karpet tebal.
"Hhhaha...., akhirnya berhasil juga bikin kamu ke sini lagi Al..." Katanya dengan bangga.
"Apa sich Ngga?? Aku cuma mau ngasih kado sesuai janjiku, setelah ini aku akan pamit pulang.." Aku berkata dengan sebal.
"Makasih ya Al kadonya & perhatiannya..., hhhhehe."
Ibu Angga datang dengan membawa nampan berisi minuman, sirup orange dan beberapa camilan.
"Hari ini Angga ulang tahun, tapi katanya tidak mau dirayakan lho Nak.." Ucap beliau seraya memberitahu.
"Oh ya bu??" Tanyaku pura2 tidak tau kalau hari ini ultah Angga.
"Iya Nak, katanya lagi males bikin pesta..."
Aku & Vita hanya tersenyum, obrolan kami semakin seru.. Beliau menceritakan betapa manjanya Angga, dia minta dibelikan motor yang keren keluaran terbaru, belum lama ini Angga juga minta dibelikan mobil....
Angga seorang anak yatim, tapi dia tidak sepertiku..., warisan dari ayahnya lumayan banyak. Almarhum mewariskan sebuah perusahan yang bergerak di bidang jasa pengiriman. Kakak Angga yang melanjutkan usaha Almarhum.
Sungguh aku tidak akan tau sifat & karakter Angga jika Ibunya tidak bercerita seperti ini. Angga anak yang manja, keras kepala dan kadang susah diatur, itu yang dapat aku tarik kesimpulannya dari cerita beliau. Hahhh...., tapi tidak apa-apalah.. Toch aku juga belum terlalu yakin dengan perasaan yang sesungguhnya pada Angga.
"Sudah Bu, cukup membeberkan semua tentang Angga....!!! Nanti mereka ilfill..." Kata Angga dengan menampakkan mukanya yang memerah, entah karena malu atau marah.
"Iya..., iya..., asikkk bercerita dengan mereka Ngga, karena ibu tidak memiliki anak perempuan, hanya memiliki dua anak lelaki yang sama-sama super cuek, Ibu kesepian Ngga..."
"Oiya Nak Alya & Nak Vita, ibu tinggal dulu ya, dilanjutkan obrolannya dengan Angga.."
"Iya bu.." Balasku & Vita sambil tersenyum.
"Oiya Ngga.., aku pamit sekalian ya, maaf cuma bisa ngasih kado seperti ini, jangan pandang dari harganya ya.."
"Ngga, ini juga kado dari aku.." Kata Vita sambil menyerahkan kado darinya kepada Angga.
"Makasih ya Al.., makasih Vit... Ehh...., Al kamu ada waktu enggak?? Yuk kita keluar makan, aku traktir dech..."
"Kapan2 aja ya Ngga, ibuku baru sakit. Aku khawatir meninggalkan beliau terlalu lama, maaf ya Ngga..., maaffff banget..." Pintaku dengan sangat pada Angga.
"Ibumu sakit apa Al?"
"Cuma kecapekkan Ngga.., dah ya aku pamit dulu, salam buat Ibu..."
"Aku juga pamit ya Ngga.." Tambah Vita.
Kami segera beranjak dari duduk..
"Al, gimana dengan hubungan kita? Kita jadian ya?" Tiba2 Angga berkata seperti itu, seketika aku tersentak mendengarnya, wajahku memerah.
"Sepertinya, enggak dulu ya Ngga, beri aku waktu untuk berpikir & memantapkan hati ya...!" Pintaku dengan tak yakin, sekilas terlihat wajah Angga yang lagi-lagi tampak kecewa.
"Oke dech terserah kamu, aku akan menunggu.., hati2 ya Al..!! Salam untuk keluarga..."
Aku menganggukan kepala, dan berjalan keluar menuju motor Vita.
"Maaf ya Ngga.., bukannya aku tak ingin.. Tapi entah, perasaanku terhadapmu belum 100%. Aku takut.., kalau terlalu memaksakan rasa ini, pada ahirnya kita mlah akan sama2 sakit.. Maaf..." Lirihku dalam batin....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Firman Firman
lanjut
2024-07-29
0
Sis Fauzi
inspiratif 👍 lanjuut Thor ❤️
2021-04-03
1
🌻Ruby Kejora
like mendarat thor
2021-03-03
1