Dugaan Yang Benar

Siang itu kami berkumpul di rumah Aldi untuk belajar bersama. Kami duduk melingkar di teras rumahnya yang luas dengan beralas karpet tebal. Aldi menyediakan minuman ice lemon tea, dan aneka camilan.., untuk menambah semangat, serta menyegarkan suasana. Tentu saja...., karena kegiatan belajar itu kami selingi dengan ngemil, dan meminum ice.

Selesai belajar, seperti biasa kami meramaikan hari dengan candaan.

"Isshhh..., mengerikan Al..." Teriak Vita tiba2.

"Sini Al.....!! Dugaanmu tentang si dia benerr, gak nyangka aku..." Lanjut Vita menggeleng-gelengkan kepala.

"Apa sihh Ta..?" Balasku penuh tanya.

"Sini nich.., lihat ni postingan cew.nya Angga...!!"

Aku mendekat ke tempat Vita duduk & meraih ponselnya, aku lihat status yang ada di facebo**, dan benar saja Ratna menandai Angga di postingannya.... Terlihat foto dua insan itu sedang bermesraan, bibir mereka saling bertau*.., di foto yang lain mereka saling berpelukkan, wajah si wanita terlihat tersenyum bahagia... Di atasny ada caption.."My love...😘😘"

"Arggghhhh..." Teriakku tanpa sengaja melempar ponsel Vita kepangkuannya.

"Ada apa Al..?" Tanya Arif seolah dia terkejut mendengar teriakanku..

"Eh...oh...itu, ahhh....., nggak ada apa2 Rif.." Jawabku gugup.

Ketika melihat foto Angga & Ratna, sudah tidak ada lagi rasa sakit yang pernah ada, hanya kekecewaan & jiji*.... Ternyata dugaanku benar. Dia pria mesu* yang tak patut aku cinta.

"Coba sini Vit...., aku lihat ponselmu..!!"

"Nggak..gak usah Rif.." Ucap Vita.

"Sini..!!" Nada Arif agak meninggi. Aku dan Vita saling bertatapan.Kemudian Vita dengan berat hati memberikan ponsel itu pada Arif. Dia hanya mengerutkan kening ketika melihat foto dua insan, Ratna dan Angga.

Karena penasaran, Aldi yang duduk di samping Arif, mengambil ponsel Vita dan ikut melihat foto2 itu.

"Hhhhhhaha...." Tiba2 Aldi tertawa dengan keras. Ale, Ardhi, Rudi, Dara kaget, mereka pun dengan penasaran ikut melihatnya..., dan kemudian tertawa lebar.

Wajahku berubah cemberut, bisa2nya mereka tertawa.

"Hhhehe..., Al kamu juga ingin seperti itu..?" Tanya Aldi meledek.

"Apa2an sich Di.." Aku melemparnya dengan buku yang ada di tanganku. Brukkk... Terkena kepalanya, tapi Aldi masih saja tertawa.

"Untung Al, kamu nggak jadian sama laki2 mesu* itu.." Ucap Dara sambil menahan tawa.

"Apa2an sich kalian, aku pulang lho.." Kataku mengancam mereka, lalu beranjak dari duduk sambil merapikan buku2 dan menaruhnya dalam tas.

"Ehhh....., maaf Al, kami nggak bermaksud..." Kata Aldi sambil mencegahku pergi.

"Gini aja, kita ke Taman Sari yukkss..!! Sudah lama aku nggak main ke sana.." Ajak Arif seolah menengahi kami.

"Oke aku setuju Rif.." Ucapku masih dengan wajah yang cemberut.

"Tapi nanti, setelah kita makan.. Tuch di depan ada yang jualan baso. Sana Di..., sebagai permintaan maafmu ke Alya.., kamu traktir dia ya..!!" Arif tertawa sambil menepuk pundak Aldi.

"Siap Big Boss..." Balas Aldi sambil berjalan keluar, untuk memesankan baso.

Tak lama kami menunggu, si abang penjual basopun datang membawa nampan berisi beberapa mangkuk baso. Kami makan dengan lahap.

Waktu menunjukkan pukul satu siang, sebelum berangkat ke Taman Sari, kami menjalankan sholat Dzuhur. Meski agak terlambat, gara2 keasikkan bercanda dan makan baso.

Perjalanan kami menuju Taman Sari tidak sampai 10 menit, karena jarak rumah Aldi yang cukup dekat.

Sesampainya di parkiran, beberapa sahabatku menaruh sepeda motornya, kemudian membeli tiket. Lalu kami mulai melangkahkan kaki memasuki tempat wisata itu satu persatu.

Aku dan semua sahabatku berjalan menelusuri lorong2 yang ada di Sumur Gemuling. Sesampai di Istana Air...., kami berfoto-foto ria. Setelah puas, aku hanya duduk di tangga yang ada di sekitar Istana Air. Arif duduk di sampingku. Kemudian kami berbincang. Sedangkan yang lainnya masih asik berselfie..