"Besok pagi aku berangkat ke Jerman.." Ucap Arif sambil matanya menerawang, melihat langit yang sudah mulai bertabur bintang.
"Hmmm.., semangat ya Rif, good luck...!! Kelak, kalau kamu jadi orang sukses seperti papamu, jangan lupakan kami..!!" Balasku dengan tersenyum, tanpa memandang raut muka sahabatku itu.
Saat ini, kami berada di Alun-Alun Selatan, menghabiskan malam bersama para sahabat, dan mungkin ini sebagai malam perpisahan, antara kami dan Arif.
Tampak Dara, Vita, Ale, Ardhi, Aldi dan Rudi sedang melakukan permainan, melewati dua pohon beringin kembar. Sesekali mereka terlihat tertawa.
Aku dan Arif, tengah duduk di depan meja kecil, lesehan. Kami meminum wedhang rondhe, sambil berbincang.
Sebenarnya aku ingin berbaur dengan semua sahabatku yang lain, tapi kasihan Arif.. Pasti dia akan duduk sendiri.
Aku sudah mengajaknya berulang kali, namun hasilny nihil. Mungkin moodnya sedang kurang baik. Sesekali dia tampak melamun, namun entah apa yang dilamunkannya.
"Rif.., ada masalah apa? Dari tadi aku lihat wajahmu sendu.. Seperti kehilangan semangat..?" Aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya.
"Aku sedih, rasanya kebersamaan kita teramat singkat, meski kurang dari satu tahun bersahabat.., namun aku merasa nyaman berada dekat dengan kalian.." Arif nampak berkaca2.
"Heiii...., laki2 tidak boleh cengeng, kamu harus semangat..!! Ayo kita naik odong2 biar kamu nggak sedih lagi...!!" Aku terpaksa menarik tangan Arif, hingga dia pun menyerah, dan mengikuti kemauanku...
"Baiklah.., Al..."
"Ayo kita ajak yang lainnya...!!" Ucapku, dengan tersenyum lebar pada Arif.
Kami melangkah menuju persewaan odong2.
Arif memesan dua odong2 untuk kami naiki. Dan benar saja, wajahnya mulai sumringah.. Sesekali dia tampak tertawa lebar. Seolah duka yang ada di hatinya, mulai berkurang.
Setelah selesai pada putaran ke dua, kami berhenti.., dan turun dari odong2.
"Rif.., beli jagung bakar ya..!! Hhhehe.."
"Hmmm.., baiklah Al, mau rasa apa..?"
"Pedas asin dech.., yang lainnya juga ditraktirkan Rif..?" Tanyaku menggodanya.
"Tentu saja, tanyakan ke mereka mau rasa apa aja ya All..!!"
"Asiappp Big Boss..."
Tak lama kemudian pesanan jagungnya sudah siap. Kami duduk berjajar, sambil menyantapnya.., dengan diiringi obrolan dan candaan.
"Big boss.., berapa tahun lagi ya, kita bisa menikmati malam.., dengan berkumpul seperti ini..?" Tanya Aldi.
"Mungkin 5 tahun atau 6 tahun lagi Di.." Jawab Arif dengan suara lemah.
"Semangat Rif..!! Ini demi masa depanmu, demi cita2mu dan orang tuamu.." Ucap Aldi sambil menepuk2 pundak Arif, seolah berusaha memberikan kekuatan semangat.
Malam pun semakin larut, tepat pukul sepuluh kami mulai beranjak dari tempat duduk.
"Al.., aku antar ya..?"
"Mmm..., baiklah Rif, Vita juga kasihan kalau harus mengantarku dulu. Rumahnya agak jauh.."
Setelah mengambil sepeda motor, dengan beriringan kami pergi meninggalkan Alun-Alun Selatan, yang semakin ramai. Kecuali Vita dan Dara, karena jalan menuju rumah mereka ke arah selatan.
Diperjalanan kami masih melanjutkan obrolan2 ringan.
"Rif.., maaf besok aku tidak bisa ikut mengantarmu ke bandara..."
"Iya Al.., santai saja.."
"Rif.., lima tahun lagi kamu benar kembali ke Jogja? Atau mungkin menetap di Jakarta..?"
"In shaa Allah di Jogja Al, rencana selepas kuliah.., aku diminta papa untuk menjalankan cabang perusahaannya di kota ini..."
"Ohhh.. Semoga di sana kamu selalu sehat ya Rif, dan mendapatkan sahabat yang baik..."
"Iya Al.., aamiin.., makasih yaa..."
"Heem Rif.."
Sebenarnya, aku sangat minder ketika bersama sahabatku itu. Kami terlihat sangat kontras... Dia bagaikan seorang Tuan.., sedangkan aku hanya abdi, bawahannya.
Namun Arif selalu berusaha menyamakan dirinya seperti kami, dia selalu tampil sederhana, seolah meninggalkan kesan mewah yang melekat pada diri seorang Tuan Muda.
"Dah sampai All..."
Aku turun dari motor Arif dan mengucapkan terima kasih padanya.
"Semangat ya Rif..!! Kamu pasti bisa.." Ucapku kembali menyemangatinya.
"Iya Al.., maaf aku belum jadi main ke rumahmu.."
"Hmmm.., santai saja Tuan Muda, lima tahun lagi aku akan menagihnya.. Kamu harus berkunjung ke gubug kecilku..., hhhehe..."
"Apa-apaan Tuan Muda segala.. Iya, In shaa Allah, semoga lima tahun lagi aku sudah bisa menyelesaikan studyku.."
"Aamiin.. Dah sana..!! Buruan pulang..!! Trus istirahat, nggak usah mikir macem2..!! Besok kamu harus semangat..! Sampai jumpa lima tahun lagi Sob.." Ucapku mulai berkaca-kaca.
"Iya All..., bye...." Perkataan Arif yang terakhir sambil mulai melajukan motornya, dan berlalu...
Entah.., kelak kami akan bertemu kembali.., atau mungkin.., inilah pertemuan terakhir kami...
Slamat jalan sahabat...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KATA2 LO KE ARIF SPRTI MMBRIKAN ARIF HRAPAN, DN LO MNGHARAPKN ARIF.
2023-03-19
0
pinnacullata pinna
sabar ya alya 😢
btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️
2021-01-22
1
Nurfajrin fajrin
Semangat
2020-12-19
1