Beberapa jam setelah mencari semua informasi yang ingin Embun ingin ketahui pun ia beranjak untuk makan, Embun pun tiba di ruang makan mengambil piring beserta yang lainnya, suasana hening hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang sahut menyahut satu sama lain.
Beberapa menit setelah makan Embun pun mencuci piring dan membersihkan meja, setelah selesai ia pun beranjak menuju ruangan televisi hanya sekedar membaca majalah ataupun melamunkan yang entah apa yang Embun pikirkan saat ini.
Tidak terasa kedua orangbtuanya Embun pun sudah pulang dari beribadah, mereka pun saatnya untuk tidur siang. Mereka pun tidur dengan nyaman di kamar masing-masing.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 Embun pun bangun dan membuka selimut iya usap-usap matanya yang masih kantuk, ia pun bangkit dan merapihkan tempat tidurnya lalu tak lupa ia mandi.
Beberapa menit setelah selesai mandi dengan wajah yang segar dan sudah lengkap memakai pakai santai, Embun pun menuju ruang televisi. Disana sudah ada kedua orang tuanya yang tengah bersantai dengan cemilan sore dan minuman. Dan tak lupa Papa Embun sibuk mengotak-atik channel tipi yang entah yang mana mau ia tonton.
"Sore Mama dan Papa."sapa Embun sambil mencium kedua pipi orang tuanya lalu mendaratkan bokongnya disamping sofa Papanya.
"Sore juga sayang " jawab kompak kedua orang tuanya Embun.
"Hoaaaam..." hanya suara itu yang terdengar dari mulut Embun.
"Sayang, itu kalau menguap jangan lebar-lebar, anak gadis masa macam itu." nasihat Papa Embun.
"Iya Pah, maaf." jawab Embun seraya menengelamkan wajahnya di ketiak Papanya
"Masih kurang tidurnya, dek?" tanya Mama Embun.
"Tidak, Mah." elak Embun.
"Ya sudah, ayo kita makan." ajak Papa pada Mama dan Embun.
"Ayo." jawab Embun semangat.
Mereka pun makan dengan diam hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
Beberapa menit selesai makan Papa seperti biasa akan pergi menuju ruang tipi melanjutkan aktivitas entah itu baca koran atau hanya mengotak-atik channel televisi dengan remot, sedangkan Embun dan Mamanya akan sibuk mencuci piring dan membersihkan meja.
Beberapa menit telah selesai Embun dan Mama pun menghampiri Papa Embun yang sibuk dengan aktivitas mengotak-atik channel televisi.
"Papa." panggil Embun.
"Iya." jawab Papa singkat tanpa menoleh kearah Embun.
"Sudah dong jangan mainin itu remot, channel Ipin Ipin ya, Pah!!" tawar Embun pada Papanya.
"Sudah besar kamu masih saja nonton kartun." jwab Papa seraya mengelus surai lembut rambut Embun.
"Terus apa?" tanya Embun kembali.
"Lebih baik kamu putar lagu, Papa lagi mau dengar lagu, dek." tawar Papa.
"Lagu apa, Pah?" tanya Embun.
"Lagu Keluarga Cemara, ada dek?" ucap Papa seraya memberitahu lagu yang ingin didengarkan.
"Oke, judulnya Harta Berharga, Pah. Tapi adek mau keatas ambil laptop, karena di ponselku tak ada lagu, Pah." jawab Embun dan beranjak dari sofa menuju kamar dan mengambil laptopnya.
"Iya, mana Papa tahu judul lagunya, Papa tahu hanya liriknya saja." jawab sang Papa tidak mau kalah.
Embun pun turun dengan membawa laptopnya dan mencari lagu yang ingin didengarkan sang Papa, setelah mencari-cari di YouTube akhirnya lagu yang diinginkan sang Papa pun akhirnya ada.
Lagu Harta Berharga-Bunga Citra Lestari
🎵Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti
Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti
Di hari berseri indah
***
Mereka pun larut dalam alunan lagu yang diputar oleh Embun.
"Ya Tuhan, Embun bersyukur sekali masih diberikan keluarga yang utuh, masih ada Papa Mama yang sehat dan masih bisa bercanda gurau dengan ku, Ya Tuhan, berikanlah kesehatan kepada kedua orang tuaku, aku hanya ingin melihat mereka sehat sampai aku dapat kuliah lulus kerja berumah tangga memiliki anak dan mereka dapat mengendong cucunya dan melihat aku bahagia bersama pasangan hidupku kelak, Ya Tuhan." gumam Embun panjang lebar disertai panjatan doa pada Yang Maha Kuasa.
"Pah, sehat-sehat ya." ucap Embun tiba-tiba memeluk Papanya.
"Lah, adek ada apa?" tanya Papa Embun bingung.
"Adek, hanya mau Papa Mama sehat sampai Embun punya anak dan Papa Mama bisa gendong anak Embun lihat Embun dan suami bahagia." jawab Embun panjang lebar disertai air mata yang sudah turun tanpa bisa dicegah.
"Cup cup cup, sudah-sudah adek jangan banyak difikir hal yang aneh-aneh ya, Doakan saja Papa dan Mama sehat selalu supaya dapat melihat adek kelak bersama pendamping adek kelak " jawab Papa Embun disertai nasihat.
"Iya, Pah " sambung Embun tanpa melepaskan pelukannya.
"Mama ikutan." ucap Mama tiba-tiba masuk dalam pelukan.
Mereka pun larut akan tangis tawa menjadi satu, entah ada apa tiba-tiba Embun menjadi sedikit manja dan cengeng.
Keluarga adalah unit pertama dan utama yang mampu memberikan dukungan dan rasa ketenangan, dan keamanan yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Penting bagi manusia untuk merasa didukung, dihargai, dihormati. Pada saat yang sama, penting bagi manusia untuk mendapatkan ketenangan dan perasaan aman. Bukan hanya pada anak-anak, namun juga bagi orang dewasa. Keluarga menyediakan semua dukungan, ketenangan dan keamanan bagi penghuninya.
Keluarga juga ialah kesinambungan kebahagiaan, hubungan keluarga yang saling mengasihi, pertemanan yang kuat, adanya percaya diri karena kesehatan yang prima, keamanan di dalam sisi keuangan dan juga pemenuhan di dalam pengembangan diri secara intelektual, dengan mengedepankan petunjuk Yang Maha Kuasa.
Keluarga adalah legacy yang akan diwariskan. Membangun keluarga membutuhkan waktu dan biaya, tetapi hal ini tidak akan menghentikan. Ini melibatkan apa yang akan dikerjakan, yang diucapkan, pikirkan dan direncanakan. Kuncinya adakah menjaga apa yang kita ucapkan dan menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan dan percaya bahwa apapun yang sudah terjadi, hari esok adalah masa depan. Hal itu akan selalu hidup dalam masa depan dan ini yang akan diberikan bagi keluarga yakni masa depan yang sejahtera dan salah satunya adalah dengan merencanakannya melalui sarana prasarana yang ada, seperti kenangan, cinderamata, trophy, dan legacy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
___
ceritanya bagus ka..
aku mampir nih ka, like sampe sini dulu+rate 5 juga udah mendarat..
Di tunggu ya ka kunjungan nya lagi di karya ku,
semangat berkarya nya ka...
2020-11-02
1
Ade _ Lagi off 🍇 🌪
kapan up lagi nya😍
2020-09-23
5
sabrina
lanjuttttt
2020-09-23
7