Si Kumis Tipis
Pengenalan Karakter dan cerita
Perkenalkan namaku Embun. Aku adalah seorang gadis ceria, manja dan sedikit pemalu. Aku anak tunggal dari pasangan Malik Rahman dan Elisa Poetrie. Papaku seorang Pegawai Negri Sipil dan Mamaku Seorang Ibu Rumah Tangga.
Sebenarnya aku ingin sekali memiliki saudara baik itu Kaka, Abang atau pun adik.
Tetapi keinginanku tidak dapat terwujud dikarenakan sudah kehendak Yang Maha Kuasa.
Manusia hanya dapat menerima dan merawat dengan baik dan benar sesuai agama yang mereka anut.
Aku seorang gadis yang ceria dikala aku menemukan kebahagiaan bersama kedua Orangtua ku, aku akan sangat manja jika ada mau, bermanja dengan sang Papa yang sangat aku sayangi, ya aku sangat dekat dengan Papaku tapi bukan aku tidak dekat dengan Mamaku.
Mitos atau fakta yang beredar di masyarakat pada umumnya jika anak perempuan akan sangat dekat dengan Ayah sedangkan anak laki-laki akan sangat dengan dengan Ibu. Entah itu mitos atau fakta hanya Tuhan yang tahu hehe.
Disela-sela kesibukan Papa yang bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil, Beliau tidak lupa dengan keluarga kecil nya dengan menyempatkan mengobrol bersama, menonton bersama bahkan keluar bersama tanpa harus makan ataupun ke Mall. Jelas Papa idamkan sekali.
Ketika kita lahir Ayah adalah orang yang paling bahagia selain Ibu. Kita bagaikan penghibur dan penyemangat dikala dia merasa lelah, akan semua pekerjaan di kantor. Ayah selalu mengajak kita berbicara ketika kita masih bayi, dia juga yang menggenggam tangan ini dengan begitu erat ketika kita baru belajar berjalan. Dia selalu berdoa dan berharap agar kita menjadi anak yang terbaik untuk keluarga.
Seorang Ayah juga ternyata diam-diam membuat akun media sosial agar bisa mengawasi pergaulan anak-anaknya di dunia maya. Ayah tetaplah seorang manusia biasa, dia juga dapat merasa kecewa ketika kepercayaannya kamu hancurkan. Dia juga merasa sedih ketika harus melepas anaknya merantau,walaupun kadang dia kelihatan yang paling mendukungmu untuk pergi keperantauan. Dia selalu merindukanmu saat berjauhan, tapi selalu kalah dengan gengsi yang begitu tinggi. Dia akan ikut menangis ketika melihatmu menangis, tapi menangisnya didalam hati depan anak harus stay cool.
“Bangunlah pada pagi hari dengan sayap hati mengepak, dan bersyukurlah atas datangnya satu lembar hari yang penuh kasih.” - Khalil Gibran
Dilain tempat tepatnya di Kediaman Embun...
Seorang gadis masih betah dalam mimpi indahnya berselimut hangat yang masih betah ditempat ternyamannya, hingga akhirnya ia terusik oleh suara alarm.
"Hadeeeh, masih ngantuk ini mengapa sudah bunyi ya." ucap Embun dan mematikan alarm.
"Ya Tuhan, aku lupa sekarang hari Minggu." Embun pun terkejut, ia langsung membuka selimut dari tempat tidur dan merapikan tempat tidur.
Ditengah-tengah merapihkan tempat tidur terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar.
*t**ok tok tok*
"Embun, kamu sudah bangun dek? panggil Mama Embun dari luar kamar.
"Sudah Mah , ini aku lagi beresin tempat tidur selesai ini aku langsung mandi Mah." jawab Embun dari dalam tanpa membuka pintu kamar.
30menit kemudian setelah mandi dan berpakaian lengkap dan tidak lupa membawa tas dan keperluan untuk beribadah.
Embun pun keluar dari kamar menuju lantai bawa dan hendak berpamitan kepada kedua Orangtua ku.
"Mah..Pah..Embun berangkat dulu ya takut telat ini." ucap Embun saat tiba didepan kedua Orangtua Embun dan kebetulan Embun hampir kesiangan bangun jadi tak sempat untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Iya sayang hati-hati yah, Nak." jawab Papa seraya mengelus surai lembut rambut hitam Embun.
Embun pun menyalami kedua orang tuanya dan mencium kedua pipi Papa Mamanya.
Menjabat tangan dan mencium kedua pipi orang tuanya ini sudah kebiasaan Embun sejak dari usia dini sudah ditanamkan kebiasaan ini, jika ada yang tidak suka tidak masalah untuk Embun.
Embun pun bergegas menuju garasi rumah dimana ia tak lupa memanaskan Si Cantik Montok kesayangannya, yakni sepeda motor kesayangannya. Sesudah itu dipanaskan kemudian on the way.
Selama diperjalanan Embun hanya melantunkan lagu-lagu yang biasa ia dengarkan pada saat beribadah.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan menyita waktu akhirnya ia sampai di Tempat Ibadah dengan selamat tanpa kurang satu apapun.
Dan segera Embun parkirkan Si Cantik Montok di tempat yang sudah disediakan. Ia meneliti apakah ada barang-barang yang tertinggal di motor dan kunci sudah ku cabut, setelah meyakinkan tidak ada yang tertinggal maka ia meninggalkan Si Cantik Montok bersama kawan-kawanya di parkiran.
Sesudah itu Embun ingin masuk kedalam halaman rumah ibadah tiba-tiba...
Bruuuk...
Tasnya pun terjatuh dan entah siapa yang menabrak dia, dikarenakan ia terlalu fokus melihat-lihat isi tasnya untuk meyakinkan lagi tidak ada yang tertinggal di motor, seketika menoleh dan betapa terkejutnya mendapati sesosok laki-laki yang..
"Manis banget Ya Tuhan , apakah ini jodohku." gumam Embun dalam hati.
"Maaf ya Saya buru-buru , kamu gak apa kan.?" sahut laki-laki itu.
"I..iya aku tidak apa kok , aku juga yang tidak lihat jalan." jawab Embun dengan cengiran kuda.
"Ya sudah , ayo kita masuk." ajaknya pada Embun, Embun hanya mengganguk tanda paham.
"Ya Tuhan , tolong ini jantung aku tidak bisa berhenti berdetak seperti lagi berdisko ria." gumam Embun dalam hati.
Embun pun terdiam sejenak mendapati sesosok laki-laki yang selama ini ia idam-idamkan.
Sesampai ditempat cuci tangan , Embun dan laki-laki terebut pun cuci tangan bersebelahan. Sesudah mencuci tangan saatnya mengecek suhu tubuh. Akhirnya Embun masuk karena suhu aku 36.7°C. Embun pun kehilangan jejak laki-laki tersebut. Lalu Embun mengambil bangku yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu belakang , maklum lah mata Embun sudah tak waras Dan Embun pun berdoa dikarenakan ia sudah sampai. Disiapkannya semua yang dibutuhkan seperti Injil dan Kacamata.
"Dia kemana ya kok tidak ada sudah aku cari-cari. Ayo Embun bangun bangun kamu ini baru lihat laki-laki sudah tidak fokus , ingat ini kamu sedang ada dimana , kamu harus fokus ingat tujuan utama kamu datang kesini itu untuk apa, plis deh Embun." gumam Embun dalam hati disertai melirik kiri dan kanan.
Walau hatinya tidak sama dengan pikirannya ia tetap mengalihkan wajahnya untuk menengok kiri dan kanan. Dan ia mendapati laki-laki tersebut tersenyum kepadanya..
"Ya Tuhan, dia tersenyum padaku , apa dia suka sama aku,😏😏pede sekali kamu Bun, sadar sadar plis deh jangan berlebihan seperti belum pernah lihat laki-laki saja kamu selama ini." gumam Embun lagi dalam hati.
Dan ketika Embun menoleh lagi ia mendapati laki-laki tersebut...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Astirai
nyimak dulu thor...
baca jg bukalah hatimu untukku ya..
2021-04-20
0
Susilawati Susilawati
terus semangat Kaka ku bawa like ❣️
2020-12-01
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
salam kenal kak
cinta pak bos hadir ya😘
semangat teruss💪
2020-11-08
0