Pengenalan Si Kumis Tipis
Namanya Gerry anak pertama dari 2 bersaudara dia berusia 23 tahun dan mempunyai adik laki-laki yang beda usia hanya 2 tahun dari dia.
Dia laki-laki yang suka touring dengan kawan-kawan Vespa nya, pekerja keras, pantang menyerah, penyayang terutama kepada Mamanya, supel dan ramah.
Dia seorang Sarjana disalah satu Universitas ternama di Jakarta dan dia sudah lulus sekarang ia sedang merintis usaha kecil-kecilan.
Dilain tempat kediaman Embun..
Titut titut titut suara klakson motor...
"Pasti Mama Papa sudah pulang." tebaknya seraya bangun dari tempat tidur untuk membuka pager rumah.
"Tumben cepet?" tanya Embun kepada kedua orang tuanya.
"Kamu ini masa iya Mama Papa lama-lama kan harus pulang tidak boleh kumpul-kumpul sayang." jawab Mama Embun yang hanya disahuti cengiran khasnya yaitu cengiran kuda Papa hanya melihat gemas seraya memasukkan motor kedalam garasi rumah.
Di dalam rumah
"Adek tadi udah makan belum?" tanya Papa padanya.
"Udah dong komplit hehe." jawab Embun lagi dengan cengirannya.
"Ya sudah, sana tidur siang, supaya Besok Pagi sekolah online nya semangat tidak ngantuk, ini Papa sama Mama mau ganti baju dulu." ujar Papa panjang lebar sambil menaiki tangga menuju kamar mereka, Embun pun ikut alias mengikuti dari belakang seperti anak ayam haha.
Embun pun masuk kedalam kamarnya sendiri dan merebahkan tubuhnya di tempat ternyamannya yaitu My Kitty haha.
"Tidur ah, aku sudah ngantuk" ucap Embun sendiri.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, Embun pun bangun merapihkan tempat tidur dan tidak lupa mandi.
Beberapa menit setelah mandi Embun pun turun untuk melihat apakah kedua orang tuanya sudah bangun dan ternyata mereka sedang asik menonton televisi, Embun pun menghampiri kedua orang tuanya dan ia ikut menyempil ditengah-tengah orangtuanya seperti upil hahaha.
"Pah, ganti dong channel nya, aku mau nonton si kembar Ipin ipin." Sahut Embun seraya merebut remot tipi dari Papanya.
"Sebentar Papa lagi mau tahu berita sekarang dek, kamu ikut sini nonton sama Papa supaya tambah ilmu." ucap Papa Embun tanpa mau melepaskan remot tipi dan mengganti channel kartun kesukaannya.
"Heeem, iya iya adek ikutan nonton." jawab Embun pasrah seraya mengerucutkan bibir hingga 5 meter salah salah 5 centi haha.
"Nah gitu dong, itu baru anak Papa yang imut dan cantik." ucap Papa Embun seraya mengelus rambutnya, Embun pun hanya diam tanpa membalas perkataan Papanya lagi.
Beberapa menit Embun pun merasa jenuh dengan tontonan yang ditonton sang Papa setelah dirasa bosan Embun pun mengajak kedua orang tuanya makan Malam..
"Mama, aku lapar yuk makan sudah jam 6 sore ini." keluh Embun kepada Mamanya seraya mengelus perutnya yang lapar.
"Oke, sini bantu Mama siapkan makanan." jawab Mama Embun seraya menarik tangan Embun lembut.
"Oke Obosz ku yang canteeek semok demploon uwaaaaaw." jawab Embun yang berlebihan, Mama Embun hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Embun yang berlebihan.
Setelah beberapa menit menyiapkan semua makan malam Embun pun menghampiri Papanya untuk makan Malam.
"Papa, ayo makan adek dah lapar ini." ucap Embun seraya menampilkan wajah memelas dan menarik lembut tangan Papanya.
"Iya, iya, ini Papa sudah selesai nonton." jawab Papa Embun seraya merangkul Embun di ketiak.
Keluarga Embun pun makan dengan hening dan hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
Beberapa menit kemudian mereka selesai makan, Embun dan Mamanya mencuci semua piring kotor dan membersihkan meja makan.
"Papa enak yang langsung ke ruang tempat televisi Embun pun harus bantu-bantu Mama. Embun bertugas lap meja, Mama mencuci piring hehe, tetapi ayo semangat Embun." gumam Embun seraya menyemangati dirinya sendiri.
Setelah Embun dan Mamanya sudah selesai membersihkan meja dan mencuci piring, Mereka pun menghampiri Papa Embun yang sedang sibuk mengotak-atik channel tipi entah apa yang di cari Papanya.
"Pah, gantian dong, adek mau nonton channel kesukaan adek." protes Embun seraya merebut remot televisi tapi hasilnya Ni.Hil alias remot masih dipegang erat dengan Papanya.
"Sini adek ikut channel kesukaan Papa aja ya." seru Papa Embun tidak mau kalah.
"Its oke, tapi nanti sebentar ya ganti channel kesukaan aku kalau sudah ada komersial break nya Pah." tawar Embun kepada Papanya.
"Oke, sudah duduk yang manis " jawab Papa Embun seraya mengelus surai lembut rambut sang anak.
"Kalau Mama paling tidak suka nonton tipi, jadi Mama hanya baca majalah, tapi tetap Mama tidak kudet alias kurang update, Mama ku itu walau Ibu Rumah Tangga tapi tahu apa aja berita yang lagi heboh dan Hedon saat ini haha, jadi aku hanya rebutan aja sama Papa." gumam Embun dalam hati.
Mereka pun fokus dengan kegiatan mereka masing-masing tanpa ada yang mengganggu kegiatan mereka, itulah aktifitas mereka jika sudah selesai makan tidak langsung tidur itu, karena jika baru selesai makan langsung tidur tidak baik akan kesehatan akan terserang penyakit.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 20.00 WIB.
Waktunya bagi keluarga Embun untuk masuk ke kamar masing-masing.
"Hoaam...Pah..Mah..adek ke atas duluan ya dah ngantuk ini." ucap Embun seraya menguap lebar-lebar haha awas masuk kecoak.
"Iya ini Papa Mama juga sudah ngantuk." ucap Papa Embun seraya mematikan televisi dan beranjak berdiri menghampiri pintu untuk memastikan apakah sudah dikunci atau belum lalu menuju tangga untuk masuk ke kamar dan jangan lupa Embun mengikuti dibelakang Papa Mamanya.
Ditengah-tengah kamar
"Selamat Malam Mama." ucap Embun seraya mencium pipi Mamanya.
"Selamat Malam adek, jangan lupa sikat gigi, cuci kaki, tangan dan berdoa." jawab Mama seraya mengingatkan Embun.
"Iya Ma." jawab Embun.
"Selamat Malam Papa." ucap Embun seraya mencium pipi Papanya.
"Iya Malam anak Papa yang imut." jawab Papa Embun seraya mencubit gemas pipi Embun, ia hanya diam saja karena sudah biasa Embun pun masuk kedalam kamarnya dan melakukan ritual sebelum tidur yaitu dengan mencuci muka, tangan, kaki, menggosok gigi tidak lupa mengoleskan lotion diseluruh tubuhnya.
"Di Keluargaku sudah kebiasaan mencium pipi kedua orang tua sebelum tidur, pasti akan merasa kehilangan kalau aku sudah menikah, apa-apaan sih aku ini ngomongin nikah, pacar aja belum ada ini mau nikah, nikah sama siapa coba." ucap Embun sendiri yang masih melakukan ritual sebelum tidur.
Setelah semuanya selesai Embun pun merebahkan badannya, tak lupa ia mengoleskan lotion malam ke kulit tangan dan kakinya sebelum tidur, ia pun tidak lupa untuk berdoa supaya tidak mimpi buruk, tak terasa Embun pun tertidur masuk kedalam alam mimpi.
Pukul 05.00 WIB
Embun pun terbangun dikarenakan.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
tinggalkan jejak di sini juga😁
2020-12-09
0
ARSY ALFAZZA
like
2020-11-06
0
Nur Aina
embun kocak banget
2020-09-26
6