Dan ketika Embun menoleh lagi ia mendapati laki-laki tersebut sedang tersenyum manis dengan kedua orang tuanya dan Adik laki-lakinya , jantung Embun pun berdetak dan berdegup sangat cepat bagikan sedang melakukan lari marathon dan darahnya pun mengalir dengan sangat cepatnya.
"Ya Tuhan, ada apa dengan jantungku hanya melihat dia saja sudah seperti ini , apalagi kalau dia duduk disebelah aku, aku tak kuat melihat dia tersenyum tanpa adanya beban seperti itu, andai dia bisa bersama denganku, duniaku pasti akan lebih menyenangkan lagi, semoga aku mendapatkan apa yang aku mau. Amin." gumam Embun dalam hati disertai memanjatkan doa kepada Yang Empunya Nafas kehidupan.
Setelah 90 menit beribadah tiba saatnya untuk pulang ke rumah masing-masing.
Embun pun merapihkan semua barang-barang yang telah ia keluarkan dan memasukkan kembali kedalam tasnya dan membawa semua sampah bungkus permen yang ia makan selama berlangsungnya ibadah. Karena tidak baik meninggalkan sampah, apalagi meninggalkan didalam tempat ibadah.
Setelah meyakinkan tidak ada barang yang tertinggal Embun pun keluar hendak mengambil Si Cantik Montok kesayangannya menuju rumah.
Di Parkiran
Dari kejauhan terdengar suara yang memanggil-manggil entah memanggil siapa, Embun hiraukan saja dikarenakan tidak menyebutkan nama seseorang yang ia panggil alias cuek bebek hehe.
"Hay...kamu mau pulang?" tanya laki-laki tersebut kepada Embun seraya mengatur nafasnya.
"Hahaha, dia ngos-ngosan kejar aku, siapa suruh panggil "Hay" yang ada tak akan sudi aku menoleh Esperanza hahaha." gumam Embun dalam hati disertai kekehannya.
"iya ini mau pulang , kamu tidak pulang?" jawab Embun walau jantungnya berdetak cepat , darah mengalir dengan hebat hiperbolanya ia dalam hati.
"Oke, hati-hati yah." ucap laki-laki tersebut lagi.
"Lah itu doang yang mau dibicaraiin, lesu adek Bang, aku fikir mau ajak aku kemana gitu, atau mau duduk santai sambil makan bareng, nyatanya hanya menanyakan itu, hiks, hiks, sedihnya hanya bicarakan itu saja." gumam Embun disertai kekecewaan.
"Iya kamu juga, bye aku duluan." sahut Embun lemas dengan segera menyalakan Si Cantik Montok kesayangannya dikarenakan seketika kecewa.
"Aku fikir mau kenalan hiks hiks hiks, aku yang terlalu berharap apa aku yang terlalu percaya diri, Ya Tuhan, apa aku salah ya terlalu berharap sama dia, apa aku salah ya niat mau ibadah ini mana betebar pesona dengan lawan jenis, maafkan Embun, Ya Tuhan." gumam Embun dalam hati seraya meminta pengampunan kepada sang Empunya Nafas kehidupan.
Disepanjang perjalanan Embun tak henti-hentinya membayangkan wajah manis laki-laki tersebut saat tersenyum yang membuat Embun tak bisa berkutik , Embun pun bernyanyi yang tidak jelas dan teriak-teriak , untungnya dijalan lagi sepi yang ada ia akan difikir gila hahaha.
Tak terasa sudah sampai depan gerbang rumah Embun.
Di Gerbang Rumah
"Mah..Pah..Embun pulang." Teriak Embun didepan pagar rumah.
Ia pun memasukkan Si Cantik Montok didalam garasi bersama kawan-kawanya sambil mematikan, dan mencuci tangannya.
"Bersih-bersih dulu kan dari luar harus jaga kebersihan dong apalagi sekarang ini, masa pandemi, dimana sudah digalangkan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas dari luar rumah, ya walaupun sebelum ada pandemi juga semua sudah menerapkan tapi terkadang ada saja yang lalai atau bahkan tidak menjalankannya." gumam Embun panjang lebar seraya mencuci tangan dan kaki ku.
Setelah selesai mencuci tangan dan kaki Embun pun masuk ke dalam rumah dan berpapasan dengan Papanya diatas tangga.
"Kamu sudah pulang, dek?" tanya sang Papa pada Embun.
"Iya Pah, aku langsung ganti baju ya Pah" Jawab Embun berlari cepat ke kamar dan mengganti baju.
Di Kamar
Embun pun masuk ke kamar mandinya, ia masih sama seperti di Jalan teriak-teriak tidak jelas dan bernyanyi ria, entah lagu apa yang ia nyanyikan, ia meyakinkan dirinya pun tidak tahu.
Setelah mengganti baju, mengelap badannya dan meletakkan baju kotor bersama kawan-kawanya Embun pun merebahkan badannya di tempat ternyamannya sepanjang ia hidup, yaitu Si Hello Kitty alias Tempat tidurnya yang sekseeeh.
Embun pun berdiri kembali hendak mengambil leptop, dihidupkannya leptop, lalu ia buka tombol daftar musiknya ia cari lagu yang mengungkapkan isi hatinya saat ini dan beberapa menit setelah menemukan lagu yang pas pilihan lagunya.
Terpesona-Glenn Fredly
🎵Ho *ho
Saat kita jumpa
Ada rasa di dalam dada
Kau tersenyum manja
Membuatku terpana oh
Aku pun tak kuasa
Tuk menahan gejolak ini
Ingin kukatakan
Aku menyukaimu
Hanya dirimu
Yang aku suka
Terpesona ku pada pandangan pertama
Dan ku tak kuasa menahan rinduku
Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku
Ingin kupeluk dan kukecup keningmu
Oh indahnya
Kini kurasakan
Getaran cinta di dalam dada
Kuingin bersamamu
Untuk selamanya
Hanya dirimu
Yang aku cinta
Terpesona ku pada pandangan pertama
Dan ku tak kuasa menahan rinduku
Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku
Ingin kupeluk dan kukecup keningmu
Oh indahnya
Terpesona ku pada pandangan pertama
Dan ku tak kuasa menahan rinduku
Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku
Ingin kupeluk dan kukecup keningmu
Oh
Terpesona ku…
**
Disela-sela lagu berputar Embun pun hanyut dalam irama musik yang membuatnya terbayang-bayang sosok laki-laki tersebut lagi dan melamunkan laki-laki tersebut yang super duper meluluh lantakkan hatinya hahaha. Ya musik dan lagu adalah sebuah untaian nada yang indah yang tidak bisa dipisahkan dalam artian saling melengkapi satu sama lain.
Embun pun larut dalam menyanyi dan menghayati lagu yang mengungkapkan sisi hati saat ini tanpa sadar Mamanya sudah mengetuk pintu kamarnya sudah beberapa kali..
toktok
"Embun...dek adek adek kamu gak tidur kan." panggil Mamanya dari luar.
"Iya Mah, ada apa?" jawab Embun seraya ia mengecilkan volume musiknya dan berdiri dari tempat tidur dan menghampiri Mamanya.
"Mamah dan Papa sudah mau pergi, jangan lupa kunci rumah kamu jangan lupa ya." ujar Mama Embun.
"Siap Obosz." jawab Embun sambil tersenyum bak kuda haha.
"Ayo keluar, kunci rumah." ujar Mamanya sambil berjalan turun diikuti Embun di belakang.
Di Teras
"Dek...Papa Mama mau ibadah dulu ya kamu jangan lupa makan." ucap Papa Embun sambil mengelus rambutnya.
"Siap Komandan." jawabnya yang tak hentinya tersenyum bak kuda haha.
"Ya sudah, Mama Papa berangkat dulu kamu hati-hati di rumah, kalau ada orang yang tidak kamu kenal jangan dibukakan apalagi yang mengatasnamakan dari RT ya dek, dadada." ucap Mama seraya menasihat Embun dan melambaikan tangannya kepada orang tuanya saat hendak pergi.
"Hati-hati." seru Embun kepada kedua orang tuanya dan ia pun menutup pager rumah dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan dengan untaian kata-kata yang menyelimuti akal pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhuu.. asisten dadakan hadir lagi😊
2020-12-09
0
ARSY ALFAZZA
KA Emon keep spirit
2020-11-06
0
Nur Aina
aku baru ngeh kalau authornya emon wkwk lanjut baca dong
2020-09-26
4