Setelah beberapa hari kedatangan Gerry ke rumah Embun, hubungan Embun dan Gerry semakin dekat dan tak jarang Gerry main ke rumah sekedar main atau mengajak Embun pergi keluar, dan tentunya disambut baik oleh kedua orang tua Embun yang notabene sangat mendukung hubungan mereka karena kedua keluarga sudah saling mengenal satu sama lain.
Seperti saat ini tepatnya hari Sabtu dimana kaum remaja akan pergi berkencan atau menghabiskan waktu dengan pujaan hati baik untuk sekedar menonton bioskop atau hanya berjalan-jalan ke taman.
Embun yang tengah bersiap untuk pergi jalan bersama Gerry dibuat pusing memilih pakaian yang pas untuk jalan dan tidak lupa juga tumpukan baju yang menggunung berantakan dimana-mana.
"Ya Tuhan, adeeeek." teriak Mama Embun yang lewat pintu kamar Embun yang tidak tertutup sempurna.
"Iya Mah." jawab Embun tanpa menoleh karena sibuk membongkar isi lemarinya.
"Ini apa-apan baju kamu berantakan." ujar Mama Embun lagi dan memunguti baju yang berserakan di lantai.
"Apa Mah?" tanya Embun dan menoleh kearah Mamanya.
"Ini baju-baju kamu berantakin, mau kamu buat apa coba." gerutu Mama Embun lagi.
"Aku lagi cari baju yang pas Mama buat jalan sama Bang Gerry." jawab Embun polos.
"Ya baju biasa aja, kamu macam mau pergi kemana aja sampai bingung." jawab Mama Embun yang telah duduk ditempat tidur.
"Mama tahu sendiri aku mau tampil yang bagus dong, kan gak enak tampil macam mau main sama Mama Papa ini tuh...SPECIAL." ujar Embun seraya menekan kan kata special.
"Sini Mama bantu cari, sama kamu yang ada semua berantakan dilihat Papa aja kamu kena marah." jawab Mama Embun sambil memilih baju yang pas untuk ia kenakan nanti.
"Nah ini bagus dek." saran Mama Embun menyodorkan baju di hadapan Embun.
"Tadi juga aku mau pilih yang ini, Mah." jawab Embun.
"Kalau mau pakai yang ini, kenapa kamu berantakin yang lain." omel Mama Embun disela-sela merapikan bajuku dan menata kembali kedalam lemari.
"Ya sudah, sana mandi siap-siap malu kalau nanti Gerry sudah sampai kamu belum mandi." saran Mama padaku.
"Oke, Mama yang rapikan yah, please!" ujar Embun seraya menangkupkan kedua tangan tanda memohon.
"Iya iya jangan diulangi lagi yah, sana buruan mandi jangan pakai lama." jawab Mama Embun yang tengah menata kembali pakaian memasukkan lemari.
"Oke Mama..." sahut Embun gembira dan tak lupa mencium pipi Mamanya.
"Ada maunya sok-sok baikin Mamanya." ujar Mama dan disertai gelengan kepala.
Gelak tawa pun tak terelakan yang keluar dari mulut Embun dan Mama karena tingkah dia dan kebiasaanya kepada Mamanya.
Setelah selesai menata semua baju Embun, Mama pun keluar bersamaan terdengarnya bunyi bel rumah tanda tamu datang.
"Oh Hay Gerry sudah datang!" sahut Mama Embun dan membuka lebar pintu.
"Iya Tante." jawab Gerry sambil mencium tangan Mama Embun.
"Yah kamu kecepatan datangnya, Embun baru mandi dia repot urusan baju aja, Gerr." adu Mama pada Gerry.
"Oh gak apa kok, Tante." jawab Gerry lagi.
"Ya udah masuk dulu." ujar Mama Embun.
"Duduk dulu Gerr, Tante buatin minuman dulu kayaknya bakal lama nunggu Embun mandi haha." ujar Mama Embun disertai gelak tawa.
"haha iya gak apa Tante, maaf ngerepotin" ujar Gerry.
"Minuman doang ini." jawab Mama Embun menuju dapur.
Mama Embun pun telah siap membawa segelas minuman segar beserta cemilannya dan menyajikan diatas meja tepat dihadapan Gerry.
"Diminum Gerry, tadi kamu dari rumah kan kamu?" tanya Mama Embun.
"Iya Tante, dari rumah terus mampir cek Dapper Clean sebentar takut ada yang kurang bahan-bahannya, maklum Tante sekarang ini lumayan ramai." jawab Gerry seraya menyeruput minumannya.
"Bagus dong, jangan patah semangat yah selalu membuat inovasi promo yang dapat mengundang konsumen datang, Gerr." nasihat Mama Embun pada Gerry.
"Iya Tante." jawab Gerry lagi.
Beberapa menit kemudian Embun sudah turun kebawah dengan tampilan yang sangat simple tapi tak mengurangi kecantikannya.
"Loh kok Abang sudah sampai, sudah lama yah Bang, Mama kenapa tidak panggil Embun coba, aku kan sudah siap dari tadi." tanya Embun panjang lebar.
"Masa si kamu sudah siap dari tadi, setahu Mama kamu kalau mandi pasti lama apalagi buat dandanan saja sampai Papa dibuat emosi sama kamu kalau masalah menunggu." goda Mama padaku.
"Mama jangan dibuka dong kartunya, aku kan malu." manja Embun disertai tawa dari Bang Gerry.
"Ya sudah sana kalian berangkat supaya pulangnya tidak terlalu kemalaman." ujar Mama pada kami.
"Oke kami pergi dulu Mah." pamit Embun sambil mencium pipi dan tangan Mama diikuti Bang Gerry hanya cium tangan.
"Hati-hati yah Gerry bawa motornya jangan ngebut-ngebut apalagi menyalip kendaraan lain." ujar Mama Embun lagi.
"Siap Tante." jawab Gerry dengan tangan menyerupai hormat.
Gerry dan Embun pun memutuskan untuk pergi ke bioskop untuk menonton film yang sedang tayang saat ini.
Sepanjang perjalanan menuju bioskop baik Embun dan Gerry mereka saling mengobrol dan tak lupa Embun berpegangan atau memeluk pinggang Gerry supaya tidak jatuh.
Setelah 45 menit menempuh perjalanan jauh tibalah mereka di salah satu Mall yang cukup ramai yang dipenuhi pengunjung, ya karena saat ini Malam Minggu banyak keluarga atau pasangan kekasih yang melakukan kencan di Mall sekedar makan, bermain di area permainan atau menonton bioskop.
Setelah memilih film yang ingin ditonton, memilih letak kursi dan membayar tiket bioskop mereka pun tidak lupa membeli sekedar pop corn atau air mineral.
"Bang duduk dulu ini masih ada waktu buat santai, aku lumayan capek tadi duduk di motor." keluh Embun sambil menarik tangan Abang menuju kursi yang disediakan.
"Ya ayo." sahut Gerry yang dengan sukarela Embun tarik.
"Haaah, akhirnya dapat tempat buat bersandar." ujar Embun disela-sela duduk.
"Maaf yah, Abang cari Mall nya jauh jadi kamu capek." ucap Gerry tiba-tiba dengan mata sendu.
"Enggak apa Bang, engga apa kok." jawab Embun.
"Kan aku jadi gak enak nanti sama Mama Papa kamu, kamu jadi capek takut-takut kamu sampai sakit." jawab Gerry lagi dengan mata yang masih sendu.
"Lah Abang santai aja sama aku, capek aku itu karena jarang duduk di motor lama-lama kan biasanya aku di rumah aja." jawab Embun seraya meyakinkan Abang supaya tidak merasa bersalah seraya memegang tangannya.
"Benar yah, nanti kalau capek bilang aja supaya kita bisa meneduh dulu yah." ujar lagi Gerry seraya mengelus lembut surai rambut ku.
"Iya Abang, tenang aja sama aku kok lagian aku seneng kok bisa jalan sama Abang." jawab Embun dengan senyum yang lebar mendekati cengiran kuda.
"Dek....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ade _ Lagi off 🍇 🌪
siapa lagi tuh yang manggil 🤔
2020-09-23
3
Ade _ Lagi off 🍇 🌪
siapa lagi tuh yang manggil 🤔
2020-09-23
3
Ade _ Lagi off 🍇 🌪
siapa lagi tuh yang manggil
2020-09-23
3