Embun pun terbangun dikarenakan alarmnya sudah berbunyi tanda waktunya ia harus bangun untuk berolahraga Pagi.
"Hoaaam, ngantuk banget, tapi aku harus bangun nanti yang ada kena marah Papa tak olahraga." keluh Embun membuka selimut, merapikan tempat tidurnya seraya bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi, tidak lupa mengambil handuk dan juga pakaian olahraga.
Beberapa menit kemudian setelah mandi dan lengkap berpakaian baju lengan panjang dipadukan celana training dan sepatu kets..uhuy Embun pun keluar dari kamar dan hendak berolahraga.
"Olahraga Pagi sudah jadi rutinitas ku sejak saya duduk di bangku Menengah Atas, itu pun tuntutan dari Papa, kalau aku tidak bangun bisa bahaya nanti, terkena ceramah sama Papa." ucap Embun.
Setelah sampai dibawah Embun pun tak lupa izin untuk berolahraga, kebetulan hanya ada Mamanya yang ada di dapur yang sedang menyiapkan Sarapan Pagi.
"Mah, adek pergi olahraga dulu ya." ucap Embun seraya menghampiri Mamanya.
"Iya dek, hati-hati ya sayang jangan terlalu dipaksa olahraganya." jawab Mama Embun sambil mengelus surai lembut rambutnya.
"Siap Mama ku canteeeek." jawab Embun sambil mencium pipi Mamanya dan Embun pun keluar rumah menghampiri garasi untuk mengambil sepedanya.
"Oh sepeda ku, kamu hadir ditengah-tengah kehidupan kukalau aku tak merengek-rengek terus ke Papa supaya dibelikan pasti kamu tidak ada disini bersamaku." rengek Embun sendiri seraya mencium sepedanya.
Embun pun keluar dari rumah menuju lapangan yang biasa ia yakini lari ataupun senam santai. Tidak lupa ia menutup kembali pintu garasi dan juga pagar rumah. Hari ini ia hanya lari 1 putaran saja dan sepedanya ia letakkan ditengah lapangan seperti ia yang punya lapangan, karena apa? Karena disini masih sepi jarang yang olahraga pada saat ini yang mana masih menarik selimut.
Embun pun sudah menyelesaikan 1 putaran yang membuatnya capek dan berkeringat yang bercucuran membasahi seluruh badannya.
"Hah capeknya." keluh Embun seraya mendudukkan bokongnya di tanah sambil meluruskan kakinya supaya tidak kram.
"Istirahat sebentar deh, capek nanti lanjut sepedaan." ucap Embun sendiri seraya memijat-mijat kakinya yang pegal.
Setelah beberapa menit istirahat Embun pun melanjutkan bersepedanya santai mengelilingi komplek rumah disertai melihat pemandangan di Pagi hari yang sangat sejuk.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 06.50 WIB, saatnya Embun pulang ke rumah untuk menyiapkan peralatanya untuk sekolah online.
"Oke waktunya pulang." ucap Embun seraya melihat jam tangannya dan mengayuh sepedanya sampai ke rumah.
Sesampai di rumahnya ia memasukkan sepedanya ke dalam garasi tak lupa ia menutup kembali pintu pagar dan juga pintu garasi dan mencuci tangan dan kakinya dahulu sebelum masuk ke rumah.
"iiih, dingin banget si, tambah mengantuk aku, apalagi ditambah adanya angin sepoi-sepoi." keluh Embun saat mencuci tangannya dikarenakan air yang digunakan sangat dingin, setelah siap mencuci tangannya ia pun langsung masuk ke kamar untuk mandi.
Setelah beberapa menit kemudian Embun sudah keluar kamar mandi lengkap dengan seragam sekolahnya.
"Akhirnya sudah segar, turun ah laper hehe." ucap Embun seraya memegang perutnya dan turun ke ruang makan.
Setelah itu Embun pun membawa semua perlengkapan untuk online hari ini dan turun ke lantai bawah.
"Mah, Mama, adek makan duluan ya laper." teriak Embun di meja seraya menarik kursi untuk ia duduki.
"Iya makan duluan sana dek, Mama tunggu Papa." jawab Mama Embun yang sedang mencuci bekas peralatan memasak.
Embun pun makan dengan tenang dan hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar, setelah makan ia tak lupa membersihkan semua alat makannya sendiri dan ia pun mulai menyiapkan keperluan untuk Daring.
"Selama ini, kita lebih familier dengan kata bahasa inggris ‘online’ yang memiliki arti berkaitan dengan aktivitas terhubungnya jaringan ke internet. Pernahkah kita tahu ada kosakata ‘online’ dalam bahasa indonesia sendiri? Kosakata itu disebut daring. Daring merupakan akronim atau singkatan dari kata Dalam Jaringan." gumam Embun pelan sendiri dengan segera membuka layar laptopnya.
"Iya ada apa Sekolah Daring? Ya dikarenakan sekarang ini dalam masa pandemi yang kalian pasti tahu si Tante Corona menghampiri Indonesia bahkan seluruh Dunia, jadi anak sekolah di rumah kan tapi tetap belajar melalui Vidio call atau memakai aplikasi yang bermuat tersebut. Semua kena dampak ini dari perekonomian yang kacau, usaha bisnis yang merosot pesat dan pastinya semua sektor kena dampak ini. cukup sekian ya takut tak nyambung nanti ceritanya." sambung Embun kembali seraya mengeluh yang terjadi pada saat ini.
Embun pun sudah pada posisi menunggu waktu online, tak terasa waktunya ia untuk online sudah memakan waktu banyak hingga pusing yang tak bisa diungkapkan.
"Haah, capek banget ya, tapi bagaimana siapa juga yang mau seperti ini, apa-apa tidak bebas, semoga cepat selesai dan enyah lah si Tante dari muka bumi ini. Amin." ucap Embun diiringi doa agar semua cepat kembali normal sedia kala.
"Duh ini ada kata yang kurang aku mengerti sepertinya harus cari di mbak'e guugle deh." ucap Embun seraya mengotak-atik laptopnya.
Embun pun mencari Klasifikasi umur antara bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa.
Klasifikasi umur menurut WHO sendiri adalah sebagai berikut:
~ Bayi(infants) 0-1 tahun
~ Anak-anak (children): 2-10 tahun
~ Remaja (adolescents): 11-19 tahun
~ Dewasa (adult): 20-60 tahun
~ Lanjut usia (elderly): di atas 60 tahun
"Oh jadi umur aku masuk kedalam kategori Remaja." ucap Embun seraya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB sudah lewat makan siang, dikarenakan terlalu asik mencari informasi mengenai hal-hal yang baru ia tahu, Embun pun bangkit dari duduk menuju dapur.
"Kalau ada yang tanya Mama kemana dan kok Papa tak muncul , Mama sibuk mencuci, menggosok baju dan yang lainnya. Dan Papa sibuk di ruang kerja nya." gumam Embun sendiri disela-sela aku mencari informasi.
Ruang Makan
"waaah...enaknya tumben Mama masak ini." tanya Embun sendiri disertai kekehan dikarenakan Mamanya jarang masak ikan mas goreng diberi saos dan ditambahkan wortel, itu menu makanan kesukaan Embun sekali.
"Makan cuuuy." ucap Embun mengikuti jargon salah satu food vlogger yang sering ia tonton di YouTube.
Setelah selesai makan tak lupa Embun pun membersihkan alat makan dan mencucinya. Embun pun bergegas menghampiri peralatan online dan ia pindahkan ke kamar seraya mengganti pakaiannya..
"Sejenak aku melupakan si Yayang Kumis Tipis karena aku lagi fokus belajar supaya menjadi kebanggaan kedua Orangtua ku dan berguna bagi Nusa dan Bangsa...ASEEEK." gumam Embun dalam hati.
Tiba-tiba Embun teringat sesuatu.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat teruss ya
2020-12-09
0
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-12
0
ARSY ALFAZZA
fav, boomlike 5 episode+ Rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐🤗 saling mendukung ya Thor 😇👌
2020-11-06
0