Pagi sudah menampakkan cahayanya, Angin bertiup seolah-olah menyapa semua insan di dunia. Saat matahari sudah naik dan menebaskan seperempat dunia, Embun terjaga dan bersiap untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti olahraga di Pagi hari.
Embun seakan menatap kosong kedepan saat ia berada tepat di balkon kamarnya.
"Hari berganti dan pagi telah datang. Sambut pagi dengan semangat baru dan jangan terpaku dengan masa lalu. Langkahkan kaki ke depan untuk menatap masa depan yang lebih baik." ujar Embun disela-sela ia menatap kosong kedepan.
"Aduh kenapa aku jadi melow gini yah harusnya semangat dong Embun...Semangaaat...." ujar Embun lagi.
"Sudah lah mending aku mandi terus siap-siap olahraga, Go Go Go semangat." ujar Embun lagi sambil menyemangati dirinya sendiri.
Embun pun bergegas merapihkan tempat tidur yang lupa ia rapikan, lalu ia bergegas mengambil handuk beserta pakaian olahraga, karena ia akan melakukan aktifitasnya Pagi hari dapat dikatakan sudah ritual ia.
Setelah beberapa menit menghabiskan waktu di kamar mandi, Embun pun sudah rapi dengan pakaian olahraga dan juga bergegas memakai sepatu, ia pun keluar dari kamarnya menuju lantai bawah guna berpamitan kepada Orangtuanya.
"Mah, adek pergi olahraga dulu yah." ucap Embun berpamitan seraya mencium tangan Mamanya yang saat ini sedang sibuk memasak di dapur.
"Iya hati-hati ya dek, jangan terlalu diforsir kamu olahraganya, sesuai sama kemampuan kamu yah sayang." ucap Mama Embun seraya mengelus surai lembut rambutku.
"Siap Mama." sahut Embun disertai mencium pipi Mamanya.
"Dadah Mama." sambung Embun lagi. Mama hanya geleng-geleng kepala saja.
**
Di Garasi
Embun pun mengambil sepeda yang biasa ia gunakan disela-sela olahraganya. Sebelum itu ia memeriksa keadaan ban sepedanya terlebih dahulu.
"Hemm, anginnya ada, ah sebelum berangkat aku mau dengar lagu aja deh." ucap Embun sambil mengeluarkan ponselnya mencari-cari lagu yang ingin ia dengar Pagi ini.
"Lagu ini deh kayaknya enak, buat semangat juga, iya iya ini lagunya pas." sambung Embun lagi sambil menghidupkan dan ia sambungkan ke earphonenya. Ya lagu yang dipilih Embun adalah lagu Semangat baru-Ello Ipang Berry Saint Loco Lala.
🎵Hello teman semua
Ayo kita sambut, hari baru telah tiba
Apa yang kurasakan, ku ingin engkau tahu
Dan berbagi bersama
Reff
Buka kita buka hari yang baru
Sebagai semangat langkah ke depan
jadi pribadi baru
Buka kita buka jalan yang baru
Tebarkan senyum wajah gembira
Damai suasana baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Coba diam walau hanya tuk sejenak
Dengarkan kata dari s'gala yang ku ucap
Ku jelang pagi ini nikmati damai di hati
Dalam waktu penuh arti karena aku dicintai
Ku ingat kemarin suasana tak bersemangat
Namun kini ku jalani dan semua rasanya tepat
Bersama kita coba wujudkan harapan
Membuka jalan dalam 'gapai setiap tujuan
Mentari bersinar... selalu
Ini yang ku minta penuh semangat tertawa
Bersamamu teman semua
Kar'na ini saatnya kita nyanyi bersama
Reff
Buka kita buka hari yang baru
Sebagai semangat langkah ke depan
Jadi pribadi baru
Buka kita buka jalan yang baru
Tebarkan senyum wajah gembira
Damai suasana baru
Dengarkan hatimu, pastikan pilihanmu
Esok mentari kan datang, bawa sejuta harapan
Kita jumpa di sana, berbagi bersama
Dan kita tahu, pelangi yang satukan kita
Buka kita buka hari yang baru
Sebagai semangat langkah ke depan
Jadi pribadi baru
Buka kita buka jalan yang baru
Tebarkan senyum wajah gembira
Damai suasana baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru bukalah Bukalah semangat baru bukalah bukalah Semangat baru bukalah bukalah semangat Baru bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
***
Embun pun beranjak dari Garasi menuju lapangan disertai iringan lagu yang ia putar dan disambungkan ke earphonenya.
Disela-sela perjalanan Embun ikut serta melantunkan lagu tersebut dengan riang gembira.
**
Di lapangan
Embun seperti biasa akan memarkirkan sepedanya tepat ditengah-tengah lapangan. Ia pun segera melakukan lari ataupun jalan santai sebanyak yang bisa ia lakukan tanpa harus memforsir di lapangan tersebut.
Tak terasa sudah 10 menit Embun lari dan disertai jalan santai ia menuju sepedanya dan mendudukkan bokongnya dibawah bersama tanah-tanah manja haha, Embun pun meluruskan kakinya yang pegal seraya memijat-mijat.
Beberapa saat kemudian Embun berdiri seraya menaiki sepedanya guna bersantai ria memutari komplek rumah diakhiri pulang ke rumah.
Tak terasa Embun bersepeda ria sampai didepan rumah dan ia pun memasukkan sepedanya kedalam garasi dan tak lupa ia mencuci tangan dan kakinya dahulu sebelum masuk kedalam rumah.
Setelah mencuci tangan dan kakinya Embun pun langsung masuk menuju kamar seraya mandi.
5 menit kemudian Embun sudah siap dengan seragam sekolah, menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan, membawa semua ke lantai bawah.
Setelah membawa semua peralatan untuk online dan menyusunnya, Embun pun segera menuju ruang makan.
Sesampai di dapur Embun menghampiri Mamanya.
"Mah, adek makan duluan yah!" ucap Embun pada Mamanya.
"Iya sana makan duluan aja kamu, Papa juga masih mandi, supaya kamu gak telat buat online." jawab Mama Embun yang sedang sibuk membuat kopi untuk Papa Embun.
"Oke Mah." jawab Embun seraya berjalan menuju meja makan, ia pun segera makan dengan hening hanya dentingan sendok yang bersahutan.
Setelah makan Embun pun tidak lupa membersihkan meja makan dan mencuci semua peralatan makan yang ia gunakan. Setelah selesai Embun pun menuju ruang tipi dimana peralatan untuk onlinenya yang sudah ia siapkan, dihidupkannya tombol leptop.
Jam onlinenya pun sudah dimulai, Embun pun dengan serius mengikuti semua arahan dari Guru dan sekali-sekali ia akan mengerutkan keningnya tanda ia kurang paham.
"Aduuh pusing banget Ya Tuhan." gerutu Embun pelan disela-sela waktu onlinenya.
Setelah beberapa jam kemudian waktu online sudah selesai Embun pun bergegas menuju membereskan semua peralatan online dan membawa semua kedalam kamarnya, dan mengganti pakaian rumah yang santai.
**
Di dalam Kamar
"Hemm, tiap hari tambah pusing dan mumet aku Ya Tuhan, kapan semua ini berakhir." gerutu Embun lagi sambil mengganti pakaian.
"Ayo Embun jangan mengeluh lagi ini semua sudah suratan takdir, kita manusia hanya bisa menerima dan menjalankan dengan ikhlas, semoga masalah yang terjadi saat ini semoga cepat berlalu dan seluruh dunia terutama Indonesia dapat kembali beraktivitas menjadi normal kembali. Amin." sambung Embun lagi tanpa ada teman yang ia ajak bicara.
Tiba-tiba bel gerbang pun berbunyi berkali-kali entah siapa yang memainkannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
A - 𝐙⃝🦜
semangat
2020-09-18
4
Anonymous
like
2020-09-18
5
Ade _ Lagi off 🍇 🌪
ayooook semangat embut jangan kasih kendor 🚴
author nya cucok deh
2020-09-17
5