Episode 13

Tiba-tiba bel gerbang pun berbunyi berkali-kali entah siapa yang memainkan dan membuat Embun kesal.

Tet tet tet

"Siapa si yang mainin bel, gak tahu apa aku lagi bad mood." gerutu Embun sambil beranjak keluar menuju pager rumah.

**

Di depan Gerbang

Ternyata ada anak kecil yang jail memainkan bel itu dengan senangnya.

"Adek kamu main yang lain ya ini buat tanda ada tamu jadi jangan dimainin yah." Menasihati anak kecil tersebut.

Dan anak kecil itu hanya diam dan tak lama iya kabur bersama teman-temannya.

"Haaah, tumben banget ya itu adek-adek mainin bel rumah orang." ucap Embun sendiri.

"Mending masuk lagi ah buat emosi aku aja kalau lama-lama disini." sambung Embun lagi sambil memasuki rumah.

Embun pun merebahkan badannya di sofa sembari menghidupkan tipi dan memainkan remot televisi entah channel mana yang ia tonton.

Tet tet tet

Tiba-tiba bel gerbang pun berbunyi. Seketika Embun pun sedikit emosi dan beranjak menuju gerbang.

"Adeeeek..." teriak Embun menghampiri gerbang dengan emosi yang memuncak.

Dag...💓

Dig...💓

Dug...💓

Dilihatnya sosok laki-laki yang baru semalam kami bertemu entah ada apa gerangan dia datang ke rumah.

"Ada apa Bang?" tanya Embun seraya membukakan pintu gerbang.

"Ini.." Menunjukkan paper bag yang ia bawa.

"Kok cepat banget Bang?" tanya Embun lagi kepada seseorang tersebut yang tak lain Abang Si Yayang Kumis Tipis.

"Khusus buat kamu dipercepat." goda Bang Gerry pada Embun.

"Aneh ah.." jawab Embun dengan wajah yang sudah merah merona.

"Gak dikasih masuk nih." godanya lagi pada Embun.

"Ah iya, aku lupa, masuk dulu Bang." icap Embun seraya membuka lebar gerbang dan ia melajukan sepeda motornya tepat didepan pintu rumah.

"Yuk masuk Bang!" ajak Embun.

"Oke." jawab Bang Gerry lagi.

"Duduk Bang, mau minum apa?" tanya Embun pada Bang Gerry.

"Apa aja, oiya Tante Om kemana kok sepi?" tanya dia padaku diiringi matanya melihat-lihat keadaan rumah yang sepi.

"Oh, Mama lagi main disebelah, Papa lagi di ruang kerja, aku tinggal ke dapur dulu Bang." jawab Embun seraya menuju dapur dan membuatkan minum dan cemilan. Setelah itu dibawa minum dan cemilannya menuju Abang.

"Diminum sama dimakan Bang jangan malu-malu anggap aja rumah sendiri." tawar Embun seraya meletakkan minuman dan cemilan dihadapannya.

"Siap gak bakal malu-malu kok." jawabnya dengan sedikit percaya diri.

"Abang gak repot gitu anterin sepatu aku sampai Abang sendiri yang turun tangan mengantar sepatu aku, kan bisa di telfon." tanya Embun panjang lebar.

"Gak kok, ini lagi nyantai aja, lagian bosen disana terus ada banyak orang kok disana." Jawabnya.

"Oh, diminum Bang pasti haus kan jauh dari tempat usaha Abang sampai ke rumah aku." tawar Embun pada Gerry, jauh didalam hatinya merasa berdebar jantungnya berdegup kencang dan seketika keringat bercucuran, walau tidak sebanyak air hujan.

"Siap." Jawab Gerry lalu menenggak minuman yang telah Embun siapkan.

"Ekhm..." deheman Embun pelan seraya menetralkan kegugupannya dihadapan laki-laki yang dihadapannya.

"Kamu sudah selesai onlinenya dek?" tanyanya membuka pembicaraan.

"Udah Bang, oiya Abang mau makan gak sekalian sama aku." jawab Embun disertai pertanyaan.

"Udah kok tadi sebelum kesini dek." jawabnya sambil menunjukkan senyum manisnya padaku.

Hiks...😭

Hiks...😭

Hiks...😭

"Ya Tuhan, aku antara senang dan bahagia, disatu sisi sedih mau bahas apa disatu sisi senang dia main ke rumah walau hanya anterin sepatuku, ini bukan khayalan, bahagianya, bahagianya, senangnya aku, bahagia disenyumi laki-laki pujaan hati." gumam Embun dalam hati.

"Loh ada tamu, dek?" Tiba-tiba ada suara yang terdengar dari atas tangga.

"Iya Pah ini Abang Gerry datang anterin sepatu aku." jawab Embun pada Papanya, ya suara yang tadi ialah suara Papa Embun.

"Oh..sudah lama Gerry disini?" tanya Papa Embun seraya mendudukkan bokongnya di sofa rumah berhadapan dengan Bang Gerry.

"Baru kok, Om." jawab Gerry bangkit berdiri seraya mencium tangan Papa Embun.

"Kenapa kamu gak panggil Papa dek kalau ada tamu?" tanya Papa pada Embun.

"Kan Papa lagi sibuk kerja masa adek ganggu Papa." jawab Embun kesal.

"Bilang aja mau berduaan sama Gerry kan." jawab telak Papa Embun padaku.

"Aduh Papa apa-apaan coba ih buat aku malu aja." gumam Embun dalam hatinya seketika mukanya memerah.

"Mana ada Papa, ngaco deh." bantah Embun dengan wajah yang sudah memerah padam.

"Kalau iya juga gak apa dek." goda Abang kepada Embun lagi.

"Adeeh ini apalagi si Abang godain aku lagi, gak tahu apa ini wajah, telinga dan hati aku sudah tak menentu." gumam Embun dalam hatinya.

"Sudah-sudah kasian Embun, Gerr." goda Papa lagi pada Embun.

"Iya Om." jawab Abang Gerry.

Bang Gerry dan Papa pun asik mengobrol tentang usaha kecil-kecilan Abang dan bercerita suka duka berwira usaha Dapper Clean.

Tak terasa 1 jam mereka ngobrol dan tiba waktunya Bang Gerry pulang.

"Om...Embun...aku pamit pulang dulu sudah sore juga ini." pamit Gerry sembari melihat jam tangannya.

"Oh iya ya gak kerasa ya kita ngobrol sampai sore." jawab Papa dengan tawa yang renyah.

"Ya udah hati-hati yah Gerr, Embun anterin Bang Gerry kedepan Papa mau mandi dulu, maaf yah Gerry... Om mandi dulu gak bisa anterin sampai depan." ucap Papa Embun.

"Iya Om gak apa kok." jawab Gerry seraya mencium tangan Papa dan beranjak menuju depan rumah.

"Hati-hati Bang." ucap Embun pada Gerry.

"Oiya...Abang boleh save nomor kamu yang kamu catat di notes Dapper Clean gak?" tanya Gerry hati-hati pada Embun.

"Oh iya gak apa Bang, simpan aja kalau mau telfon atau chatt juga gak apa." goda Embun pada Gerry.

"Aduh... Embun bisa-bisanya kamu mulai godaiin dia." gumam Embun dalam hati merutuki mulutku yang tak ada remnya.

"Oh itu pasti nanti aku chatt kamu kalau lagi senggang yah." jawab Gerry seraya menghidupkan sepeda motornya.

"Ya udah, Abang pulang dulu yah, dek." ucap Gerry lagi.

"Iya Bang hati-hati jangan ngebut-ngebut!" ucap Embun.

"Bye dek." ucap Abang seraya membunyikan klakson sepeda motornya.

"Bye Yayang Kumis Tipis ku, hati-hati aku masih ingin melihat mu lagi." gumam Embun dalam hati seraya melambaikan tangan hingga sepeda motor Gerry tak terlihat lagi dari penglihatanku.

Embun pun masuk kedalam rumah dan beranjak naik ke kamar seraya melamunkan kejadian beberapa jam lalu.

"Ya Tuhan, mimpi apa semalam aku sudah bisa sampai ketahap ini." gumam Embun pelan seraya menepuk-nepuk pipinya.

"auwh." jerit Embun sakit seraya mencubit tangan pertanda bahwa ini kenyataan bukan mimpi fatamorgana semata.

Terpopuler

Comments

Ade _ Lagi off 🍇 🌪

Ade _ Lagi off 🍇 🌪

ehem..anterin sepatu dateng ke rumah meskipun ada modus🤭

2020-09-23

3

Anonymous

Anonymous

like like

2020-09-18

5

A - 𝐙⃝🦜

A - 𝐙⃝🦜

uhuk

2020-09-18

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!