Episode 18

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, akhirnya Embun sudah sampai di tempat ibadah. Tidak lupa ia parkirkan Si Cantik Montok motor kesayangannya dengan rapi ditempat yang sudah disediakan, setelah mengunci motor dan mengecek barang bawaan barulah ia memasuki Gerbang tempat ibadah, sebelumnya ia harus di cek suhu badan terlebih dahulu dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir barulah Embun dapat memasuki tempat ibadah tersebut.

Didalam pun tempat untuk duduk juga diperhatikan dengan menjaga jarak yaitu saff pertama berisi 2 orang dimana di ujung kan dan ujung kiri dan saff berikutnya hanya 1 dimana dibagian tengah duduki 1 orang saja dan untuk berikutnya mengikuti seperti diawal-awal. Dikarenakan Pandemi ini Tempat ibadah pun harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan, supaya semua aman terkendali.

Embun pun sudah mengambil tempat duduk dan mengeluarkan semua peralatan yang dibutuhkan ia.

Tiba-tiba dia didatangi seseorang yang mana membuat hati Embun berbunga-bunga..

"Hay dek, apakabar?. tanya seseorang itu pada Embun.

"Ah, kaget aku Bang, baik Abang apakabar?. tanya Embun.

"Aku juga baik, dek." jawab seseorang itu yang tak lain adalah Si Kumis Tipis alias Abang Gerry seraya mengelus surai lembut rambut Embun.

"Syukurlah, ya sudah sana Bang sudah mau mulai." ujar Embun seraya mengusir dengan sopan.

"Oke." jawabnya singkat ditambah senyuman yang menawan hati Embun.

"Ya Tuhan, dia itu coba jangan buat aku degdegan bisa pingsan aku dibuat dia, aduh mana panas ini muka, dielus-elus lagi rambut aku, Mama....Papa....tolong anakmu ini yang tak bisa menahan rasa yang sudah mau keluar entah apa." gumam Embun dalam hatinya.

Ibadah pun dimulai dengan khidmat dan damai tanpa terganggu apapun. Setelah 90 menit waktu ibadah selesai Embun pun bersiap untuk pulang dan tidak lupa merapikan semua peralatan yang tadi ia keluarkan.

Embun pun berdiri untuk bergegas dan menuju parkiran, tetapi ada seseorang yang menarik lembut tangannya.

"Eh." Embun pun terkejut entah siapa gerangan yang tiba-tiba menarik lembut tangannya.

"Ayo bersama keluarnya." ucap seseorang itu yang tak lain Si Kumis Tipis.

"Ah, iya Bang." jawab Embun gugup tanpa melepaskan genggaman tangannya.

Embun dan Gerry pun keluar tanpa lepas genggaman tangan mereka, hingga seseorang menginterupsi keduanya melepaskan genggaman tangan.

"Ekhm." deheman seseorang.

"Hay, Om." sapa Embun pada seseorang.

"Hay juga, Embun." jawab seseorang itu yang tak lain Om Melvin Papah Gerry.

"Kamu sendiri? Mama dan Papa kamu tidak ibadah?" tanya Om Melvin panjang lebar.

"Iya sendiri Om, Mama dan Papa siang ibadahnya." jawab Embun sedikit gugup.

"Oh, kamu dianter apa mau kendaraan sendiri?" tanya lagi Om Melvin pada Embun.

"Bawa motor sendiri, Om" jawab Embun.

"Apa mau Gerry yang bawa motor kamu, sekalian Om dan Tante sama yang lain mampir sebentar ke rumah kamu" saran Om Melvin pada Embun.

"Ah, bagaimana yah Om?" jawab Embun masih bingung tepatnya degdegan.

"Nah, betul itu kata Papa, mana Embun kunci motornya?" tanya Gerry seraya memintanya kunci motor pada Embun.

"Cocok itu Embun, lebih baik Gerry yang bawa motor kamu, supaya kami ikuti dari belakang." ujar Tante Desi Mama Gerry yang tiba-tiba mengeluarkan suara sejak tadi hanya diam.

"Baiklah Tante dan Om, ini Bang kuncinya." ucap Embun seraya memberikan kunci motor pada Embun.

"Oke, kita pisah ya jangan kebut-kebut kamu Gerry bawa anak gadis orang." sahut Om Melvin seraya menasihati Gerry.

"Siap, Pah." jawab Gerry singkat disertai cengiran.

Mereka pun berpisah didepan gerbang tempat ibadah dan menuju tempat parkir motor dan mobil, sedangkan Embun yang masih diliputi rasa gugup hanya bisa mengeratkan pelukan tasnya.

"Ayo, naik!" ujar Gerry pada Embun.

"Ah, iya Bang." awab Embun.

Mereka pun akhirnya keluar dari parkiran tempat ibadah menuju rumah Embun, yang memakan waktu 30 menit.

Selama diperjalanan Embun dan Gerry pun saling bercanda gurau tanpa membahayakan mereka berdua dan pengguna kendaraan lain.

Akhirnya mereka pun tiba di rumah Embun, ya walaupun Papa, Mama, dan Adik Gerry yang lebih dahulu sampai rumah.

"Kalian ini lama, ya!" sahut Tante Desi pada Embun dan Gerry.

"Kan Papa tadi yang bilang jangan bawa ngebut-ngebut kendaraannya apalagi bawa anak gadis orang." jawab Gerry tanpa mau kalah.

"Alasan kamu aja itu, Gerry." timpal Om Melvin.

"Ya bisa dibilang seperti itu, Pah." jawab lagi Gerry.

"Hemm...sudah ya Om, Tante, Bang Gerry ributnya lebih baik kita masuk." ucap Embun menengahi argumen Om Melvin, Tante Desi dan Abang Gerry.

Mereka pun memasuki rumah, tanpa lupa mengucap salam.

"Om, Tante, Abang silahkan duduk, sebentar Embun panggil Papa Mama." ucap Embun.

"Silahkan, Embun." jawab Tante Desi.

Embun pun menaiki tangga rumahnya menuju kamar kedua orang tuanya. Sesampai didepan kamar kedua orang tuanya tak lupa Embun mengetuk pintu kamar tersebut.

"Mah...Pah..." teriak Embun seraya mengetuk pintu.

"Iya, Dek." jawab Papa disertai pintu yang terbuka menampilkan Papa Embun yang sudah siap dengan pakainya.

"Wah, sudah ganteng Papa ku ini." ucap Embun seraya memeluk Papanya.

"Iya dong, Papanya siapa dulu!" jawab Papa Embun seraya memeluk Embun.

"Itu dibawah ada Om Melvin, Tante Desi, Bang Gerry sama Adiknya, Pah." ucap Embun seraya melepaskan pelukannya.

"Lah, kamu baru bilang, ya sudah Papa kebawah, kamu sudah sajikan minuman sama cemilan belum, dek?" tanya Papa.

"Aduh, adek lupa." jawab Embun sambil menepuk keningnya.

"Ya sudah, sana kamu ke dapur sajikan yang tadi Papa ucap, tidak enak ada tamu tidak disajikan, mau ditaruh dimana ini wajah Papa yang tampan ini." ujar Papa Embun panjang lebar tanpa malu dengan ucapannya sendiri.

"Siap, Pah." jawab Embun seraya memberikan hormat pada Papanya.

Embun dan Papanya pun turun kebawah menemui keluarga Om Melvin, sedangkan Embun ke dapur menyiapkan minuman dan cemilan untuk para tamu, sedangkan Mama Embun masih bersiap di kamar.

"Wah, kalian kesini rupanya." icap Papa Embun seraya menjabat tangan Om Melvin, Tante Desi, Bang Gerry dan Bang Nathan adiknya Bang Gerry.

"Iya ini, tadi lihat Embun sendirian bawa kendaraan sendiri, aku jadi khawatir." jawab Om Melvin pada Papa Embun.

"Aduh, Melvin jangan repot-repot, Embun itu sudah biasa dia bawa motor sendiri, tapi masih aku kasih tahu jangan bawanya ngebut-ngebut apalagi melanggar rambu-rambu lalu lintas." jawab Papa Embun seraya mendudukkan bokongnya di sofa dihadapan keluarga Om Melvin.

"Iya, maklum saja Rahman, itu suamiku kan paling suka sama anak perempuan kamu lihat kami hanya ada anak laki-laki itu " ucap Tante Desi menimpali jawab dari pertanyaan Papa Embun.

"Iya, aku paham." jawab Papa Embun.

"Oiya, tunggu ya itu Embun lagi siapkan cemilan dan minuman dan istriku belum siap dia berdandan, maklum lah wanita." sambung Papa yang disertai tawa semua orang.

Embun pun tiba membawa cemilan dan minuman untuk disajikan dihadapan Keluarga Om Melvin, tetapi tiba-tiba terdengar dari atas suara.....

Terpopuler

Comments

Dian

Dian

18 like dariku sudah mendarat di karya author, semangatt💪

2020-12-14

0

Ade _ Lagi off 🍇 🌪

Ade _ Lagi off 🍇 🌪

ada suara apa dari atas

2020-09-23

3

sabrina

sabrina

next

2020-09-23

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!